Pages

Tuesday, June 9, 2020

Benarkah Tanaman Bidara Dapat Mengusir Malaria?

Tanaman yang mempunyai nama latin ziziphus mauritinia ini merupakan tumbuhan tropis & telah dikenal sejak lama pada semua belahan global. Di Indonesia dikenal dengan nama bidara, & memiliki poly manfaat baik menurut daun, buah juga umbinya. Buah bidara kaya akan kandungan vitami C yg lebih tinggi dari dalam buah apel dan jeruk. Sementara bunga bidara sebagai sumber nektar bagi lebah, dan kayu bidara bisa digunakan dalam beberapa furnitur kayu. Sebagai tumbuhan obat bidara banyak diolah menjadi obat herbal dalam bentuk ekstrak. Beberapa jenis penyakit diyakini akan dapat teratasi menggunakan bidara seperti malaria.

Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa yg menyerang sel darah yg ditularkan melalui gigitan nyamuk anoplest betina. Parasit malaria berkembang biak dalam sel darah merah penderita, dan memiliki gejala sakit kepala, mual muntah & demam tinggi. Obat herbal berbahan dasar bidara berguna sebagai pencegah malaria lantaran memberi dampak proteksi terhadap tubuh penderita menurut agresi parasit protozoa penyebab malaria. Sementara bagi penderita yg terinfeksi malaria, manfaat bidara merupakan mengendalikan metabolisme trigliserida pada darah penderita malaria.

Trigliserida merupakan lemak yg diproduksi sang pankreas output menurut metabolisme makanan , dalam jumlah yg normal dia memiliki fungsi penting menjadi asal tenaga & peredaran makanan berlemak dalam tubuh. Pada orang yg terinfeksi penyakit malaria jumlah trigliserida mengalami peningkatan yg tinggi. Lonjakan trigliserida yang tinggi akan memicu peningkatan penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, sebagai akibatnya berpeluang terjadinya komplikasi dalam penderita malaria.

Berdasar sebuah penelitian pada Universitas Diponegoro memperlihatkan bahwa penderita malaria yg mengkonsumsi ekstrak bidara dalam pekan pertama infeksi menerangkan terjaganya tingkat trigliserid pada batas lumrah, sebagai akibatnya mempunyai daya tahan tubuh yg lebih baik.

No comments:

Post a Comment