Sunday, May 10, 2020

Kisah Umar bin Khattab Menjadi Khalifah Kedua Umat Islam

Proses pengangkatan Umar bin Khattab menjadi Khalifah dimulai menurut sakitnya Abu Bakar As-Siddiq. Selama sakitnya Abu Bakar terus berpikir buat mencari pengganti dirinya, maka Umar merupakan satu-satunya pilihan yang dirasa sempurna buat menduduki posisi Khalifah selesainya ia wafat.

Abu Bakar mengundang tokoh-tokoh terkemuka pada pemerintahannya dari golongan Anshar & Muhajirin diantaranya Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan dan Thalhah bin Ubaidillah. Saat itu diusulkan supaya Abu Bakar membicarakan niatnya pada khalayak ramai.

Kisah Umar bin Khattab Menjadi Khalifah Kedua Umat Islam

Usul itu disetujui sang Abu Bakar, beliau menanyakan pada khalayak ramai mengenai keinginannya buat mengangkat Umar menjadi penggantinya, hampir seluruhnya menyetujui, dan sedikit dari para teman tidak menyetujui dan Usman bin Affan menuliskan wasiat Abu Bakar ini. Akhirnya Umar-pun di bai'at sesudah wafatnya Khalifah pertama Abu Bakar dalam tahun 13 hijriah.

Keislaman dia sudah memberikan andil akbar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin.

Pemimpin yg menegakkan ketahuidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan & kekufuran, menghidupkan sunnah & mematikan bid'ah.

Beliau merupakan orang yang paling baik dan paling berilmu tentang Al-Qur'an & as Sunnah sesudah Abu Bakar.

Kepemimpinan Umar bin Khatab tidak seorangpuun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar sehabis Rasulullah & Abu Bakar. Pada masa kepemimpinannya kekuasan Islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah, Kairo.

Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan krusial dilakukan Islam. Tak usang sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu sebagai bagian Kekaisaran Byzantium.

Dalam pertempuran Yarmuk (636 M), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh dalam tahun itu juga, & Darussalam menyerah 2 tahun kemudian. Menjelang tahun 641 M, pasukan Islam telah menguasai semua Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke wilayah yg sekarang bernama Turki.

Tahun 639 M, pasukan Islam menyerbu Mesir yang  juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.

Penyerangan Islam terhadap Irak yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia sudah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik sebagai khalifah.

Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637 M, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641 M, semua Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu pribadi Persia dan pada pertempuran Nehavend (642 M), mereka secara memilih mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia.

Menjelang wafatnya Umar bin Khattab pada tahun 644 M, sebagian akbar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini nir berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia & bagian barat mereka mendesak terus menggunakan pasukan menyeberang Afrika Utara.

Selain pemberani , Umar bin Khattab jua seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim & Thabrani dari Ibnu Mas'ud menyampaikan,

"Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan dalam tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan dalam tepi timbangan yg lain, pasti ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka."

Mayoritas sahabat pun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 menurut 10 lmu. Dengan kecerdasannya dia menelurkan konsep-konsep baru, misalnya

  • menghimpun Al-Qur'an dalam bentuk mushaf,
  • menetapkan tahun Hijriyah sebagia kalender umat Islam,
  • membentuk kas negara (Baitul Maal),
  • menyatukan orang-orang yang melakukan shalat sunah Tarawih dengan satu imam
  • menciptakan lembaga peradilan,
  • membentuk lembaga perkantoran,
  • membangun balai pengobatan,
  • membangun tempat penginapan,
  • memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan,
  • menetapkan hukuman cambuk bagi peminum khamr (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk,
  • mencetak mata uang dirham,
  • audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.

Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud dan wara'. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Dalam satu riwayat Qatadah mengungkapkan,

"Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yg terbuat menurut bulu domba yang sebagiannya dipenuhi menggunakan tambalan menurut kulit, padahal ketika itu dia merupakan seorang khalifah, sembari memikul jagung beliau lantas berjalan mendatangi pasar buat menjamu orang-orang."

Abdullah, puteranya mengungkapkan,

"Umar bin Khattab berkata, 'Seandainya terdapat anak kambing yg tewas di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah.

Beliaulah yg lebih dahulu lapar dan yg paling terakhir kenyang. Beliau berjanji nir akan makan minyak Samin & daging hingga semua kaum muslimin kenyang memakannya. Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seseorang pemimpin yg arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan.

Bahkan beliau rela keluarganya hayati pada serba kekurangan demi menjaga kepercayaan warga kepadanya mengenai pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Khattab seringkali terlambat salat Jum'at hanya menunggu bajunya kemarau, karena dia hanya mempunyai dua baju.

Baca juga:Silsilah Khalifah Umar bin Khattab

Demikianlah artikel mengenai sejarah Umar bin Khattab menjadi Khalifah ke 2 umat Islam. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian & terimakasih.

Sumber: Rahmat B. 2013. Tarikh Islam 4. Pekanbaru: CV. PUSTAKA MAFATIH

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store