Pages

Sunday, May 17, 2020

7 OSI Layer: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja (Enkapsulasi - Dekapsulasi)

7 Layer OSI dan penjelasannya - Pengertian OSI Layer merupakan model referensi yang digunakan untuk memahami jaringan komputer secara umum. Secara de facto, OSI layer dijadikan acuan saat mempelajari network yang dibangun menggunakan perangkat Cisco.

OSI Reference Model atau model referensi OSI terdiri atas lapisan berjumlah 7 layer. Ketujuh layer tersebut yaitu:

1. Physical

2. Data Link

Tiga. Network

4. Transport

lima. Session

6. Presentation

7. Application

Untuk memudahkan menghapal ke 7 layer OSI, kita dapat menggunakan akronim, contohnya:

Anak - Pak - Soleh - Tidak - Nakal - Dan - Pintar

atau

All - People - Seem - To - Need Data - Processing

Begitulah caranya, mungkin kalian mempunyai cara tersendiri untuk mengingat ke 7 layer OSI ini.

Berikut akan dijelaskan pengertian OSI layer dan fungsinya beserta contoh protokolnya.

7 OSI Layer: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja (Enkapsulasi - Dekapsulasi)

Pengertian OSI Layer

OSI atau Open System Interconnection layer merupakan baku komunikasi yang diterapkan pada dalam jaringan komputer. Model OSI diciptakan sang International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka akal terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.

Standard ini dikembangkan buat industri komputer, agar komputer bisa berkomunikasi dalam jaringan yg tidak sama secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Tiap-tiap layer bertanggung jawab secara spesifik pada proses komunikasi data. Tujuan primer penggunaan model OSI adalah buat membantu desainer jaringan memahami fungsi menurut tiap-tiap layer yg herbi komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol dan metode transmisi.

Fungsi OSI Layer dan Contoh Protokolnya

7. Application

Berfungsi: menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network.

Contoh protokol: NNTP, HL7, Modbus, SIP, SSI, DHCP, FTP, Gopher, HTTP, NFS, NTP, RTP, SMPP, SMTP, SNMP, Telnet.

6. Presentation

Berfungsi: mengatur konversi dan translasi banyak sekali format data, seperti kompresi data & enkripsi data.

Contoh protokol: TDI, ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, ASCII7.

lima. Session

Berfungsi: mengatur sesi (session) yang mencakup establishing (memulai sesi), maintaining (mempertahankan sesi), dan terminating (mengakhiri sesi) antarentitas yang dimiliki sang presentation layer.

Contoh protokol: SQL, X Window, Named Pipes (DNS), NetBIOS, ASP, SCP, OS Scheduling, RPC, NFS, ZIP.

4. Transport

Berfungsi: menyediakan end-to-end communication protocol. Layer ini bertanggung jawab terhadap "keselamatan datadanquot; & "segmentasi data", seperti mengatur flow control (kendali aliran data), error detection (deteksi error) & correction (koreksi), data sequencing (urutan data), & size of the packet (ukuran paket).

Contoh protokol: TCP, SPX, UDP, SCTP, IPX.

Tiga. Network

Berfungsi: memilih rute yang dilalui sang data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penentuan rute tujuan).

Contoh protokol: IPX, IP, ICMP, IPsec, ARP, RIP, IGRP, BGP, OSPF, NBF, Q.931.

2. Data Link

Berfungsi: memilih pengalamatan fisik (hardware address), pendeteksi error (error notification), kendali genre frame (frame flow control), & topologi network.

Ada dua sublayer pada data link, yaitu: Logical Link Control (LLC) & Media Access Control (MAC).

LLC mengatur komunikasi, misalnya error notification & flow control. Sedangkan MAC mengatur pengalamatan fisik yang dipakai pada proses komunikasi antar adapter.

Contoh protokol: 802.3 (Ethernet), 802.11a/b/g/n, MAC/LLC, 802.1Q (VLAN), ATM, CDP, HDP, FDDI, Fibre Channel, Frame Relay, SDLC, HDLC, ISL, PPP, Q.931, Token Ring.

1. Physical

Berfungsi: memilih kasus kelistrikan/gelombang/medan & berbagai prosedur/fungsi yang berkaitan menggunakan link fisik, seperti akbar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektor.

Contoh protokol: RS-232, V.35, V.34, I.430, I.431, T1, E1, 10BASE-T, 100BASE-TX, POTS, SONET, DSL, 802.11/a/b/g/n, PHY, Hub, Repeater, Fibre Optics.

Upper layer dan Lower layer

Untuk memudahkan kalian buat memahami penerangan pada atas, silahkan lihat penerangan secara singkat pada bawah ini. Ketujuh layer tadi telah dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu upper layers dan lower layers.

Upper Layers

  • Application: menyediakan user interface
  • Presentation: menyajikan data - menangani proses seperti enkripsi data
  • Session: memisahkan data dari berbagai aplikasi

Lower Layers

  • Transport: menyediakan reliable atau unreliable delivery - cek error correction sebelum transmisi data
  • Network: menyediakan logical addressing - menentukan rute menuju tujuan
  • Data Link: menyediakan akses ke media menggunakan MAC address - melakukan error detection.
  • Physical: menentukan tegangan, kecepatan, besaran fisik - mengalirkan bit-bit antar device

Cara Kerja - Proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi OSI Layer

Informasi mengalir dari satu layer ke layer yg lain akan mengalami "perubahan bentukdanquot; atau transformasi. Untuk memahaminya, perhatikan gambaran berikut yg mendeskripsikan transformasi keterangan berdasarkan layer Application hingga layer Physical.

  1. Informasi berawal dari layer Application. Informasi kemudian melewati layer Presentation dan layer Session. Pada tahap ini biasanya belum dilakukan transformasi data. Informasi yang melalui ketiga layer ini disebut PDU (Protocol Data Unit) atau data saja.
  2. Setela sampai di layer Transport, data akan mengalami transformasi ke bentuk lain yang disebut segment atau segmen.
  3. Segment mengalir ke layer Network dan kemudian diubah menjadi packet atau paket (kadangkala disebut datagram).
  4. Packet mengalir ke layer Data Link dan kemudian diubah menjadi frame.
  5. Terakhir, frame mengalir ke layer Physical dan kemudian dubah menjadi bits atau bit-bit. Pada layer ini, bit-bit diubah menjadi besaran fisik, seperti arus listrik, gelombang elektromagnetik, dan sebagainya.

Proses "pengubahan bentuk" dari satu layer ke layer berikutnya dilakukan dengan menambahkan header khusus. Inilah yang disebut dengan enkapsulasi atau encapsulation. Proses enkapsulasi terjadi berulang-ulang hingga data dibuah menjadi bit-bit. Kemudian bit-bit dikirim ke host target melalui media jaringan.

Setelah informasi (berupa bit-bit) sampai di host target maka proses kebalikannya, yaitu "melepas" header satu per satu dari layer terbawah hingga ke layer paling atas akan dilakukan. Proses melepas header ini disebut dekapsulasi atau de-encapsucation.

Proses enkapsulasi dan dekapsulasi bisa dianalogikan menggunakan pengiriman barang via pos. Barang yg dikirim akan dibungkus, diberi alamat, diantarkan ke kantor pos. Selanjutnya petugas pos akan mengantarkannya ke alamat tujuan. Setelah hingga ditujuan, si penerima dapat membuka bungkusnya kembali.

Demikianlah artikel kali ini tentang Pengertian OSI Layer, Fungsinya dan Cara Kerja beserta Proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih.

No comments:

Post a Comment