Pages

Tuesday, May 5, 2020

Cara mudah Menghitung Daya Listrik yang diperlukan rumah

Apakah listrik dirumahmu tak jarang nge-trip alias datang-datang mati mendadak karena kelebihan pemakaian daya listrik dan berencana ingin menambah daya atau telah punya solusi yg lain semisal membatasi pemakaian dayanya. Nah mungkin artikel saya disini akan bermanfaat bagi yg belum memahami cara menghitung daya listrik yg diharapkan pada rumah. Dan jua bagi yg baru membentuk tempat tinggal sudah niscaya akan melakukan pemasangan listrik buat yang pertama kalinya. Akan namun, apakah engkau memahami berapa daya listrik yg harus dipasang?

Oke buat mengetahuinya sebenarnya kita bisa menghitung daya listrik yg dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhan kita. Sebelum menghitung daya listrik kita pula wajib memahami kode ampere dalam MCB dibawah ini aku akan membahasnya sedikit.

Pada setiap tempat tinggal yg sudah berlangganan listrik berdasarkan PLN telah pasti akan terpasang yang namanya KWH Meter atau meteran listrik & MCB (Miniature Circuit Breaker) yang dipasang sendiri sang pihak PLN.

Fungsi KWH Meter sendiri adalah sebagai pengukur pemakaian daya listrik yang kita pergunakan buat kebutuhan peralatan listrik sehari-harinya, Tentunya ini digunakan supaya dapat menghitung tagihan listrik. Sedangkan MCB yg merupakan singkatan berdasarkan Miniature Circuit Breaker merupakan alat yang berfungsi buat membatasi arus listrik yg kita dipakai dan sekaligus sebagai pengaman berdasarkan interaksi singkat atau sering pula diklaim konsleting listrik.

Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan memutuskan arus listrik apabila terjadi interaksi singkat atau konsleting listrik pada rangkaian listrik pada tempat tinggal kita. Sedangkan maksud menurut fungsi membatasi diatas merupakan buat memutuskan genre listrik jika daya listrik yg digunakan melebihi batas yang sudah ditentukan. Jadi MCB inilah yang sebagai kunci utama besar kecilnya daya listrik.

Tentunya PLN akan memasangkan kapasitas MCB yg sinkron menggunakan batas daya listrik yg kita minta. Kita bisa melihatnya melalui tulisan kode ampere ( satuan arus listrik) yg sudah tertera di MCB tersebut. Misalnya 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain-lain.

Kode ampere diatas sebenarnya menunjukkan daya listrik berdasarkan MCB. Namun, bagi yang belum tahu akan sulit mengartikannya. Untuk mengetahui daya listrik berdasarkan kode ampere tadi, kita perlu sedikit perhitungan berdasarkan rumus misalnya dibawah ini.

Rumus Daya Listrik

Daya Listrik = Tegangan x Arus

Atau

Watt = Volt x Ampere Contoh Soal

Misalnya apabila MCB tertulis 2A

Untuk tegangannya dalam umumnya, Tegangan listrik dari PLN buat tempat tinggal tangga merupakan sebesar 220V. Lalu pertanyaannya berapakah batas daya listrik yg diizinkan ?

Watt = 220V x 2A

Watt = 440 Watt atau 440VA

Jadi batas daya listrik yg diizinkan adalah 440 Watt.

Nah, perhitungan seperti diatas merupakan cara mengetahui batas daya listrik pada MCB dan pertanyaan selanjutnya berapakah daya listrik yang diperlukan sang rumah kita?

Cara Praktis Menghitung Daya Listrik Yang Diperlukan Rumah

Disini aku coba contohkan kita membangun sebuah tempat tinggal baru & ingin melakukan pemasangan listrik baru sehingga langkah pertama yang perlu dilakukan merupakan menghitung kebutuhan daya listrik yg nantinya akan kita gunakan. Untuk menghitung kebutuhan listrik dalam rumah tentunya kita wajib menjumlahkan semua alat-alat listrik yang akan kita gunakan nantinya.

Agar lebih mudah tuliskan peralatan listrik yg kita perlukan dan daya listrik yg digunakan peralatan listrik tadi.

Biasanya pada setiap peralatan listrik telah tertera jumlah daya listrik yg diharapkan masing-masing peralatan listrik tadi. Pada label penulisan yg tertera terkadang penulisan daya listriknya memakai satuan ampere (A), apabila demikian maka harus memakai rumus daya listrik diatas (Watt = Volt x Ampere) buat meng-konversi dari Ampere ke Watt misalnya contoh mengetahui daya listrik dalam MCB diatas.

Contoh peralatan listrik yg akan digunakan

dua unit Pompa Air berdaya listrik 125 Watt

= 125 Watt x 2 Unit       = 250 Watt.

2 unit TV LED 24” berdaya listrik 35 Watt      = 35 Watt x 2 Unit         = 70 Watt.

1 unit Kulkas berdaya listrik 128 Watt

= 128 Watt x 1 Unit      = 128 Watt.

1 unit Mesin Cuci berdaya listrik 300 Watt

= 300 Watt x 1 Unit      = 300 Watt.

1 unit Rice Cooker berdaya listrik 400 Watt = 400 Watt x 1 Unit     = 400 Watt.

2 unit Kipas Angin berdaya listrik 60 Watt

= 60 Watt x 2 Unit       = 120 Watt.

15 Unit Lampu Penerang berdaya listrik 20Watt

= 20 Watt x 15 Unit    = 300 Watt.

Total                              = 1.568 Watt.

Setelah kita jumlahkan semuanya, total daya listrik adalah 1.568 Watt.

Jadi daya listrik yang kita perlukan merupakan kurang lebih 1.568 Watt atau 1.568 VA apabila dikonversikan sebagai arus listrik adalah sebagai berikut.

Arus Listrik = Watt / Volt

Arus Listrik = 1.568 Watt / 220 Volt

Arus Listrik = 7,12 Ampere

Maka MCB yang diperlukan adalah diatas 7,12 A.

Umumnya PLN hanya menyediakan beberapa pilihan baku daya listrik yaitu 220 Watt (1A), 450 Watt (2A), 900 Watt (4A), 1300 Watt (6A), 2200 Watt (10A), 3500 Watt (16A), 4400 Watt (20A), 5500 Watt (25A) dan seterusnya. Jadi pemasangan daya listrik yang dianjurkan sang PLN adalah sebanyak 2200 Watt atau 10A.

Hal yg harus kita perhatikan merupakan makin tinggi daya listrik yang kita pasang, makin tinggi pula porto tagihan listrik yg dikenakan. Oleh karena itu, kita perlu menentukan pemasangan daya listrik yg sinkron dengan keuangan dan kebutuhan kita. Pemasangan daya listrik yg terlalu tinggi akan menyebabkan semakin tingginya tagihan listrik yg sebenarnya merupakan suatu pemborosan porto.

Sedangkan pemasangan daya listrik yg terlalu rendah atau tidak mencukupi kebutuhan daya listrik kita, Hal ini akan menciptakan MCB tak jarang nge-trip lantaran kekurangan daya listrik & apabila dibiarkan terus menerus, hal ini dapat merusak alat-alat listrik tempat tinggal kita.

Sekian dulu buat artikel kali ini semoga berguna

No comments:

Post a Comment