Saturday, October 3, 2020

Teks Kisah Pendek (Cerpen): Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Unsur Intrinsik Dan Ektrinsik, Langkah Penulisan Dan Pola Teks Cerpen

Banyak sekali jenis teks galat satunya yakni teks dongeng pendek atau cerpen, teks dongeng pendek ini sebanarnya yakni galat satu bahan kelas yg dipelajari di kelas XI SMK atau SMA/SMU buat mata pelajaran bahasa indonesia yg menggunakan kurikulum 2013.

Untuk lebih tahu & mengenal mengenai teks dongeng pendek disini aku akan jelaskan tentang pengertian apa itu dongeng pendek, struktur isi dongeng pendek, karakteristik bahasa, unsur intrinsik dan jua ektrinsik, langkah-langkah membentuk teks dongeng pendek & pula teladan berdasarkan teks dongeng pendek secara terang, sebagai akibatnya anda diperlukan akan bisa:

  • Mengenal struktur isi teks dongeng pendek
  • Mngenal ciri bahasa  teks dongeng pendek
  • Memahami isi teks cerpen
  • Memahami Interpretasi isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dalam teks dongeng pendek
  • Dapat mengetahui Persamaan/perbedaan  struktur isi  dan ciri bahasa dua teks dongeng pendek
  • mengetahui Langkah-langkah penulisan teks dongeng pendek (menggali pengalaman, menemukan topik, mengembang kan topik sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa), dll.
  • Mampu melaksanakan Analisis isi teks dongeng pendek
  • Mampu melaksanakan Analisis bahasa teks dongeng pendek
  • dapat melaksanakan penyuntingan isi sesuai dengan struktur isi teks dongeng pendek
  • dapat melaksanakan penyuntingan bahasa sesuai dengan: struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca

Banyak sekali jenis teks salah satunya yakni teks dongeng pendek atau cerpen Teks Kisah Pendek (Cerpen): Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Unsur Intrinsik Dan Ektrinsik, Langkah Penulisan Dan Pola Teks Cerpen

Pengertian cerpen

Pengertian Cerpen yakni karangan pendek yang berbentuk prosa, yg mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yg penuh pertikaian, insiden yg mengharukan dan menyenangkan, serta mengandung pesan yg tidak mudah dilupakan.

Sedangkan Pengertian Cerpen Menurut Ahli, Jakob Sumardjo (2004: 10) : Cerita pendek yakni dongeng atau narasi (bukan analisa argumentatif) yang fiktif (tidak benar- benar terjadi tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja) serta relatif pendek. Dan dongeng fiktif yang pendek berdasarkan realitas tersebut hanya mengandung satu insiden untuk satu dampak bagi pembaca.

Dan berdasarkan wikipedia Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen yakni suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan pribadi pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, menyerupai novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra menyerupai tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam banyak sekali jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yg digambarkan singkat yg menggunakan cepat datang dalam tujuannya, menggunakan paralel pada tradisi penceritaan ekspresi. Dengan munculnya novel yg realistis, dongeng pendek berkembang menjadi sebuah miniatur, menggunakan contoh-contoh pada cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann & Anton Chekhov.

Ciri-karakteristik cerpen

Untuk membedakan Cerita Pendek (cerpen) menggunakan novel atau teks lainnya maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya, sebagai akibatnya dari karakteristik-karakteristik tersebut maka kita akan lebih mudah menganalisa sebuah teks buat membedaakan apakah teks itu cerpen atau bukan, bahkan kita pula akan lebih gampang menghasilkan teks dongeng pendek, yg koheren sinkron dengan karakteristik teks yang akan dibentuk

Adapun ciri-ciri dari cerpen secara umum yakni sebagai berikut:

  1. Panjang karangan ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata )
  2. Ceritanya singkat, pendek, padat, dan berarti dan lebih pendek daripada novel.
  3. Ceritanya fiktif dan rekaan
  4. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis
  5. Habis dibaca sekali duduk
  6. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam
  7. Sumber dongeng dari kehidupan sehari-hari
  8. Mengangkat persoalan tunggal kehidupan pelaku
  9. Tokoh-tokohnya mengalami konflik hingga pada penyelesaian
  10. Penggunaan kata-katanya (khas) dan gampang dikenal masyarakat
  11. Meninggalkan kesan mendalam dan dampak terhadap perasaan pembaca
  12. Menceritakan satu insiden dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis
  13. Beralur tunggal dan lurus

Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen

Cerpen juga karakteristiknya sanggup dikenal dari bahasa yang dipakai di dalamnya, ciri bahasa dari cerpen yakni sebagai berikut:

  1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku menyerupai penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, menyerupai contohnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
  2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai teladan misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
  3. Menggunakan kalimat pribadi dan juga tidak pribadi untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
  4. Bisa memakai gaya bahasa yang bersifat konotasi menyerupai contohnya : pucuk langit, memanggang bus, tupai loncat dan lisan terminal.
  5. Bahasa yang dipakai  tidak baku dan tidak formal.
  6. Bisa memakai gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.

Struktur isi menurut Cerpen

Untuk lebih tahu isi sebuah cerpen maka kita perlu mengetahui struktur isi yang biasa dilibatkan dalam sebuah cerpen, menjadi berikut:

  1. ABSTRAK: ringkasan/inti cerita, dalam cerpen absurd ini sifatnya opsional boleh di libatkan atau tidak, tidak jadi masalah
  2. ORIENTASI: pengenalan latar dongeng atau potongan pendahuluan dalam sebuah cerita, baik pengenalan sifat tokoh tempat terjadinya insiden dalam cerita, maupun pengenalan suasana dalam cerita.
  3. KOMPLIKASI: potongan yang memuat persoalan konflik dalam cerita,  masalah mulai timbul lantaran sebab-akibat rangkaian peristiwa, kemudian hingga pada klimaks
  4. EVALUASI: penurunan persoalan yaitu struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada titik puncak mulai mendapat penyelesaian dari konflik tersebut.
  5. RESOLUSI: penyelesaian persoalan yaitu struktur teks yang mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
  6. KODA: pelajaran yang bisa dipetik dari dongeng oleh si pembaca, koda ini sifatnya opsional boleh dilibatkan atau pun tidak

Unsur Intrinsik dan ektrinsik cerpen

Unsur Intrinsik yakni suatu unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur sebuah karya sastra. sedangkanunsur ekstrinsik yakni unsur yang berada diluar karya sastra yang sanggup dijadikan pembentuk sebuah karya sastra.

Kaprikornus secara singkat unsur intrinsik yakni unsur yang terdapat pada dalam teks cerpen sedangkan unsur ektrinsik yakni unsur yang masih ada diluar teks cerpen.

Unsur intrinsik cerpen

Unsur intrinsik yg menyusun suatu cerpen terdiri dari tema cerita, alur dongeng atau plot, latar, penokohan dan sudut pandang, secara lengkap & dijelaskan sebagai berikut:

Tema cerita

Tema umumnya pada karya sastra berisfat mengikat dan adalah Tema adalah suatu gagasan utama atau ilham pikiran tentang suatu hal, salah satunya pada menciptakan suatu tulisan, Tema disaring menurut motif- motif yang masih ada dalam karya yg bersangkutan yg menentukan hadirnya peristiwa-insiden, perseteruan, dan situasi tertentu.

Alur Cerita atau plot

Plot atau alur yakni struktur rangkaian insiden pada dongeng yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam holistik fiksi. Dengan demikian, plot adalah formasi unsur-unsur yang menciptakan dongeng sehingga menjadi kerangka utama cerita. Plot umumnya berisi urutan kejadian, namun tiap peristiwa itu hanya dihubungkan secara karena-akibat, peristiwa yg ditimbulkan atau mengakibatkan terjadinya peristiwa yang lain.

Penokohan

Dalam sebuah dongeng pendek sering melibatkan istilah-kata menyerupai tokoh dan penokohan, tabiat & perwatakan, atau huruf & karakterisasi secara bergantian dengan memilih pengertian yang hampir sama. Penokohan yakni cara pengarang menggambarkan huruf tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh yakni orang/pelaku yg berperan pada cerita

Penokohan sekaligus mencakup dilema siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan & pelukisannya dalam sebuah dongeng sehingga sanggup menerangkan citra yang terperinci kepada pembaca. Penokohan sekaligus memilih dalam teknik perwujudan & pengembangan tokoh pada sebuah cerita.

Latar

Sebuah dongeng pada hakikatnya ialah insiden atau insiden yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Lantas apa itu latar di dalam cerpen ?,

Latar yakni keterangan tentang ruang, saat serta suasana terjadinya peristiwa-insiden didalam suatu karya sastra. Atau definisi latar yg lainnya yakni unsur intrinsik dalam karya sastra yg meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi dalam suatu peristiwa didalam karya sastra menyerupai misalnya:

  1. Latar Tempat, Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya insiden yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu.
  2. Latar Waktu, Latar waktu berafiliasi dengan persoalan ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu
  3. Latar Sosial, Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berafiliasi dengan sikap sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat meliputi banyak sekali persoalan dalam lingkup yang cukup kompleks serta sanggup berupa kebiasaan hidup, budpekerti istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berafiliasi dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

Sudut Pandang

Sudut pandang yakni cara pengarang menempatkan dirinya terhadap dongeng atau menurut sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang mampu dipakai pengarang dalam bercerita:

a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti saya atau saya. Dalam hal ini pengarang seolah-olah terlibat dalam dongeng dan bertindak sebagai tokoh cerita.

b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti orang ketiga menyerupai dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.

c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala insiden yang dialami tokoh dan tingkah laris tokoh.

d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula memakai sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan potongan tamat kembali ke orang pertama.

Unsur Ektrinsik Cerpen

Selain unsur intrinsik pada pada sebuah cerpen jua terdapat unsur ektrinsik atau unsur -unsur yg berada diluar karya sastra yg mampu dijadikan pembentuk sebuah karya sastra, umumnya selalu menyangkut sebuah latar belakang, mencakup latar belakang warga , nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri & pula latar belakang masyarakat.

Untur ektrinsik sebuah cerpen secara lengkap yakni menjadi berikut:

Latar belakang rakyat merupakan unsur yg mensugesti cerpen berupa faktor-faktor pada pada lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga besar lengan berkuasa terhadap penulis itu sendiri.

Diantara latar belakang yg mempengaruhi penulis pada menulis cerpen adalah;

  1. Ideologi suatu negara, konsisi ideologi suatu negara sangat mempengarui hasil karya sastra, diantaranya cerpen. Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan melahirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.
  2. Kondisi politik suatu negara, konsisi politik suatu negara atau wilayah akan sangat menghipnotis hasil sebuah karya sastra, semisal cerpen. Misalnya, pergolakan konsisi polikit dalam suatu waktu akan menghipnotis hasil sebuah karya sastra.
  3. Kondisi ekonomi suatu negara, kondisi perekonomian sebuah bangsa atau negara juga akan ikut besar lengan berkuasa terhadap hasil dari sebuah karya sastra termasuk karya sastra cerpen.
  4. Konsisi sosial suatu negara, Selain kondisi ideologi, politik dan perekonomian suatu negara, kondisi sosial juga akan menghipnotis hasil sebuah karya sastra.

B. Biaografi pengarang atau latar belakang penulis

Latar belakang penulis yakni faktor-faktor yang masih ada menurut dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau menghipnotis penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri menurut beberapa faktor, diantaranya:

  1. Aliran sastra penulis,aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis mempunyai aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat besar lengan berkuasa jug terhadap gaya penulisan dan genre dongeng yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
  2. Riwayat hidup sang penulis,Riwayat hidup sang penulis berisi wacana biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan menghipnotis jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka wacana suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini menghipnotis gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen.
  3. Kondisi psikologis, Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis dikala menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut menghipnotis apa yang ada di dalam dongeng mereka, contohnya bila mereka sedang duka atau bangga mereka akan menciptakan suatu dongeng duka atau bangga pula.

C. Nilai-nilai yg terkandung pada dalam cerpen

Unsur ektrinsik yang ke tiga yang masih ada di dalam sebuah cerpen yakni nilai-nilai yang terkandung pada dalam cerpen itu sendiri yang mencakup:

  1. Nilai moral, Nilai moral yakni nilai-nilai yang terkandung di dalam dongeng dan berkaitan dengan moral atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
  2. Nilai budaya, Nilai budaya yakni nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, budpekerti istiadat yang berlaku.
  3. Nilai agama, Nilai agama yakni hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan fatwa agama.
  4. Nilai sosial, Nilai sosial yakni nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

Langkah-langkah menulis cerpen

Agar anda mampu menghasilkan sebuah cerpen maka anda harus menggunakan pendekatan khusus berupa langkah-langkah pada menulis cerpen, sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan) & menentukan tema

Melakukan observasi (pengamatan, penelitian, mengungkap pengalaman) mampu memunculkan tema tertentu. Rumusan tema kadang kala membutuhkan penjabaran melalui observasi. Kaprikornus observasi dan tema bisa saling melengkapi. Observasi bisa dilakukan dengan melihat suatu peristiwa, mendengar dongeng orang lain, atau pengalaman eksklusif.

2. Menentukan latar , tokoh ,sudut pandang, dan perseteruan

Menentukan latar,tokoh,pertarungan & sudut pandang dalam cerpen yang akan ditulis dari hasil observasi yg sudah dilakukan.

3. Menyusun peristiwa-peristiwa

Menyusun insiden-peristiwa yg akan diceritakan dalam rangkaian alur yang dimainkan dalam latar eksklusif. Peristiwa-peristiwa tadi memuat permasalahan yang dialami sang tokoh pada cerpen.

4. Memilih kata-istilah

Mengembangkan peristiwa menjadi cerpen menggunakan pilihan kata yg menarik. Pilihan istilah yg dipakai bisa memakai kata-istilah berdasarkan bahasa wilayah, bahasa aneh , dan bahasa gaya remaja.

Contoh cerpen

Contoh dari cerpen tidak akan disajikan disini berhubung akan menciptakan artikel terlalu panjang, buat mendapat model-contoh cerpen baik cerpen dengan jumlah istilah panjang maupun cerpen-cerpen dengan struktur yang singkat, bisa didapatkan dengan melaksanakan pencarian pada internet, terdapat poly sekali situs-situs yg menyajikan cerpen-cerpen menarik yang sanggup dianalisa.

Demikian  artikel tentang Teks Cerita Pendek (Cerpen): Pengertian, struktur isi, ciri bahasa, unsur intrinsik dan ektrinsik, langkah penulisan dan teladan teks cerpen, supaya bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store