Saturday, September 12, 2020

Teks Negosiasi: (Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Langkah Penulisan Dan Referensi Teks Negosiasi)

Negosiasi sebenarnya bukan hal yang asing, alasannya di kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari yang namanya negosiasi, salah satu rujukan sederhana contohnya saat kita membeli sesuatu di warung dengan tawar menawar, tanpa di sadari kita sudah melaksanakan negosiasi.

Negosiasi biasanya terjadi alasannya adanya perbedaan kepentingan, untuk lebih menguasai perundingan maka diharapkan pemahaman materi mengenai negosiasi, untuk pelajar ternyata materi perundingan ini dipelajari di mata pelajaran bahasa indonesia kelas X kurikulum 2013 dengan bahasan teks negosiasi.

Bagi anda yang kebetulan sedang mencari materi ihwal teks perundingan maka disini saya akan sajikan artikel yang membahas teks perundingan secara terperinci. sehingga anda bisa memahami struktur dan kaidah teks perundingan baik dan anda bisa menginterpretasi makna teks perundingan baik secara ekspresi maupun tulisan juga mampu memproduksi teks perundingan yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibentuk baik secara ekspresi mupun  tulisan

hari kita tidak pernah luput dari yang namanya negosiasi Teks Negosiasi: (Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Langkah Penulisan Dan Referensi Teks Negosiasi)

Sub pokok bahasan yang dijelaskan diartikel kali ini meliputi pengertian teks negosiasi, struktur isi, karakteristik bahasa, langkah penulisan & rujukan teks negosiasi.

Pengertian perundingan

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai janji di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau perundingan berdasarkan KBBI yakni proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau mendapatkan guna mencapai janji bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Negosiasi asal menurut bahasa inggris (negotiate) yang merupakan perundingan menggunakan strategi spesifik. Strategi-strategi pada negosiasi - win-win strategy (taktik menang-menang) - win-lose strategy (strategi menang-kalah) - lose-lose strategy (strategi kalah-kalah)

Kapan harus bernegosiasi? Ibarat sebuah persahabatan, perundingan memerlukan trik dan strategi. Sifat insan umumnya tidak mau kalah, tidak mau dipaksa dan tidak mau ditindas. Oleh alasannya itu win-win solution yakni jalan dan pilihan terbaik. Mengetahui cara bernegosiasi yang benar sangat menguntungkan posisi kita dibidang sosial, lebih-lebih dibidang bisnis.

Lalu kapan sebetulnya upaya negosiasi diharapkan? Upaya negosiasi diharapkan jika : 1. Kita tidak memiliki pilihan yg lebih baik untuk merampungkan dilema yang kita hadapi atau menerima sesuatu yg kita inginkan

Struktur isi teks negosiasi

Struktur teks negosiasi Dalam obrolan negosiasi antara pihak satu & pihak 2 pada mencapai janji (bukan jual beli) terdiri dari tiga bab yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai berikut:

1. Pembukaan, contohnya: Selamat pagi/siang/sore; saya Paula.......

2. Isi,contohnya: Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000. paling tidak kami mendapatkan upah sebesar Rp.3.000.000

3. Penutup, Contohnya: Terimakasih Pak,selamat sore.

Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual & pembeli pada pasar mempunyai struktur teks menjadi berikut:

  1. Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
  2. Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
  3. Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek biar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
  4. Penawaran : Suatu puncak dari perundingan alasannya terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah janji yang menguntungkan satu sama lain.
  5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
  6. Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing- masing pihak terkait.
  7. Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menuntaskan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Sedangkan pada teks dialog negosiasi antara pengusaha dan pihak bank, memiliki struktur teks yaitu:

  1. Orientasi
  2. Pengajuan
  3. Penawaran
  4. Persetujuan
  5. Penutup

Makara kesimpulannya merupakan, struktur teks perundingan nir ada yg baku, sangat tergantung sekali apa yg dinegosiasikan.

Yang harus dihindari selama perundingan yakni menghindari hal-hal yang sanggup merugikan kedua belah pihak, sehingga untuk menghindari hal tersebut perundingan perlu dilakukan dengan  cara-cara yang santun seperti:

  • Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis
  • Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua belah pihak
  • Mengajukan ilham dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
  • Mengalokasikan kiprah dan tanggung jawab kedua belah pihak
  • Memprioritaskan dan mengelompokan saran atau pendapat kedua belah pihak

Ciri Umum teks perundingan

Adapun secara umum ciri dari teks perundingan yakni sebagai berikut:

  • Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
  • Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.
  • Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah.
  • Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis.
  • Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
  • Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi
  • Negosiasi selalu melibatkan dua belah pihak
  • Negosiasi merupakan acara komunikasi langsung.
  • Teks perundingan biasanya dalam bentuk obrolan atau diubah menjadi monolog

Langkah-langkah penulisan teks perundingan sebagai berikut.

Agar anda mampu membangun teks negosiasi dengan lebih mudah, maka galat satu metode yg dipakai yakni dengan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, menjadi berikut:

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi dalam penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Ciri kebahasaan teks negosiasi

Sedangkan kaidah kebahasaan atau karakteristik kebahasaan teks negosiasi yakni sebagai berikut:

1. Bahasa persuasif

Bahasa persuasif yaitu bahasa yg dipakai untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat ?Bagus itu, Mam. Cocok buat digunakan sendiri atau buat suvenir.?

2. Kalimat deklaratif

Kalimat yang disampaikan yakni kalimat yg berisi pernyataan, yang berfungsi buat memberitahuakn keterangan atau gosip ihwal sesuatu.

Tiga. Bahasa yg sopan

Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak biar terjadi komunikasi yg baik buat mencapai perundingan yang sukses.

4. Menggunakan konjungsi.

Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. ? Menggunakan kalimat deklaratif

lima. Menggunakan kalimat yg efektif

Kalimat efektif yakni kalimat yg padat, singkat, kentara, lengkap, dan bisa memberikan informasi secara sempurna. Jelas, merupakan mudah dipahami sang pendengar atau pembaca. Tepat, sanggup sinkron dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6. Berisi pasangan tuturan

Apa itu tuturan? Tuturan yakni kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk memberikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi ekspresi seseorang kepada kawan tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada kawan tutur. Tuturan yakni pemakaian satuan bahasa menyerupai kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks perundingan tuturan berupa obrolan yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Contoh pasangan tuturan pada teks perundingan :

  • Mengucapkan salam - membalas salam
  • Bertanya - menjawab/tidak menjawab
  • Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan
  • Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran
  • Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.

8. Menggunakan pronomina.

Atau istilah ganti yakni jenis istilah yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda.

9. Menggunakan kalimat pribadi.

Kalimat langsung yakni kalimat yg menirukan ucapan atau ujaran orang lain.

10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh teks Negosiasi

Berikut yakni salah satu rujukan teks perundingan :

Contoh 1 :

Siang itu di pasar Klewer, menyerupai biasa terjadi acara jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.

Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?

Anton : Ini mbak mau beli kerudung buat ibu aku .

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?

Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini

17. Sesampainya pada dalam toko...

Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.

Anton : Saya senang yg hijau mbak, kalo dicermati segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo digunakan oleh ibu mas.

Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000,00.

Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya manis soalnya.

Anton : Tidak sanggup kurang mbak?

Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.

Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk buah tangan bunda saya.

Penjual : Benar-benar dilarang mas. Nanti toko saya sanggup bangkrut.

Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?

Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , pulang Rp 5.000,00. Terimakasih mas.

Anton : Iya mbak, sama-sama.

Contoh dua:

Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam alat-alat Selepas dari acara mengajar, Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi dia nir memiliki peralatan buat berkemah. Dengan tidak berfikir panjang, dia eksklusif menghubungi temannya yg memiliki peralatan kemah.

Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum

Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?

Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?

Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa usang?

Pak. Amru : Ya..Kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?

Bu. Piti : Wah, bila 1 ahad nir mampu, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.

Pak. Amru : Apa nir bisa lebih lama ? Bagaimana bila lima hari ?

Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.

Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?

Bu. Piti : Oke, kapan kau merogoh peralatannya?

Pak. Amru : setelah ini aku akan pulang ke rumahmu & mengambilnya. Terimakasih, Pit. Assalamualaikum.

Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru merogoh peralatan kemah tersebut, menggunakan janji akan dikembalikan setelah 4 hari lalu.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store