Seperti yang kita ketahui beserta bahwa, listrik merupakan suatu energi yang sangat berguna buat kehidupan kita sehari-hari, lantaran menggunakan adanya listrik, hampir semua pekerjaan atau kegiatan sehari-hari di tempat tinggal dapat diselesaikan menggunakan cepat dan mudah, namun disamping fungsinya yang sangat berguna tersebut, listrik jua bisa membahayakan kita menjadi penggunanya. Listrik mempunyai resiko bahaya yang sangat akbar bagi manusia misalnya tersengat listrik (kesetrum) atau kebakaran akibat listrik tadi.
Tahukah anda bahwa homogen-rata penyebab kebakaran yang biasa terjadi pada tempat tinggal -rumah atau pasar dan berbagai bangunan lainnya tersebut, ternyata diakibatkan oleh listrik. Kebakaran dampak listrik ini, asal menurut percikan api yg timbul pada instalasi listrik yang terpasang tadi, sebagai akibatnya bila terdapat benda yang gampang terbakar di dekatnya, maka akan menyebabkan kebakaran.
Jadi, buat mencegah terjadinya kebakaran tadi, maka kita wajib mengatasi kasus timbulnya percikan barah dalam instalasi listrik kita.
Lalu, apa saja yg mengakibatkan terjadinya percikan api dalam instalasi listrik tadi?
Beberapa penyebab timbulnya percikan api dalam instalasi listrik di tempat tinggal , antara lain :
1. Stop Kontak Yang Longgar
Source images : www.shutterstock.com |
Oleh karena itu, pastikan stop hubungan & colokan yang anda pakai pada kondisi baik serta nir longgar, dan pilihlah stop kontak dan steker yg berkualitas berbahan kuningan.
2. Terminal Kabel Yang Longgar
Source images : www.diynetwork.com |
Jika baut pengikat kabel yg terpasang tersebut longgar, maka hal ini akan menyebabkan timbulnya percikan api ketika dialiri arus listrik, dan bila timbul percikan barah, maka segera matikan & periksa baut terminal kabelnya, kemudian pastikan setiap baut terminal kabel terpasang menggunakan kencang & nir longgar. Percikan barah dalam terminal kabel ini umumnya akan ditandai menggunakan kondisi terminal misalnya gosong (berwarna kehitaman), dan suhu peralatan listrik jua lebih panas.
Apabila anda pernah mengalami kondisi tersebut lakukan pencegahan yaitu dengan memastikan baut terminal buat mengencangkan kabel tadi terpasang menggunakan baik dan bertenaga, jika kondisi terminal kabel telah rusak, maka segera gantilah peralatan listrik tersebut dengan yg baru dan yg berkualitas juga.
3. Sambungan Kabel Yang Kurang Kuat/Longgar
Source images : www.howtogeek.com |
Oleh karenanya, memastikan setiap sambungan-sambungan kabel instalasi listrik di rumah kita sudah dipasang dengan baik & kuat merupakan hal yg tepat, kita sanggup melakukannya sendiri atau meminta teknisi listrik buat melakukan pemeriksaan secara bersiklus.
4. Ukuran Kabel Yang Tidak Sesuai
Source images : automationforum.in |
Oleh karena itu, pemilihan jenis kabel pula wajib diubahsuaikan dengan penggunaannya, pilihlah jenis kabel yg sinkron dengan kemampuan hantar arus (KHA) seperti halnya pada tabel spesifikasi diatas.
5. Pemakaian Peralatan Listrik Yang Berlebihan Pada Satu Stop Kontak
Source images : www.lloydelectrical.co.nz |
Jadi kita harus menyesuaikan antara beban listrik atau daya listrik yg dipakai menggunakan kemampuan kabel dan stop kontak yang tersedia, dan jangan terlalu banyak memasang colokan listrik pada satu stop hubungan, sebaiknya satu stop hubungan hanya buat penggunaan satu peralatan listrik.
6. Korsleting listrik
Source images : diary-of-electric.blogspot.com |
Konsleting listrik tersebut terjadi karena terhubungnya kabel fasa menggunakan netral secara eksklusif tanpa melalui beban listrik, semisal lampu atau peralatan listrik lainnya. Oleh karena itu, pastikan kabel listrik tidak mengalami arus bocor karena hal ini dapat berpotensi terjadi korsleting listrik & begitu pula menggunakan peralatan listrik pada tempat tinggal , pastikan peralatan listrik tersebut tidak rusak (short). Gunakan pengaman rangkaian misalnya MCB atau sekring buat mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik (korsleting listrik).
Sekian dulu buat artikel kali ini semoga berguna.
No comments:
Post a Comment