Friday, September 25, 2020

Profesi Dan Tugas Guru Dalam Proses Pembelajaran (Lengkap)

Hanya untuk catatan pribadi saja menjadi pengajar, yg kadang lupa, mungkin saja artikel tentang profesi & peran pengajar dalam proses pembelajaran ini berguna jua buat anda sebagai pengajar.

Profesi yaitu salah satu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian berdasarkan para anggotanya, memakai tehnik ilmiah serta pengabdian yg tinggi serta keahliannya diperoleh menurut forum pendidikan khusus menggunakan kurikulum yang sanggup dipertanggungjawabkan.

Profesional adalah orang yang menyandang suatu profesi, berpenampilan sesuai menggunakan profesinya

Profesionalisme, menunjuk dalam komitmen para anggota suatu profesi buat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara terus menerus sesuai menggunakan profesinya.

Profesionalitas, mengacu dalam sikap para anggota profesi terhadap profesinya dan derajat pengetahuan serta keahlian yg mereka miliki pada rangka melaksanakan pekerjaanya.

Profesionalisasi, peningkatan kualifikasi maupun kemampuan anggota profesi dalam mencapai kriteria standart pada penampilannya menjadi suatu profesi

A. Ciri ? Karakteristik profesional yaitu :

1. mempunyai standar unjuk kerja ( mempunyai hukum yang terang ihwal hak yang dikerjakan )

2. Anggota profesinya menerima pendidikan tinggi yg memperlihatkan dasar pengetahuan yg bertanggungjawab

3. Mempunyai forum pendidikan spesifik yang menghasilkan energi profesi yang diperlukan

4. Memiliki organisasi profesi yg memperjuangkan hak ?Hak anggotanya dan bertanggungjawab menaikkan profesi yg bersangkutan

lima. Adanya pengukuhan yg layak dari masyrakat

6. Adanya sistem imbalan yg memadai sebagai akibatnya anggota profesi mampu hidup dari profesinya

7. Mempunyai kode etik yang mengatur setiap anggota profesi

B. Mengapa pekerjaan wajib prifesional dan bagimana cara ? Caranya ?

Pekerjaan harus profesional lantaran tuntutan masyarakat untuk sanggup memperlihatkan pelayanan yang terbaik, bagi seorang anggota profesi melaksanakan pekerjaanya dengan profesional setiap anggota profesi baik secara sendiri maupun gotong royong melalui wadah organisasi profesi sanggup berguru untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya. Dan berguru dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka ketika ini maupun yang akan datang.

II. Pengertian & profesi keguruan

A. Pengertian profesi pengajar

Pekerjaan guru belum sepenuhnya dikatergorikan sebagi suatu profesi yang utuh lantaran belum semua ciri-ciri terpenuhi profesi kependidikan khususnya profesi keguruan kiprah utamanya yaitu melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Makara profesionalisme dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang diberikan kepada masyarakat.

B. Perlunya profesionalisasi dalam pendidikan

Menurut Sanusi et al ( 1991:23 ) perkiraan yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan:

1. Subyek pendidik

dua. Pendidikan dilakukan secara internasional

3. Teori pendidikan adalah balasan kerangka hipotesis pada menjawab masalah pendidikan

4. Pendidikan bertolak dari perkiraan utama perihal manusia

lima. Inti pendidikan terjadi pada prosesnya

6. Acapkali terjadinya persoalan antara tujuan utama pendidikan

C. Syarat-kondisi profesi pengajar

Guru profesional harus mempunyai kompetensi berikut :

1. Kompetensi profesional, mempunyai pengetahuan yg luas dan pada dari bidang study yg akan diajarkan, penguasaan metode, dalam proses berguru mengajar.

2. Kompetensi personal, berkepribadian yang mantab sehingga bisa menjadi sumber identifikasi bagi subyek, yang mampu diteladani.

3. Kompeetensi sosial, memperlihatkan kemampuan berkomunikasi sosial dengan murid, sobat pengajar, ketua sekolah bahkan masyrakat luas.

4. Kemampuan buat menerangkan layanan terbaik, mengutamakan nilai kemannuasian dari pada materi

D. Ciri-ciri profesional keguruan

Menurut National Educatian Association (NEA )1948 :

1. Jabatan yg melibatkan aktivitas intelektual

mengajar menggunakan melibatkan upaya ? Upaya yg sifatnya sangat didominasi aktivitas intelektual

2. Jabatan yang menggeluti bidang btg tubuh ilmu yg khusus

jabatan yg memiliki monopoli pengetahuan yg memisahkan anggota mereka menurut orang umum dan memungkinkan mereka mengadakan pengawasan wacana jabatanya.

Tiga. Jabatan yg memerlukan persiapan latihan yg usang

persiapan profesional yg relatif lama perlu buat mendidik pengajar yang berwenang

4. Jabatan yang memerlukan latihan

dalam jabatan yang berkesinambungan cenderung menerangkan bukti sebagai jabatan profesional

lima. Jabatan yang menjanjikan karier hayati dan keanggotaan yang permanent

6. Jabatan yang memilih hukum bakunya sendiri

jabatan pengajar menyangkut hajat hidup orang banyak sebagai akibatnya pembakuan jabatan pengajar tidak bisa diciptakan anggota profesi itu sendiri.

7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas kepentingan langsung

8. Jabatan yg mempunyai organisasi profesional yang bertenaga dan terjalin rapat guna mewadahi tujuan beserta & melindungi anggota.

E. Kode etik guru

Kode etik guru indonesia berdasarkan PGRI 1973 yaitu landasan moral dan pedoman tingkah laris guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdianya sebagai seorang guru.

Tujuan kode etik yaitu :

1. Menjunjung tinjggi prestise profesi

2. Menjaga & memelihara kesejahteraan para anggotanya

3. Mempertinggi darma anggota profesi

4. Menaikkan mutu profesi

5. Meningkatkan mutu organisasi profesi

6. Kode etik ini ditetapkan pada kongres ke XIII 1973 dijakarta dan disempurnakan dalam kongres ke XIV 1989 Di Jakarta.

F kode etik guru Indonesia

1. guru berbhakti membimbing akseptor didik untuk membentuk insan indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila

2. Pengajar memiliki & melaksanakan kejujuran profesional

3. Guru berusaha memperoleh fakta wacana peseta didik sebagai materi melaksanakan bimbingan dan pembinaan

4. Pengajar membuat suasana sekolah buat menujang berhasilnya proses berguru mengajar.

Lima. Pengajar memelihara hubungan baik dengan wali anak didik dan masyrakat kurang lebih buat membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidik.

6. Pengajar secara langsung dan beserta mengembangkan & menaikkan mutu & martabat profesinya

7. Guru memelihara interaksi seprofesi semangat kekeluargaan & kesetiakawanan sosial

8. Guru secara gotong royong memelihara dan menaikkan mutu organisasi PGRI menjadi wahana usaha & darma.

9. Pengajar melaksanakan segala kecerdikan pemerintah dalam bidang pendidikan

III. Latar Belakang Dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan

A. Sejarah Kualifikasi Pengajar

Pada jaman kolonial Belanda guru mula – mula diangkat dari orang yang yang tidak dididik secara khusus menjadi guru, guru dari lulusan sekolah guru pertama ( kweek school ) di Solo 1952. Karena kebutuhan guru mendesak maka pemerintah hindia Belanda mengangkat lima macam guru :

1. Guru sekolah pengajar yg dipercaya sebagai guru berwenang penuh

dua. Guru bukan lulusan sekoah pengajar tapi lulus ujian sebagai guru

tiga. Pengajar bantu yg lulus ujian guru bantu

4. Pengajar yang dimagangkan pengajar senior ( calon guru )

lima. Guru lantaran keadaan mendesak rakyat yg pernah mengecap pendidikan

Lembaga pendidikan spesifik atau kursus yg mencetak guru ibarat Hegore Kweekschool ( HKS ) buat pengajar HIS dan kursus Hoofdacter ( HA ) buat calon ketua sekolah. Keadan ini berlanjut sampai jaman pendudukan Jepang dan awal perang kemerdekaan yg disesuaikan menggunakan waktu itu & sampai saat ini kita punya lembaga pendidikan guru tunggal, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ).

Pada jaman Hindu, Budha dan kerajaan ? Kerajaan Islam pengajar memiliki status yang sangat tinggi pada warga , berwibawa & dipercaya menjadi orang yang serba memahami. Pengajar tidak hanya mendidik murid namun juga masyarakat & tempat bertanya, buat memecahkan kasus.Seiring saat dan kemajuan zaman wibawa itu tergerus oleh imbalan dan balas jasa.

B. Fungsi organisasi profesi guru

Organisasi Profesi guru kita yaitu PGRI yang didirikan di Surabaya tanggal 25 November 1945 sebagai wujud aspirasi warga negara indonesia dalam mewujudkan cita –cita usaha bangsa

Ada empat misi utama PGRI :

1. Misi Politis/ Ideologis

dua. Misi Persatuan/ Organisatoris

3. Misi Profesi

4. Misi kesejahteraan

C. Jenis Organisasi Profesi pengajar

Selain PGRI ada organisasi guru yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP) atas anjuran pejabat Depdiknas yang bertujuan untuk meningkatkan mutu profesionalisme guru dalam kelompoknya. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ( ISPI ) yang sekararng mempunyai divisi antara lain Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia ( IPBI ), Himpunan Sarjana Pendidik Bahasa Indonesia ( HSPBI ). Himpunan Sarjana Administrasi Pendidik Indonesia ( HISAPIN ).

D. Ruang Lingkup Profesi Keguruan

Peran guru diwujudkan untuk mencapai perkembangan siswa secara optimal untuk itu peranan profesional meliputi layanan instruksional sebagai kiprah utama guru serta layanan manajemen derma merupakan pendukungnya

- penyelenggaraan proses berguru mengajar yang menempati porsi terbesar profesi keguruan

- peran yang bekerjasama menggunakan membantu siswa dlam mengatasi duduk perkara belajar/langsung dan mampu mensugesti keberhasilan pembelajaran.

- Mengelola sekolah ( peranan pengajar menjalankan mekanisme prosedur utnuk kelancaran kiprah pengajar )

Ruang lingkup kerja guru :

a. Kemampuan profesional , meliputi :

- dominasi materi

- dominasi & penghayatan akan landasan

- penguasaan proses pendidikan

b. Kemampuan sosial

- sanggup menyesuaikan dengan lingkungan kerja kurang lebih

c. Kemampuan personal

- penampilan sikap yg positif terhadap tugas

- pemahaman penghayatan

Kehandalan kerja sanggup dipandang menurut :

1. Mengetahui, memahami, & menerapkan apa yg wajib dikerjakan oleh pengajar

2. Memahami mengapa dia wajib melaksanakan itu

3. Tahu & menghormati batas kemampuan & kewenangan profesinya & menghormati profesi lain

4. Mewujudkan pemahaman & penghayatan dalam perbuatan mendidik mengajar & melatih

Ruang lingkup profesi guru dibagi dua gugus :

1. Gugus pengetahuan dan dominasi tehnik dasar profesional

dua. Gugus kemampuan profesional

Profil kemampuan dasar pengajar yg wajib dimiliki seorang profesional :

1. Menguasai bahan

2. Mengelola agenda berguru mengajar

3. Mengelola kelas

4. Memakai media/asal

5. Menguasai landasan pendidikan

6. Mengelola hubungan berguru mengajar

7. Menilai prestasi murid buat ependidikan pedagogi

8. Melaksanakan agenda bimbingan & konseling

9. Menyelenggarakan manajemen sekolah

10. Memahami prinsip dan menafsirkan output penelitian pendidikan buat keperluan pengajaran.

Profesi Keguruan

I. Kompetensi kepribadian guru

Dalam pembelajaran di sekolah dan masyarakat seorang pendidik memerlukan kompetensi yang dalam arti luas yaitu kemampuan standart yang dibutuhkan untuk menggambarkan kualifikasi seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melaksanakan tugasnya.

Kompetensi kepribadian pengajar mencakup perilaku, nilai-nilai, kepribadian, menjadi element perilaku, performent yang sesuai menggunakan bidang pekerjaan.

A. Pengertian

Kompetensi kepribadian yaitu Kompetensi yang berkaitan dengan sikap pribadi guru itu sendiri yang kelak harus mempunyai nilai – nilai luhur sehingga terpancar dalam sikap sehari – hari.

Kompetensi kepribadian guru pada manfaatnya yaitu buat membimbing dan menjadi suri tauladan secara beserta ?Sama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motivasi berguru & dorongan buat maju kepada murid.

Menurut Sanusi et al ( 1991) kemampuan pribadi guru meliputi hal-hal :

1. Penampilan perilaku yg positiv terhadap holistik tugasnya sebagai pengajar

dua. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut seorang guru

3. Penampilan sebagai panutan & pola bagi para siswanya.

Beberapa Kompetensi kepribadian guru :

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Percaya kepada diri sendiri

3. Tenggang rasa & toleransi

4. Bersikap terbuka & demokratis

lima. Sabar dalam menjalankan profesi keguruanya

6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya

7. Tahu tujuan pendidikan

8. Bisa menjalin hubungan insani

9. Memahami kelebihan & kekurangan diri

10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya

II. Kompetensi sosial guru

Kompetensi sosial guru yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntukan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru,Fungsi Kompetensi sosial guru :

1. Motivator & inovator dalam pembangunan pendidikan

memberikan motivasi pada warga buat ikut serta menyukseskan agenda wajib berguru dan mendorong buat menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi.

2. Perintis & pencetus pendidikan

Guru menerangkan beasiswa pada murid berprestasi yang kurang mampudisekolahnya

3. Penelitian danpengkajian ilmu pendidikan

Guru dituntut buat mencari permnasalahan pendidikan yang terdapat dimasyarakat serta sanggup mencari solusi yg baik

4. Darma

Guru menjadi ujung tombak global pendidikan perlu melibatkan diri dalam kegiatan di warga .

Beberapa Kompetensi sosial yg perlu dimiliki sang pengajar, Cece Wijaya ( 1994 ):

1. Terampil berkomunikasi menggunakan akseptor didik & orang bau tanah akseptor didik

dua. Bersikap simpatik

3. Bisa berafiliasi menggunakan dewan pendidikan / komite sekolah

4. Pandai bergaul dengan mitra sekerja dan mitra pendidikan

5. Memahami dunia sekitarnya ( lingkungan )

III. Komponen Kompetensi profesional

Komponen Kompetensi profesional guru yaitu sejumlah Kompetensi yang berafiliasi dengan profesi yang menuntut banyak sekali keahlian dibidang pendidikan/ keguruan, berdasarkan Wijaya ( 1982 ) yaitu : Kemampuan mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan, menganalisis dan mensitesiskan dan mengevaluasi sejumlah pengetahuan keahlian yang diajarnya.

Beberapa komponen Kompetensi profesional pengajar :

1. Pengelolaan Program Belajar Mengajar

Kemampuan pengolahan agenda berguru mengajar meliputi kemampuan merumuskan tujuan instruksional, kemampuan mengenal dan memakai metode mengajar, kemampuan menentukan dan menyusun mekanisme instruksional yang tepat, kemampuan pelaksanaan berguru mengajar, kemampuan mengenal potensi akseptor didik, kemampuan merencanakan dan melaksanakan pengajaran remidial.

dua. Penguasaan materi pedagogi beserta konsep

tiga. Pengelolaan kelas

4. Pengelolaan dan penggunaan media serta asal belajar

5. Dominasi landasan-landasan pendidikan

6. Kemampuan menilai prestasi berguru mengajar

7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan agenda pendidikan disekolah

8. Menguasai metode berfikir

9. Menaikkan kemampuan dan menjalankan misi profesional

10. Menerangkan derma dan bimbingan pada akseptor didik

11. Mempunyai wawasan perihal penelitian pendidikan

12. Bisa menyelenggarakan penelitian sederhana buat keperluan pedagogi

13. Bisa tahu ciri akseptor didik

14. Mampu menyelenggarkan manajemen sekolah

15. Memiliki wawasan ihwal penemuan pendidikan

16. Berani mengambil keputusan

17. Memahami kurikulum dan perkembanganya

18. Bisa bekerja berencana & terprogram

19. Bisa memakai saat secara sempurna

IV. Hubungan Penguasaan Materi Dengan Kemampuan Mengajar.

A. Dominasi materi

Dua cara memandang materi/ materi latih yaitu sudut isi materi latih dan sudut cara pengorgonisasian materi ajarnya.

Dilihat dari sudut isi materi terdapat enam macam :

1. Warta, materi isinya berupa sejumlah informasi/ liputan yg kebenaranya nir diragukan.

2. Konsep, materi isinya berupa gagasan, pandangan baru, pendapat, teori/ dalil.

3. Prinsip, materi yg memberitahuakn landasan sebagai akibatnya setiap tindakan yang dilakukan bisa dikontrol dengan baik

4. Ketrampilan, materi yang mencakup ketrampilan motorik

lima. Pemecahan kasus

6. Proses

dari sudut pandang cara pengorganisasian :

1. Materi bidang study linier

dua. Materi bidang study kumulatif

3. Materi bidang study praktikal

4. Materi bidang study eksperensial

Mengenal Dan Menggunakan Metode Mengajar

Hubungan antara penguasaan materi latih dan kemampuan mengajar yaitu sebagai berikut:

1. Dominasi materi sebagai landasan utama bagi seorang pengajar buat memiliki kemampuan mengajar

2. Mempunyai wawasan yang mendalam terhadap bahan ajar.

Tiga. Menguasai materi latih yg akan disampaikan

4. Menguasai materi latih yang lebih kreatif & inovatif dalam menaruh materi ajarnya

V. Keputusan Situasional Dan Transaksional

keputusan situasional menyangkut keputusan ihwal apa dan bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis.Keputusan situasional diambil ketika menyusun persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran ( satpel ), Keputusan Transaksional yaitu merupakan adaptasi yang dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan umpan balik yang diperoleh guru dan interaksinya dengan siswa maupun antar siswa dalam PBM yang sedang berlangasung keputusan transaksional diambil lantaran adanya perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.

Berbagai Peran Pengajar Dalam Pembelajaran

I. Peran pengajar dalam memahami murid sebagai dasar pembelajaran

A. Definisi dan Makna Perkembangan

pengertian perkembangan mengandung implikasi bahwa perubahan yang bersifat perkembangan yaitu perubahan yang beraturan atau terjadwal mengikuti tahap atau sekuensi tertentu.

Perkembangan yaitu proses yg kompleks lantaran perkembangan adalah hasil dari poly sekali proses berfikir kognitif, proses biologis, sosial, moral, dalam pandangan usang ada 3 bab yaitu :

1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ( badaniah dan ketrampilan motorik )

dua. Perkembangan aspek kognitif ( belajar, bahasa dan berfikir )

tiga. Perkembangan psikososial ( emosi, kepribadian & hubungan antar pribadi )

B. Aspek-Aspek Perkembangan Anak SD

1. aspek motorik dan persepsi

Pada masa sekolah dasar perkembangan motorik anak menjadi lebih terkoordinasi dan dalam masa ini anak lebih siap menilik banyak sekali keterampilan contohnya dalam ketrampilan motorik agresif anak pria umumnya lebih unggul menurut pada wanita sebaliknya pada ketrampilan motorik halus anak perempuan lebih unggul.

2. Implikasi bagi proses pembelajaran

Ada beberapa akibat :

- perkembangan motorik

- faktor pertumbuhan otak

- faktor kemampuan konsentrasi & daya subjektivitas anak

C. Perkembangan kognitif dan kesiapan belajar

Perkembangan kognitif yaitu perubahan struktur denah yang intinya kemampuan/ kecakapan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Plaget mendiskripsikan perkembangan kognitif sebagai empat periode :

1. Periode sensomotorik ( 0 ? 11/dua tahun)

dua. Periode operasi awal ( 11/dua ? 7 tahun )

3. Periode operasi konkrit ( 7 ? 12 tahun )

4. Periode operasi formal ( 12 tahun keatas )

Kesiapan berguru dan akibat menjadi pembelajaran mengingat tahap perkembangan kognitif ibarat itu akseptor didik dharapkan mampu mengorganisasikan output berfikir dan berperilaku secara konsisten dan logis menggunakan jalan menghadapkan anak dalam peran ?Tugas dan taraf paling akrab menggunakan tahap perkembangan dalam saat ini.

D. Perkembangan langsung & sosial

Perkembangan pribadi menyangkut konsep diri, emosi, independensi dan tanggung jawab . Dalam aspek-aspek konsep diri siswa masih cenderung berorientasi pada dri sendiri serta impian untuk menonjolkan diri masih cukup tinggi. Dalam aspek emosi anak sekolah dasar cenderung belum stabil serta tidak toleran terhadap orang lain. Dalam aspek kesadaran dan tanggung jawab tampak pada hsarat untuk menentukan kegiatan sendiri, mengambil inisiatif, kesediaan bekerja sama, keberanian mengambil resiko dan sikap tidak tergantung pada guru.Dampak dalam aspek sosial bisa dilihat dari hubungan sosial karakteristik kelompok dan perkembangan etika.

E. Pendekatan perkembangan dalam pembelajaran di sekolah dasar

Pada hkikatnya perkembangan siswa sekolah dasar bersifat holistis dan masih mneyatu dengan dunianya, maka isi mata pelajaran sekolah dasar yaitu sesuatu yang terpadu dengan kehidupan anak dan inti dari materi pembeljaran terletak pada subjek anak didik sendiri bukan mata pelajaran, Pendekatan Developmentally Appropriate Practice ( DAP ) merupakan alternativ pembelajaran disekolah dasar yang menekankan prinsip ketercernaan, yang sistematis kiprah latih dan materi latih dirancang dan dilaksanakan sejalan dengan karakterisktik perkembangan siswa terutama dikelas awal.

Konsep perkembangan mengandung dua dimensi yaitu dimensi umur dan individual. Satu premis yg paling krusial tentang perkembangan manusia ialah bahwa seluruh aspek perkembangan fisik, emosiopnal sosial, & kognitif bersifat terpadu, aspek satu kuat terhadap aspek yg lain, oleh lantaran itu pembelajaran pada usia sekolah dasar harus dihadapkan pada kegiatan yang aktif dari dalam yang pasif. Sisi krusial dari pendekatan perkembangan yaitu pengetahuan ihwal hal apa yang secara individual padan bagi anak eksklusif didalam kelas menggunakan cara menampakan bimbingan yang didasari sikap menghargai anak maka dari itu guru & orang bau tanah perlu banyak sekali pengetahuan dan wawasan tentang anak.

II. Peran pengajar dalam pengembangan rancangan pembelajaran

A. Hakikat Proses Pembelajaran

proses pembelajaran sebagai proses implikasi kurikulum yang berdasarkan kiprah guru untuk mengaplikasikan dan mengimplementasikan agenda – agenda pembelajaran dalam satu tindakan yang akurat dan actual.

Pembelajaran menjadi inkuiri refleksi mengandung makna sebagai proses buatan analisis menggunakan istilah lain proses pembelajaran ini menekankan pada unsur acara dan dinamika proses yang wajib diahami dan dihayati sang seorang pengajar.

Pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menjadi tolak ukur untuk memilih bahan ajar, merancang isi pembelajaran, menyebarkan prosedur pembelajaran dan tes & ujian. Semua aspek agenda pembelajaran merupakan instrumen buat mencapai tujuan dalam artian menyelidiki rencana pembelajaran secara sistematis dan cermat, maka pertama kali yg wajib dipandang yaitu tujuan yang hendak kita capai.

B. Mekanisme pengembangan rancangan pembelajaran

Kegiatan dalam menyusun rancangan pembelajaran meliputi :

1. Analisis kurikulum

2. Menyiapkan tujuan instruksional

3. Rancangan aktivitas pembelajran

setiap kegiatan pembelajaran dibagi pada tiga bab yaitu : kegiatan awal,kegiatan inti dan kegiatan epilog

4. Perencanaan evaluasi

aktivitas terdiri kegiatan penilaian sumatif & evaluasi formatif.

III. Peran guru pada aplikasi pembelajaran dan manejemen kelas

Proses pembelajaran yaitu proses membantu siswa berguru yang ditandai dengan perubahan sikap baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Ketercapaian tujuan pembelajaran sanggup diatakan sebagai dampak dari proses pembelajaran.

Dampak pembelajaran dibedakan dalam 2 bab :

? Dampak instruksional ( pribadi ) yaitu efek yg ditimbul kan sang kegiatan pembelajaran yg telah diprogramkan semula.

? Dampak pengiring ( tak langsung ) ada menjadi pengaruh berdasarkan atau terjadi dari pengalaman lingkungan belajar

Oleh karena itu, seorang pengajar perlu memahami poly sekali pendekatan yang terdiri menurut 9 pendekatan :

1. Pendekatan otoriter,

dua. Pendekatan intimidasi,

tiga. Pendekatan permisif, peran guru memaksimalkan kebebasan akseptor didik

4. Pendekatan buku masak, kombinasi dari banyak sekali pandangan

lima. Pendekatan untuk mencegah sikap akseptor didik yang nir tepat

6. Pendekatan modivikasi konduite, meningkatkan kecepatan sikap yg dikehendaki dan mengurangi sikap yg nir dikehendaki

7. Pendekatan sosial emosional, membuatkan iklim sosial emosional yang sehat & positif

8. Pendekatan sosial dalam kelas, meningkatkan kecepatan perkembangan terwujudnya gerombolan yang efektif

9. Pendekatan jamak ( pluralistik ), menentukan menciptakan & memelihara syarat kelas yang efektif

Masalah pengajaran manajemen kelas yaitu 2 hal yg mampu dibedakan namun sulit dipisahkan.

Oleh karena itu tahap pertama yg wajib dilakukan pengajar yaitu merumuskan spesifikasi syarat kelas yang dikehendaki, manajemen kelas dikembangkan melalui termin-termin : perumusan kosndisi lokal, analisis kesenjangan, pemilihan seni manajemen dan penilaian efektifitas strategi. Selain manajemen kelas penataan lingkungan fisik kelas pula menunjukkan impak yg relatif bertenaga kepada perilaku guru & akseptor didik

IV. Peran Pengajar Dalam Evaluasi Pembelajaran

A.Definisi & tahapan Evaluasi

Evaluasi yaitu proses pembentukan timbangan, bergantung kepada pengumpulan warta yang mengarah pada pengumpulan warta yang mengarah pada pengambilan keputusan. Dengan demikian terdapat tiga tahap dalam penilaian yang ditambah satu tahap untuk persiapan diantaranya yaitu :

1. Termin persiapan

dua. Tahap memperoleh informasi yang diperlukan

tiga. Tahap membangun judgement

4. Termin menggunakan judgement untuk merogoh keputusan

sebelum tahapan itu dilakukan kita perlu memilih & menentukan indera buat mengumpulkan informasi.

B. Menentukan tehnik yang sempurna

dua hal yang perlu untuk ditempuh yaitu : Memilih tehnik yang tepat dan menentukan instrumen yang paling baik.

C. Menulis butir soal yg efektif

Butir soal harus dikembangkan atas dasar tujuan instruksional

D. Memasak hasil pengukuran

Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan penilaian dijaring dengan tehknik – tehnik inkuiri, observasi, analisis, tes, pemilihan tehnik yang dipakai didasarkan atas jenis warta yang harus diungkap sehingga dalam suatu penilaian bisa dipakai banyak sekali tehnik sekaligus.

Misalkan dalam memasak output pengukuran terdapat 2 macam evaluasi yaitu :

1. Penilaian formatif

merupakan buat mengetahui keberahasilan proses mengajar pada mencapai tujuan instruksional yang sudah ditetapkan.

Dua. Penilaian sumatif

Adalah buat mengetahui tingkat keberhasilan anak didik pada kelas

pengolahan hasil pengukuran atas hasil berguru dimaksudkan buat mengevaluasi proses dan hasil belajar.

Refleksi Dalam Tugas Dan Berbagi Bentuknya

A. Refleksi pada tugas

Tujuan utuh pendidikan itu merupakan tumpuan segenap upoaya pengembangan insan indonesia seutuhnya dan model rumusan tup ihwal mausia sanggup berfariasi, sebagaimana tertuang dalam UU No 20 Th 2003 ihwal pendidikan nasional pasal 03 dengan demikian citra insan indonesia seutuhnya sebagai refleksi TUP itu bukan hanya dikonseptualkan secara ideal dan abastrak saja melainkan sanggup juga dijabarkan.

Tindakan ? Tindakan yg seyogyanya dilakukan secara berjenjang & sedikit-sedikit antara lain :

1. Tingkat struktural ( organisasi penyelenggara sistem pendidikan nasional ditingkat pusat & kawasan )

2. Taraf institusional ( satuan taraf pelaksana penyelengara sistem pendidikan baik dalam jalur sekolahan maupun laur sekolah )

3. Tingkat operasional ( satuan aplikasi kegiatan proses pembelajaran

B Berbagai Bentuk Refleksi Profesional

Kemampuan seseorang untuk sanggup dan mau merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman- pengalaman masa kemudian dal;am hidupnya merupakan hakikat refleksi diri. Melakukan refleksi profesional itu sangat penting , kiprah pekerjaan helping profesion sangat erat dengan problem kelangsungan hidup dan nasib masa depan klien/customer.misalnya bila konselor slah mendiagnosis problem yang dialami siswa yang pada awalnya membantu justru malah sebaliknya ( merusak ).

IPTEK sejkarang ini sangat mempengaruhi bidang profesi kependidikan & keguruan terutama pada hal antara lain :

a. Muatan dan kemasan kurikulum materi ajarnya

b. Seni manajemen & metodologi atau teknolgi pembelajarannya

c. Menejemen sistem pendidikan biasanya & sistem pembelajaran pada khususnya

Fishbein Dan Ajzen ( 1975 ) menunjukkan Tiga Kecenderungan dalam perilaku terhadap suatu hal yg dihadapinya :

a. Orang akan menerima fenomena apa adanya, maksudnya disini seseorang pengajar/ pendidik itu menyikapi tugas2 profesioanalnya secara positiv

b. Seseorang itu kemungkinan menyikapi suatu hal yang dihadapinya menggunakan diliputi keraguan ? Keraguan

c. Orang sebaliknya akan menolak ( tiadak oke ) bahkan secara sadar juga tidak sadar sangant menlak ( sangant tidak oke ) terhadap suatu hal yang dihadapinya, itu berarti seorang guru sangat mungkin menyikapi tugas-tugas profesi anak didiknya secara negatif.

Johnson & kawan2 ( 1972 ) menempatkan unusur sikap dan kepribadian guru pada posisi sturukrural perangkat komponen kopentensi/kemampuan profesional energi kependidikan menggunakan tujuan membangun perangkat komponen kopetensi prasyarat bagi terbentuknya kemahiran penampilan profesional yg mampu dirasakan langasung oleh klien atau siswa yg menerima perlakuan darii guru yang bersangkutan.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store