Pages

Sunday, May 3, 2020

Pengertian POAC dalam Fungsi Dasar Manajemen Terlengkap

Pengertian POAC dalam Fungsi Dasar Manajemen Terlengkap

Apa itu POAC? Pengertian POAC adalah singkatan dari Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan merupakan fungsi dasar ilmu manajemen.

Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada & melekat di dalam proses manajemen yg akan dijadikan acuan oleh manajer pada melaksanakan kegiatan buat mencapai tujuan.

George R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:10) membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pelaksanaan/Penggerakan (actuating), Pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.

Jadi bisa disimpulkan fungsi manajemen adalah serangkaian bagian-bagian dalam manajemen yang wajib diaplikasikan sehingga tujuan dan visi & misi perusahaan bisa tercapai. Adapun bagian dalam manajemen tadi lebih dikenal menggunakan POAC.

Berikut ini kita akan mempelajari pengertian POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) menurut para ahli.

1. Perencanaan (Planning)

Apa yang dimaksud perencanaan/planning? Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan fungsi fundamental manajemen, karena organizing, actuating, dan controlling harus terlebih dahulu direncanakan.

Adapun pengertian rencana adalah kegiatan menentukan dan menghubungkan kabar-informasi dan menciptakan, dan memakai perkiraan-asumsi mengenai masa yg akan tiba pada hal memvisualiasasikan serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yg dipercaya perlu buat mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan planning atau perencanaan, yakni harus S.M.A.R.T = Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, Time. Penjelasan singkatnya sebagai berikut:

  1. Spesific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
  2. Measurable artinya program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
  3. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan.
  4. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
  5. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwualn, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

Salah satu cara menilai aktivitas perencanaan yg beragam dari Terry merupakan meninjau menurut dimensi ketika yaitu.

  • Perencanaan jangka panjang. Biasanya mempunyai jangka waktu 5 - 10 tahun bahkan lebih, tergantung besar tidaknya suatu perusahaan, organisasi maupun lembaga itu sendiri.
  • Perencanaan jangka menengah. Biasanya mempunyai jenjang waktu 2 - 5 tahun.
  • Perencanaan jangka pendek. Biasanya mempunyai jangka waktu 1 - 3 tahun.

Adapun perencanaan dicermati berdasarkan substansi perencanaan tersebut merupakan sebagai berikut:

1. Objective (Sasaran)

Perencanaan yang berbentuk objective ini sebenarnya bentuk khusus dari tujuan (goal, end). Sasaran tadi tergantung dalam kegiatan masing-masing yg terdapat dalam perusahaan, misalnya pemasaran produksi, kepegawaian, & sebagainya.

Dua. Policy (Kebijakan)

Policy atau kebijakan artinya pernyataan generik mengenai perilaku menurut organisasi pada memilih panduan untuk pengambilan keputusan tentang sumber-asal yang dibutuhkan.

Tiga. Procedure (Prosedur)

Prosedur sama dengan kebijakan, namun mekanisme poly ditekankan dalam memilih jawaban yg eksklusif pada mengendalikan aktivitas buat waktu yg akan datang.

4. Method (Metode)

Metode merencanakan atau cara bagaimana setiap tugas dari suatu mekanisme akan diselenggarakan oleh seseorang pekerja. Jadi ringkasnya, metode adalah cara melaksanakan atau melakukan sesuatu.

5. Standart (Ukuran standar)

Suatu standart merupakan suatu nilai yg dalam manajemen dipakai menjadi kebiasaan atau sebagai dasar acum.

6. Budget (Anggaran)

Budget merupakan planning yang mempunyai dua segi yaitu segi penerimaan dan pengeluaran. Suatu budget adalah kategori penting dari planning sebagai akibatnya kadang-kadang dianggap segi terpenting dalam setiap perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Sebagaimana yang diungkapkan Malayu (1989) Pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses penentuan pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Menurut George R. Terry, Organizing ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

Terry (Sukarna, 2011:46) juga mengemukakan mengenai asas-asas organizing yaitu sebagai berikut:

  1. Tujuan atau the objective.
  2. Pembagian kerja atau Departementation.
  3. Penempatan tenaga kerja atau Assign the personel.
  4. Wewenang dan tanggung jawab atau Authority and Responsibility.
  5. Pelimpahan wewenang atau Delegation of authority.

3. Penggerakan (Actuating)

Menurut George R. Tery, Penggerakan (actuating) adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Fungsi actuating (penggerak dan pelaksanaan) dalam istilah lainnya yaitu motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding (memberikan perintah atau komando).

Faktor-faktor yang diharapkan buat penggerakan yaitu:

  1. Kepemimpinan (Leadership)
  2. Sikap dan moril (Attitude and morale)
  3. Tata hubungan (Communication)
  4. Perangsang (Incentive)
  5. Supervisi (Supervision)
  6. Displin (Discipline).

Tujuan dari fungsi penggerakan (actuating) adalah sebagai berikut:

  1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.
  2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf.
  3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
  4. Menguasahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.
  5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

Tindakan penggerakan dibagi dalam 3 tahap, secara singkatnya yaitu:

  1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
  2. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan.
  3. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas, dan tegas.

4. Pengawasan (Controlling)

Menurut George R. Terry, Pengawasan (controlling) dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

Terry (Sukarna, 2011:116), mengemukakan proses pengawasn sebagai berikut, yaitu:

  1. Menentukan standard atau dasar bagi pengawasn (Determining the standart of basis for control).
  2. Ukuran pelaksanaan (Measuring the performance).
  3. Bandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukan jika ada perbedaan (Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any).
  4. Perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat (Correcting the deviation by means of remedial action).

Itulah tadi 4 fungsi dasar manajemen yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

Demikianlah artikel tentang pengertian POAC pada fungsi dasar manajemen terlengkap. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

No comments:

Post a Comment