Sosok Umar bin Khattab Sebelum Memeluk Islam - Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah, sebagaimana tradisi yang dijalankan oleh kaum jahiliyah Mekkah saat itu, Umar juga mengubur putrinya hidup-hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat Mekkah yang masih barbar.
Setelah ia memeluk Islam di bawah Nabi Muhammad, Umar dikabarkan menyesali perbuatannya dan menyadari kebodohannya saat itu sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadist:
"Aku menangis ketika menggali kubur untuk putriku. Dia Nabi Muhammad maju dan kemudian menyisir janggutku".
Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak lagi menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
Sebelum keislamannya, Umar juga dikenal sebagai sosok yang sangat membenci Islam, hasratnya sangat besar untuk membunuh Nabi Muhammad Saw, walaupun Nabi berdoa agar salah satu pilar Quraisy masuk Islam.
Pilar yang dimaksud Rasulullah adalah Umar bin Khattab dan Abu Jahal, niat Umar tidak pernah tercapai dan bahkan sebaliknya beliau masuk Islam karena mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang dibacakan adik perempuan dan iparnya.
Sosok Umar bin Khattab Setelah Memeluk Islam - Ketika Rasulullah menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling di perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan.
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Rasulullah, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Rasulullah, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah satu pengikut Rasulullah bernama Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam.
Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al-Qur'an surat Thaha ayat 1-8, ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya.
Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam.
Hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Rasulullah kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut.
Akibatnya, Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Pada tahun 622 Masehi, Umar ikut bersama Rasulullah dan pemeluk Islam lain berhijrah ke Yatsirb sekarang Madinah. Ia juga terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan di Syria.
Pada tahun 625 Masehi, putrinya Hafsah menikah dengan Nabi Muhammad. Ia dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Muhammad dan ajaran Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersamanya ikut menyiksa Muhammad dan para pengikutnya.
Baca juga:Silsilah Khalifah Umar bin Khattab
Demikianlah artikel tentang kisah Umar bin Khattab, sebelum dan sesudah memeluk Islam. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Rahmat B. 2013. Tarikh Islam 4. Pekanbaru: CV. PUSTAKA MAFATIH.
No comments:
Post a Comment