24 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya beserta Gambarnya - Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-19, banyak ditemukannya bermacam-macam produk zat warna dan berbagai alat-alat yang telah menyebabkan berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan lain-lain.
Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.
#24 Aliran Seni Rupa & Tokohnya
1. Aliran Naturalisme
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme merupakan aliran yg melukiskan sesuatu yg nyata dan alami seperti tampak dalam aslinya. Ciri-karakteristik lukisan naturalisme diantaranya:
- Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan
- Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
- Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.
Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
Dua. Aliran Realisme
Aliran seni rupa yang ke 2 adalah genre Realisme. Aliran realisme merupakan aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan misalnya apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini timbul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yg melebihi kenyataan. Aliran ini acapkali menampilkan figur-figur berdasarkan masyarakat biasa. Tidak jauh berbeda dengan genre naturalisme, yaitu sama-sama mendeskripsikan objeknya sesuai keadaan yg apa adanya tanpa dibentuk-untuk, tetapi perbedaan dengan aliran realis adalah artis realisme mengambil objek berdasarkan kehidupan sehari-hari mereka yang sahih-sahih real (orisinil) dan tanpa ilusi.
Maknanya sanggup juga mengacu pada usaha dalam seni rupa untuk memberitahuakn sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yg buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari menurut karakter, suasana, persoalan, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme artinya: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, & Honore Daumier.
3. Aliran Romantisme
Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yg menggambarkan adegan dramatis dan kaya akan kumpulan rona dan kontras. Ciri-karakteristik lukisan dengna genre romantisme adalah:
- Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis.
- Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
- Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
- Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.
- Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
- Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
- Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya.
Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori sang Raden Saleh.
4. Aliran Impresionisme
Adalah suatu aliran seni lukis terbaru yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas nir lagi disapukan namun dicocok-cocokkan, sehingga menciptakan bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan dipakai serangkaian rona-rona utama yang dijajarkan sebagai akibatnya memperoleh kesan rona adonan.
Ciri-karakteristik lukisan impresionisme diantaranya:
- Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman
- Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
- Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.
Aliran ekspresionisme, yaitu karakteristik lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang berdasarkan wujud aslinya. Ekspresionisme adalah genre yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas pada menggali obyek yang timbul dari global batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek pada lukisan diantaranya kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan & harapan lain dibalik tingkah laris manusia. Lukisan ini adalah hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan penyimpangan garis, bentuk, & rona.
Aliran ekspresionisme banyak timbul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme merupakan Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia adalah Affandi, dan pelukis ekspresionisme yang lain misalnya Rusli, dan Srihadi Sudarsono pula termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
6. Aliran Abstrak
Aliran abstrak, yaitu karakteristik lukisan output ungkapan batin pelukisnya menggunakan bentuk penggambaran objek yang nir dikenali lagi (hanya pelukisnya yg tahu). Abstrak sendiri merupakan salah satu jenis kesenian pada masa ini yg nir mendeskripsikan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna & bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap bisa memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yg dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, & unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak pada Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, & A. D. Pirous.
7. Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme yaitu karakteristik lukisan yg penggambaran bentuknya dibentuk sedemikian rupa (dengan penggayaan) sebagai akibatnya terkesan latif & cantik. Tokoh aliran ini merupakan Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
8. Aliran Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk berdasarkan gugusan titik rona, dan bila dicermati berdasarkan jeda eksklusif membentuk lukisan yg realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis genre ini artinya Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
9. Aliran Pop Art
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini timbul lantaran kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yg telah lama kita lupakan. Dalam merogoh obyek tidak menentukan-milih, apa yg mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan mampu saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja lalu diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum menurut karya-karya Pop art menampilkan suasana insinuasi, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yg menganut aliran ini merupakan artis-artis yg memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
10. Aliran Optical Art
Aliran seni rupa Optical Art dianggap juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yg penggambarannya merupakan susunan geometris menggunakan pengulangan yg teratur rapi, mampu seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian lantaran warnanya yg brilian dan seakan mengecohkan mata dengan delusi ruang.
Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.
11. Aliran Trick Art
Aliran Trick Art merupakan seni lukis 2 dimensi dengan memakai delusi visual sehingga terlihat misalnya konkret (3 dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibentuk dalam 1984 sang senima Jepang. Kazumane kenju menggunakan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan dalam 1991 pada Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di global.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari dua Desember 2012 sampai 3 Februari 2013 yang terbaru.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealisme merupakan genre seni lukis yang mendeskripsikan sesuatu berdasarkan alam mimpi atau alam khayal (khayalan). Di mana angan-angan & alam khayal sangat menghipnotis bentuk lukisan genre ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali & Andre Masson. Di Indonesia merupakan Sudibio, Sudiardjo, & Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yg khayal, intuitif atau misalnya alam mimpi, sebagai akibatnya bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme diantaranya;
- Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
- Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
- Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.
13. Aliran Kubisme
Aliran kubisme merupakan genre yang melukiskan sebuah objek lukis ke pada bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri berdasarkan bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yg berwujud akbar atau mini . Ciri-karakteristik lukisan kubisme diantaranya;
- Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
- Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
- Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.
Tokoh pelukis beraliran kubisme diantaranya: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
14. Aliran Klasik
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat berdasarkan suatu hal, keadaan atau kejadian dalam masa kemudian yang mengalami zenit kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran tetapi sampai kini sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yg demikian itu ditimbulkan hal, keadaan, atau peristiwa yang memiliki nilai atau mutu yg tinggi & diakui, sebagai tolak ukur kesempurnaan yg abadi.
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, & biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-karakteristik seni lukis klasik antara lain:
- dibuat berlebihan
- indah dan molek, dan
- statis dan bersih
15. Aliran Dekoratif
Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari banyak sekali bentuk alam (insan, bintang, tumbuh-tumbuhan, & lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan pada lukisan. Aliran ini poly berkembang di Bali.
16. Kaligrafi
Kaligrafi ialah objek gambar menggunakan bentuk susunannya berdasarkan huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola eksklusif. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yg wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar , seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam waktu itu. Para artis memakai gaya mereka masing-masing misalnya simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia nir tanggal menurut proses akulturasi menggunakan sejumlah budaya, seperti budaya tempat, Persia, & China. Lantaran itu, kaligrafi Indonesia tidak sanggup dikatakan sama menggunakan kaligrafi menurut daerah lain, karena sudah mempunyai bukti diri sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
17. Aliran Gotik
Gotik artinya aliran seni rupa yg menampakkan suatu objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menekankan suatu hal berdasarkan pemilihan warna.
Ciri-karakteristik aliran seni rupa gotik merupakan objek umumnya digambarkan ada tokoh suci, raja/ratu, ataupun ksatria. Biasanya lukisan ini terdapat di kerajaan-kerajaan, kastil, atau bangunan klasik.
Tokoh aliran gotik di Indonesia belum pada ketauhi, sedangkan tokoh luar negerinya yaitu Van Eyck, Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.
18. Aliran Pittura Metafisica
Pittura meatifisca merupakan genre seni rupa yang menampakkan sebuah objek menggunakan sentuhan atau tabrakan metafisica. Aliran ini adalah penentang dari alran kubisme & futuristik.
Ciri-ciri aliran seni rupa pittura metafisica adalah objek umumnya digambarkan berbentuk boneka yg bersifat metafisica & umumnya juga berupa insan yang sedang melakukan aktivitas menggunakan latar belakang eksklusif.
Tokoh yg mempopulerkan genre seni rupa pittura metafisica adalah Carlo Carra dan Giorgio de Chirico.
19. Aliran Primitif
Primitif adalah genre seni rupa yg menampakkan sebuah objek menurut gaya penggambaran primitif pada dinding-dinding goa.
Ciri-karakteristik aliran seni rupa ini adalah objek digambarkan berupa manusia, fauna, dan tumbuhan dalam bentuk garis yang sederhana. Detail menurut objek nir terlalu ditonjolkan, hanya dalam penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.
Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan genre seni rupa ini adalah S. Sudjojono. Sedangkan menurut luar negeri merupakan Ricardo Ponce.
20. Aliran Konstruktivisme
Konstruktivisme artinya aliran seni rupa yang menekankan pada penggambaran sebuah bangunan.
Ciri-ciri aliran ini merupakan objek yang dilukis merupakan bangunan menggunakan latar berada disekitar bangunan berdasarkan sudut gambar. Objek berupa bangunan klasik, kuno, modern, & bangunan lainnya.
Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan aliran ini adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, & Angelina P. Dan pada luar negeri adalah Laszlo Moholy-Nagy, Liubov Popova, Victor Pasmore, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
21. Aliran Post Modern/Kontemporer
Kontemporer merupakan genre seni rupa yg tidak terikat sang pakem dan perkembangannya sesuai menggunakan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.
Ciri-karakteristik aliran seni rupa ini adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi dan ketika yg tematik. Objek digambarkan berupa objek dimanis, ekspresif, & mencolok.
Tokoh di Indonesia dan luar negeri yang mempopulerkan aliran kontemporer adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, & Angelina P, Frank Auerbach, Richard Artschwager, & Ida Applebroog.
22. Aliran Futurisme
Futurisme adalah aliran seni rupa yang menekankan keindahan mobilitas, visual ,garis, & warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan tidak aktif.
Ciri-ciri genre ini merupakan suatu objek digambarkan pada bentuk sedang berkecimpung, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya. Objek yg biasanya dipakai adalah makhluk hayati seperti kuda yang berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang berkecimpung pada contoh bayangan.
Tokoh yang mempopulerkan aliran futurisme merupakan Boccioni, Carlo Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.
23. Aliran Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni & anti perasaan karena aliran ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan & kekasaran.
Tokoh yg mempopulerkan genre ini adalah Hendra Gunawan, Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.
24. Aliran Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif & liar. Aliran ini muncl sekitar abad ke XX Masehi.
Ciri-cirinya wujud menurut objek yang digambar nir terlalu penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, & memiliki warna yang imajinatif.
Tokoh yang mempopulerkan aliran ini adalah Henry Matisse, Rauol Dufi, ANdre Dirrain, & lain-lain.
Baca pula:Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
Demikianlah artikel kali ini tentang 24 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya (+Gambar). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Lomba Kompetensi Siswa Seni Budaya & Keterampilan Kelas IX
No comments:
Post a Comment