Friday, September 18, 2020

Teks Editorial / Opini (Tajuk Rencana): Pengertian, Struktur Teks, Kaidah Kebahasaan Dan Pola Teks Editorial/Opini

Teks editorial / opini atau bisa disebut juga sebagai tajuk rencana ialah salah satu materi di pelajaran bahasa indonesia yang diajarkan di kelas XII untuk kurikulum 2013, teks editorial banyak dimuat di berita-berita surat kabar sebab teks ini sangat cocok untuk dimuat disurat kabar menyerupai koran dan surat kabar lainnya mengingat tema tulisannya banyak membahas sedang dibicarakan secara luas oleh masyarakat, aktual, dan faktual dan bersifat argumentatif. sehingga sanggup menciptakan teks menjadi menarik untuk dibaca.

Di artikel kali ini aku akan jelaskan mengenai teks editorial/opini secara terperinci sehingga anda bisa menciptakan atau menghasilkan teks editorial/opini, yg koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tabrakan pena & juga anda sanggup menganalisa teks editorial buat menemukan karakteristik menurut teks editorial tersebut.

 opini atau bisa disebut juga sebagai tajuk rencana Teks Editorial / Opini (Tajuk Rencana): Pengertian, Struktur Teks, Kaidah Kebahasaan Dan Pola Teks Editorial/Opini

Apa yang akan dijelaskan dalam artikel kali ini menyangkut pengertian menurut teks editorial/opini, struktur teks, kaidah kebahasaan & jua surat keterangan sederhana dari teks editorial/opini.

Pengertian teks Editorial/Opini

Berikut beberapa pengertian menurut teks editorial/opini atau tajuk planning

1. Teks editorial opini atau tajuk planning artinya perilaku, pandangan atau pendapat menurut penerbit terhadap perkara-perkara yang sedang dibicarakan oleh warga . Opini berisi pendapat dan konduite resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal atau kontroversial yg sedang terjadi di warga .

2. Teks editorial (tajuk rencana) adalah artikel pokok dalam surat informasi yang adalah pandangan redaksi terhadap insiden yg sedang sebagai pembicaraan dalam ketika surat warta tadi diterbitkan.

Tiga. Tajuk rencana (editorial) artinya sebuah goresan pena pada surat warta atau koran yang berisi pendapat atau opini redaksi surat liputan/ koran tadi terhadap konflik aktual.

4. Teks editorial/opini merupakan teks yang berisi pendapat eksklusif seseorang terhadap suatu isu/perkara aktual. Isu tadi meliputi kasus politik, sosial, ataupun perkara ekonomi yg memiliki korelasi secara signifikan menggunakan politik

Struktur teks editorial/opini

Struktur teks artinya bagian-bagian terpisah yang menciptakan sebuah teks hingga sebagai sebuah teks yg utuh. Struktur teks editorial/opini pada bagi menjadi tiga potongan yaitu pernyataan pendapat, argumentasi & pernyataan ulang pendapat, secara lengkap menyerupai yang di uraikan di bawah ini:

1. Pernyataan pendapat (thesis statement)

Thesis statement ialah Pernyataan pendapat yang berisikan topik wacana sebuah permasalahan yang akan dibahas.

2. Argumentasi

Argumentasimerupakan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta wacana topik yang diangkat sehingga memberi nilai objektivitas pada goresan pena daripada sekadar opini belaka. Pada potongan ini penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang dikemukakan itu benar.

4. Pernyataan ulang pendapat (reiteration)

Reiteration merupakan bagaian simpulan teks opini yang berisi penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan semoga pembaca atau pendengar semakin yakin dengan pandangan yang dikemukakan, (terkadang juga terdapat argument yang disertai saran).

Kaidah kebahasaan teks editorial/opini

Kaidah kebahasaan ialah hukum dan ketentuan cara memakai bahasa baik secara verbal maupun tulisan, kaidah kebahasaan teks editorial/opini ialah sebagai berikut:

1. Adverbia

Adverbia atau kata warta (Bahasa Latin: ad, "untuk" & verbum, "katadanquot;) adalah kelas istilah yang menampakan fakta pada istilah lain, menyerupai verba (istilah kerja) & kata sifat (adjektiva), yg bukan nomina (kata benda). Contoh lain dari adverbia misalnya sangat, amat, nir.

Agar sanggup meyakinkan pembaca diperlukan aktualisasi diri kepastian yang sanggup dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang mendeskripsikan makna berhubungan dengan taraf kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata-istilah yang dipakai diantaranya :

  • selalu,
  • biasanya,
  • sebagian besar waktu,
  • sering,
  • kadang-kadang,
  • jarang,
  • dan lainnya.

2. Konjungsi

Konjungsi atau istilah sambung artinya istilah untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan nir buat tujuan atau maksud lain. Konjungsi nir dihubungkan dengan objek, konjungsi nir menandakan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat & sebagainya.

Konungsi pada kaidah kebahasaan teks editorial/opini merupakan kata penghubung pada teks editorial menyerupai kata bahkan.

3. Verba Material

Verba material ialah kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, atau pun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan (aktor).

Struktur kalimat dari verba material merupakan :

Subjek (aktor) Verba Material objek (sasaran)
Contoh:

Budi (aktor)  Menulis (verba material) buku (objek/sasaran)

4. Verba relasional

Verba relasional merupakan verba yg menerangkan hubungan intensitas (pengertian A merupakan B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yg ke 2 & ketiga tergolong ke dalam verba relasional atributif.

Verba relasional lebih menekankan pada verba atau istilah kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. Kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, bila nir maka kalimatnya akan terlihat rancu.

Struktur kalimat menurut verba relasional merupakan:

Subjek Verba relasional pelengkap
Contoh:

Anak itu (subjek) merupakan (verba relasional) anak terpintar di kelas XII

5. Verba Mental

ialah verba yang mengambarkan persepsi (contohnya melihat, merasa), kasih sayang (contohnya senang, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) & kenyataan.

Struktur kalimat menurut verba relasional merupakan:

Contoh:

Ibu (subjek) risi (verba mental afksi) anaknya sakit (pelengkap)

6. Kosakata

Kosa kata atau perbendaharaan kata  yang digunakan untuk teks editorial mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Aktual, yaitu sedang menjadi pembicaraan banyak orang
  • Fenomenal, yaitu luar biasa, hebat, dan sanggup dirasakan pancaindra
  • Editorial, yaitu artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor
  • Imajinasi, yaitu daya pikir untuk membayangkan
  • Modalitas, yaitu menyatakan cara pembicara bersikap terhadap suatu situasi dalam komunikasi antar pribadi
  • Nukilan, yaitu kutipan yang dicantumkan pada suatu benda
  • Tajuk rencana, yaitu karangan pokok dalam dalam surat kabar
  • Teks opini, yaitu wadah untuk mengemukakan pikiran
  • Keterangan aposisi, yaitu memberi klarifikasi kata benda
  • Keterangan pewatas, yaitu keterangan tambahan yang memberi keterangan kata benda

Ciri teks editorial/Opini

Agar anda bisa membedakan antara teks editorial dengan jenis teks lainnya maka keliru satu yg harus anda ketahui ialah ciri-ciri dari teks itu sendiri, buat teks editorial karakteristik-cirinya ialah sebagai berikut:

1. Tema tulisannya sedang dibicarakan secara luas sang masyarakat, aktual, & faktual

2. Bersifat sistematis & logis

tiga. Tajuk rencana yang bersifat argumentatif

4. Menarik buat dibaca sebab kalimatnya yang singkat, padat & kentara.

Tujuan Teks Editorial

Sedangkan tujuan teks editoral/opini adlah sebagai berikut:

1. Mengajak warga ( pembaca ) buat ikut campur pada isu yang sedang hangat dibicarakan

2. Memberikan pandangan kepada warga terhadap berita yg sedang berkembang

Contoh teks editorial/ opini atau tajuk rencana

Berikut artinya salah satu referensi sederhana teks editorial/opini atau tajuk planning:

Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah berusaha memperlengkapi persenjataan menggunakan mengalokasikan dana yg terbilang besar , meski dirasakan belum cukup unruk memenuhi kebutuhan baku bagi sebuah negara kepulauan menyerupai Indonesia. (2) Pada tahun 2003, Indonesia telah mengucurkan dana sekitar 2,85 triliun rupiah untuk membeli pesawat tempur Sukoi dari Rusia. (3) Kehadiran pesawat sukoi ini semakin menambah ketangguhan peralatan tempur kita sekaligus mengobati keresahan pada warga , sesudah sejumlah peralatan tempur milik TNI rusak termasuk dalam ketika digunakan buat latihan. (4) Masih segar pada ingatan kita, ketika pesawat F-27 milik TNI AU jatuh pada Bansung & menewaskan 24 orang anggota pasukan spesial . Kejadian ini sungguh sangat memprihatinkan. (lima) Bahkan tercatat dalam beberapa tahun terakhir ini sudah berulang kali terjadi peristiwa naas menyerupai ini, nir saja dikalangan Tentara Nasional Indonesia AU, AD, AL, tetapi pula ditubuh POLRI. (6) akan tetapi, yangmungkin perlu sebagai perhatian merupakan keseriusan kita dalam membentuk sistem pertahanan kita.

Hasil Analisa Struktur teks editorial di atas adalah sebagai berikut:

Opini Penulis:

Opini atau pendapat adalah pikiran /pendirian seseorang. Umumnya kalimat yang mengandung opini menggunakan kata mesti, mungkin, barangkali, mampu jadi, selain, seperti, & lain sebagainya.

Pada kutipan tajuk rencana dalam surat keterangan di atas, opini penulis masih ada pada kalimat (1) dan (6) sebab masih ada kata meski dan mungkin .

Kalimat Fakta:

Fakta jua bisa diartikan sebagai sesuatu yg sahih- sahih ada atau terjadi. Fakta juga bisa berupa nomor - angka yg menerangkan suatu kepastian

warta yang terdapat dalam tajuk rencana pada atas masih ada dalam nomor (dua) & nomor (4), sebab melibatkan nomor dan kepastiannya sesuai menggunakan liputan yg terjadi.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store