Showing posts with label Seni Budaya. Show all posts
Showing posts with label Seni Budaya. Show all posts

Wednesday, June 24, 2020

Apresiasi Karya Seni Rupa Murni Nusantara

1. Pengertian Apresiasi Seni

Wayang kulit
Image by: log.viva.co.id

Kata apresiasi dari dari bahasa Inggris " to apresiatic " ialah menghargai. Apreciton = penghargaan. Jadi apresiasi merupakan penikmatan karya seni dengan adanya pengertian yg baik. Aristoteles menyatakan bahwa penikmatan tidak cukup dengan melalui mutu karya semata-mata, namun pula melalui tinjauan mengenai seluk beluk karya seni.

Apresiasi setiap orang terhadap karya seni berbeda-beda, tergantung dalam daya kemampuan suatu karya seni. Tingkat apresiasi dapat dibedakan menjadi berikut:

a. Peminat seni

yaitu orang yang memiliki perhatian terhadap seni.

B. Pelaku seni

yaitu orang yang sudah bisa melaksanakan aktivitas seni.

C. Pencipta seni

yaitu orang yang sudah dapat membangun suatu karya seni.

D. Kritikus seni,

yaitu orang yg sudah bisa menilai serta menaruh tanggapan terhadap karya seni.

2. Menentukan Kriteria Karya Seni

Sikap apresiatif terhadap karya seni rupa bisa dilakukan dengan cara memberikan evaluasi terhadap karya seni yang dilihat. Sebuah karya seni rupa dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria antara lain:

a. Ide atau gagasan

Karya seni rupa yg baik harus original maksudnya menampilkan suatu gagasan atau ilham baru yg belum pernah terdapat sebelumnya. Gagasan itu biasa dalam bentuk wujud atau aspek lainnya, sebagai akibatnya nir bersifat peniruan.

B. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang buat mengolah apa yang sudah terdapat menjadi sesuatu yang baru & memiliki nilai seni yang lebih tinggi.

C. Gaya perseorangan

Karya seorang berbeda dengan karya orang lain. Karena setiap orang mempunyai disparitas interpretasi, pengalaman batin, visi, & filosofi yang tidak sama. Hal ini akan memunculkan gaya perseorangan pada berkarya.

D. Teknik & representasi

Teknik representasi disini dimaksudkan bagaimana seseorang sanggup menentukan dan mengolah bahan secara tepat sebagai akibatnya tercipta suatu karya yang sahih-sahih rupawan secara keseluruhan.

Prinsip mengapresiasi yaitu sebagai berikut:

a. Mengerti prinsip komposisi

mencakup irama, proposal, keseimbangan, kesatuan, & sentra perhatian.

B. Mengerti prinsip seni rupa

mencakup titik, garis, bidang, bentuk, rona, tekstur, dan lain-lain.

Proses mengapresiasi, yaitu melihat karya lalu mencicipi, berempati, lalu muncul pendapat eksklusif buat menjelaskan kelebihan, kekurangan, kemudian menilai. Sebuah apresiasi dapat di pandang dari pandangan subjektif & pandangan objektif.

Pandangan subjektif yaitu pandangan yang dipengaruhi sang perasaan yg sifatnya eksklusif dan khusus. Sedangkan pandangan objektif yaitu pandangan yg mempunyai landasan/dasar pemikir yang jelas.

A. Dasar Apresiasi

Norma subjektif, Norma objektif.

B. Unsur-unsur apresiasi

Nilai estetika, Nilai kebenaran, Nilai kebaikan.

C. Tahap-tahap apresiasi

Proses Analis, Proses Menemukan Data, Proses Menyimpulkan, Proses Menanggapi.

3. Mengapresiasi Karya Seni Rupa Murni

Adapun tahapan dalam mengapresiasi karya seni rupa murni seperti seni lukis, seni patung, dan seni grafis adalah sebagai berikut.

a. Tahap Awal

Tahap awal merupakan tahap ketika seorang pengamat melihat sebuah karya, baik karya yang dipamerkan maupun melihat karya tertentu secara sekilas. Tahap ini diklaim juga dengan termin ta’aruf.

B. Tahap Penghayatan

Dalam termin penghayatan, seorang apresiator akan berfikir sejenak atau lama bergantung pada pengetahuan yg dimilikinya. Proses penghayatan ini merupakan termin yang penting dan utama pada mengapresiasi karya.

C. Tahap Penilaian

Tahapan penilaian merupakan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu mengenai bernilai atau berharganya suatu karya seni. Tahapan ini juga dapat dikatakan menjadi tahapan penghargaan dengan memilih apakah karya yg sedang diapresiasi baik atau latif.

Dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa engkau bisa tahu,menghayati, menilai, dan menaruh keputusan terhadap sebuah karya seni secara bebas. Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan langkah-langkah ini dia.

a. Mendeskripsikan (pemaparan) sebuah karya dengan cara menemukan dan mencatat sesuatu yang dilihat apa adanya namun tidak mengambil kesimpulan apapun.

b. Uraian kebentukan (formal), yaitu tahapan menelusuri sebuah karya berdasarkan strukturnya, baik itu warna, garis, bentuk maupun teksturnya.

c. Penafsiran makna yang meliputi tema yang digarap dan masalah-masalah yang dikemukakan.

d. Penilaian, yaitu tahapan untuk menentukan derajat suatu karya seni.

Baca Juga:Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara.

Demikianlah artikel saya kali ini tentangApresias Karya Seni Rupa Murni Nusantara. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda menyukai artikel ini tolong dibagikan dan dikomentari ya. Sekian dan Terimakasih.

Sumber: Lomba Kompetensi Siswa Seni Budaya & Keterampilan Kelas IX.

Thursday, June 18, 2020

Unsur-Unsur Dalam Lagu (Lengkap)

Apersepsi selain syair dan nada, sebuah lagu terdiri atas berbagai bagian yang membentuknya. Lagu akan terdengar indah karena berbagai unsur musik yang digabungkan. Adapun, unsur-unsur yang membentuk sebuah lagu adalah sebagai berikut.

Unsur-Unsur dalam lagu

a. Notasi Musik

Nada tidak dapat dilihat atau diperlihatkan, tetapi dapat didengar ataupun diperdengarkan. Nada adalah bunyi yang getarannya teratur. Untuk menuliskan nada, digunakan notasi (simbol). Pada dasarnya, notasi hanya dapat melukiskan dua sifat nada, yaitu tinggi rendah dan panjang pendek. Warna nada dapat dilukiskan dengan notasi. Dengan notasi, kita dapat mengenal, membaca, menulis, dan menyanyikan lagu.

Jenis notasi ada dua macam, yaitu notasi angka dan notasi balok.

1) Notasi Angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-angka. Dalam perkembangannya, notasi angka kurang efektif karena tidak memiliki patokan nada yang tetap. Notasi angka lebih cocok dipakai dalam pembelajaran vokal (menyanyi).

2) Notasi Balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya suara yang diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi mutlak karena mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a=440 Hz) sehingga sangat efektif digunakan dalam bermain musik.

b. Tanda Kunci

Kunci merupakan tanda yang digunakan pada garis paranada untuk menunjukkan letak titiknada. Tanda kunci ada tiga macam yaitu sebagai berikut.

1) Kunci G (Kunci Biola) adalah tanda yangm menunjukkan nada g pada garis kedua dari paranada.

2) Kunci C (Kunci Alto) dalam praktik musik, kunci C jarang dipakai. Kunci C dipakai pada alat musik tertentu yang bersuara sedang, misalnya biola alto.

3) Kunci F adalah tanda yang menunjukkan nada f pada garis keempat dari paranada.

c. Melodi

Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Melodi merupakan bentuk ungkapan penuh atau hanya penggalan ungkapan nada. Melodi yang baik adalah melodi yang intervalnya dapat terjangkau oleh register setiap alat musik atau suara manusia, artinya tidak terlalu rendah dan tinggi.

d. Ritme/Irama

Ritme/Irama adalah gerak teratur karena munculnya aksen secara tetap. Keindahan irama lebih terasa karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Pada hakikatnya irama adalah yang menggerakkan perasaan yang erat hubungannya dengan gerak fisik.

Setiap ragam musik daerah menghasilkan pola irama dan warna yang berbeda sehingga kita mengenal berbagai macam irama, seperti irama gamelan, Melayu, gambus, dan Maluku.

e. Harmoni

Harmoni adalah keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Akor adalah susunan nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis. Akor mengiringi melodi lagu sebagai satu kegiatan yang utuh dan enak didengar. Jadi, melodi memenuhi aspek musik secara horizontal, sedangkan harmoni memenuhi aspek hubungan nada-nada secara vertikal.

Peran harmoni akan makin nyata apabila seseorang menyanyi diiringi alat musik. Harmoni memeberi bobot, nilai, dan bentuk tabuh pada jalinan melodi. Sebuah lagu akan terdengar indah jika memiliki harmoni yang baik.

f. Tempo

Tempo adalah cepat atau lambatnya sebuah lagu. Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Beat, yaitu ketukan dasar yang menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit. Misalnya, sebuah lagu memiliki beat MM 70, artinya dalam satu menit terdapat 70 ketukan dan dalam satu ketukan dinyatakan dengan notasi seperempat. MM adalah singkatan dari Mentronome Malzel. Metronome adalah alat pengukur tempo. Kata Malzel (1815) diambil dari nama pencipta alat ini.

Tanda tempo dibagi menjadi tiga, yaitu tempo lambat, sedang, cepat, dan perubahan.

g. Dinamik

Dinamik adalah keras lembut lagu dan perubahannya. Tanda dinamik dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1) Tanda dinamik lembut, misalnya : piano (p) = lembut, pianissimo (pp) = sangat lembut.

2) Tanda dinamik sedang, misalnya : mezzo piano (mp) = agak lembut, mezzo forte (mf) = agak keras.

3) Tanda dinamik keras, misalnya : forte (f) = keras, fortissimo (ff) = sangat keras.

Untuk menunjukkan perubahan tempo, dipakai istilah sebagai berikut.

1) Cressendo (cresc), artinya berangsur-angsur makin keras.

2) Decressendo (decresc), artinya berangsur-angsur makin lembut.

3) Subito forte (sf), artinya tiba-tiba keras.

4) Subito piano (sp), artinya tiba-tiba lambat.

h. Tangga Nada

Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.

i. Ekspresi

Menyanyi adalah mengungkapkan perasaan menggunakan alunan suara manusia dan kadang alunan suara instrumen musik. Menyanyi dilakukan dengan sepenuh perasaan baik itu perasaan sedih, gembira, khitmad, dan syahdu. Perasaan dalam lagu diungkapkan dengan tanda yang disebut tanda ekspresi.

Baca Juga :Apresiasi Karya Seni Rupa Murni Nusantara

Sumber : Buku Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs

Friday, June 12, 2020

Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara

Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara - Seni murni, yaitu bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya (seniman) tanpa mencampuradukkan dengan fungsi atau kegunaan tertentu. Seni murni diciptakan khusus untuk dinikmati segi estetik dan artistiknya. Kebebasan dalam berekspresi menjadi hal penting dalam berkarya seni murni.

Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya. Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, dan keramik). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjual-belikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.

Seni lukis

Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni yang mendeskripsikan adanya nilai-nilai budaya daerah setempat. Gaya seni rupa murni wilayah setempat

  • Gaya Primitif (Prima) atau pokok atau yang mendasar atau sederhana yang terjadi pada jaman prasejarah.
  • Gaya Klasik atau kuno atau tradisional yang terjadi pada masa Hindu Budha di Indonesia. Gaya ini mengalami perubahan dari primitif (sederhana) menjadi bentuk yang rumit dan ornamental

a. Seni Lukis

Seni lukis adalah output curahan cita rasa subyek pencipta dengan memakai unsur-unsur seni rupa dalam bidang 2 dimensi. Keunggulan seni lukis terdapat pada ketepatan bentuk dan rupa alam dalam fenomena, menggunakan kata lain ketepatan tentang perspektif, proporsi, & rona.

Alat Seni Lukis

Suatu lukisan dikatakan baik apabila memperhatikan proporsi dan bahan yang dipakai. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan seni lukis. Hal ini terbukti dengan beragamnya aliran-aliran dalam seni lukis. Tujuan dari mempelajari dan mengetahui beberapa aliran seni lukis adalah untuk meningkatkan:

  1. Kreasi artinya setelah mengerti berbagai aliran dan contoh-contoh karya seni lukis, maka diharapkan seseorang dapat menangkap pengalaman yang dilihatnya serta mewujudkan gagasan isi hatinya yang diwujudkan dalam karya seni lukis.
  2. Ekspresi artinya setelah melihat beberapa aliran seni lukis diharapkan seseorang akan tergugah imajinasinya untuk mengekspresikan isi hatinya, dan berani mencoba berkarya untuk mengungkapkan jiwanya dengan mencoba berbagai aliran seni lukis.
  3. Apresiasi artinya setelah melihat, mengamati, mengagumi, menikmati, dan mengetahui berbagai macam aliran seni lukis maka timbullah pembicaraan, pemikiran, dan akhirnya dapat menilai dan menghargai hasil karya orang lain.

B. Seni Patung

Seni patung merupakan satu bentuk seni rupa yang berwujud tiga dimensi. Seni patung juga sudah berumur tua. Awalnya patung-patung tadi dibentuk buat ritual pemujaan. Patung-patung tadi ada yang terbuat menurut kayu atau bongkahan batu.

Seni Patung

Hingga saat ini, teknik pembuatan patung terus mengalami perkembangan, misalnya dengan membentuk (membutsir), memahat atau mengukir, dan mencor. Bahan yang digunakan juga semakin beragam seperti tanah liat, plastisin, lilin, bubur kertas, semen, gips, sabun, dan es. Berdasarkan cara pembuatannya, patung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu

  1. Patung pahatan (carving), jenis patung ini dibuat dari bahan yang utuh (monolit). Bahan-bahan yang sering digunakan adalah batu, marmer, kayu, cadas, es.
  2. Patung plastis (modelling), dibuat dengan cara menempelkan bahan sedikit demi sedikit sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Bahan yang digunakan antara lain: tanah liat, lilin, bubur kertas, dan semen.
  3. Patung cor, dibuat dengan cara membuat cetakannya terlebih dahulu.

Menurut bentuknya, patung dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Patung piguratif adalah patung yang bentuknya merupakan bentuk tiruan dari alam secara lahiriah. Misalnya patung dada, patung tubuh, dan relief.
  2. Patung imajinatif adalah patung yang merupakan gambaran alam angan-angan.

Baca Juga :Apresiasi Karya Seni Rupa Murni Nusantara

Demikianlah artikel kali ini tentang Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih.

Sumber : LKS Seni Budaya & Keterampilan Kelas IX

Thursday, June 4, 2020

Sejarah dan Jenis-jenis Aliran Musik Mancanegara

Sejarah dan Jenis-jenis Aliran Musik Mancanegara di Luar Asia - Sejarah musik mancanegara dimulai dari Yunani Kuno (675 SM-awal masehi), bangsa Yunani dikenal sebagai peletak dasar seni musik barat. Kedua adalah Abad pertengahan yaitu dari abad V - XVI, abad pertengahan berada di antara zaman akhir kerajaan Roma dan zaman bangkitnya ilmu pengetahuan serta munculnya berbagai penemuan.

Ketiga merupakan Renaissance (dimulai abad XVI - XVII) artinya "terlahir kembalidanquot;. Pada abad ini perkembangan musik gereja merosot, sedangkat musik duniawi mulai menerima perhatian & kedudukan yg sangat penting. Keempat merupakan zaman Barok dan Rokoko, kemajuan dalam abad ini terdapat 2 genre yang sifatnya hampir serupa. Kelima Klasik, keenam Romantik, ketujuh Peralihan, & terakhir yaitu Modern.

Sedangkan jenis-jenis genre musik mancanegara, menurut alirannya, musik mancanegara dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu :

1. Musik Rock

2. Musik R&B

3. Musik Jazz

4. Musik Reggae dan Ska

5. Musik Pop

6. Musik Klasik

itulah beberapa sejarah dan jenis-jenis aliran musik mancanegara secara singkat , sedangkan untuk penjelasan yang lebih rincinya lagi akan dibahas di bawah ini.

Sejarah dan Jenis-jenis Aliran Musik Mancanegara

Berikut ini adalah sejarah dan jenis-jenis aliran musik mancanegara.

Sejarah Musik Mancanegara

1. Yunani Kuno (675 SM - awal masehi)

Bangsa Yunani dikenal sebagai peletak dasar seni musik barat. Mereka menyusun dua tetrachord (dan Phytagoras) yang membentuk sebuah tangga nada diatonis dalam satu oktaf.

Musik bagi bangsa Yunani berfungsi sebagai berikut:

a. Iringan upacara religius dan penyembahan dewa.

b. Iringan upacara kerajaaan.

c. Iringan drama tari, atletik, sastra, gladiator, dan hiburan sosial.

d. Iringan berperang.

Para ahli musik bangsa Yunani yang terkenal diantaranya adalah :

  • Aischylos (425-456 SM)
  • Sophocies (406-496 SM)
  • Phytagoras (505-585 SM)
  • Aristoteles (384-422 SM)
  • Aristoxenos (sekitar 325 SM).

Instrumen yang terkenal adalah lyra, kitara (petik), dan Autos (seperti oboe).

2. Abad pertengahan (Abad V - XVI)

Abad pertengahan berada di antara zaman akhri kerajaan Roma dan zaman bangkitna ilmu pengetahuan serta munculnya berbagai penemuan. Perubahan besar terjadi pada musik dunia di abad pertengahan. Musik yang dahulu terdiri dari suatu suara (monofonik) bertambah menjadi beberapa suara (polifonik).

Pada abad ini terdapat perkembangan perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik. Pencetus tulisan musik atau notasi musik adalah Guido d'Arezzo.

Paduan suara juga berkembang di Eropa Barat, serta musik Greogiran oleh Paus Greogirus.

Pelopor musik pada abad pertengahan adalah :

  1. Guillanme Dufay dari Prancis.
  2. Adam de la Halle dari Jerman.

3. Renaissance (Abad XVI - XVII)

Renaissance artinya adalah "terlahir kembali". Pada abad ini perkembangan musik dari gereja merosot, sedangkan musik duniawi mulai mendapat perhatian dan kedudukan yang amat penting. Instrumen musik  dulunya hanya sebagai pengiring lagu, mulai dibuat komposisinya. Instrumen orgel mendapat perhatian di Italia dan Jerman, sedangkan di Inggris lebih memperhatikan instrumen pendahulu piano yaitu virginal.

Komponis terpenting pada abad Renaissance adalah

  1. Frescobaldi (1583-1644) dari Italia
  2. Scheidt (1654-1857)
  3. Scheid mann (1595-1663) dari Jerman, dan
  4. Bull (1563-1628) dari Inggris.

Opera mulai berkembang dengan menggunakan permainan solo sebuah instrumen (solistis) dan koor besar.

4. Zaman Barok dan Rokoko

Istilah "barok" dan "rokoko" dipinjam dari dunia arsitektur. Kemajuan pada abad ini terdapat dua aliran yang sifatnya hampir serupa. Pada aliran Barok dan Rokoko sama-sama menggunakan ornamentik (hiasan musik). Tetapi pada aliran Barok memakan ornamentik yang diserahkan pada improvisasi spontan oleh pemain. Sedangkan pada Rokoko semua ormentik dicatat.

Komponis-komponis pada abad Barok dan Rokoko diantaranya adalah :

  1. Johan Sebastian Bach (1685-1750) dari Jerman.
  2. George Frederick haendel (1685-1759) dari London.

5. Klasik (Abad XVIII - awal abad XIX)

Istilah "klasik" dipinjam dari suatu bentuk jenis dalam dunia sastra yang memberi ciri-ciri ketaatam pada kaidah-kaidah formal bentuk dan struktur komposisi dalam mencapai keseimbangan dan kesempurnaan dari musik. Abad klasik diawali dengan sepeninggal Bach dan Handel, sekitar tahun 1750.

Komponis yang terpenting pada abad klasik ini adalah

  1. Johbn Stamitz (1717-1757)
  2. Franz Joseph Hydn (1732-1809) yang dikenal sebagai "Bapak Orkes Simforni" (100 karya) dan "Bapak Kwaret" (80 karya), dan
  3. Wolfgang Amadeus Mozart (1765-1791).

6. Romantik (Abad XIX - awal abad XX)

Musik romantik sangan mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan saja digunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, tetapi juga dipergunakan untuk mengungkapkan perasaan, sehingga banyak menggunakan dinamik dan tempo.

Komponis-komponis yang terkenal pada abad ini adalah :

  1. Ludwig Van Beethoven dari Jerman.
  2. Franz Frederick Chopin dari Polandia.
  3. Franz Peter Schubert dari Wina.
  4. Robert Alexander Schumann dari Jerman.
  5. Johannes Brahms dari Jerman.

7. Peralihan (Abad XX)

Pada zaman ini kebesaran Romantik telah selesai sepeninggal Wagner, zaman setelah Romantik bersifat membelakangi adat kebiasan pada zaman Romantik. Munculnya berbagai unsur gaya yang tegas yang menunjuk arah pembaharuan yang berarti revolusi musik.

Komponis-komponis yang terkenal zaman peralihan menuju modern adalah :

  1. Cesar Augeste Franck (1882-1890)
  2. Gustav Mahler (1860-1911)
  3. Peter llyich Tschaikovsky (1840-1893). dan
  4. Sergei Rachmaninoff (1873-1943),

8. Modern (Abad XX - Sekarang)

Musik pada zaman modern tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan karena kemajuan IPTEK yang semakin pesat berkembang, dan berkembangnya globalisasi dunia yang berimbas pada perkembangan musik di dunia.

Komponis zaman modern antara lain :

  1. Claude Archille Debussy dari Prancis.
  2. Bella Bartok dari Hongaria.
  3. Maurice Ravel dari Prancis.
  4. Igor federovinsky dari Rusia.
  5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.

Perkembangan lagu menyesuaikan dengan perkembangan musik pada waktu itu, kebanyakan lagu-lagu dari zaman Yunani hingga zaman peralihan berorientasi klasik atau berbentuk seriosa dengan iringan musik orkestra.

Aliran Musik Mancanegara

1. Musik Rock

Musik ini memiliki gaya rhythm and blues. Musik rock mendominasi musik populer di barat sejak tahun 1955 dan musik ini mempunyai ciri-ciri khas bervoltase tinggi.

Ciri-ciri umum musik rock adalah :

  • Tempo bervariasi,
  • Lirik lagu cenderung eksprektif,
  • Wilayah nada luas,
  • Kekuatan musik pada dinamika aransemen, dan
  • Beat cenderung keras.

Aliran-aliran musik rock adalah progressive rock, alternative rock, punk, heavy metal, hard rock, garage rock, dan rock'n roll.

Artis atau musisi rock mancanegara, antara lain : Bon Jovi, Qeen, Greenday, My Chemichal Romance, Simple Plan, dan lain-lain.

2. Musik R&B

Musik ini didukung oleh sebagian masyarakat dari Afrika-Amerika pada awal tahun 1940. R&B pertama kali diciptakan oleh Jr. Wexler yang terkenal dengan Atlatic Records. Musik R&B cenderung mengutamakan kemampuan improvisasi melodi, khususnya vokal para penyanyi dengan harmonisasi ynag progresif.

Penyanyi dan grup vokal R&B adalah Black Eyed Peas, Beyonce, R. Kelly, dan lain-lain.

3. Musik Jazz

Musik Jazz pertama kali dikembangkan oleh bangsa dari Afrika-Amerika sekitar abad ke -20 di New Orleans, Amerika Serikat. Instrumen musiknya adalah piano, bass, drum, gitar, saxophone, trombon, dan terompet. Ciri utama musik Jazz adalah improvisasi.

Ciri-ciri musik jazz secara umum :

  • Bass Progresif (walkng bass),
  • Ritme menggantung/patah-patah (syncope),
  • Susunan melodi improvisasi,
  • Penggunaan akor dissonant,
  • Kebanyakan instumental,
  • Improvisasi relatif bebas,
  • Kebanyakan menggunakan alat musik akustik,
  • Menggunakan standar teknologi rendah,
  • Memiliki tingkat kesulitan harmonisasi akor tinggi,
  • Teknik pengolahan lagu bervariasi,
  • Lagu berdurasi panjang,
  • Alat tiup dan piano mendominasi.

Pemusik Jazz, antara lain adalah : Sidney Bachet, Dexter Gorden, Louis Amstring, Wynton Marsalis, dan lain-lain.

4. Musik Reggae dan Ska

Musik Reggae merupakan perpaduan musik tradisional di kawasan Laut Karibia terutama musik mento dari Jamaika dengan musik modern barat. Musik Jamaikan bereksperimen dengan menambah pukulan drum dan pola permainan gitar bass dalam permainan musik tradisi Jamaika.

Dengan eksperimen itu, timbul sebuah gaya baru dikenal sebagai musk Ska. Tokoh musik Ska adalah Don Drum Mond. Tokoh musik Reggae antara lain adalah : Jimmy Cliff (dikenal sebagai musisi reggae) dan Bob Marley(dikenal sebagai musisi yang membawa musik reggae ke Amerika).

5. Musik Pop

Musik Pop adalah musik yang ringan, sederhana, yang disenangi masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Contoh musik pop, yaiu : musik R&B, musik Jazz, musik country, dan musik dangdut.

Penyanyi pop mancanegara antara lain adalah :

  1. Avril Lavigne.
  2. Celine Dion.
  3. Bruno Mars.
  4. Maher Zain, dan lain-lain.

6. Musik Klasik

Musik klasik adalah musik yang memilik estetika atau kendahan yang mencapai tingkat mutu yang memuaskan dan mengandung nilai seni yang sangat tinggi. Musik klasik lahir dan berkembang pada zaman setelah Barok-Rokoko yang dimulai melalui karya Joann Stamitz.

Ciri-ciri karakteristik musik klasik adalah :

  • Peralihan dinamika dari pelan menjadi keras dan sebaliknya.
  • Peralihan kecepatan dari mempercepat tempo atau menguranginya menjadi lambat dan sebaliknya.
  • Hiasan ornamen dibatasi pemakainnya,
  • Pemakain accelereando mempercepat tempo dan ritardando memperlambat tempo dalam penyajian musik.
  • Pembatasan pemakaian nada penghias.
  • Pemakaian akor trinada.

Bentuk musik sonata, simfoni, concerto,dan karya-karya lepas (pieces) mengalami pendalaman dan penyempurnaan yang ekspensif.

Baca juga :Unsur-Unsur dalam Lagu

Demikianlah artikel kali ini tentang Sejarah dan Jenis-jenis Musik Mancanegara. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Sumber : LKS Seni Budaya dan Keterampilan kelas IX.

Friday, May 8, 2020

24 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya (+Gambar)

24 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya beserta Gambarnya - Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-19, banyak ditemukannya bermacam-macam produk zat warna dan berbagai alat-alat yang telah menyebabkan berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan lain-lain.

Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.

#24 Aliran Seni Rupa & Tokohnya

1. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme

Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme merupakan aliran yg melukiskan sesuatu yg nyata dan alami seperti tampak dalam aslinya. Ciri-karakteristik lukisan naturalisme diantaranya:

  1. Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan
  2. Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
  3. Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.

Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur,  dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.

Dua. Aliran Realisme

Aliran Realisme

Aliran seni rupa yang ke 2 adalah genre Realisme. Aliran realisme merupakan aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan misalnya apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.

Aliran ini timbul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yg melebihi kenyataan. Aliran ini acapkali menampilkan figur-figur berdasarkan masyarakat biasa. Tidak jauh berbeda dengan genre naturalisme, yaitu sama-sama mendeskripsikan objeknya sesuai keadaan yg apa adanya tanpa dibentuk-untuk, tetapi perbedaan dengan aliran realis adalah artis realisme mengambil objek berdasarkan kehidupan sehari-hari mereka yang sahih-sahih real (orisinil) dan tanpa ilusi.

Maknanya sanggup juga mengacu pada usaha dalam seni rupa untuk memberitahuakn sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yg buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari menurut karakter, suasana, persoalan, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme artinya: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, & Honore Daumier.

3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme

Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yg menggambarkan adegan dramatis dan kaya akan kumpulan rona dan kontras. Ciri-karakteristik lukisan dengna genre romantisme adalah:

  1. Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis.
  2. Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
  3. Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
  4. Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.
  5. Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
  6. Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
  7. Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya.

Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori sang Raden Saleh.

4. Aliran Impresionisme

Aliran Impresionisme

Adalah suatu aliran seni lukis terbaru yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas nir lagi disapukan namun dicocok-cocokkan, sehingga menciptakan bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan dipakai serangkaian rona-rona utama yang dijajarkan sebagai akibatnya memperoleh kesan rona adonan.

Ciri-karakteristik lukisan impresionisme diantaranya:

  1. Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman
  2. Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
  3. Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.

Aliran Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme, yaitu karakteristik lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang berdasarkan wujud aslinya. Ekspresionisme adalah genre yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas pada menggali obyek yang timbul dari global batin, Imajinasi, dan perasaan.

Obyek-obyek pada lukisan diantaranya kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan & harapan lain dibalik tingkah laris manusia. Lukisan ini adalah hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan penyimpangan garis, bentuk, & rona.

Aliran ekspresionisme banyak timbul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme merupakan Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia adalah Affandi, dan pelukis ekspresionisme yang lain misalnya Rusli, dan Srihadi Sudarsono pula termasuk Zaini dan Popo Iskandar.

6. Aliran Abstrak

Aliran Abstrak

Aliran abstrak, yaitu karakteristik lukisan output ungkapan batin pelukisnya menggunakan bentuk penggambaran objek yang nir dikenali lagi (hanya pelukisnya yg tahu). Abstrak sendiri merupakan salah satu jenis kesenian pada masa ini yg nir mendeskripsikan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna & bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap bisa memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yg dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, & unsur-unsur lainnya.

Tokoh aliran Abstrak pada Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, & A. D. Pirous.

7. Aliran Klasikisme

Aliran Klasikisme

Aliran klasikisme yaitu karakteristik lukisan yg penggambaran bentuknya dibentuk sedemikian rupa (dengan penggayaan) sebagai akibatnya terkesan latif & cantik. Tokoh aliran ini merupakan Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.

8. Aliran Pointilisme

Aliran Pointilisme

Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk berdasarkan gugusan titik rona, dan bila dicermati berdasarkan jeda eksklusif membentuk lukisan yg realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis genre ini artinya Rijaman dan Keo Budi Harijanto.

9. Aliran Pop Art

Aliran Pop Art

Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini timbul lantaran kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yg telah lama kita lupakan. Dalam merogoh obyek tidak menentukan-milih, apa yg mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan mampu saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja lalu diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.

Kesan umum menurut karya-karya Pop art menampilkan suasana insinuasi, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yg menganut aliran ini merupakan artis-artis yg memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.

10. Aliran Optical Art

Aliran Optical Art

Aliran seni rupa Optical Art dianggap juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yg penggambarannya merupakan susunan geometris menggunakan pengulangan yg teratur rapi, mampu seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian lantaran warnanya yg brilian dan seakan mengecohkan mata dengan delusi ruang.

Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.

11. Aliran Trick Art

Aliran Trick Art

Aliran Trick Art merupakan seni lukis 2 dimensi dengan memakai delusi visual sehingga terlihat misalnya konkret (3 dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibentuk dalam 1984 sang senima Jepang. Kazumane kenju menggunakan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan dalam 1991 pada Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di global.

Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari dua Desember 2012 sampai 3 Februari 2013 yang terbaru.

12. Aliran Surealisme

Aliran Surealisme

Aliran surealisme merupakan genre seni lukis yang mendeskripsikan sesuatu berdasarkan alam mimpi atau alam khayal (khayalan). Di mana angan-angan & alam khayal sangat menghipnotis bentuk lukisan genre ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali & Andre Masson. Di Indonesia merupakan Sudibio, Sudiardjo, & Amang Rahman.

Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yg khayal, intuitif atau misalnya alam mimpi, sebagai akibatnya bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme diantaranya;

  1. Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
  2. Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
  3. Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.

13. Aliran Kubisme

Aliran Kubisme

Aliran kubisme merupakan genre yang melukiskan sebuah objek lukis ke pada bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri berdasarkan bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yg berwujud akbar atau mini . Ciri-karakteristik lukisan kubisme diantaranya;

  1. Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
  2. Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
  3. Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.

Tokoh pelukis beraliran kubisme diantaranya: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).

14. Aliran Klasik

Aliran Klasik

Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat berdasarkan suatu hal, keadaan atau kejadian dalam masa kemudian yang mengalami zenit kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran tetapi sampai kini sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yg demikian itu ditimbulkan hal, keadaan, atau peristiwa yang memiliki nilai atau mutu yg tinggi & diakui, sebagai tolak ukur kesempurnaan yg abadi.

Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, & biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-karakteristik seni lukis klasik antara lain:

  1. dibuat berlebihan
  2. indah dan molek, dan
  3. statis dan bersih

15. Aliran Dekoratif

Aliran Dekoratif

Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari banyak sekali bentuk alam (insan, bintang, tumbuh-tumbuhan, & lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan pada lukisan. Aliran ini poly berkembang di Bali.

16. Kaligrafi

Kaligrafi

Kaligrafi ialah objek gambar menggunakan bentuk susunannya berdasarkan huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola eksklusif. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yg wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.

Pameran kaligrafi besar , seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam waktu itu. Para artis memakai gaya mereka masing-masing misalnya simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia nir tanggal menurut proses akulturasi menggunakan sejumlah budaya, seperti budaya tempat, Persia, & China. Lantaran itu, kaligrafi Indonesia tidak sanggup dikatakan sama menggunakan kaligrafi menurut daerah lain, karena sudah mempunyai bukti diri sendiri.

Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.

17. Aliran Gotik

Aliran Gotik

Gotik artinya aliran seni rupa yg menampakkan suatu objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menekankan suatu hal berdasarkan pemilihan warna.

Ciri-karakteristik aliran seni rupa gotik merupakan objek umumnya digambarkan ada tokoh suci, raja/ratu, ataupun ksatria. Biasanya lukisan ini terdapat di kerajaan-kerajaan, kastil, atau bangunan klasik.

Tokoh aliran gotik di Indonesia belum pada ketauhi, sedangkan tokoh luar negerinya yaitu Van Eyck, Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

18. Aliran Pittura Metafisica

Aliran Pittura Metafisica

Pittura meatifisca merupakan genre seni rupa yang menampakkan sebuah objek menggunakan sentuhan atau tabrakan metafisica. Aliran ini adalah penentang dari alran kubisme & futuristik.

Ciri-ciri aliran seni rupa pittura metafisica adalah objek umumnya digambarkan berbentuk boneka yg bersifat metafisica & umumnya juga berupa insan yang sedang melakukan aktivitas menggunakan latar belakang eksklusif.

Tokoh yg mempopulerkan genre seni rupa pittura metafisica adalah Carlo Carra dan Giorgio de Chirico.

19. Aliran Primitif

Aliran Primitif

Primitif adalah genre seni rupa yg menampakkan sebuah objek menurut gaya penggambaran primitif pada dinding-dinding goa.

Ciri-karakteristik aliran seni rupa ini adalah objek digambarkan berupa manusia, fauna, dan tumbuhan dalam bentuk garis yang sederhana. Detail menurut objek nir terlalu ditonjolkan, hanya dalam penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.

Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan genre seni rupa ini adalah S. Sudjojono. Sedangkan menurut luar negeri merupakan Ricardo Ponce.

20. Aliran Konstruktivisme

Aliran Konstruktivisme

Konstruktivisme artinya aliran seni rupa yang menekankan pada penggambaran sebuah bangunan.

Ciri-ciri aliran ini merupakan objek yang dilukis merupakan bangunan menggunakan latar berada disekitar bangunan berdasarkan sudut gambar. Objek berupa bangunan klasik, kuno, modern, & bangunan lainnya.

Tokoh di Indonesia yang mempopulerkan aliran ini adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, & Angelina P. Dan pada luar negeri adalah Laszlo Moholy-Nagy, Liubov Popova, Victor Pasmore, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

21. Aliran Post Modern/Kontemporer

Aliran Post Modern/Kontemporer

Kontemporer merupakan genre seni rupa yg tidak terikat sang pakem dan perkembangannya sesuai menggunakan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.

Ciri-karakteristik aliran seni rupa ini adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi dan ketika yg tematik. Objek digambarkan berupa objek dimanis, ekspresif, & mencolok.

Tokoh di Indonesia dan luar negeri yang mempopulerkan aliran kontemporer adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, & Angelina P, Frank Auerbach, Richard Artschwager, & Ida Applebroog.

22. Aliran Futurisme

Aliran Futurisme

Futurisme adalah aliran seni rupa yang menekankan keindahan mobilitas, visual ,garis, & warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan tidak aktif.

Ciri-ciri genre ini merupakan suatu objek digambarkan pada bentuk sedang berkecimpung, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya. Objek yg biasanya dipakai adalah makhluk hayati seperti kuda yang berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang berkecimpung pada contoh bayangan.

Tokoh yang mempopulerkan aliran futurisme merupakan Boccioni, Carlo Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.

23. Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme

Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni & anti perasaan karena aliran ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan & kekasaran.

Tokoh yg mempopulerkan genre ini adalah Hendra Gunawan, Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.

24. Aliran Fauvisme

Aliran Fauvisme

Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif & liar. Aliran ini muncl sekitar abad ke XX Masehi.

Ciri-cirinya wujud menurut objek yang digambar nir terlalu penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, & memiliki warna yang imajinatif.

Tokoh yang mempopulerkan aliran ini adalah Henry Matisse, Rauol Dufi, ANdre Dirrain, & lain-lain.

Baca pula:Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara

Demikianlah artikel kali ini tentang 24 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya (+Gambar). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Sumber: Lomba Kompetensi Siswa Seni Budaya & Keterampilan Kelas IX

Home Furniture Store