Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat menurut perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan nir saling larut yang tidak sama, umumnya air & yg lainnya pelarut organik.
Ekstraksi senyawa yang mengandung pestisida berdasarkan dalam flora umumnya menggunakan pelarut organik misalnya etanol, metanol, aseton dan triton. Hasil yg diperoleh dengan menggunakan pelarut organik ini umumnya efektif, tetapi pelarut ini sulit diperoleh dan harganya mahal.
Walaupun demikian, pelarut organik tersebut dapat diganti menggunakan sabun colek atau jenis detergen lain.
Berikut ini diuraikan beberapa model caramembuat ekstrak bahan tumbuhan yang murah & mudah.
Sirsak (Annona muricata)
Bahan ramuan terdiri dari 50-100 lbr daun sirsak yang ditumbuk hingga halus dan dilarutkan dalam lima liter air dicampur dengan 15 gram sabun colek, lalu diendapkan selama kurang lebih 12 jam, setelahnya larutan disaring dengan kain halus, output penyaringan diencerkan dengan 50-75 liter air, maka bahan tersebut telah siap buat dipakai terutama untuk mengendalikan hama trips yg menyerang cabai (Kardinan, 2000).
Kemuning Culang (Aglaia odorata )
Kulit btg & ranting kemuning culang yang sudah dihaluskan sebanyak 100 gr direbus menggunakan 1 liter air selama 30 menit. Cairan ini disaring & dapat pribadi disemprotkan untuk mengendalikan ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis) hingga 55 %. Tumbuhan ini mengandung senyawa rokoglamida yang bisa membunuh & merusak perkembangan dan berfungsi menjadi antifidan buat ulat krop kubis
(Sudarmo et al., 1999).
Campuran beberapa jenis tumbuhan
Membuat bahan insektisida nabati yang terdiri menurut beberapa jenis tumbuhan misalnya daun mimba (8 kg), daun lengkuas (6kg) dan daun serai (6 kg) dicampur & ditumbuk sampai halus lalu diaduk pada 20 liter air & direndam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 60 liter air sambil dicampur menggunakan 20 gram sabun colek atau detergen. Hasilnya dapat dipakai buat mengendalikan hama serangga tumbuhan seluas 1 hektar
(Kardinan, 2000).
No comments:
Post a Comment