Pages

Monday, February 1, 2021

Kupas Tuntas Pendidikan Karakter, Pengertian, Tujuan dan Fungsinya

Pendidikan karakter, inilah yang kini sedang terus ditekankan dalam dunia pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun non formal. Ada 18 pendidikan karakter yang menjadi target sistem pendidikan di Indonesia yang harus benar-benar ditanamkan kepada para peserta didik. Dengan adanya pendidikan karakter, diharapkan bahwa sumber daya manusia Indonesia, tidak hanya cakap secara akademik dan teknologi, tapi juga memiliki pribadi yang kuat sebagai ciri sebuah bangsa.

Keberhasilan pendidikan karakter, akan menjadi ujung tombak pada pemugaran sumber daya manusian Indonesia yg tidak hanya mempunyai IPTEK yg mumpuni, tapi pula memiliki akhlak yang menjujung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangas.

Baca Juga : 5 Permainan Dalam Kelas Untuk Mengasah Kemampuan Anak

Dalam kesempatan kali ini, saya secara khusus membahas pendidikan karakter secara mendalam dan luas. Namun tentu saja, pembahasan dalam materi pendidikan karakter ini bukan semata-mata atas pengetahuan saya sendiri, melainkan diambil dari berbagai sumber.

Tujuan dari penulisan artikel tentang pendidikan karakter, tidak lain dan tidak bukan hanya seabgai media pembelajaran untuk diri saya pribadi dan tentunya diharapkan untuk semua netizen yang menemukan artikel ini dalam pencarian google .

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Menurut Sjarkawi (2006:1) bahwasanya:

Karakter merupakan ciri atau ciri atau gaya atau sifat spesial menurut diri seseorang yg bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima berdasarkan lingkungan, contohnya keluarga pada masa mini , dan pula bawaan seseorang sejak lahir.

Rahardjo (2010:16) beropini bahwa:

Pendidikan karakter merupakan suatu proses pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral menggunakan ranah sosial dalam kehidupan siswa sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yg sanggup hidup berdikari silabus.Org dan mempunyai prinsip suatu kebenaran yg dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Buku Literasi?

Definisi pada atas tampaknya masih bersifat generik. Secara rinci Prasetyo dan Rivasintha (2013:30) mendefinisikan bahwa:

Pengertian Pendidikan karakter menjadi suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa yg meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, & tindakan buat melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga sebagai manusia insan kamil.

Berdasarkan penjelasan pada atas, maka dapat diambil konklusi bahwa pada mewujudkan pendidikan yg berkarakter merupakan menggunakan sanggup menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa sebagai fondasi supaya terbentuknya silabus.Org generasi yg berkualitas yang sanggup hayati mandiri pada kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya sanggup menjadi insan manusia kamil yg memiliki prinsip suatu kebenaran yg dapat diperta nggungjawabkan

Menurut Narwanti (2011:1) pembentukan merupakan bisnis yg sudah terwujud menjadi hasil suatu tindakan. Karakter asal dari bahasa Yunani yaitu ?Kharrasein? Yg berarti memahat atau mengukir (to inscribe/to engrave), sedangkan pada bahasa Latin, karakter bermakna membedakan indikasi, sifat kejiwaan, tabiat, & watak.

Pembentukan karakter anak adalah salah satu wujud kepedulian terhadap kesejahteraan anak di masa depan. Semua komponen bangsa, mulai menurut orang tua, famili, masyarakat, dunia bisnis, pemerintah, dan negara, mempunyai kewajiban & tanggung jawab terhadap proteksi dan kesejahteraan anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, No. 23 Th. 2002).

Pendidikan Karakter pada Indonesia

Pendidikan karakter bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal seperti Soekarno telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.

Baca Juga : tiga Ciri-Ciri Orang Sukses

Penerapan pendidikan karakter bahkan telah beberapa abad yg kemudian diterapkan pada dunia pendidikan non formal, yaitu pendidikan pesantren yg gembleng oleh para tangan penuh nasihat, yaitu pada alim & ulama. Pesantren menjadi basis pendidikan karakter yang paling kuta pada Indonesia.

Para kyai pada pesantren, nir hanya mendorong para santrinya buat faham ilmu-ilmu fikkih, alqurandan hadits semata, tapi justru mereka mendorong para santri buat mempunyai ahklak mulia yang menurut tuntunan alquran dan sunnah dan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur moral budaya setempat.

Kelemahan Pendidikan Karakter pada Indonesia

Persoalan pendidikan karakter di Indonesia sejauh ini menyangkut pendidikan moral dan dalam aplikasinya terlalu membentuk satu arah pembelajaran khusus sehingga melupakan mata pelajaran lainnya, dalam pembelajaran terlalu membentuk satu sudut kurikulum yang diringkas kedalam formula menu siap saji tanpa melihat hasil dari proses yang dijalani. Guru/dosen pun cenderung mengarahkan prinsip moral umum secara satu arah, tanpa melibatkan partisipasi siswa untuk bertanya dan mengajukan pengalaman empiriknya. Sejauh ini dalam proses pendidikan di Indonesia yang berorientasi pada Pembentukan karakter individu belum dapat dikatakan tercapai karena dalam prosesnya pendidikan di Indonesia terlalu mengedepankan penilian pencapaian individu dengan tolak ukur tertentu terutama logik-matematik sebagai ukuran utama yang menempatkan seseorang sebagai warga kelas satu. Dalam prosesnya pendidikan karakter yang berorientasi pada moral dikesampingkan dan akibatnya banyak kegagalan nyata pada dimensi pembentukan karakter individu contohnya Indonesia terkenal di pentas dunia karena kisah yang buruk seperti korupsi dengan moralitas yang lembek.

18 Pendidikan Karakter

1. Religius

Sikap dan perilaku yg patuh pada melaksanakan ajaran kepercayaan yang dianutnya, toleran terhadap aplikasi ibadah agama lain, dan hayati rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yg didasarkan dalam upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, & pekerjaan.

Tiga. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai disparitas kepercayaan , suku, etnis, pendapat, sikap, & tindakan orang lain yg tidak selaras menurut dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yg menerangkan konduite tertib & patuh dalam aneka macam ketentuan & peraturan.

5. Kerja Keras

Tindakan yg menerangkan konduite tertib & patuh dalam aneka macam ketentuan & peraturan.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu buat membentuk cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yg telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap & konduite yang tidak mudah tergantung dalam orang lain pada menuntaskan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yg menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap & tindakan yang selalu berupaya buat mengetahui lebih mendalam & meluas menurut sesuatu yang dipelajarinya, ditinjau, & didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, & berwawasan yg menempatkan kepentingan bangsa & negara pada atas kepentingan diri & kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bertindak, & berwawasan yg menempatkan kepentingan bangsa & negara pada atas kepentingan diri & kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yg mendorong dirinya buat membentuk sesuatu yg berguna bagi masyarakat, & mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yg mendorong dirinya buat membentuk sesuatu yg berguna bagi masyarakat, & mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yg mendorong dirinya buat membentuk sesuatu yg berguna bagi masyarakat, & mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu buat membaca berbagai bacaan yg menaruh kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap & tindakan yg selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, & mengembangkan upaya-upaya buat memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yg selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan warga yg membutuhkan.

18. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seorang buat melaksanakan tugas & kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, warga , lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara & Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan Pendidikan Karakter pada Indonesia

Tujuan pembentukan karakter menurut Kesuma, Triatna dan Permana (2011:11) adalah: memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah lulus sekolah, silabus.org mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan sekolah, dan membangun koreksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.

Baca Juga : 6 Cara Jitu Mengendalikan Emosi Diri

Pembentukan karakter yang baik, niscaya akan menghasilkan konduite individu yg baik juga. Pribadi yang selaras dan seimbang, serta dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan yg dilakukan. Kemudian, tindakan itu dibutuhkan sanggup membawa individu ke arah yg lebih baik dan kemajuan dalam pembentukan karakter anak pada masa sekarang.

Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan spiritual yang ideal. Foerster seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk membentuk karakter karena karakter merupakan suatu evaluasi seorang pribadi atau individu serta karakter pun dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi.Pendidikan karakter pun dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang selalu berubah sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh dari setiap individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku.Pendidikan karakter pun dijadikan sebagai wahana sosialisasi karakter yang patut dimiliki setiap individu agar menjadikan mereka sebagai individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi lingkungan sekitar. Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar :

  • Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
  • Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
  • Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakter.

Fungsi Pendidikan Karakter pada Indonesia

Sehingga setelah melihat maksud serta tujuan dengan memperhatitakan fungsi pendidikan nasional dalam UU No 20 Tahun 2003, dapat dikatakan pendidikan karakter sendiri memiliki fungsi untuk mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut diurai dari fungsi Pendidikan karakter, meliputi :

  1. mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik;
  2. memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;
  3. meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.
Akan tetapi fungsi dari pendidikan karakter sendiri tidak ssamapi disitu saja, DIKTI (2010) menyatakan bahwa secara khusus pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama yaitu Pembentukan dan Pengembangan Potensi, Perbaikan dan Penguatan, Penyaring.

Daftar Pustaka :

https://id.Wikipedia.Org/wiki/Pendidikan_karakter

https://rumahinspirasi.Com/18-nilai-pada-pendidikan-karakter-bangsa/

https://silabus.Org/pendidikan-karakter/

http://tesispendidikan.Com/fungsi-pendidikan-karakter/

No comments:

Post a Comment