Pages

Wednesday, December 23, 2020

30 Contoh Majas Anafora dan Pengertian (Terlengkap)

Pengertian Majas Anafora

Contoh Majas Anafora dalam Puisi

Apa yang dimaksud dengan majas anafora? Pada kesempatan ini akan diuraikan pengertian & contoh majas anafora. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, bab tentang majas merupakan salah satu materi yang paling tak jarang dipelajari, baik ditingkat SD, Sekolah Menengah pertama, SMA, sampai perguruan tinggi. Dari sekian banyak contoh majas yang terdapat, salah satunya merupakan majas anafora yang sebagai pembahasan kita kali ini. Bersama-sama dengan efifora, mesodiplosis, anadiplosis, epanalepsis, & simploke, majas ini masuk ke pada grup majas repetisi. Majas ini banyak ditemukan penerapannya pada bentuk kalimat dan puisi.

Dari segi bahasa, kata "anafora" dapat ditemukan dalam bahasa Yunani Kuno "anaphoredanquot; yang mempunyai arti "pengulangan tempatdanquot;. Dari segi istilah, istilah anafora didefinisikan menjadi galat satu gaya bahasa yg dicirikan sang pengulangan istilah-istilah pertama berdasarkan sebuah baris kalimat. Keraf mendefisinikan anafora menjadi repetisi yang berbentuk pengulangan kata pertama dalam tiap baris atau kalimat berikutnya. Sedangkan Ratna, mendefinisikan Anafora sebagai istilah atau gerombolan kata yang diulang pada baris berikutnya. Jadi, anafora merupakan iterasi istilah pertama yang sama pada kalimat berikutnya. Umumnya, majas ini ditemukan penggunaannya pada puisi.

Berikut ini merupakan beberapa contoh puisi yang didalamnya bisa ditemukan penggunaan majas anafora:

Wahai penguasa, belum genap setahun engkau memimpin, namun belum poly hal yg kau lakukan!

Wahai penguasa, namun kenapa perintahmu bagai tali kencang pada leher kami!

Wahai penguasa, apakah engkau ingat dengan janji-janjimu?

Wahai penguasa, apakah engkau masih mengingatnya?

Wahai penguasa, kemudian kemanakah seribu janji yg kau umbar itu?

Wahai penguasa, apa yg kamu sudah lakukan kini !

Wahai penguasa, jawab saya!

Wahai penguasa, bagaimana nasib kami, si warga mini !

Wahai penguasa, kenaikan semua harga-harga ini, misalnya malaikat maut yg siap merenggut nyawa kami!

Wahai penguasa, kami tidak sanggup menghidupi famili!

Wahai penguasa, saya sebelumnya percaya padamu!

Wahai penguasa, tetapi kenyataannya sekarang engkau malah berpihak dalam mereka!

Wahai penguasa, apa yang terjadi dalam dirimu?

Wahai penguasa, jangan engkau nodai kepercayaan kami!

Wahai penguasa, kami percayakan masa depan negeri ini di bawah nahkodamu!

Wahai penguasa, kami percaya engkaulah singa di gurun pasir!

Wahai penguasa, penuhilah janjimu itu dan abaikanlah mereka!

Wahai penguasa, kami siap buat selalu mendukungmu melawan mereka!

Contoh puisi lainnya yg menggunakan majas anafora:

Untukmu Ibu, sembilan bulan kau mengandung,

Untukmu Ibu, menahan perih memangku beban,

Untukmu Ibu, bukan dosa yg kau pangku wahai mak ,

Untukmu Ibu, onggokan daging karunia sang pencipta,

Untukmu Ibu, air mata pernah berlinang,

Untukmu Ibu, meski ku tak memahami itu kapan,

Untukmu Ibu, punggukmu yang mulai renta,

Untukmu Ibu, lelah menimang daku dalam kandungan,

Untukmu Ibu, maaf bu,

Untukmu Ibu, demi yang kuasa kan kubaktikan hidupku tuk kamu.

Jakarta Ibukota Indonesia, terlihat glamor namun terjarah,

Jakarta Ibukota Indonesia, teriakan dari lantai tanah mengemis mencari nafkah,

Jakarta Ibukota Indonesia, daerah istimewa makhluk serakah,

Jakarta Ibukota Indonesia, rakyat jelata mengemban harapan buat bernafas di ibukota,

Jakarta Ibukota Indonesia, wajah Indonesia yg tenggelam tidak dikenal namun menyiksa,

Jakarta Ibukota Indonesia, hingga kapan kau berdiri terinjak-injak harga diri,

Jakarta Ibukota Indonesia, hingga kapan kami terzholimi tuhaaan,

Jakarta Ibukota Indonesia, hayati tersiksa mati pun ku enggan,

Contoh Majas Anafora pada Kalimat

 Pada kesempatan ini akan diuraikan pengertian dan contoh majas anafora 30 Contoh Majas Anafora dan Pengertian (Terlengkap)

Baca Juga:

  • 60 Macam Majas dan Contohnya
  • Majas Ironi: Pengertian dan Contoh
  • Majas Alegori: Pengertian dan Contoh

Selain dalam bentuk puisi, majas anafora dapat juga ditemukan penggunaannya pada baris kalimat ini dia:

  1. Aku sangat bahagia, Aku sangat bangga.
  2. Giliran terang mereka jalan, giliran diam mereka berhenti
  3. Kami rindu jawaban-jawaban hebatnya, kami rindu kata-kata cerdasnya, kami rindu melihatnya berdebat dengan guru
  4. Ada kemauan, ada jalan.
  5. Seribu kali gagal, seribu kali mencoba lagi
  6. Tak ada gunung yang tak dapat didaki, tak ada jurang yang tak dapat dituruni.
  7. Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati
  8. Kemana kau pergi, kemana kau membawanya, kemana ku carikan dirimu.
  9. Meski lelah aku tetap mencari, meski sulit aku tetap memberi, meski tak diberi aku terus mencari.
  10. Dibalik kata ada makna, dibalik makna ada maksud, dibalik maksud ada hasrat.
  11. Tahukah engkau betapa aku mengenalmu, tahukah engkau betapa aku menyayangimu, tahukah engkau betapa aku sangat mencintaimu.
  12. Cintamu adalah anugerah, cintamu adalah petaka, cintamu adalah dua sisi koin.
  13. Memberi tidak harus kaya, memberi tidak harus berada, memberi dengan hati
  14. Kini semua telah berubah, kini semua semakin mudah, kini semua semakin terarah.
  15. BBM naik, harga pangan naik. BBM naik, rakyat menjerit. BBM naik di kala harga minyak dunia turun.
  16. Pesonamu tak lagi seindah yang dulu. Pesonamu kini semakin memudar. Pesonamu kelam bagai di telan badai.
  17. Indahnya dunia membuatku terlena, indahnya dunia membuatku lupa, indahnya dunia nyatanya hanya sementara.
  18. Bunga itu indah, bunga itu wangi, bunga itu menjadi incaran banyak kolektor di tahun ini.
  19. Uang jajan aku yang berikan, uang makan aku juga yang tanggung.
  20. Setiap hari aku menunggu, setiap hari aku kawatir, setiap hari aku penuh dengan rasa takut akan keselamatannya di jalan.
  21. Tarif sms naik, tarif telepon naik, dan tarif internet juga naik, aku bingung memenuhi kebutuhanku sendiri.
  22. Memberi tak harus menunggu kaya, memberi tak harus menunggu ada harta, dan memberi tak harus karena ada yang meminta, tapi karena memang kita harus saling memberi satu sama lain.
  23. Suara itu aku rindu, suara itu terus terliang ditelingaku, suara itu suara ibuku.
  24. Aku memandang sang bulan dalam angan, Aku tak sanggup melepas rinduku padanya.
  25. Belajar merupakan aktivitas insani, Belajar tidak mengenal batas usia

Demikianlah uraian tentang 30 Contoh Majas Anafora dan Pengertian (Terlengkap), semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment