Sunday, August 30, 2020

Kisah Searam - TUJUH TAHUN DALAM CENGKRAMAN SANTET POLONG

Kisah ini dialami oleh seorang wanita berinisial FN Kisah Searam - TUJUH TAHUN DALAM CENGKRAMAN SANTET POLONG

- Kisah ini dialami sang seorang wanita berinisial FN. Tujuh tahun lamanya dia pada imbas ilmu hitam dari Tanah Karo ini. Tercatat sembilan belas orang pintar dan kyai, pernah berjuang buat mengeluarkan 3 makhluk gaib yg bersemayam dalam tubuhnya. Penderitaan yang berkepanjangan tadi, akhirnya berakhir sehabis beliau berumahtangga?.

Kisah ini, bermula waktu kepindahanku & famili ke lingkungan Pondok Batuan, Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara. Peristiwa ini terjadi delapan tahun lalu. Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah pertama, tepatnya di SMPN 41 Medan. Di sekolah, saya dipercaya sebagai sekretaris OSIS. Maklum saja, saya memang sangat hobi berorganisasi.

Sekitar dua minggu tingal di Tanjung Sari, saya berkenalan dengan Kak Daning, tetanggaku, yang lalu sebagai saudara angkatku. Waktu itu, dia sudah duduk di bangku kelas dua SMU.

Suatu saat, Kak Daning mengajakku bergabung di Remaja Masjid pada lingkungan kami, yaitu Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Al Ikhlas. Ajakan ini tak mampu kutolak. Malam Rabu itu, aku resmi sebagai anggota IRMA pada kampungku. Aku pun berkenalan dengan sesama teman yg bergabung di organisasi ini.

Sudah sebagai tradisi bagi anak-anak yg bergabung di IRMA. Apabila ada anak perempuan yg baru sebagai anggota, maka tak jarang anak laki-laki berusaha merebut hatinya. Termasuk jua saya. Baru saja sebagai anggota IRMA, malam itu aku diantar oleh poly anak laki-laki . Jadilah aku layaknya kembang desa. Tiap pergi dari masjid, anak pria poly yg mencoba mencari perhatianku dengan mengantarku pergi ke tempat tinggal . Tetapi, tak sedikitpun saya menggubris mereka.

Di antara sekian banyak anak pria yg mencoba mengambil hatiku, terdapat seseorang pemuda yg sebut saja menggunakan inisial WN. Ternyata, diam-diam WN memendam rasa cinta kepadaku.

WN memang anak orang terpandang pada loka tinggalku. Ayahnya seseorang mantan pejabat pada salah satu intansi pemerintah. Tapi yg disayangkan, Ibu WN yg sudah bertitel haji diisyukan bersekutu menggunakan jin. Ibu WN yg akrab disapa Bu Haji ini kebetulan sahabat pengajian mamaku.

Setidaknya ada empat kali WN melayangkan surat cintanya kepadaku. Aku pun kaget bukan kepalang. Dia yang sepatutnya sebagai saudara tertua bagiku, karena usianya jauh lebih tua, ternyata mempunyai maksud lain. Aku pun menolaknya mentah-mentah. Bukan saja lantaran aku tak menyukainya, tetapi usiaku pun masih terbilang bau kencur. Ya, saat itu aku baru 15 tahun.

Rupanya, keganderungan WN padaku diketahui oleh ibunya. Suatu hari, oleh bunda mengirimkan makanan berupa gulai ikan kakap ke rumahku. Mulanya, tidak terdapat perasaan curiga sedikitpun menurut kami sekeluarga. Kami pula nir menaruh curiga waktu Ibu WN berulang kali mengirimkan hantaran kuliner ke rumahku.

Anehnya, seminggu selesainya hantaran makanan keluarga WN yg terakhir, aku justru menjadi teringat & selalu membayangkan pemuda yg semula kubenci itu. Entah bagaimana awalnya, perasaanku selalu saja ingin bertemu dengannya.

Seminggu lalu, WN menyatakan perasaannya lagi kepadaku melalui sepucuk surat. Kali ini, saya tidak kuasa menolaknya. Sejak ketika itu, WN seringkali menghubungiku. Bahkan hampir tiap malam dia menelponku.

Untuk menerima telpon menurut WN, saya harus sembunyi-sembunyi. Aku pun terpaksa tidur di kamar belakang agar bisa mendapat setiap panggilan telpon darinya.

Karena cintaku dalam WN, belajar ku pun akhirnya mulai terganggu. Kedua orangtuaku tidak mengetahui apa yg sedang menimpaku. Saat kelulusan, prestasiku benar-sahih jatuh. Biasanya rangking pertama, sekarang mendadak jatuh ke peringkat 3.

Mama pun curiga. Dia berusaha mencari memahami penyebabnya. Apalagi mama sangat berharap aku mampu diterima di sekolah favorit pada kota ini, yaitu SMUN 1 Medan. Aku pun menceritakan perasaanku pada mama. Mendengar pengakuanku, mama sangat terkejut, & menentang keras.

Sejak waktu itu telepon genggam diambilnya. Aku pun misalnya dipingit, tidak boleh keluar rumah. Sementara itu, lambat laun WN & ibunya tahu menggunakan perilaku ke 2 orang tuaku. Karena kenyataan ini, Ibunya WN nampaknya menaruh dendam kesumat.

Suatu hari, melalui perentaraan galat seseorang temannya, WN menyampaikan pesan yang berisi tetapkan interaksi antara kami berdua. Mendengar keputusannya yg datang-tiba, saya terkejut bukan kepalang. Hatiku benar-sahih hancur. Aneh, memang! Padahal, interaksi kami ketika itu hanya misalnya cinta simpanse. Tapi kenapa waktu itu saya misalnya tengah kehilangan orang yg sangat berarti pada hidupku. Aku selalu teringat WN. Parahya lagi, aku mulai terbiasa meninggalkan sholat. Aku pula mulai kehilangan gairah hidup.

Semua keluargaku, termasuk Kak Daning, abang angkatku yg mengajakku bergabung ke IRMA, merasa heran dengan keadaanku yang jauh berubah. Karena curiga, papa dan mama membawaku ke orang pintar di daerah Polonia, Meda. Menurut paranormal tadi, saya terkena pelet. Setelah meminum air putih yg diberikannya, keadaanku berangsur-angsur membaik. Aku pun bisa melupakan WN.

Tanpa disangka dan dinyana, pada waktu perayaan ulang tahunku yg ke-17 WN muncul menjadi tamu tidak diundang. Dia memberikan kudapan manis ulang tahun untukku. Begitu pula menggunakan ibunya WN. Dia memberi hadiah berupa bahan kain dan satu gelang perak.

Karena takut terjadi sesuatu, seluruh hadiah itu nir kusentuh sedikitpun. Kue pemerian WN mama berikan pada orang lain. Sedangkan bahan kain buat menciptakan baju dan gelang tersebut, dibakar sang mama dan papaku.

Setahun lalu, tepatnya saat saya duduk di kelas 3 SMU, saya telah akrab menggunakan RK, seorang siswa yang merupakan personil band di sekolahku. Perasaan cinta remaja pun tumbuh secara alamiah. Mungkin karenanya, saya pun semakin bersemangat dan termotivasi belajar.

Sama sekali tak kuduga, rupanya hubunganku menggunakan RK tercium sang ibunya WN. Wanita yg akrab di sapa Bu Haji ini agaknya balik menciptakan ulah dengan dibantu para dukunnya. Efeknya, saya pun tak jarang jatuh pingsang pada sekolah. Tak terhitung lagi betapa seringnya saya mengalami hal ini. Aku bahkan pernah dibawa pihak sekolah ke keliru satu rumah sakit pada kota Medan buat diperiksa syarat kesehatanku. Hasil inspeksi dokter menyatakan saya tidak terkena penyakit apa-apa.

Lantaran kejadian ini, mama kembali mengajakku ke loka Pak Harahap, paranormal yg dulu menyembuhkan penyakitku. Orang pandai ini bilang, aku kembali terkena pelet. Menurut dia, pelet itu berawal dari kuliner, pakaian, jua benda-benda lainnya yang saya terima berdasarkan si pengirim pelet. Syukur Alhamdulillah Pak Harahap balik menyembuhkanku.

Setamat Sekolah Menengah Atas, aku pun berpisah dengan RK, karena dia melanjutkan kuliah di UGM, Yogya. Aku sendiri diterima pada keliru satu Universitas Negeri di kota lain yg masih dekat dengan kotaku.

Menginjak semester dua, saya mulai kerasukan lagi. Berawal, pada suatu malam, aku misalnya melihat sosok kuntilanak yg sedang berjalan pada depan kamarku. Esok paginya, saya menemukan kotoran insan persis di sebelah ventilasi kamarku. Nampaknya, ada yang sengaja mengirimkannya.

Jam 2 siang, saya balik kerasukan. Seketika itu, pikiranku tertuju dalam sosok WN. Anehnya, dari cerita keluarga, waktu tak sadarkan diri, saya mengeluarkan suara tawa misalnya laiknya ketawanya kuntilanak. Bahkan, aku pula terkadang berbicara pada bahasa China.

Beberapa hari selanjutnya, aku pun bertingkah misalnya misalnya laiknya seekor ular. Memang, pada pandanganku, aku melihat seekor berwarna hijau & panjang.

Tak hanya itu, di saat yg lain, saya juga mengeluarkan bunyi Begu Ganjang, hantu spesial Tanah Karo. Menakutkan sekali.

Sejak waktu itu, hari-hariku ditemani kerasukan makhluk halus. Aku sempat divonis salah satu anggota keluargaku menderita sakit syaraf.

Sampai suatu hari setelah Idul Fitri, waktu bersilaturahmi ke rumah nenekku di sapta Tanjung Mulia, Belawan, Medan, aku balik diganggu makhluk-makhluk mistik tersebut. Untunglah Mbahku punya pegangan ilmu gaib. Saat keluargaku turun berdasarkan mobil, aku justru tidak bisa keluar dari kendaraan beroda empat, apalagi berjalan. Sepertinya, makhluk-makhluk mistik itu tahu jika saya akan singgah pada rumah orang yg berilmu.

Papa terpaksa menggendongku. Anehnya, tatkala memasuki tempat tinggal Mbah, menurut cerita keluargaku, mendadak saja saya tertawa cekikikan mirip kuntilanak. Mbah yg sepertinya faham dengan keadaanku, berusaha melakukan komunikasi menggunakan makhluk yang bersemayam pada tubuhku. Beginilah cerita yg dituturkan mama padaku:

?Kenapa kamu begitu?? Tanya Mbah.

Aku pun meronta-ronta misalnya sedang kesakitan. Mbah pun melanjutkan pertanyaannya. ?Siapa yg melakukan perbuatan terkutuk ini??

Sang makhluk gaib pun menjawab singkat, ?Bu Haji!?

?Darimana asalmu?? Tanya Mbah.

Dengan tegas, makhluk itu menjawab, ?Aku datang dari Tanah Karo!?

?Apa maksudmu?? Tanya Mbahku lagi sembari matanya melotot.

?Aku akan menghancurka hidupnya! Aku dendam, makanya jadi perempuan jangan arogan!? Kentara oleh makhluk, jujur.

?Dia tidak mau mendapat cinta anakmu?? Mbah pun pulang mengorek berita darinya. ?Lalu kau ini siapa?? Tanya Mbah jua.

?Aku Begu Ganjang, suruhan Bu Haji!? Jawabku dengan lantang.

Mendengar dialog Mbah dengan makhluk yg merasuki tubuhku, mama, papa & famili benar-sahih terkejut. Mama menangis. Pantaslah, apa yang mama & papa curiga selama ini, bahwa Bu Haji-lah biang keladinya.

Mbah dengan paksa mengeluarkan makhluk tadi dengan sebilah keris keramat miliknya. Sang Begu Ganjang dan kuntilanak dalam tubuhku pun menjerit keras. Sejurus lalu, mereka pun pulang dari jasadku walau hanya utnuk beberapa lamasaja....

Sialnya, pada tengah perjalanan pergi menurut rumah Mbah, aku kerasukan lagi. Setelah menelepon Mbah, beliau menyarankan agar aku dibawa ke tempat Buya, seorang pengajar ngaji di wilayah Polonia. Buya berusaha mengeluarkan makhluk-makhluk itu lagi. Ketika ditanya sang Buya, lagi-lagi jawabnya sama, yakni Bu Haji.

Setelah diobati oleh Buya, akupun pingsan sampai keesokan harinya. Buya memberiku sebuah cincin buat pegangan.

Lantaran masih dalam suasana lebaran, keesokan hariya saya balik diajak bersilaturahmi ke loka famili mama pada Diski, Binjai.

Siang hari yang terik itu, tepatnya pas azan Dzuhur, saya kerasukan lagi. Aku kembali diobati sang orang pandai di lebih kurang tempat tinggal saudara mamaku. Aku disuruh mandi kembang besoknya, dan menyediakan benang tujuh warna & kembang tujuh rupa. Benang tadi lalu dirajah oleh dukun wanita itu, buat diletakkan pada pinggangku.

?Benang tadi nir boleh dibuka atau dilepaskan sebelum kau menikah,? Suruh sang nenek. Dia pula mengingatkan, apabila keluarga Bu Haji menaruh kuliner atau apapun, maka jangan sekali-kali diterima.

Setelah diobati oleh nenek, aku memang sembuh. Selepas liburan panjang, aku pun kembali ke kota tempatku kuliah.

Ringkasan cerita, menjelang semester empat, ada seseorang laki-laki yg senang padaku. Namanya sebut saja dengan inisial HF.

Tatkala HF menyatakan perasaannya kepadaku, beberapa saat kemudian, aku mulai kerasukan lagi. Bahkan, waktu HF mengunjungiku di rumah Tante Erni, tempatku tinggal pada kota itu, entah syetan apa yg merasukiku, tibat-iba saya mengusir HF.

Sampai akhirnya, saya pulang diobati sang orang pandai . Kali ini, yang mengobatiku merupakan Bu IT, seseorang mak menurut sahabat kuliahku yg kebetulan biasa mengobati orang-orang kerasukan. Bu IT menyuruh keluargaku membuka tali benang yg terdapat di pinggangku, berikut cincin yang diberikan Buya tempo hari. Alasannya, benda-benda tadi justru mengikat makhluk-makhluk halus sebagai akibatnya permanen berada pada tubuhku.

Malangnya, selesainya ke 2 benda bertuah itu dilepaskan berdasarkan tubuhku, justru penyakitku semakin parah. Aku malah kerasukan lagi selama lebih berdasarkan satu minggu. Selama itu pula, terdapat sembilan orang pandai yg mencoba mengobatiku menggunakan banyak sekali macam cara yang tidak lumrah. Salag satunya menyuruhku merangkak seperti hewan.

Sampai akhirnya, Tante Erni menemukan orang pandai di pedalaman hutan yang jauh dari kota. Orang tadi menyuruh mamaku mengambil kopi getir, bawang putih dan daun kelor buat dimandikan pada sekujur tubuhku. Pada saat mengobatiku, orang tua ini menerima serangan bertubi-tubi menurut makhluk jahat yg bersemayam pada tubuhku.

Atas saran orangtua ini, mama dan papa diperintahkan buat berdzikir semalam suntuk membantu pengobatanku. Katanya, kalau mendengar bisikan atau sesuatu yg aneh jangan dihiraukan agar pengobatanku berhasil.

Diceritakan, sekitar pukul dua dinihari, mama & papa mendengar suara letupan diatas atap rumah. Namun mereka permanen berdzikir. Seiring dengan bunyi letupan tadi, orang tua yang mengobatiku juga mendapat hantaman sebagai akibatnya dadanya mendadak sakit.

Besoknya, orang tua tersebut mencari benang tujuh rona. Dia juga menyiapkan bunga macan kerah, bunga tujuh rupa dan daun jengkol. Semua dipakai buat memandikanku.

Syukur Alhamdulillah, setelah pengobatan ini saya dapat balik menjalankan aktivitasku sehari-hari.

Sekitar 5 bulan lalu, saya berkenalan dengan seseorang calon dokter berinisial FS. Begitu gembiranya aku tatkala dia berniat melamarku. Tetapi, saat FS mau lamaranku, maka begitu poly halangan yang menghadang hingga orangtuaku tidak mengijinkan hubunganku menggunakan FS.

Karena kecewa saya histeris hingga saya jatuh kelenger. Tekanan darahku hanya pada nomor 40. Hal ini menciptakan semua dokter yang merawatku terkejut. Mereka sangat tidak menyangka menggunakan tekanan darah yg sangat rendah itu aku masih bisa bertahan hayati, bahkan kemudian sehat pulang.

Kejadian aneh terus saja menimpaku. Saat saya menjadi panitia OSPEK pada kampus, aku pulang kerasukan. Aku dibawa pulang ke rumah oleh teman-temanku. Di rumah, selama tiga hari berturut-turut saya terus kerasukan. Keluargaku pulang memanggil orang pintar yang berada pada pedalaman yang pernah mengobatiku beberapa saat kemudian.

Tetapi, kali ini tak berhasil membuatku sembuh. Lantaran itulah aku lalu diobati sang Ustadz AP tetapi juga tidak kunjung sembuh.

Di Medan, aku juga sempat diobati sang Pak Sabirin yang tinggal dibilangan Tanjung Sari. Oleh Pak Sabirin, saya dimandikan dengan bunga kembang macan kerah selama tiga hari berturut-turut. Setelah ritual pun digelar. Pak Sabirin mencoba mengeluarkan makhluk jahat yg bersemayam pada tubuhku. Makhluk yang telah mendarah daging tersebut yang pertama berupa siluman ular. Mama & papa turut menyaksikan proses penarikan makhluk itu.

Tiga hari kemudian, saya balik diobati Pak Sabirin. Malam terakhir, setelah mandi, orang tuaku diperintahkan buat menjagaku supaya saya nir disetubuhi sang Begu Ganjang.

Di malam terakhir ini, antara sadar menggunakan tidak, datang-tiba pandanganku gelap. Sepertinya ada yg mau menindihku. Astaghfirrullah! Aku melihat makhluk yang sangat menakutkan. Tubuhnya hitam berbulu, & beliau berusaha menindihku. Aku pun menjerit. ?Jangan!?

Teriakanku ini menciptakan cemas papa & mama. Mereka segera membacakan ayat Qursyi berulang-ulang buat melindungiku. Hingga akupun terjaga, & nir tidur hingga pagi.

Esok paginya, kami tiba ke loka Pak Sabirin. Ritual pengusiran Begu Ganjang pun digelar. Sang Begu mencoba melawan Pak Sabirini.

?Aku tidak mau pulang! Karena aku telah diberi makan oleh majikanku,? Tolak sang makhluk.

?Siapa majikanmu?? Tanya Pak Sabirin.

?Aku sudah berjanji dengan Bu Haji, kalau aku pergi dari tubuh anak ini, maka saya akan tewas! Namun, sebaliknya, apabila saya bertahan pada tubuh anak ini, maka dia tidak akan bertahan hidup lama ,? Lata Begu Ganjang seolah-olah dia Tuhan.

Tiba-datang suaraku mendadak berubah menjadi seseorang wanita. Menurut cerita mama, itu suara kuntilanak yang memakai tubuhku.

?Sebenarnya aku kasihan dengan anak ini. Hidupnya terombang-ambing bahkan terancam meninggal! Jodohnya tertutup! Inilah perjanjian kami dengan majikan kami.?

Mendengar pengakuan dua makhluk tak kasat mata ini, Pak Sabirin tertawa seolah mengejek mereka. ?Banyak kali cakap kau ini!? Pungkasnya dengan logat Medan. ?Cepatlah kau pigi, atau saya keluarkan kau menggunakan paksa!?

Begu Ganjang pun berontak & mengultimatum, ?Aku nir akan keluar! Aku selamanya akan terdapat pada tubuh anak ini!?

Mendengar ancaman tadi, Pak Sabirin pun menyangkal, ?Makhluk kolot! Sebentar lagi majikanmu akan jatuh miskin dan melarat dampak perbuatannya sendiri. Dan kau nir akan diberi makan lagi olehnya. Dan santet yang terdapat pada tubuh anak ini akan kukembalikan padanya.?

Akhirnya, Pak Sabirin berhasil mengeluarkan 2 makluk tadi. Alhamdulillah, aku pun balik pulih. Aku bisa mengikuti ritual mandi kembang selama tiga hari. Hari keempat, aku balik datang ke tempat Pak Sabirin buat mencabut pengaruh santet.

?Bu Haji memakai media foto anak ini & sebuah boneka mini ,? Jelas Pak Sabirin kepadaku, mama, pula papa.

?Santet apa gerangan yang melanda puteri saya?? Tanya mamaku.

Pak Sabirin mengungkapkan dengan rinci, ?Inilah yang namanya Santet Polong. Makhluk-makhluk ini memang telah mendarah daging pada tubuh anak mak . Kalau pun nantinya sembuh, beliau rentan kena santet, pelet & sejenisnya. Kecuali pagar dirinya relatif, rajin sholat & meminta perlindungan pada Allah SWT.?

Singkat cerita, misalnya kata pepatah: ?Barang siapa yg menanam, maka dialah yg akan menuai hasilnya.? Sekecil biji zarahpun perbuatan manusia, niscaya Allah SWT akan membalasnya. Itulah fenomena yang terjadi lalu. Bu Haji, sekarang hidupnya melarat. Banyak sekali musibah yg menimpa keluarganya. Kabarnya, Bu Haji pun tak jarang jatuh sakit.

Itulah pembalasan berdasarkan Allah SWT terhadap manusia yang mendzalimi sesamanya, bahkan melakukan perjanjian dan bersekutu kepada iblis. Semoga kita seluruh dapat bercermin berdasarkan kejadian ini.

Dan kini , waktu menuturukan kisah ini, Alhamdulillah, aku telah menjalani hidup berumah tangga. Aku menikah pada penghujung 2007 lalu. Dengan demikian, sempurna tujuh tahun saya pada nestapa akibat kekuatan setan Santet Polong.

Suamiku adalah seseorang ustadz. Dia senantiasa membimbingku buat memohon perlindungan pada Allah SWT. Kami pun tengah berbahagia menanti kelahiran sang buah hati. Dengan sholat & banyak membaca Al-Qur?An, seluruh hambatan mistik yg menimpa diriku, Alhamdulillah sudah dapat kulalui menggunakan selamat.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store