Pages

Saturday, August 8, 2020

Berbagai Macam Satuan Listrik Serta Pengertiannya

Di pada berbagai ilmu kelistrikan yang bisa kita pelajari, masih ada ilmu kelistrikan dasar yg krusial & perlu dikuasai, khususnya bagi mereka yang terjun di bidang pekerjaan listrik. Ilmu pengetahuan dasar listrik yg krusial tersebut adalah mengenai mengenal aneka macam satuan listrik, yg digunakan buat menyatakan aneka macam besaran listrik.

Besaran merupakan segala sesuatu yg bisa dihitung atau diukur & dinyatakan dengan bentuk nomor atau nilai, contoh besaran dalam ilmu kelistrikan misalnya tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik, frekuensi, daya listrik dan banyak sekali besaran lainnya.

Setiap besaran pasti mempunyai yang namanya satuan listrik, kemudian apa saja satuan listrik yg umum digunakan dalam ilmu kelistrikan tadi?

Beberapa satuan listrik yang umum digunakan dalam ilmu kelistrikan, diantaranya menjadi berikut :

Volt (V)

Volt yang biasa disimbolkan dengan huruf "Vdanquot; merupakan satuan listrik untuk menyatakan besaran tegangan listrik (Voltage). Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik yg didapatkan menurut suatu asal listrik. Tegangan listrik terjadi lantaran adanya disparitas muatan atau beda potensial antara muatan elektron dengan proton.

Listrik nir memiliki tegangan jika nir terdapat disparitas potensial antara 2 titik penghantar.

Terdapat dua jenis tegangan listrik yg biasa dipakai dalam umumnya, yaitu :

Tegangan listrik AC

Tegangan listrik AC (alternating current atau arus bolak-pulang) merupakan jenis tegangan yg bisa digunakan secara bolak-balik pada instalasinya, contohnya saja saat kita mencolokkan steker televisi, kipas angin atau alat-alat listrik tegangan bolak-kembali lainnya, menggunakan cara membolak-kembali antara ke 2 titik stop kontak, maka tidak akan terdapat kasus karena jenis tegangan listriknya adalah AC atau arus bolak-balik .

Jenis tegangan listrik yang biasa dipakai buat rumah merupakan tegangan listrik AC 220V. Nilai tegangan listrik AC juga bervariasi tergantung dalam penggunaannya seperti misalnya 220VAC buat tempat tinggal -rumah, 380VAC buat pabrik atau industri yg memakai motor listrik 3 phase.

Sumber tegangan listrik AC berasal dari pembangkit listrik yg biasa diklaim menggunakan Alternator atau Generator (Genset), tegangan listrik AC jua dapat diubah menjadi tegangan listrik DC dengan memakai adaptor (power supply), contohnya seperti charger ponsel atau laptop yg sebelumnya tegangan listriknya berjenis AC diubah oleh charger sebagai tegangan listrik DC buat bisa mengisi baterai.

Tegangan listrik DC

Tegangan listrik DC (direct current atau arus searah) merupakan jenis tegangan yang tidak dapat dipakai secara bolak-balik dalam instalasinya, dan instalasi harus sesuai menggunakan arah arus listriknya, contohnya saja saat kita memasang kutub dalam baterai atau aki, cara pemasangan antara kutub negatif & positif nir boleh terbalik, & tentunya harus disesuaikan kutub positifnya menggunakan terminal positif & kutub negatif dengan terminal negatif.

Nilai tegangan listrik DC bervariasi tergantung pada fungsinya misalnya 1,5V, 3V, 5V, 9V, 12V & 24V. Nilai tegangan ini umumnya digunakan dalam baterai atau aki. Sumber listrik DC dapat berasal dari baterai dan aki, selain itu tegangan listrik DC pula dapat dihasilkan menggunakan cara menyearahkan listrik AC memakai adaptor (power supply).

KV

KV merupakan satuan dari Kilo Volt yaitu buat satu KV sama menggunakan 1.000 Volt

KVA

KVA merupakan satuan berdasarkan Kilo Volt Ampere yaitu buat satu KVA sama dengan 1.000 VA. KVA adalah satuan daya tertulis yg didapat menurut hasil perhitungan rumus daya dan belum merupakan daya sebenarnya atau disebut daya semu.

VAr

VAr merupakan Volt Ampere reaktif. Satuan ini umumnya dapat kita jumpai dalam sistem instalasi listrik tiga phase, buat menyatakan besaran daya reaktif atau kerugian-kerugian daya yg muncul akibat daya harmonik (daya yg diharapkan buat membangkitkan fluks magnet atau medan magnet).

Semakin akbar daya reaktif (VAR) akan mengakibatkan faktor daya semakin rendah, & daya aktif akan semakin mini .

KVAr

KVAr adalah satuan Kilo Volt Ampere reaktif, yaitu buat satu KVAr sama dengan 1.000 VAr

Ampere (A)

Ampere yang biasa disimbolkan dengan huruf "I" (Intensity) adalah satuan listrik buat menyatakan besaran arus listrik (Current). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yg ditimbulkan sang konvoi elektron yg mengalir melalui suatu penghantar (konduktor) pada suatu rangkaian listrik pada satuan saat. Arus listrik tadi akan terjadi bila terdapat tegangan listrik dan resistan atau beban listrik yang terhubung pada suatu rangkaian listrik tersebut.

Untuk detail bisa dicontohkan seperti pada lampu yang waktu dinyalakan, maka akan masih ada arus listrik yang mengalir berdasarkan sumber listrik menuju ke lampu, Tetapi ketika lampu tadi dimatikan, maka nir ada arus listrik yg mengalir. Lampu tadi mewakili beban listrik atau resistansi (kendala).

Arus listrik dapat diketahui dengan melakukan pengukuran menggunakan AVO Meter (Ampere Meter) pada waktu beban listrik dialiri listrik misalnya lampu tadi yang sedang menyala.

Ohm (?)

Ohm biasa disimbolkan dengan "?" (Omega) adalah satuan listrik buat menyatakan besaran nilai tahanan atau kendala listrik (Resistance). Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik pada tiap satuan saat yang dikarenakan adanya konvoi menurut elektron dalam media penghantarnya yaitu konduktor.

Jadi hambatan listrik ini sebagai penghambat genre elektron dalam konduktor tadi, & setiap peralatan listrik juga penghantar mempunyai nilai Ohm (tahanan atau kendala) sendiri-sendiri. Peralatan listrik yang biasa kita pakai sehari-hari, misalnya misalnya kipas angin, blender, pompa air dan sebagainya, sudah termasuk memiliki nilai tahanannya masing-masing. Selain itu, kabel listrik jua mempunyai nilai tahanan yang akbar kecilnya tergantung pada luas penampang dan panjang dawai penghantar atau kabel listrik tersebut.

Resistan (tahanan) listrik pula dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa membentuk arus listrik waktu dilalui tegangan listrik. Dan besar kecilnya arus listrik yang dihasilkan pula tergantung dari akbar kecilnya tegangan listrik dan akbar kecilnya nilai tahanan (Ohm) yang dilewati.

Rumus Hukum Ohm

V = I x R

I = V / R

R = V / I

Keterangan :

V = Tegangan (Voltage) dalam satuan Volt

I = Arus listrik (Intensity) pada satuan Ampere

R = Resistansi dalam satuan Ohm (?) Watt (W)

Watt biasa disimbolkan menggunakan alfabet "Pdanquot; (Power) merupakan satuan listrik buat menyatakan besaran daya listrik (Power). Daya listrik merupakan banyaknya energi listrik yang diperlukan suatu beban listrik yg mengalir melalui suatu penghantar pada suatu rangkaian listrik.

Beban listrik yang dimaksud adalah misalnya contohnya alat-alat listrik pada tempat tinggal kita, misalnya saja lampu pijar dengan daya listrik sebesar 40 Watt, maka daya listrik yang dibutuhkan adalah 40 Watt, & jika daya listrik yang tersedia hanya 30 Watt, maka lampu akan menyala lebih redup.

Pada tabel peralatan listrik umumnya sudah disertakan goresan pena daya listrik yg diharapkan sang peralatan listrik tadi, seperti pada televisi LED yang berdaya 50W, kipas angin 65W, setrika 300W, rice cooker 50W/400W, pompa air 125W & masih banyak lagi yg lainnya.

Perlu diketahui pula bahwa semakin akbar satuan daya listrik (Watt) dalam alat-alat listrik yg kita pakai, maka akan semakin akbar pula arus listrik yang dihasilkan.

Rumus

P = V x I

Keterangan :

P = Daya (Power) dalam satuan Watt

V = Tegangan listrik (Voltage) dalam satuan Volt

I = Arus listrik (Intesity) dalam satuan Ampere KW

KW merupakan satuan dari Kilowatt yaitu buat satu KW sama dengan 1.000 Watt.

KWH

KWh adalah satuan berdasarkan Kilowatt hour yg menyatakan besaran 1.000 Watt dalam satuan jam.

Hertz (Hz)

Hertz biasa disimbolkan menggunakan "Hzdanquot; adalah satuan listrik buat menyatakan besaran frekuensi (Frequency). Frekuensi merupakan banyaknya jumlah gelombang listrik yang terjadi pada setiap satu dtk. Di indonesia sendiri homogen-rata nilai frekuensinya sebanyak 50Hz, dan besaran frekuensi listrik AC yg biasa kita gunakan pada listrik pada tempat tinggal adalah 50Hz.

Dengan memahami satuan-satuan listrik tadi, kita bisa melakukan perhitungan atau bahkan menyelesaikan kasus listrik yg mungkin dialami dan semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi yg ingin mendalami ilmu pengetahuan pada bidang listrik.

Demikian buat artikel kali ini mengenai banyak sekali macam satuan listrik dan pengertiannya, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment