Pages

Friday, February 19, 2021

Padang Bulan: dari Pengajian sampai Lokalisasi

Padang Bulan: berdasarkan Pengajian hingga Lokalisasi

Judul tulisan ini mungkin tendensius, mungkin sensasional, atau mungkin juga menyulut dan menyebabkan emosional. Sebenarnya tulisan ini dibuat berdasarkan fakta sekaligus pengetahuan saya (yang sangat terbatas tentunya) mengenai Padang Bulan. Oleh karena besarnya kemungkinan salah paham, mohon untuk dibaca dengan seksama hingga selesai. Agar tidak terjadi dusta di antara saya dan anda.

Padang Bulan adalah gabungan leksem / kata. Pertama adalah kata /padang/ dan kata /bulan/. Jika kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia kita akan menemukan kata padang yang bermakna tanah datar yang luas serta tidak ditumbuhi pohon. Kata tersebut juga bersinonim dengan lapangan (KBBI, 2008: 996). Kemudian jika kita bergeser ke depan dan membuka kata /bulan/ tepat halaman 219 KBBI Pusat Bahasa akan berjumpa dengan dua kata bulan

. Kata bulan pertama memiliki dua makna yaitu benda langit yg mengitari bumi, bersinar dalam malam hari lantaran pantulan sinar matari dan makna yang kedua adalah masa atau jangka waktu lamanya bulan mengitari bumi yg panjangnya kurang lebih 28-31 hari. Sedangkan makna bulan kedua adalah Ikan tawar, payau aau bahari yang hidup pada perairan tropis.

Selain makna kamus di atas, kata padang juga digunakan sebagai nama kota di Indonesia yaitu kota Padang yang terkenal dengan masakan dan rumah makannya. Masakan Padang.

Lain pula dengan kata padang dalam bahasa Jawa (biasanya juga ditulis padhang). Kata padang dalam Jawa bermakna keadaan yang ada cahaya, tidak gelap alias bersinoim dengan terang. Jadi padang bulan dalam bahasa Jawa juga bersinonim dengan kata terang bulan. Alias keadaan bulan yang bercahaya, bukan terang bulan unyil atau terang bulan yang pakai telor. Itu makanan.

Padang Bulan & Pengajian

Kata padang bulan ada dalam lirik lagu lir ilir. Lir ilir adalah lagu yang dipercaya sebagai hasil gubahan Kanjeng Sunan Kalijaga (baca: Kalijogo). Lir Ilir bermakna Seperti Kipas. Berikut ini kutipan lirik lagunya:

mumpung padang rembulane

mumpung jembar kalangane

yo surak o surak hiyo....

Apabila dimaknai secara bebas menjadi

mumpung rembulan lagi jelas

mumpung tempat lagi lapang

ayo bersorak ya bersoraklah

Selain lagu Lir Ilir juga lagi ngetop Padang Bulan yang dipopulerkan oleh Habib Syekh. Bukan hanya sebagai bagian dari lirik lagu, kata padang bulan justru menjadi judul lagunya: Berikut ini kutipan liriknya:

Padang bulan, padange koyo rino

rembulae sing awe-awe

ngilingake ojo turu sore

kene tak critani kaggo sebo mengko sore

apabila diterjemahkan secara bebas maka sebagai:

Bulan terperinci, terangnya seperti siang

Rembulan sedang memanggil-manggil

Mengingatkan (buat) nir tidur dulu

Ke sinilah (akan) kuceritakan (wejangan) buat menghadap nanti sore (tewas)

Kedua lagu di atas, baik Lir Ilir maupun Padang Bulan sering dinyanyikan dalam rangka pengajian.

Padang Bulan & Sastra

Kata padang bulan selanjutnya juga digunakan dalam bidang sastra. Tepatnya novel karya Andrea Hirata penulis yang namanya melesat karena karyanya yang berjudul Laskar Pelangi. Novel Padang Bulan karya Andrea Hirata ini merupakan novel pertama dari dwilogi yang dirangkai dengan novel kedua yang berjudul Cinta dalam Gelas.

Nama Padang Bulan novel tersebut diambil dari puisi dari tokoh Ikal kepada A Ling. Puisi tersebut ada di halaman 250. Berikut ini kutipan lengkap puisi yang berjudul Ada Komidi Putar di Padang Bulan.

Kutunggu Ayahku

Akan kurayu agar mengajakku nanti petang

Nanti petang, Kawan, terdapat komidi putar pada Padang Bulan

Ada kereta kuda

Ada selendang berenda-renda

Ada boneka dari India

Komidi berputar pelan

Lampu-lampunya dinyalakan

Komidi belingkar tenang

Hatiku terang

Terang benderang menandingi bulan

Ayah, pulanglah saja sendirian

tinggalkan aku

Tinggalkan aku pada Padang Bulan

Biarkan aku kasamaran

Melihat dari struktur dan kaidah penulisan Padang Bulan dalam puisi di atas, Padang Bulan yang dimaksud oleh Andrea Hirata adalah nama tempat. Selain diawali dengan huruf kapital keduanya juga ada preposisidi.

Padang Bulan & Lokalisasi

apabila Anda pernah berkunjung ke Banyuwangi, atau punya kenalan menggunakan orang Banyuwangi atau bahkan Anda merupakan penduduk asli kabupaten pada ujung timur pulau Jawa ini tentu tidak asing dengan nama ini. Ini adalah nama lokalisasi pada Kabupaten Tersebut. Tapi tolong jangan tanyakan aku pada mana tepatnya loka tadi, lantaran sampai goresan pena ini ditulis dan diterbitkan saya masih belum memahami (tolong garis bawahi: masih belum).

Jadi kata padang bulan dipakai di banyak sendi kehidupan. Jika Anda mengatakan padang bulan kepada orang yang menyukai dan selalu mengikuti Cak Nun pasti orang tersebut langsung ingat lagu Lir Ilir, Jika orang itu Syekher Mania maka dia akan langsung menyanyikan lagu Padang Bulan. Jika orang itu adalah penggemar Andrea Hirata pasti ingat Enong dan Jose Rizal-nya Detektif M. Nur, Jika orang itu adalah orang Banyuwangi mungkin dia akan bertanya: Mau cari yang bagaimana?

Tapi, jika anda ngomong ‘Padang Bulan’ kepada Jamaah Salawatnya Habib Syekh yang juga penggemarnya Andrea Hirata sekaligus orang Banyuwangi, mungkin dia akan bertanya: Padang bulan pengajian, novel, atau sejenisnya Sarkem alias Sari Kembang? Lho nambah lagi. Sarkem!

No comments:

Post a Comment