Pages

Thursday, June 11, 2020

Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara kita yang tercinta. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh menjadi pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Nilai yaitu sesuatu yang berharga atau berguna.  Juang artinya usaha untuk mendapatkan sesuatu atau usaha untuk menggapai cita-cita. Jadi, nilai juang artinya sesuatu yang berharga dalam usaha mendapatkan (merebut) sesuatu atau dalam mencapai cita-cita.

Anggota BPUPKI dibuat dari banyak sekali wilayah yang berbeda-beda. Ada yg dari menurut Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, & Maluku. Bahkan terdapat jua anggota yang berasal menurut keturunan Tionghoa, Arab, & India. Pada pita yang dicengkeram Burung Garuda tertulis ?Bhinneka Tunggal Ika?. Artinya, meskipun bhineka, kita merupakan satu. Perbedaan-perbedaan yg ada bukan menjadi penghalang buat bekerja sama, tolong-menolong, & hidup rukun.

Mereka mengabaikan disparitas-disparitas itu demi tercapainya tujuan. Sebab, seluruh anggota BPUPKI memiliki tujuan & impian yang sama. Tujuan & cita-cita itu merupakan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, seluruh tenaga & pikiran dicurahkan buat meraih keinginan mulia tadi. Pada akhirnya, semua anggota BPUPKI yg bhineka dapat bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.

1. Nilai persatuan dan kesatuan

Mereka begitu menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan langsung dan golongan. Pancasila tidak hanya dirumuskan oleh satu orang. Para tokoh, misalnya Bung Karno, Moh. Yamin, dan Soepomo, berusaha keras menyumbangkan buah pikiran mereka. Mereka bahu-membahu buat merumuskan sebuah dasar negara yg kuat. Meski tidak sama prinsip & pendapat, mereka nir menunjukkan perilaku saling memusuhi. Bahkan, mereka saling memberikan masukan buat memperoleh hasil yang lebih baik. Semua itu dilakukan atas pencerahan untuk kepentingan beserta. Kepentingan tersebut yaitu demi tegaknya kedaulatan negara & kokohnya dasar negara Indonesia.

2. Nilai keikhlasan

Para perumus dasar negara kita saat itu nir terpikir buat menerima imbalan. Mereka tulus demi bangsa dan negaranya. Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yg melibatkan poly-tokoh. Tokoh-tokoh tersebut telah berjuang menggunakan nrimo & ikhlas buat merumuskan dasar negara.

3. Toleran terhadap perbedaan

Toleransi adalah sifat atau sikap menghargai pendapat yang berbeda dari atau bertentangan dengan pendapat sendiri. Perumusan dasar negara diwarnai dengan sikap menghargai perbedaan. Kesediaan menghargai perbedaan merupakan salah satu kunci keberhasilan musyawarah. Tanpa adanya kesediaan ini, keputusan dalam musyawarah tidak akan tercapai. Menghargai perbedaan terletak pada kesediaan untuk menerima pendapat yang berbeda demi kepentingan yang lebih besar.

Pancasila merupakan dasar negara kita yang tercinta Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila

Dalam perumusan Pancasila, hal ini terbukti penghapusan kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Dengan adanya kesediaan menghargai perbedaan, perdebatan tersebut tidak menjadi permusuhan.

4. Nilai musyawarah konsensus

Musyawarah merupakan pembahasan beserta dengan maksud mencapai keputusan buat menyelesaikan masalah. Musyawarah merupakan cara yg ditempuh anggota BPUPKI ketika merumuskan Pancasila. Dengan banyaknya perbedaan, pengambilankeputusan memang sulit dilakukan. Namun, para perumus Pancasila pertanda bahwa mereka dapat bekerja sama. Padahal, mereka memiliki poly perbedaan. Dengan kolaborasi, sebuah keputusan bersama berupa Pancasila pun berhasil disepakati. Kerja sama tersebut terwujud dalam musyawarah.

No comments:

Post a Comment