Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah sebuah provinsi yang ada pada Indonesia sekaligus menjadi ibukota Republik Indonesia. Jakarta juga acapkali dianggap menjadi kota Metropolitan. Jakarta mengalami perubahan nama beberapa kali. Abad ke-14 Jakarta masih bernama Sunda Kelapa menjadi pelabuhan Kerajaan Sunda ( Pajajaran ). Tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama sebagai Jayakarta . Tanggal 4 Maret 1621 sang Belanda buat pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia.
Tanggal 8 Agustus 1942 sang Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Tanggal 24 Maret 1950 diganti sebagai Kota Praj?A Jakarta. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya. Tahun 1961 menggunakan PP No. Dua tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemda Khusus Ibukota Jakarta Raya. Tanggal 31 Agustus 1964 menggunakan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
Selain sebagai ibukota negara Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa keunikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Monumen NasionalMonas atau Monumen Nasional merupakan ikon Kota Jakarta. Tugu tadi terletak pada pusat Kota Jakarta, menjadi tempat wisata & sentra pendidikan yg menarik bagi rakyat Jakarta & sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun lalu pada tahun 1961. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban, & Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan sang Presiden Soekarno. Mulai dibuka buat generik semenjak lepas 12 Juli 1975.
- Ukuran dan Isi Monas. Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk Lingga Yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
- Lidah Api. Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
- Pelataran Puncak Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan elevator dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling elevator terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di Kota Jakarta.
- Pelataran Bawah. Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah, yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
- Museum Sejarah Perjuangan Nasional Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas, yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari zaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G-30-S-PKI.
Ondel-Ondel Betawi
Ondel-ondel merupakan pertunjukan spesial masyarakat Betawi yang seringkali tampil dalam berbagai perayaan misalnya pesta panen, penyambutan tamu, serta aneka macam perayaan resmi lainnya. Ondel-ondel adalah boneka super besar yg tingginya sanggup mencapai kurang lebih 2,lima meter dengan lebarnya lebih kurang tiga kaki. Ondel-ondel ini mengenakan sandang berwarna-warni & riasan paras tebal, pula majemuk hiasan di kepalanya. Berperan sebagai subjek pengendali ondel-ondel adalah seorang pria yang berjalan dan menari bersama musik spesial Betawi.
Jalan MH Thamrin (Jakarta)
Jalan Muhammad Husni Thamrin atau Jalan Thamrin adalah nama salah satu jalan utama Jakarta & pula merupakan pusat usaha. Nama jalan ini diambil menurut nama seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Mohammad Husni Thamrin. Jalan ini membentang sepanjang 2.Lima km berdasarkan Bundaran Air Mancur Bank Indonesia, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat hingga Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jalan ini merupakan tempat 3 in 1 & dilewati oleh Bus Trans-Jakarta Koridor 1 & pula biasa di pakai buat Car Free Day. Di jalan ini masih ada Kedutaan-kedutaan Besar, Hotel Indonesia dan Bundaran HI.
Tanjidor
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di wilayah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yg digunakan umumnya sama seperti orkes barisan.
Kesenian Tanjidor umumnya digunakan pada musik jalanan tradisional, atau pesta cap gomeh pada kalangan Cina Betawi. Musik ini adalah sisa menurut musik baris & musik tiup zaman Belanda pada Indonesia. Juga umumnya kesenian ini dipakai buat mengantar pengantin atau dalam program pawai wilayah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan pada suatu loka yg akan dihadiri sang warga Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
Kota Tua
Jakarta (atau dulu dikenal sebagai Batavia) pernah sebagai sentra pemerintahan VOC dan Hindia Belanda. Oleh karenanya, banyak gedung-gedung yg dibangun khusus buat kantor pemerintahan & tempat tinggal peristirahatan. Gedung balai kota, misalnya, sanggup ditemukan di Kota Tua yang terletak di utara Jakarta. Kota ini dibangun bangsa Belanda pada 1621 dan bekas-bekas gedung pemerintahan lainnya masih berdiri dan seringkali menjadi loka tujuan wisatawan pada maupun luar negeri.
Apa yang membuat Kota Jakarta menarik? Sejak zaman Belanda, Jakarta sudah menjadi medan magnet para pendatang dari dalam dan luar negeri. Penduduk Jakarta berasal dari beragam suku bangsa, yakni Betawi, Sunda, Jawa, Batak, Padang, Bugis, Bali, Ambon, Papua, dan banyak lainnya. Keberagaman masyarakat ini tentu saja turut berperan dalam menciptakan keanekaragaman keunikan Jakarta. Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, dan budaya.
Keunikan Daerah Lain
Setiap kota memiliki lambang khusus yang dipakai buat aneka macam keperluan. Selain itu, setiap kota jua mempunyai ciri khusus yg membedakannya dari wilayah lain. Berikut beberapa keunikan wilayah lain yg ada pada Indonesia.
1. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu ini sebagai keliru satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yg datang ke Kota Pontianak. Hasil pengukuran sang tim BPPT, menampakan, posisi tepat Tugu Khatulistiwa ketika ini berada dalam 0 derajat, 0 mnt, tiga,809 dtk lintang utara; &, 109 derajat, 19 mnt, 19,9 dtk bujur timur.
Eristiwa penting dan menakjubkan pada lebih kurang Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik balik mentari , yakni fenomena alam saat mentari tepat berada pada garis khatulistiwa. Pada waktu itu posisi matahari akan sempurna berada di atas kepala sehingga menghilangkan seluruh bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada insiden klimaks tersebut, bayangan tugu akan ?Menghilang? Beberapa detik saat diterpa sinar Matahari. Peristiwa titik kulminasi surya itu terjadi setahun 2 kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
2. Reog Ponorogo
Kota Ponorogo di Jawa Timur dikenal sebagai Kota Reog. Reog mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Alat musik pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret.
Satu gerombolan reog biasanya terdiri menurut seorang warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong & Prabu Kelono Suwandono. Jumlah grup reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang. Peran utama berada dalam tangan warok dan pembarongnya. Seorang pembarong, wajib mempunyai kekuatan ekstra. Dia wajib memiliki kekuatan rahang yang baik, untuk menunda menggunakan gigitannya beban ?Dadak Merak? Yakni sebentuk ketua harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi 2 meter yg beratnya bisa mencapai 50-an kilogram selama masa pertunjukan.
4. Anoa
Sulawesi memiliki binatang unik yang dikenal dengan Anoa (sapi kerdil). Ada dua spesies anoa, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960- an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Anoa Pegunungan juga dikenal menggunakan nama mountain anoa, anoa de montana, anoa de quarle, anoa des montagnes, dan quarle?S anoa. Sedangkan anoa dataran rendah pula dikenal menggunakan nama lowland anoa, anoa de ilanura, atau anoa des plain.
5. Burung Cenderawasih
Burung Cenderawasih menjadi maskot Papua ini memang mempunyai estetika dengan warna bulu yg indah. Lantaran kemolekan warnanya, burung cenderawasih disebut menjadi burung menurut surga atau bird of paradise. Warna bulu cenderawasih yg mencolok umumnya merupakan kombinasi beberapa warna yang lain misalnya hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, & ungu.
Burung cenderawasih mangkat kawat (Seleucidis melanoleuca) adalah jenis yg sebagai maskot atau bukti diri Provinsi Papua. Selain sebagai maskot Papua, rakyat di Papua pula sering memakai bulu cenderawasih sebagai pelengkap atau hiasan dalam sandang adat mereka.
Sebab keindahan bulunya, keberadaan burung cenderawasih ini kian lama kian terancam. Perburuan & penangkapan liar buat tujuan perdagangan dan kerusakan tempat asal hidup di alam bebas sebagai beberapa penyebab primer kian langkanya burung ini.
6. Bunga Bangkai
Bengkulu dikenal sebagai kota asal bunga bangkai berukuran raksasa ini. Bunga bangkai yang dikenal juga dengan bunga kibut (Amorphophallus titanum) adalah bunga majemuk terbesar di dunia, endemik Sumatra. Merupakan Flora Identitas Provinsi Bengkulu Disebut bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk untukmengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Bunga bangkai berbeda menggunakan bunga rafflesia lantaran bunga rafflesia memiliki daun & btg, termasuk pada suku talas-talasan (Araceae). Bunga bangkai terdiri atas dua bagian primer: seludang dan tongkol dan mempunyai siklus hayati yg unik ? 2 tahap?, yaitu masa berdaun (vegetatif) dan masa berbunga (generatif). Kedua tahapan itu selalu diselingi sang masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung 20-40 tahun, semenjak mulai biji hingga pertama kali berbunga.
Cara menghargai budaya yang berbeda-beda : Indonesia memiliki banyak keragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal: Cara berbicara, cara berpakaian, mata pencaharian, dan adat istiadat Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun.
No comments:
Post a Comment