Pages

Tuesday, February 2, 2021

Bagong

BAGONG, yang pada daerah Banyumas disebut Bawor merupakan seorang tokoh panakawan dalam dunia pewayangan. Panakawan merupakan pengiring atau pamong yg selalu ikut dan mendampingi seorang atau suatu keluarga, sebagai tempat mengembangkan senang dan sedih serta dimintai saran-saran bila diperlukan. La merupakan anak output pujaan Semar atau Ki Lurah Badranaya.

Menurut cerita dalam pewayangan, Bagong diciptakan menurut bayangan Semar. Di hari-hari pertama Sang Hyang Ismaya turun ke dunia menjadi Semar untuk bertugas menjadi pamong golongan manusia yg berbudi baik, ia merasa kesepian. Karena itu dia mohion pada ayahnya, yaitu Hyang Tunggal, agar diberi teman. Sebagai sahabat setia Semar, adalah bayangannya, yg oleh Sang Hyang Tunggal lalu diubah ujud sebagai Bagong. Itulah sebabnya bentuk dan wajah Bagong amat mirip menggunakan Semar. Seperti Semar, perut Bagong pula buncit, hidungnya pesek, pantatnya besar .

Bagong memiliki sifat & pembawaan yang kekanak-kanakan. Lucu, sporadis bicara, akan tetapi sekali bicara membuat orang tertawa. Dalam pewayangan, Bagong merupakan pengeritik tajam clan nylekit bagi tokoh wayang lain yg bertindak tidak benar. Biasanya, sebelum mulai berbicara, Bagong lebih dahulu mengucapkan kalimat pendahuluan yg khas sebagai berikut: "Gembor menentor bocor... " Baru sehabis itu beliau mengucapkan kalimat yg hendak disampaikannya. Dalam pedalangan Wayang Purwa, beberapa puluh tahun yang kemudian tokoh Bagong hanya dikenal di beberapa daerah, terutama di Yogyakarta ke barat & di wilayah Banyumas, & beberapa loka di Jawa Timur. Tetapi kini tokoh Bagong juga dimainkan pada daerah-daerah lain, bahkan juga dalam pedalangan pada Jawa Barat. Pada Wayang Golek Sunda, tokoh Bagong acapkali dipersamakan menggunakan Cepot atau Astrajingga. Tetapi, beda dengan dalam kebanyakan Wayang Kulit Purwa, pada Wayang Golek Purwa Sunda, Cepot Astrajingga dianggap menjadi anak Semar yang tertua.

Tokoh Wayang Bagong mulai diciptakan dalam zaman pemerintahan Sunan Amangkurat II, raja Mataram (1677 - 1703). Dengan candra sengkala "Mantri Sirna Sangoyag Jagaddanquot;, bisa diperhitungkan Bagong tercipta dalam tahun 1603 Jawa, atau 1679 Masehi. Namun siapa artis penciptanya, tidak diketahui.

Walaupun Bagong sebenarnya adalah anak pertama Semar, dalam pewayangan beliau sering dipercaya menjadi anak bungsu. Salah kaprah ini terutama disebabkan lantaran sifat Bagong yg kekanak-kanakan itu. Biasanya, dalam pedalangan Wayang Kulit Purwa atau pada panggung Wayang Orang, Bagong berbicara dengan logat Jawa Banyumasan. Itulah diantaranya, mengapa di wilayah Banyumas tokoh Bagong amat digemari.

Khusus dalam pewayangan pada Jawa Timur terdapat tokoh yang disebut Hyang Katinja alias Besot, atau Besep, atau Bestil, atau Besil. Tokoh wayang ini berasal dari tinja Semar yang terinjak Bagong.

Dalam Wayang Menak, terdapat tokoh panakawan yg hampir serupa bentuknya dengan Bagong. Tokoh ini disebut Jiweng. Bagong beristri cantik, bernama Dewi Bagnawati, putri Prabu Balya dari Kerajaan Pucangsewu. Dalam lakon carangan "Semar Minta Bagus" atau "Semar Gugatdanquot;, Bagong diajak Semar ke kahyangan dan diubah bentuknya menjadi ksatria tampan. Bagong diberi nama baru Bambang Lengkara, sedangkan Semar yg telah berganti rupa sebagai ksatria perkasa, menamakan dirinya Bambang Dewalelana. Dalam lakon ini, selain berubah menjadi tampan, Bagong jua memiliki kesaktian yang seimbang menggunakan para ilahi.

Dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa, tokoh Wayang Bagong dilukiskan pada beberapa wanda. Di antara wanda Bagong merupakan: Wanda Gembor menggunakan bibir lebih lebar & terbuka. Dibandingkan dengan wanda lainnya, Bagong wanda Gembor merupakan wanda yang paling tua dan paling besar ukurannya. Hampir sebesar Semar. Sikap tubuhnya agak membungkuk & kepalanya relatif menunduk. Wanda Gilut, yakni yg bibir bawahnya lebih tebal. Tubuh Bagong wanda Gilut relatif pendek, tetapi kepalanya mendongak dan dadanya membusung. Ciri lainnya, Bagong dalam wanda Gilut ini mengenakan keris berwarangka pakaian walikat. Wanda Ngengkel, sikap tubuhnya lebih tegak & kepalanya relatif mendongak. Yang terakhir, disebut Wanda Blungkang, yang gundul rambutnya, & bibir bawahnya panjang.

Pada tahun 1987 Ir. Haryono Haryoguritno, seseorang ahli seni kriya Wayang Kulit Purwa gagrak Surakarta, membangun wanda baru bagi Bagong, yakni Bagong wanda Blo'on. Wanda baru itu diciptakan sebagai pasemon terhadap keadaan zaman, ketika generasi muda yg kurang peduli dalam keadaan pada sekitarnya.

Http://blvckshadow.Blogspot.Com/2010/03/bagong.Html

No comments:

Post a Comment