Sunday, September 13, 2020

Pergerakan Nasional-Sejarah Indonesia

Kata “ Pergerakan Nasional “ mempunyai suatu pengertian yang khas yakni merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Dengan demikian istilah ini mengandung arti yang sangat luas. Gerakan yang mereka jalankan memang tidak hanya terbatas untuk memperbaiki taraf hidup bangsa tetapi juga meliputi gerakan di aneka macam sektor, seperti: sosial, ekonomi, pendidikan,  keagamaan, kebudayaan, wanita, cowok dan lain-lain.

Istilah ?Nasional? Berarti bahwa konvoi-pergerakan tadi memiliki harapan nasional buat mencapai kemerdekaan bagi bangsanya yang masih terjajah. Disamping itu, sifat pergerakan pada masa ini lebih bersifat nasional apabila dibanding menggunakan sifat konvoi sebelumnya yg bercorak kedaerahan.

Adapun faktor-faktor yg menyebabkan timbulnya konvoi nasional, diantaranya yaitu :

a. Faktor yang berasal berdasarkan luar negeri (eksternal), diantaranya: pada saat itu dalam umumnya bangsa-bangsa pada Asia sedang menghadapi imperialisme Barat. Hal inilah yg mendorong bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang pada perang melawan Rusia tahun 1905 pula menandakan bahwa ternyata Bangsa Timur bisa jua mengalahkan Bangsa Barat. Disamping adanya gerakan Turki Muda yg bertujuan mencari perbaikan nasib.

B. Faktor yg berasal menurut dalam negeri (internal), yaitu adanya rasa nir puas, penderitaan, rasa kesedihan dan kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap penjajahan & penindasan kolonial. Ketidakpuasan itu bahwasanya telah usang mereka ungkapkan melalui perlawanan bersenjata melawan Belanda di membuatkan wilayah, diantaranya: perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura, Teuku Umar, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro dll. Namun perlawanan-perlawanan itu menemui kegagalan karena di antara mereka masih belum ada rasa persatuan nasional. Kegagalan demi kegagalan inilah yang menyadarkan para pemimpin bangsa atau dalam hal ini kaum konvoi nasional buat merubah taktik dan taktik usaha melawan penjajah dalam mewujudkan asa mereka, yaitu mencapai ?Indonesia Merdeka? Menggunakan mendirikan organisasi-organisasi terkini.

MASA AWAL

Masa awal ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi terkini antara lain yaitu :

a. Budi Utomo (BU, 20 Mei 1908)

Gagasan pertama pembentukan Budi Utomo berasal dari dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter Jawa menurut Surakarta. Ia menginginkan adanya energi-tenaga belia yg terdidik secara Barat, namun pada umumnya pemuda-pemuda tadi nir mampu membiayai dirinya sendiri. Sehubungan dengan itu perlu dikumpulkan beasiswa (study fond) buat membiayai mereka.

Pada tahun 1908 dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar Stovia. Dokter Wahidin mengemukakan gagasannya dalam pelajar-pelajar Stovia dan para pelajar tadi menyambutnya dengan baik. Secara kebetulan para pelajar Stovia juga memerlukan adanya suatu wadah yang bisa menampung acara dan kehidupan budaya mereka pada umumnya. Sehubungan menggunakan itu dalam lepas 20 Mei 1908 diadakan kedap pada satu kelas di Stovia. Rapat tersebut berhasil membentuk sebuah organisasi berjulukan Budi Utomo menggunakan Sutomo ditunjuk sebagai ketuanya.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

8

Pasti Lulus!!

Pada awalnya tujuan Budi Utomo yaitu mengklaim kemajuan kehidupan menjadi bangsa yang terhormat. Kemajuan ini mampu dicapai dengan mengusahakan perbaikan pendidikan, pengajaran, kebudayaan, pertanian, peternakan, dan perdagangan. Namun sejalan menggunakan berkembangnya saat tujuan dan program Budi Utomo pun mengalami perkembangan.

Pada tahun 1914 Budi Utomo mengusulkan dibentuknya Komite Pertahanan Hindia (Comite Indie Weerbaar). Budi Utomo menduga perlunya milisi bumiputra buat mempertahankan Indonesia berdasarkan serangan luar jawaban Perang Dunia Pertama (PD I, 1914 ? 1918). Namun, usulan itu nir dikabulkan & justru pemerintah Belanda lebih mengutamakan pembentukan Dewan Rakyat Hindia (Volksraad). Selanjutnya saat Volksraad (Dewan Rakyat) didirikan, Budi Utomo aktif dalam lembaga tersebut. Pada tahun 1932 pemahaman kebangsaan Budi Utomo makin berkembang maka dalam tahun itu pula mereka mencantumkan harapan Indonesia merdeka pada tujuan organisasi.

B. Serikat Islam (SI, Agustus 1911)

Berbeda menggunakan Budi Utomo yang mula-mula hanya mengangkat derajat para priyayi khususnya di Jawa, maka organisasi Serikat Islam mempunyai sasaran anggotanya yang mencakup semua masyarakat jelata yang beredar di semua pelosok tanah air. Pada tahun 1909 R.M. Tirtoadisuryo mendirikan perseroan pada bentuk koperasi berjulukan Sarekat Dagang Islam (SDI). Perseroan dagang ini bertujuan buat menghilangkan monopoli pedagang Cina yg menjual materi & obat buat membatik. Persaingan pedagang batik Bumiputra melalui SDI menggunakan pedagang Cina jua nampak di Surakarta. Oleh lantaran itu Tirtoadisuryo mendorong seorang pedagang batik yang berhasil di Surakarta, Haji Samanhudi untuk mendirikan Serikat Dagang Islam. Setahun sehabis berdiri, Serikat Dagang Islam tumbuh menggunakan cepat sebagai organisasi raksasa. Sekitar final bulan Agustus 1911, nama Serikat Dagang Islam diganti menjadi Serikat Islam (SI). Hal ini dilakukan lantaran adanya perubahan dasar perkumpulan, yaitu mencapai kemajuan warga yang kasatmata dengan jalan persaudaraan, persatuan & bahu-membahu pada antara kaum muslimin. Anggota SI segera meluas ke semua Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Sebagian akbar anggotanya yaitu rakyat jelata. Serikat Islam ini mampu membaca asa rakyat, menggunakan membantu perbaikan upah kerja, sewa tanah dan perbaikan sosial kaum tani. Perkembangan

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

9

Pasti Lulus!!

Yg cepat ini terlihat dalam tahun 1917 dengan jumlah anggota mencapai 450.000 orang yang tersebar pada 84 cabang.

Meningkatnya anggota Serikat Islam secepat ini, menciptakan pemerintah Hindia Belanda menaruh curiga. Gubernur Jenderal Idenburg berusaha Mengganggu pertumbuhannya. Kebijakan yg diambil diantaranya menggunakan cuma memberitahuakn izin menjadi tubuh anggaran dalam tingkat lokal. Sebaliknya pada tingkat sentra tidak diberikan izin karena dipercaya membahayakan, jumlah anggota yang terlalu besar diperkirakan akan mampu melawan pemerintah.

Dalam kongres tahunannya dalam tahun 1916, H.O.S Cokroaminoto mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun Komite Pertahanan Hindia. Hal itu menerangkan bahwa pencerahan politik bangsa Indonesia mulai meningkat. Dalam kongres itu diputuskan pula adanya satu bangsa yg menyatukan seluruh bangsa Indonesia.

Sementara itu orang-orang sosialis yg tergabung pada de Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) menyerupai Semaun, Darsono, dan lain-lain mencoba mempengaruhi SI. Sejak itu SI mulai bergeser ke arah kiri (sosialis). Melihat perkembangan SI itu, pimpinan SI yg lain kemudian menjalankan disiplin partai melalui kongres SI bulan Oktober 1921 di Surabaya. Selanjutnya SI pecah sebagai SI ?Putih? Pada bawah Cokroaminoto dan SI ?Merah? Di bawah Semaun dan Darsono. Dalam Perkembangan SI ?Merah? Ini bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yg telah berdiri semenjak 23 Mei 1920.

Dalam kongres Serikat Islam pada Madiun pada tahun 1923 nama Serikat Islam diganti sebagai Partai Serikat Islam (PSI). Partai ini bersifat nonkooperasi yaitu nir mau berhubungan dengan pemerintah tetapi menginginkan adanya wakil pada Dewan Rakyat (Volksraad).

C. Muhammadiyah (18 November 1912)

Pada tanggal 18 November 1912 Muhammadiyah didirikan sang Kyai Haji Ahmad Dahlan pada Yogyakarta. Organisasi Muhammadiyah beranjak di bidang pendidikan, sosial & budaya. Muhammadiyah bertujuan buat memurnikan aliran Islam pada pelaksanaan hayati sehari-hari semoga sinkron dengan Al-Qur?An & Hadits. Muhammadiyah berusaha memberantas semus jenis perbuatan yg nir sesuai menggunakan al-Qur?An dan hadits. Di samping itu, Muhammadiyah juga giat

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

10

Pasti Lulus!!

Memerangi penyakit TBC (Taklid, Bid?Ah & Churafat) yg menghinggapi warga khususnya di Jawa.

Praktik Churafat atau lebih dikenal menggunakan praktik-praktik amalan ibadah yang keliru menurut Islam, karena mendekati takhayul, perilaku syirik (menyekutukan Tuhan) yang banyak terjadi di lingkungan Kerajaan Mataram Yogyakarta & sekitarnya misalnya: percaya pada kekuatan keris, tombak, kejadian eklips bulan dipercaya sebagai Buta Ijo sedang memakan bulan, dan bahkan terdapat yang percaya kepada Nyi Roro Kidul. Hal itu barangkali alasan yang bisa menjawab pertanyaan mengapa Muhammadiyah lahir pada kota Yogyakarta.

Untuk mencapai tujuannya Muhammadiyah melaksanakan berbagai usaha misalnya: mendirikan sekolah-sekolah, mendirikan rumah sakit, mendirikan panti asuhan, mendirikan rumah anak yatim piatu dan lain-lain.

Di bidang pendidikan Muhammadiyah mendirikan dan mengelola sekolah-sekolah berdasarkan tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Di sekolah-sekolah Muhammadiyah selain diajarkan agama jua diajarkan pelajaran umum yg mengacu pada kaidah-kaidah modern. Pendidikan mengenal sistem kurikulum kelas atau strata, sebagaimana dilakukan sekolah contoh Barat.

Dalam perkumpulan Muhammadiyah masih ada cuilan perempuan yg dianggap Aisyiah, cuilan khusus anak gadis dianggap Nasyiatul Aisiyah, dan kepanduan yang dianggap, Hizbul Wathan.

D. Indische Partij (IP, 1912 )

Organisasi yg semenjak berdirinya telah bersikap radikal yaitu Indische Partij. Organisasi ini dibuat dalam tanggal 25 Desember 1912 di kalangan orang-orang Indo di Indonesia yang dipimpin oleh Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (dr. Danudirja Setiabudi). Cita-citanya yaitu semoga orang-orang yg menetap di Hindia Belanda (Indonesia) bisa duduk dalam pemerintahan. Adapun slogan IP yaitu Indie Voor de Indier (Hindia bagi orang-orang yg berdiam pada Hindia).

Dalam menjalankan propagandanya ke Jawa Tengah, E.F.E Douwes Dekker bertemu menggunakan Cipto Mangunkusumo yg sudah meninggalkan Budi Utomo. Cipto Mangunkusumo terkenal dalam Budi Utomo menggunakan pandangan-pandangannya yang radikal, segera terpikat pada ide Douwes Dekker. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Abdul Muis yang berada di Bandung pula tertarik pada ilham Douwes Dekker tadi. Dengan hadiah tokoh-tokoh tersebut, Indische Partij

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

11

Pasti Lulus!!

Berkembang sebagai 30 cabang menggunakan 7.300 orang anggota, sebagian akbar terdiri atas orang-orang Indo-Belanda.

Indische Partij berjasa memunculkan konsep Indie voor de Indier yang sesungguhnya lebih luas dari konsep ?Jawa Raya? Berdasarkan Budi Utomo. Dibandingkan dengan Budi Utomo, Indische Partij sudah meliputi suku-suku bangsa lain pada nusantara. Budi utomo pada perkembangannya terpengaruh pula oleh harapan nasionalisme yang lebih luas. Hal ini dialami jua sang organisasi-organisasi lain yang keanggotaannya terdiri atas suku-suku bangsa tertentu, menyerupai Serikat Ambon, Serikat Minahasa, Kaum Betawi, Partai Tionghoa Indonesia, Serikat Selebes, dan Partai Arab-Indonesia. Cita-cita persatuan ini kemudian berkembang menjadi nasionalisme yg kokoh, hal ini sebagai utama.

Masa final Indische Partij terjadi selesainya Suwardi Suryaningrat & Cipto Mangunkusumo ditangkap. Pemerintah Belanda menganggap Indische Partij mengganggu serta mengancam ketertiban generik. Oleh karena itu, para pemimpinnya ditangkap dan dibuang. Dr. E.F.E. Douwes Dekker atau dr. Danudirja Setiabudi dibuang ke Kupang (NTT), dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Bandanaira pada Kepulauan Maluku, & Raden Mas Suwardi Suryaningrat dibuang ke Pulau Bangka. Akhirnya kedua tokoh tadi meminta dibuang ke negeri Belanda. Demikian jua Douwes Dekker dibuang ke Belanda menurut tahun 1913 sampai dengan 1918.

Pada saat pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda dari Belgia, tokoh yg diklaim terakhir ini jua menulis sebuah artikel berjudul ?Als Ik de Netherlander was? (seandainya saya seseorang Belanda) yg berisikan kritikan pedas terhadap pemerintah. Kelak karena permohonan ketiga tokoh itu sendiri, hasilnya mereka dibuang ke negeri Belanda.

Dua.1.2. MASA RADIKAL

Masa radikal diartikan menjadi suatu masa yg memunculkan organisasi-organisasi politik yang lalu dinamakan ?Partai?. Beberapa partai yg dimaksud antara lain: PKI (1920), PNI (1927) & Partindo (1931). Pada biasanya organisasi-organisasi ini tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda pada mewujudkan asa organisasinya. Mereka menggunakan tegas menyebutkan tujuannya buat mencapai Indonesia Merdeka. Organisasi-organisasi atau partai ini telah berkecimpung pada bidang politik, khususnya

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

12

menentang keputusan pemerintah Belanda. Masa radikal ini jua diwarnai dampak Marxisme dan komunisme.

Pada tahun 1908 di negeri Belanda berdiri sebuah organisasi yg berjulukan Indische Vereeniging. Organisasi ini didirikan sang pelajar-pelajar menurut Indonesia. Pada mulanya hanya bersifat sosial yaitu buat memajukan kepentingan-kepentingan beserta para pelajar tersebut. Tetapi sejalan dengan berkembangnya perasaan anti kolonialisme & imperialisme selesainya berakhirnya Perang Dunia I, organisasi ini juga menginginkan adanya hak bagi bangsa Indonesia buat memilih nasibnya sendiri. Sehubungan menggunakan itu Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) dan bertujuan buat mencapai kemerdekaan Indonesia.

Sejalan dengan itu majalah Perhimpunan Indonesia yang semula berjulukan ?Hindia Putra? Juga berganti nama sebagai ?Indonesia Merdeka?. Para anggota PI berusaha mengadakan propaganda kemerdekaan Indenesia. Di samping itu mereka mengadakan relasi dengan gerakan-gerakan nasional pada aneka macam negara di global. Antara lain menggunakan Liga Penentang Tindasan Penjajah, Internasionale Komunis dan ikut dan dalam kongres-kongres internasional yang bersifat humanistis.

Dalam perjalanannya dalam tanggal 10 ? 15 Februari 1927 Liga Penentang Tindakan Penjajahan menggelar Kongres Internasional pertama pada Brussel. Tujuan kongres ini yaitu menentang imperialisme di dunia & tindakan penjajahan. Dalan kongres Brussel itu hadir wakil-wakil konvoi kebangsaan banyak sekali negara terjajah di global termasuk Indonesia dihadiri sang Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Gatot Mangkupraja, Achmad Soebardjo dan Semaun.

Adapun hasil-output yg diputuskan dalam Kongres Brussel merupakan:

1). Memberikan hadiah yang sebanyak-besarnya kepada Pergerakan Kemerdekaan Indonesia dan menyokong konvoi itu secara terus menerus dengan segala daya upaya apa pun jua;

dua). Menuntut menggunakan keras kepada Pemerintah Belanda semoga konvoi Rakyat Indonesia diberi kebebasan berkecimpung, menghapus keputusan-keputusan hukuman tewas dan pembuangan, serta menuntut adanya pembebasan tahanan politik bagi kaum pergerakan.

Dengan lahirnya keputusan-keputusan yang memberitahuakn hadiah kepada kaum konvoi maka Perhimpunan Indonesia segera sebagai anggota Liga

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

13

Pasti Lulus!!

Tindakan Anti Penjajahan. Tujuannya yaitu semoga kaum pergerakan mendapat perhatian Internasional dan para cowok Indonesia sanggup berkenalan dengan para tokoh pergerakan bangsa-bangsa lain. Di samping itu juga buat menanamkan rasa senasib atau rasa solidaritas menggunakan bangsa-bangsa terjajah lainnya seperti: tokoh-tokoh nasional dari India, Indo Cina, Filipina, Mesir serta tokoh-tokoh konvoi negara-negara di Pasifik.

Tindakan Perhimpunan Indonesia (PI) itu membangun Pemerintah Kolonial Belanda bertindak tegas. Empat anggota pengurus Perhimpunan Indonesia yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Abdul Madjid, & Ali Sastroamidjojo ditangkap. Mereka dihadapkan dalam sidang pengadilan Maret 1928. Dalam kesempatan tadi, Mohammad Hatta mengajukan pidato pembelaan yg berjudul ?Indonesia Vry? . Pemerintah kolonial Belanda ternyata tidak berhasil mengindikasikan kesalahannya, sehingga merekapun dibebaskan. Kejadian ini merupakan peristiwa yg krusial bagi bepergian Pergerakan Nasional Indonesia. Penentangan yang dilakukan membangun PI semakin mendapat simpati menurut masyarakat sehingga PI semakin besar .

Semangat yg tinggi buat mencapai harapan Indonesia merdeka jua nampak pada Partai Nasional Indonesia. Dalam anggaran dasarnya ditegaskan secara terperinci yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia. PNI berkeyakinan bahwa buat menciptakan nasionalisme terdapat tiga syarat yang wajib ditanamkan pada rakyat yaitu Jiwa Nasional (nationaale geest), Niat/Tekad Nasional (nationaale wil), & Tindakan Nasional (nationaale daad). Dengan cara ini Partai Nasional Indonesia berusaha menggunakan kekuatan rakyat sendiri, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, & budaya bangsa Indonesia.

Pemahaman terhadap ketiga unsur itu menimbulkan warga sadar akan kemelaratannya dalam alam penjajahan. Soekarno menyebutkan kepada rakyat bahwa masa lampau Indonesia yaitu sangat gemilang. Manusia Indonesia dari Soekarno (tokoh PNI) dimiskinkan oleh kolonial. Manusia Indonesia yang memiliki tanah buat mencari nafkah, tetapi tetap miskin. Semangat marhaenisme & nasionalisme yang ditiupkan sang Bung Karno mendapat simpati kelompok-grup politik. Semangat marhaenisme dan nasonalisme itulah yang menciptakan partai-partai politik semakin terbangun persatuannya. Oleh karena itu pada final tahun 1927 PNI mengadakan suatu rapat pada Bandung yang antara lain dihadiri oleh wakil-wakil berdasarkan Partai Serikat Islam, Budi Utomo, Paguyuban Pasundan,

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

14

Pasti Lulus!!

Sumatranen Bond dan Kaum Betawi. Rapat yang dipimpin atau dipelopori Partai Nasional Indonesia (PNI) itu, pada lepas 17 Desember 1927 putusan bulat membentuk suatu tubuh kerjasama yaitu Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).

Lahirnya PPPKI menerima respon pada kongres PNI tahun 1928. Dalam kongres itu dikemukakan bahwa terdapat pertentangan tajam antara penjajah dan yang dijajah. Belanda, merupakan suatu kekuatan imperialisme yg mengeruk kekayaan bumi Indonesia. Itulah sebabnya tatanan-tatanan sosial, ekonomi dan politik Indonesia musnah lebur. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan usaha politik yaitu mencapai Indonesia merdeka.

Tidak mampu disangkal bahwa pada masa pergerakan nasional ini ada unsur-unsur Marxisme turut menghipnotis perilaku pergerakan nasional. Pemikiran itu disebarkan dalam kedap-rapat, kursus-kursus dan sekolah-sekolah dan organisasi-organisasi cowok yang didirikan sang PNI. Pers PNI yg terdiri menurut surat-surat berita Banteng Priangan (Bandung) & Persatuan Indonesia (Jakarta) jua membantu penyebaran pandangan ini. Kegiatan PNI ini menggunakan pesat menarik perhatian massa. Jumlah anggota PNI dalam tahun 1929 diperkirakan 10.000 orang, yang beredar diantaranya di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Makassar. Perkembangan PNI ini semakin mengkhawatirkan pemerintah Hindia Belanda. Dengan tuduhan akan melaksanakan pemberontakan, tokoh-tokoh PNI, Soekarno dkk ditangkap, kemudian diajukan ke pengadilan pada 18 Agustus 1930.

Dalam pengadilan tadi, Soekarno mengajukan pidato pembelaannya yg berjudul ?Indonesia Menggugat?. Tokoh-tokoh PNI tersebut lalu dijatuhi hukuman penjara. Setelah tokoh-tokoh pimpinan PNI ditangkap, PNI kemudian dibubarkan. Selama Ir. Soekarno dipenjara, pada dalam tubuh PNI mengalami kontradiksi antara kelompok yg nir oke PNI dibubarkan yaitu PNI Merdeka yang lalu mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI-Baru yg dipimpin sang Drs. Moh. Hatta. Sedangkan grup lainnya yang dipimpin Sartono yang lebih menentukan PNI dibubarkan hasilnya mendirikan Partindo (Partai Indonesia). Setelah keluar dari penjara Ir. Soekarno dihadapkan kepada 2 pilihan organisasi yang sama-sama berat pada hatinya. Tetapi demikian, hasilnya Ir. Soekarno memilih masuk Partindo.

Nasionalisme juga berkembang di kalangan pemuda. Para cowok yg sudah mendirikan aneka macam organisasi cowok juga merasa perlu buat menggalang persatuan. Semangat persatuan ini diwujudkan dalam kongres cowok pertama di Jakarta pada bulan Mei 1926. Para cowok menyadari bahwa nasonalisme perlu ditumbuhkan menurut sifat kedaerahan yg sempit menuju terciptanya kesatuan semua bangsa Indonesia. Namun kongres pertama ini belum mengakibatkan hasil menyerupai yg diperlukan.

PPI mengisnisiasi terselenggarakannya Kongres Pemuda II. Dalam Kongres Pemuda II yang diselenggrakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 aneka macam organisasi cowok menyerupai Sumatranen Bond, Jong Java, Jong  Pasundan, Sekar Rukun, Jong Selebes, Pemuda Kaum Betawi. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para cowok penerima Kongres ini berusaha mempertegas kembali makna persatuan dan berhasil mencapai suatu janji yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yaitu:

? Pertama, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

? Kedua, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indoensia.

? Ketiga, Kami Putra & Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Dalam penutupan kongres itu juga buat pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih dikibarkan untuk mengiringi lagu tersebut. Suasana haru yang sangat mendalam memenuhi hati para cowok yg hadir saat itu. Sebagai tindak lanjut Sumpah Pemuda dalam tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta dibentuk organisasi Indonesia Muda, yang adalah penyatuan berdasarkan aneka macam organisasi pemuda, yaitu Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes, Sekar Rukun & Pemuda Indonesia.

Hal itu menciptakan Pemerintah Belanda semakin serius mengawasi konvoi politik bangsa Indonesia. Gubernur Jenderal De Jonge melaksanakan tekanan keras terhadap organisasi pergerakan nasional. Ia mempunyai hak luar biasa buat menindak setiap gerakan nasional yg dipercaya mengganggu ketentraman dan ketertiban. Partai politik dikenakan larangan rapat. Surat warta diberangus dan dibakar. Para pemimpinnya ditangkap & dibuang. Tindakan pemerintah berupa penangkapan dan pembuangan para pemimpin politik inilah yang mengakibatkan rekanan partai-partai politik dengan massa rakyat terputus. Pemimpin dan pengikut dipisahkan menurut program politik. Polisi diam-diam atau Politieke Inlichtingen Dienst (PID) selalu memata-matai setiap gerakan dan siap menindak.

MASA BERTAHAN

Pada tahap ini kaum konvoi berusaha mencari jalan gres buat melanjutkan usaha. Hal itu dilakukan lantaran adanya tindakan keras menurut pemerintah. Mereka memakai taktik baru, yaitu dengan bekerja sama dengan pemerintah melalui parlemen. Partai politik mengirimkan wakil-wakilnya dalam Dewan Rakyat. Mereka merogoh jalan kooperatif, tetapi sifatnya sementara dan lebih sebagai taktik usaha saja.

Perjuangan moderat dan parlementer ini berlangsung dari tahun 1935 ? 1942, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936 ? 1942). Hingga saat pemerintah Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang, anugerah hak parlementer penuh oleh pemerintah Belanda kepada wakil-wakil masyarakat Indonesia tidak pernah sebagai kenyataan.

Di antara partai-partai politik yang melaksanakan taktik kooperatif menggunakan pemerintah Hindia Belanda yaitu Persatuan Bangsa Indonesia dan Partai Indonesia Raya. Kelompok Studi Indonesia di Surabaya menyarankan semoga disparitas antara gerakan yg berasas kooperasi & non-kooperasi nir perlu dibesar-besarkan. Hal yang lebih penting yaitu tujuan organisasi sama yakni memperjuangkan pembebasan warga dari penderitaan lewat kesejahteraan ekonomi, sosial budaya dan politik.

Untuk melaksanakan asa kesejahteraan ekonomi maka Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) mendirikan bank, koperasi serta serikat tani dan nelayan. Pemakarsanya yaitu Dokter Sutomo, seorang pendiri Budi Utomo. Pada tahun 1932, anggota PBI yang berjumlah dua.500 orang berdasarkan 30 cabang menyelenggarakan kongres, kongres tadi memutuskan bahwa PBI akan permanen menggalakkan koperasi, serikat kerja, & pengajaran. Untuk mencapai tujuan itu maka nir terdapat jalan lain yang dilakukan kecuali pendidikan rakyat diperhatikan menggunakan mengadakan acara kepanduan .

Pada tahun 1935 terjadi penyatuan antara Budi Utomo dan PBI. Dalam sebuah partai yg disebut Partai Indonesia Raya (Parindra), Ketuanya yaitu Dokter Sutomo. Organisasi-oraganisasi lain yg ikut bergabung dalam Parindra diantaranya: Serikat Sumatera, Serikat Celebes, Serikat Ambon, dan Kaum Betawi.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

17

Pasti Lulus!!

Dengan bergabungnya aneka macam organisasi membentuk Parindra semakin berpengaruh dan anggotanya tersebar pada mana-mana. Jumlah anggotanya meningkat pesat. Pada tahun 1936 jumlah anggotanya berkisar tiga.425 orang berdasarkan 37 cabang. Cita-cita Parindra pun semakin tegas yaitu mencapai Indonesia merdeka.

Dalam kongresnya tahun 1937, Wuryaningrat terpilih menjadi kepala dibantu sang Mohammad Husni Thamrin, Sukardjo Wiryapranoto, Raden Panji Suroso, & Susanto Tirtoprojo. Kerjasama antar anggota cabang-cabangnya menyebabkan Parindra sebagai partai politik terkuat menjelang runtuhnya Hindia Belanda.

Di samping Parindra juga muncul organisasi lain menyerupai Partindo. Namun lantaran desakan pemerintah hasilnya partai itu bubar pada tahun 1936. Para pemimpinnya melanjutkan usaha dengan mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937. Tokoh-tokoh yang duduk dalam Gerindo antara lain Mr. Mohammad Yamin Mr. Sartono,, dan Mr. Amir Syarifuddin. Para pemimpinnya menginginkan Gerindo menjadi partai rakyat dengan asas kooperasi. Prinsip demokrasi dipertahankan untuk menahan desakan perluasan Jepang yang makin dekat.

Perjuangan melawan pemerintah Belanda terus dilanjutkan. Di pihak lain, para pejuang pula mempersiapkan diri menghadapi Jepang yg mulai menunjuk ke selatan. Namun lalu terjadi kericuhan pada dalam Gerindo, sebagai akibatnya perpecahan nir mampu dihindari. Oleh karena itu Mr. Mohammad Yamin mendirikan Partai Persatuan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1939. Asas perjuangannya yaitu demokrasi kebangsaan dan kerakyatan. Namun organisasi ini tidak mendapat tempat dalam masyarakat.

Pada masa pemerintah Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum (1916 ? 1921) dibuat Volksraad atau Dewan Rakyat, yaitu pada lepas 18 Mei 1918. Anggota dewan dipilih dan diangkat berdasarkan golongan orang Belanda, Indonesia, & bangsa-bangsa lain. Orang Indonesia yang sebagai anggota mula-mula berjumlah 39%, lalu bertambah pada tahun-tahun selanjutnya. Tujuan pembentukan Dewan Rakyat yaitu semoga wakil-wakil masyarakat Indonesia sanggup berperan dan dalam pemerintahan. Akan tetapi, dewan ini nir mencerminkan perwakilan warga yg sesungguhnya, lantaran yang berhak memilih anggota dewan yaitu orang-orang yg bersahabat menggunakan pemerintah. Wakil-wakil bumiputra nir poly mempunyai hak bunyi.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

18

Pasti Lulus!!

Meskipun demikian, partai politik yg berazaskan kooperatif mengirimkan wakil-wakilnya buat duduk dalam Dewan Rakyat. Mereka menyalurkan aspirasi (impian, harapan, keinginan) partainya melalui dewan itu. Sedang golongan nonkooperatif menduga Dewan Rakyat hanyalah sandiwara dan mereka nir mau duduk pada dewan itu.

Golongan kooperatif berupaya semaksimal mungkin buat memanfaatkan Dewan Rakyat. Pada tahun 1930 Mohammad Husni Thamrin, anggota Dewan Rakyat, menciptakan Fraksi Nasional guna memperkuat barisan & persatuan nasional. Mereka menuntut perubahan ketatanegaraan dan pembatalan subordinat pada banyak sekali bidang. Mereka juga menuntut pembatalan beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda wacana penangkapan dan pengasingan pemimpin bisnis Indonesia dan pemberangusan pers.

Pada lepas 15 Juli 1936 Sutarjo Kartohadikusumo, anggota dewan masyarakat, menaruh petisi semoga Indonesia diberi pemerintahan sendiri (otonomi) secara berangsur-angsur pada ketika sepuluh tahun. Jawaban terhadap petisi Sutarjo gres diberikan oleh pemerintah 2 tahun lalu. Dapat dipastikan bahwa tuntutan buat otonomi ini ditolak pemerintah, karena hal ini memberi peluang yg mengancam runtuhnya bangunan kolonial. Meskipun demikian, para nasionalis permanen gigih memperjuangkan tuntutan itu lewat forum dewan legislatif semu tersebut.

Kegagalan Petisi Sutarjo bahkan sebagai cambuk untuk mempertinggi bisnis nasional. Pada bulan Mei 1939 Muh. Husni Thamrin membentuk Gabungan Politik Indonesia (GAPI) yg merupakan adonan menurut Parindra, Gerindo, PSII, Partai Islam Indonesia, Partai Kristen Indonesia. Pasundan, Kaum Betawi, dan Persatuan Minahasa. Tujuannya artinya semoga terbentuk kekuatan nasional tunggal dalam menghadapi pemerintah kolonial. Selain itu, ancaman perang makin terasa lantaran Jepang sudah berkecimpung makin jauh ke selatan dan mengancam Indonesia.

GAPI mengadakan serangan & menuntut Indonesia Berparlemen yang disusun & dipilih sang warga Indonesia, Pemerintah wajib bertanggung jawab kepada Parlemen. Jika tuntutan itu diterima pemerintah, GAPI akan mengajak warga buat mengimbangi kemurahan hati pemerintah.

Untuk mencapai asa GAPI ini maka pada lepas 24 Desember 1939 kaum konvoi mengadakan Kongres Rakyat Indonesia. Kegiatan ini antara lain menuntut pemerintah Belanda semoga menimbulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan & bendera merah putih sebagai bendera Nasional.

Pemerintah memberitahuakn reaksi dingin. Perubahan ketatanegaraan akan diberikan setelah Perang Dunia II selesai. Pada 1 September 1939 pecah perang di Eropa yang lalu berkembang sebagai Perang Dunia II. Tuntutan GAPI dijawab Pemerintah dengan pembentukan Komisi Visman dalam bulan Maret 1941. Komisi yang diketuai Visman ini bertugas mengetahui cita-cita grup warga Indonesia & perubahan pemerintahan yang diperlukan.

Namun Komisi ini hanya menampung cita-cita masayarakat Indonesia yg pro pemerintah & masih menginginkan Indonesia tetapi pada ikatan Kerajaan Belanda. Hasil penyelidikan Komisi Visman nir memuaskan. Komisi hanya sekedar memberi angin atau berbasa-basi pada kaum nasionalis Indonesia dan nir sungguh-sungguh menanggapi perubahan ketatanegaraan Indonesia.

Sebelum hasil Komisi Visman diwujudkan, Jepang sudah datang pada Indonesia. Meskipun demikian pihak Indonesia sudah sempat mengusulkan 3 hal, yaitu :

1. Pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri;

2. Penggunaan bahasa Indonesia pada sidang Dewan Rakyat;

tiga. Pergantian kata Inlander (pribumi) sebagai Indonesier.

Untuk menguatkan dan mensukseskan bisnis GAPI yaitu ?Mencapai Indonesia Berparlemen?, maka kaum pergerakan mengadakan kongres. Kongres Rakyat Indonesia (KRI) yg sebelumnya hanyalah istilah kerja/aktivitas (verb) kemudian dirubah sebagai seakan-akan sebuah tubuh perwakilan (parlemen) bagi bangsa Indonesia.

Anggota KRI pada antaranya: 1. Partai Indonesia Raya (Parindra), dua. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), 3. Paguyuban Pasundan, 4. Persatuan Minahasa, 5. Persatuan Perkumpulan Pemuda Indonesia (PPPI), 6. Kongres Perempuan Indonesia (KPI), 7. Istri Indonesia (II), 8. Persatuan Djurnalis Indonesia (Perdi), 9. Persatuan Politik Kristen Indonesia (PPKI), 10. Persatuan Hindustan Indonesia (PHI), 11. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), 12. Partai Islam Indonesia (PII), 13. Partai Arab Indonesia (PAI), 14. Muhammadiyah, 15. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), 16. Persatuan Islam (Persis), 17. Nahdhatul Ulama (NU), 18. Gabungan Serikat Pekerja Indonesia (Gaspi), 19. PBMTS, 20. Partai Persatuan Indonesia (Parpindo), 21. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), kemudian yang asal berdasarkan organisasi Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri (PVPN) misalnya: 22.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

20

Pasti Lulus!!

Persatuan Pegawai Pegadaian Hindia (PPPH) yg lalu berkembang menjadi Persatuan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB), 23. Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yg bermetamorfosis Persatuan Pengajar Indonesia (PGI yg adalah adonan dari: VOB, PGB, OKSB, PGAS dan HKSB), 24. Landelijke Inkomsten Bond (LIB), 25. Perserikatan Kaum Sekerja Boschwezen (PKSB), 26. Pegawai Mijn Bouw (PMB), 27. Perhimpunan Pegawai Spoor Tram (PPST).

Kongres Rakyat Indonesia yang memiliki anggota nir kurang menurut 27 perkumpulan tadi segera mempersiapkan pembentukan dewan legislatif ala Indonesia, yakni dengan merubah Kongres Rakyat Indonesia sebagai Majelis Rakyat Indonesia (MRI). MRI dianggap menjadi suatu Badan Perwakilan Rakyat Indonesia buat sementara sampai terbentuknya dewan legislatif Indonesia yg sesungguhnya. Sejak lepas 14 September 1941, Kongres Rakyat Indonesia secara resmi diganti menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI).

Di dalam MRI duduk wakil-wakil dari organisasi politik, organisasi Islam, federasi serikat sekerja, dan pegawai negeri. Anggota MRI yaitu adalah adonan menurut organisasi-organisasi besar menyerupai Gapi, MIAI dan PVPN.

Anggota Gapi (Gabungan Politik Indonesia) mencakup: Parindra, Gerindo, PII, PPKI, PSII, Persatuan Minahasa dan Paguyuban Pasundan. Federasi ini adalah wadah gres sehabis PPPKI yg sebelumnya merupakan federasi menurut berbagai perkumpulan beraneka rona lumpuh. Kemudian MIAI (Majelis Islam A?La Indonesia) ini merupakan federasi dari organisasi-organisasi Islam yang didirikan pada lepas 21 September 1937 pada Surabaya. Anggota MIAI di antaranya artinya NU, Muhammadiyah, SI & PII. Rupanya PII disamping menjadi anggota Gapi juga menjadi anggota MIAI.

Sedangkan PVPN (Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri), merupakan federasi perkumpulan-perkumpulan sarikat sekerja pegawai negeri yang pada tahun 1930 jumlah anggotanya mencapai 29.700 orang dan mencakup 13 serikat dan pada final masa konvoi nasional PVPN beranggotakan 18 organisasi di antaranya Persatuan Pengajar Hindia Belanda (PGHB; di mana PGHB sendiri adalah campuran dari 7 serikat guru-pengajar menggunakan jumlah anggota 15.000, pada antaranya yg paling akbar dari perkumpulan Volks Onderwijzers Bond [VOB] yang memiliki 103 cabang & 9.000 anggota), & PGHB kemudian namanya diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) yang mencakup Persatuan Guru Bantu (PGB), Persatuan Pengajar Ambacht School

(PGAS), VOB, Oud Kweekscholieren Bond (OKSB), Persatuan Normaal School (PNS) dan Hogere Kweekscholieren Bond (HKSB). Sedangkan anggota PVPN lainnya menyerupai Perserikatan Pegawai Pegadaian Hindia (PPPH), Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB), Perhimpunan Pegawai Spoor & Tram (PPST), Vereniging van Indonesische Personeel bij de Irrigatie, Waterstaat en Waterschappen (VIPIW), Landelijke Inkomsten Bond (LIB; Kadaster Bond), Perserikatan Kaum Sekerja Boschwezen (PKSB), VAMOLA, Pegawai Mijn Bouw (PMB), Persatuan Kaum Verplegers (sters) van Indie (PKVI), PPAVB, Midpost, Opiumregie, PPTR, VOLTA, PMMB, PPP & ORBHB.

Walaupun terdapat disparitas pendapat antara organisasi-organisasi yg tergabung pada MRI, tetapi persatuan dan kesatuan kaum Nasionalis terus dipupuk hingga masuknya Tentara Militer Jepang.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store