Pages

Saturday, August 15, 2020

Perbedaan Listrik Arus Kuat Dan Arus Lemah

Di dalam dunia kelistrikan kita mengenal yang namanya arus listrik yang biasa disebut dengan Ampere, Pada artikel kali ini saya akan membahas macam-macam arus listrik yg dikenal menggunakan arus kuat dan arus lemah. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara listrik arus kuat dengan arus lemah ini? Bagi yg umum ketika ditanya, Tahukah engkau apa perbedaan antara arus bertenaga dan arus lemah?

Mungkin secara umum masih sanggup membayangkan tentang disparitas antara kedua kata ini, tetapi apabila disuruh buat menjabarkannya menggunakan kata-kata, cita rasanya relatif sulit buat dijelaskan.

Perbedaan Listrik Arus Kuat Dengan Arus Lemah

1. Arus Kuat

Arus kuat ialah suatu sistem atau instalasi kelistrikan yang memiliki nilai arus listrik yang cukup besar (kuat). Contohnya saja seperti pembangkit listrik (generator), transformator (trafo), gardu-gardu listrik, panel-panel listrik, motor listrik, kabel-kabel listrik berukuran besar, instalasi listrik di rumah-rumah dan berbagai peralatan listrik arus kuat lainnya.

Arus bertenaga yang biasa dianggap menggunakan istilah "Elektrodanquot; ini sering dipercaya menjadi suatu sistem kelistrikan yang menggunakan listrik dari tegangan menengah hingga tegangan tinggi.

Arus Lemah

Arus lemah adalah suatu sistem atau rangkaian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai arus yang kecil (lemah), Contoh peralatan listrik arus lemah adalah semua yang berhubungan dengan elektronika misalnya seperti komputer ataupun laptop, remote, radio, televisi, ponsel (hp), kamera dan masih banyak lagi yang lainnya.

Arus lemah jua dapat dikategorikan kedalam sistem kendali (control), automatisasi, misalnya PLC, mesin CNC, HMI, instrumen, sensor-sensor, mikrokontroller, remote controller dan lain-lain. Arus lemah biasa dianggap menggunakan kata "Elektronika", arus lemah jua umumnya berhubungan dengan listrik bertegangan rendah.

Pada uraian di atas merupakan pengertian generik sekaligus sebagai disparitas antara arus bertenaga dan arus lemah. Dan dibawah ini adalah beberapa disparitas lainnya.

Setelah mengetahui masing-masing pengertiannya, Ada pertanyaan selanjutnya yang tak kalah penting yaitu, Berapakah batasan nilai arus yang termasuk kedalam arus lemah dan arus kuat tersebut?

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa nilai arus listrik dibawah 1A (ampere), dapat dikategorikan kedalam arus lemah, namun pernyataan misalnya ini belum sepenuhnya dapat dibenarkan, karena masih ada beberapa alat-alat listrik (elektronik), seperti contohnya motor listrik dengan arus listrik dibawah 1A atau sebaliknya ada jua peralatan elektronik yang membuat arus listrik diatas 1A.

Mungkin terdapat sebagian yang berpendapat bahwa arus bertenaga menggunakan tegangan menengah hingga tegangan tinggi, sedangkan arus lemah memakai tegangan rendah, pernyataan seperti ini juga tidak sepenuhnya benar. Contohnya saja listrik yang digunakan di tempat tinggal -rumah memakai tegangan rendah sebesar 220V, namun ini dianggap termasuk dalam kategori arus kuat, begitu juga sebaliknya beberapa perangkat elektronika terdapat yg menggunakan tegangan listrik hingga 750V, apakah ini masuk kategori arus lemah atau arus kuat?

Selain itu terdapat jua pendapat lainnya yg menyatakan bahwa arus kuat menggunakan listrik AC (arus bolak-kembali), sedangkan buat arus lemah menggunakan tegangan listrik DC (arus searah), Lalu apakah sahih demikian?

Beberapa pendapat lainnya tentang disparitas arus bertenaga dan arus lemah yaitu pekerjaan di bidang arus bertenaga umumnya lebih berat (lebih menguras tenaga), lantaran umumnya kabel-kabel & alat-alat yg digunakan pada listrik arus bertenaga ukuran besar , sedangkan pekerjaan di bidang arus lemah lebih ringan (nir terlalu banyak menguras energi), karena umumnya memakai alat-alat & kabel yg ukuran kecil. Mungkin pendapat misalnya ini dapat diterima.

Pada dasarnya istilah arus bertenaga dan arus lemah ini sebenarnya berkembang di global industri, sang karenanya, kata ini masih sebagai suatu hal yang belum dapat dipastikan, kapan istilah ini mulai dipakai, siapa yang pertama kali menemukannya dan berapa batasan arus listrik dalam arus kuat & arus lemah. Semua ini masih belum ditemukan jawaban yang niscaya.

Mungkin pernyataan diatas bisa menaruh sedikit pengetahuan pada kita tentang perbedaan arus bertenaga & arus lemah ini, meskipun terdapat pula uraian yg belum bisa dipastikan atau diterima misalnya batasan nilai arus listrik menjadi perbedaan antara arus kuat & arus lemah. Uraian di atas merupakan gambaran secara generik saja, jadi jangan ditolak mentah-mentah atau pada telan bundar -bulat.

Sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment