Pages

Monday, December 14, 2020

Puisi Karawang - Bekasi Maha Karya Chairil Anwar

Puisi Karawang - Bekasi Maha Karya Chairil Anwar . Chairil anwar adalah seseorang penyair yg dari menurut indonesia . Beliau lahir dalam 26 juli 1922 pada Kota medan berdasarkan ayah Toeloes dan Ibu bernama saleha , semasa hidupnya chairil anwar telah menulis 94 karya termasuk 70 puisi . Chairil sendiri mulai populer dalam global sastra sesudah tulisannya pada muat dalam Majalah Nisan dalam tahun 1942 saat indonesia masih belum merdeka , waktu itu usianya baru menginjak 20 tahun , Puisi karya chairil anwar poly yang populer & sebagai puisi-puisi terbaik hingga saat ini . Bersama Asrul Sani & Rivai Apin , beliau dinobatkan sang H.B Jassing sebagai pelopor Angkatan 45 sekaligus pelopor puisi terkini indonesia

 Chairil anwar merupakan seorang penyair yang berasal dari indonesia Puisi Karawang - Bekasi Maha Karya Chairil Anwar

Puisi Karawang-bekasi ini merupakan salah satu karya beliau yang paling terkenal dan masih sering di bacakan hingga saat ini . Puisi ini menyatakan mereka para pahlawan yang tidak di kenal yang berjuang di antara karang – bekasi , mereka tidak bisa meneruskan perjuangan karena telah gugur di medan perang , tentu mereka juga ingin di kenang atas jasa mereka berjuang mengusir musuh , saat ini yang tersisa dari para pahlawan tersebut hanya tulang -  belulang di dalam kubur maka kitalah yang harus mengangkat harga diri mereka . Para pahlawan yang telah gugur menginginkan kita agar meneruskan semangat juang mereka , dan mereka juga ingin agar kita menjaga dan menghargai pahlawan bangsa dan mereka yang telah berjasa membela bangsa . Lahir di saat indonesia belum merdeka membuat chairil anwar merasakan bagaimana beratnya perjuangan rakyat indonesia melawan penjajah . Beliau menulis puisi ini dengan jiwa Patriotisme dan Nasionalisme yang begitu membara . Berikut ini merupakan kutipan puisi Karawang – Bekasi karya Chairil Anwar

Puisi Karawang ?Bekasi

KRAWANG-BEKASI

Oleh Chairil Anwar

Kami yang sekarang terbaring antara Krawang-Bekasi

nir bisa teriak ?Merdeka? & angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang nir lagi mendengar deru kami,

terbayang kami maju & mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam damai di malam sepi

apabila dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami mampu

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yg tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang buat kemerdekaan kemenangan dan harapan

atau tidak buat apa-apa,

Kami tidak memahami, kami tidak lagi bisa mengungkapkan

Kaulah sekarang yg mengungkapkan

Kami bicara padamu dalam damai di malam sepi

apabila ada rasa hampa & jam dinding yg berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

menjaga Bung Hatta

menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat

Berikan kami arti

Berjagalah terus pada garis batas pernyataan dan virtual

Kenang, kenanglah kami

yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Baca pula puisi fenomenal karya anak bangsa yang lainnya

  • Puisi Pahlawan Tak Dikenal Maha Karya Toto Sudarto Bachtiar
  • Puisi Diponegoro Maha Karya Dari Chairil Anwar

No comments:

Post a Comment