Thursday, December 24, 2020

Megophrys Montana, Inilah Spesies Katak Jawa Yang Bertanduk

 adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia Megophrys Montana, Inilah Spesies Katak Jawa Yang Bertanduk

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) merupakan fauna amfibia yg paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok & katak karena bentuknya yg lucu, kerap melompat-lompat, nir pernah menggigit dan nir membahayakan. Hanya orang dewasa yg kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.

Kedua macam fauna ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung relatif bungkuk, berkaki empat & tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, menggunakan kaki belakang yg panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil hingga berbingkul-bingkul, kerapkali kering, & kaki belakangnya seringkali pendek saja, sebagai akibatnya kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun ke 2 istilah ini acapkali jua dipertukarkan penggunaannya.

 adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia Megophrys Montana, Inilah Spesies Katak Jawa Yang Bertanduk

Bangkong bertanduk atau katak bertanduk adalah sejenis kodok dari suku Megophryidae. Nama ilmiahnya adalah Megophrys montana Kuhl & van Hasselt, 1822. Namanya dalam bahasa Inggris adalah horned frog.

 adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia Megophrys Montana, Inilah Spesies Katak Jawa Yang Bertanduk

Katak yang bertubuh pendek agak gendut, kepala besar dengan runcingan kulit di atas kedua mata dan di ujung moncong. Sepasang runcingan kulit yang lain, yang lebih kecil, terdapat di ujung-ujung rahang. Ukuran tubuh umumnya sedang sampai besar, 60-95 mm; katak jantan lebih kecil daripada betinanya.

 adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia Megophrys Montana, Inilah Spesies Katak Jawa Yang Bertanduk

Dorsal (bagian punggung) berkulit halus, coklat pucat kemerahan sampai coklat tua, dengan sepasang lipatan kulit di punggung, mulai dari bagian tengkuk hingga ke pinggang. Sering dengan sepasang bintil hitam kecil di pundak. Kadang-kadang terdapat sepasang lipatan kulit yang lebih samar dan lebih pendek di masing-masing sisi lateral tubuh, di belakang tangan hingga ke pinggang. Kaki dan tangan lebih kekuningan, dengan lipatan-lipatan kulit melintang bertepi hitam, membentuk coret-coret hitam. Warna hitam juga terdapat di sekitar dan di belakang mata. Iris mata berwarna kemerahan.

Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu keputihan, dengan bintil-bintil agak kasar. Bagian depan kecoklatan kotor, dengan bercak-bercak dan bintik-bintik hitam yang kurang lebih simetris di dagu, leher, tangan dan kaki. Selaput renang di kaki sangat pendek.

Kebiasaan dan Penyebaran

Penyamaran yang sempurna dari warna dan bentuk tubuh katak ini di lantai hutan, menyebabkan bangkong bertanduk sulit dikenali di siang hari. Katak ini kerap bersembunyi di bawah serasah hutan, dan baru pada malam hari aktif menjelajahi lantai hutan hingga ke pinggiran sungai. Berudu katak bertanduk memiliki mulut serupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang kurang berarus.

M. montana menyebar terbatas di Jawa, dan Sumatra Barat. Di Jawa, terutama didapati di pegunungan, di atas 800 m diatas permukaan laut.

Ukuran Penis rata rata Pria Berbagai Negara di Dunia

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store