Pages

Tuesday, July 21, 2020

RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL

RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL

 RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL
 RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL

bentuk produk,bentuk hiasan,fungsi hiasan,teknik pembuatan hiasan pada produk,ketepatan penerapan hiasan pada produk fungsi hias - Bab 1  : Kerajinan Fungsi Hias

Kepulauan Indonesia sejak zaman Prasejarah berada pada wilayah Indonesia, merupakan daerah yg terdiri atas ribuan pulau. Letaknya diapit oleh benua Asia & Australia serta samudra Hindia-Pasifik. Berdasarkan letak kepulauan Indonesia seperti itu, Indonesia di daerah khatulistiwa, dan pada wilayah hembusan angin

musim Indo-Australia.

Adanya dua demam isu, yaitu animo hujan dan kering, mengakibatkan penduduk Indonesia pada menjalankan kehidupannya selalu beradaptasidengan alam. Silih bergantinya kedua isu terkini tadi menyebabkan rakyat biasa hidup berpindah pindah sejak dahulu. Mulai berdasarkan berpindah loka tinggal sampai

berpindah kegiatan, seperti kegiatan bertani, berkebun, membuat kerajinan, bertukang, berburu, mencari ikan, berdagang, dan aktivitas lainnya yg disesuaikan dengan perubahan isu terkini waktu itu.

Kegiatan menciptakan kerajinan berhubungan dengan kegiatan pembuatan benda-benda kebutuhan hidup. Benda-benda tadi sangat diperlukan oleh semua manusia buat mempermudah dan meningkatkan kecepatan produktivitas kerja. Sejak, dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari dari pakaian sampai kebutuhan ritual budaya.

Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan & keindahan tanah air dan budaya lantaran

pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Bahan standar kerajinan banyak sekali tersedia di bumi Indonesia. Kekayaan alam & budaya Indonesiamerupakan kapital munculnya keberagaman motif, bentuk, bahan, dan teknik dalam karya kerajinan Indonesia. Budaya Indonesia yang unik dan mempunyai ciri spesial kedaerahan sebagai

acuan yg dapat sebagai ilham pada memasak asal daya tersebut menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis. Berdasarkanperkembangannya, kerajinan sangat ditentukan oleh budaya luar sebagai akibatnya didapatkan bentuk & corak produk yg beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan rakyat yang juga beraneka ragam.

Banyak kerajinan Indonesia yg telah dikenal di mancanegara. Katakan saja batik.

Batik adalah salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang beredar ke seluruh pelosok negeri. Batik sebagai kebangaan Indonesia pada global internasional sebagai warisan budaya nenek moyang yg patut dilestarikan, dipelajari, & terus dikembangkan oleh setiap generasi.

A.     Prinsip Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan adalah bagian dari seni rupa terapan yg diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalammembuat benda-benda kebutuhan hidup yang dibuat buat tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai estetika. Produk kerajinandibuat tentunya memiliki tujuan. Selain buat menghias & kegunaan mudah, produk kerajinan dibuat buat aneka macam tujuan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk

kerajinan.

a.      Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.

b.      Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.

c.       Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.

d.      Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.

e.      Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

Selain itu, kerajinan yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis, dimana kerajinan itu sendiri dapatmenambah nilai jual suatu produk. Di bawah ini ditampilkan citra produk kerajinan yang membedakan antara kerajinan fungsi pakai dankerajinan fungsi hias.

Adapun prinsip kerajinan fungsi hias mencakup hal-hal berikut.

1.      Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Hias

Sumber daya alam Indonesia yg dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi mempunyai ciri asal daya alam yang tidak sama satu sama lainnya. Seperti laut, asal daya alam yg didapatkan bebatuan, cangkangkerang, sisik ikan, tulang ikan, flora bahari, & sebagainya. Daratan Indonesia mempunyai kekayaan alam pada antaranya kayu, logam,bebatuan, tanah liat, tanaman (serat), dan masih poly lagi.

Bahan dasar yang dapat digunakan seba gai kerajinan sudah dipelajari pada kelas sebelumnya, yaitu dapat dibuat dari bahan alam, bahan protesis, bahan limbah organik, & bahan limbah anorganik. Semua bahan bisa diperoleh dari alam maupun diolah sendiri,bahkan sampai memanfaatkan bahan limbah yg terdapat pada lingkungan lebih kurang. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapatmenciptakan sebuah produk kerajinan yg dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Adapun bahan-bahan yang dimaksud tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

a.    Bahan Alam

Bahan alam adalah sesuatu yang masih ada di alam semesta. Bahan alam merupakan ciptaan Tuhan yang beredar pada bumi, baik pada darat, pada bawah tanah, juga pada bawah laut. Bahan alam yang dapat dipakai untuk produk kerajinan pada antaranya: tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu.

Adapun keunikan berdasarkan bahan alam tadi merupakan tanah liat mempunyai tekstur halus dan kenyal. Serat btg pisang memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. Kayu bersifat keras dan mempunyai warna. Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dankuat. Kulit mempunyai tesktur bagian atas kulit hewan yang menarik menggunakan menampilkan rona-warna alaminya. Logam emas, perakatau perunggu memiliki kesan glamor & bertenaga. Batu mempunyai beraneka warna yang menenangkan.

b.    Bahan Buatan

Bahan protesis adalah sesuatu yang diolah insan dengan menggunakan bahan kimia & paduannya, bukan asli menurut alam, buat mendapatkan impak duplikasi bahan alam. Bahan buatan yang bisa dihasilkan buat produk kerajinan pada antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun.

Keunikan dari bahan buatan tersebut adalah lilin memiliki tekstur lembut. Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya, baik tektur kasar maupun halus. Fiberglass  bersifat kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.

c.    Bahan Limbah Organik

Bahan limbah organik merupakan limbah yg sanggup dengan mudah diuraikan atau gampang membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organic dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari. Bahan yg dapat dipakai buat produk kerajinan di antaranya kulit jagung, kertas/ kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa.

Keunikan menurut bahan limbah organik adalah, sisik ikan mempunyai warna yg berkilau. Kerang memiliki kesan bertenaga. Jerami mempunyai kesan alami. Kulit jagung mempunyai tektur kasar & berwarna kuning belia alami. Tempurung kelapa bertektur kasar namun bisa jua dibentuk tektur halus, memiliki sifat kuat & keras. Kertas mempunyai sifat mudah sobek, tetapi bertenaga apabila dicampur dengan lem. Kardus memiliki warna cokelat yang spesial .

d.    Bahan Limbah Anorganik

Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan nir mampu diuraikan atau nir sanggup membusuk.Limbah anorganik tidak mengandung unsure karbon. Contoh limbah anorganik yang dapat dipakai menjadi produk kerajinandi antaranya: karet ban, plastik, kaleng, stereofoam, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik.

Keunikan bahan limbah anorganik adalah karet ban memiliki sifat lentur. Plastik memiliki wujud yang transparan & mengkilap. Kaleng memiliki tekstur kasar & kuat. Stereofoam mempunyai bentuk yang lunak & gampang dibuat. Kaca memiliki wujud yang transparan & berkilau. Logam besi/baja memiliki kesan bertenaga & kekar. Pecahan keramik memiliki sifat keras dan nir beraturan, tetapi daya kilapnya dapat menyebabkan pengaruh lain ketika dibuat hiasan mozaik.

Semua macam bahan dasar buat menghasilkan kerajinan yg sudah disebutkan di atas bisa dipakai menjadi kerajinan fungsi hias & fungsi gunakan. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias, diperlukan sebuah teknik yang sinkron menggunakan ciri bahandasar yg dipakai dan tujuan menurut pembuatan produk kerajinan. Tentunya banyak teknik yg digunakan buat bekerja pada membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi gunakan.

Setiap teknik memiliki kekhasan sinkron dengan karakteristik bahan dasar yg digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun ditentukan sang alat yg dipakainya. Sebuah alat dapatmempercepat & mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang dipakai pula bergantung pada kebutuhan penggunaan tekniktersebut. Teknik yg dipakai pada antaranya adalah teknik jahit buat tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir buat kayu menggunakan indera pahat, teknik rajut buat serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam buat serat & pita menggunakan jarum, dan lain-lain. Namun, terdapat teknik yang nir menggunakan alat melainkancukup hanya menggunakan tangan, misalnya teknik lipat buat origami.

2.     Ketrampilan Tangan

Dalam sejarahnya, kata ?Ketukangan? (keahlian tukang) atau kata lain perajin, dahulu yang adalah proses kerja para tukangberkembang sebagai ?Kekriyaan? (craftmanship). Pada awalnya, pekerjaan yg dilakukan dengan tubuh & tangan tanpa dibekali ilmu desain. Kemudian makin usang berkembang menjadi kerja yg bersifat canggih bahkan dapat melebihi seseorang artis atau desainer. Ketukangan atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara banyak sekali jenis kerja, tetapi permanen dengan dasar pencerahan material.

Kesadaran material (material consciousness) merupakan kesadaran bekerja melalui dan menggunakan alat-alat yg ada pada kita. Dengankata lain, pencerahan seorang perajin buat menghasilkan sesuatu yg berkualitas disertai kepekaan pada apa yang terpaut denganperkakas itu. Artinya, kepekaan si pengrajin kepada energi insan, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.

3.      Unsur Estetik

Nilai estetik pada karya kerajinan fungsi hias dipandang dari aspek bentuk, warna ragam hias, & komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan /aneka ragam bentuk, sinkron fungsi yaitu sebagai produkhiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan dibuat menurut dalam proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, dan sentra perhatian sebagai akibatnya dihasilkan produk kerajinan yg harmonis. Fungsi warna adalah menjadi penunjang estetika dan jua sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karyakerajinan bisa menaikkan citra produk kerajinan tadi.

4.      Unsur Hiasan

Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yg dibentuk menggunakan berbagai cara di antaranya dilukis, diukir, dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan dalam produk kerajinan:

(a)  hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat,

(b)  hiasan terstruktur; yaitu hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Ragam hias merupakan bukti diri suatu wilayah yang mempunyai keunikan & ciri yg tidak sinkron dari wilayah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada beragam benda, misalnya kain, ukiran pada rumah & perabotan tempat tinggal tangga,senjata tradisional, alat music tradisional, pakaian wilayah, aksesoris dan perhiasan.

Unsur hiasan yg terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinanmemiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yg memperkaryakhasanah kerajinan Indonesia sejak dahulu sampai kini dimana kerajinan memiliki karakteristik khas yang tidak dapat disamakan dengannegara-negara lainnya.

Ragam hias mempunyai makna simbolik sehingga perajin perlu memahami tujuan menurut pembuatan produk kerajinan & memaknai ragam hias yang terkandung dalam produk kerajinan tadi. Ragam hias bisa dimodifakasi sebagai aneka macam bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan buat memperkaya produk menjadi bagian menurut kerajinan inovatif.

Ragam hias yg ditampilkan dalam sebuah produk kerajinan bertujuan buat estetika & keunikan sebagai akibatnya baik produk kerajinan fungsi hias juga fungsi pakai sama-sama membutuhkanunsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias, tentunya unsur hiasan (ornament) ini terasa begitu kental ditonjolkan, mengingat kerajinan fungsi hias mempunyai fungsi menjadi hiasan. Adapun fungsi gunakan unsur hiasan ditampilkan lebih sedikit, terasa sebagai kesan saja karena kerajinan fungsi gunakan memang memiliki kecenderungan yg tinggi dalam kegunaan praktis.

B.     Produk Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan fungsi hias dibuat menggunakan tujuan menjadi berikut.

1.       Untuk memenuhi kebutuhan. Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan fungsi hias adalah untuk penghias. Contoh:

a.       hiasan dinding; untuk memperindah dinding ruangan seperti kaca patri, lukis kaca, tapestri, kerajinan logam.

b.      hiasan gantung; sebagai elemen dekorasi untuk mempercantik dan memperindah ruangan, seperti umbul-umbul, penjor, hiasanpintu/jendela, hiasan langit-langit.

c.       elemen estetis interior atau eksterior; seperti pembatas ruang, hiasan sudut ruang, hiasan jendela/pintu.

2.      Kerajinan fungsi hias modifikasi

Kerajinan fungsi hias dapat jua dibentuk menggunakan memodifikasi bahan dan teknik. Para perajin terkadang menciptakan inovasi dalam produk kerajinan mereka yang dinilai sudah usang atau membosankan. Salah satu cara yg dilakukan merupakan menambahkan hiasan pada sebagian karya supaya terlihat lebih unik & menarik. Misalnya, menggunakan memadupadankan bahan dasar yang tidak sama tekstur atau teknik pembuatannya, tetapi dalam akhirnya sebagai satu kesatuanproduk. Cara misalnya ini dinilai berhasil untuk bisa menaikkan daya tarik dan nilai jual terhadap produk yang dimaksud.

Di bawah ini adalah model produk kerajinan fungsi hias.

1.       Hiasan Janur

Janur (dari bahasa Jawa) adalah daun muda dari beberapa jenis palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di Indonesia sebagai pemenuh kehidupan sehari-hari dan sebagai penunjang acara adat. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia  sudah mengenal janur dan menggunakan janur hingga turun-temurun. Bahkan dapat dikatakan bahwa kerajinan janur yang ada di wilayah Indonesia merupakan hiasan wajib yang digunakan pada upacara adat oleh sejumlah suku.

Masyarakat suku di Bali, Jawa, Sunda, dan Sumatra biasa memanfaatkan janur untuk dianyam.  Teknik merangkai janur mencapai puncak estetika di Bali dan beberapa tempat di Jawa.Bentuk keindahan yang beraneka ragam dari kerajinan janur dapat disaksikan saat upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Ada berbagai bentuk, ukuran, dan kegunaan dari janur  yang dibuat, dan semuanya tentunya memiliki makna masing-masing.

Janur yang masih terangkai dalam tangkai daun diikat menggunakan bamboo panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang dalam ujungnya diletakkan pada gerbang atau tepi jalan & dianggap p?Njor(bahasa Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembang mayang (mayang sepasang) sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah tempat tinggal tangga. Hiasan serupa pula ditemukan dalam upacara-upacara di Bali. Janur bisa pula dianyam atau dirangkai sebagai bermacam-macam bentuk dalam kerajinan merangkai janur. Tetapi bisa juga dikembangkan menjadi hiasan meja dalam jamuanmakan tradisional. Selain buat hiasan, janur jua dianyam dan dipakai buat membungkus makanan lantaran tahan panas & bertenaga dan terlihat lebih tradisional. Contohnya, ketupat, bacang, dan burasa.

Perlu keuletan pada menciptakan dekorasi dari janur ini. Alat yg diperlukan buat membuat dekorasi ini merupakan pisau, straples & isinya, jarum pentul, benang kasur, paku, gedebog pisang, bokor, & tentu saja janur. Dekorasi janur ini memang unik, tidak terdapat pada negara lain.

a.      Alat Produksi Hiasan Janur

Peralatan hiasan janur terdiri atas banyak sekali macam, pada antaranya misalnya berikut.

1)       Alat Pemotong

Pisau digunakan untuk membelah, memotong, dan menyayat janur. Dengan memakai pisau yang tajam, potongan janur akan terlihat rapi dan gampang digunakan meskipun janur disusun dengan ketebalan tertentu.

2)     Benang Kasur

Benang kasur digunakan untuk menjahit

3)     Stapler

Stapler digunakan untuk menyambung janur satu dan lainnya

4)     Bambu atau Lidi

Digunakan buat menusuk tumpukan janur supaya memiliki poros

b.     Bahan Pembuatan Hiasan Janur

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk hiasan janur merupakan seperti berikut.

1)      Janur

Hiasan janur memakai bahan dasar janur yg asal menurut daun belia pohon kelapa, enau ataupun rumbia.

2)     Pewarna

Pewarna yang dipakai buat janur merupakan teres atau nophal. Teres adalah homogen rona yg biasa digunakan buat mewarnai makanan. Nophal adalah bahan rona yg biasa dipakai buat mewarnai bagor, karung, bilah bambu, bahan tikar, dan jenis bahan alam lainnya.

3)     Bambu Batangan

Bambu batangan digunakan sebagai tiang berdasarkan hiasan janur.

c.     Proses Pembuatan Hiasan Janur

Proses pembuatan janur bisa dilakukan menggunakan bentuk yang paling sederhana terlebih dahulu. Di bawah ini adalah langkah- langkah yg dilakukan buat latihan menciptakan hiasan janur. Berikut in diisajikan pembuatan hiasan janur dengan bentuk hewan belalang.

2.      Hiasan Lukis Kaca

Lukis kaca merupakan jenis kerajinan yg menampilkan gaya lukisan pada atas media kaca. Gaya lukisan yg sering dipakai adalahdekoratif lantaran lukisan dibentuk dengan poly elemen hiasan pada setiap ornamen yg dipakai. Dilihat dari pewarnaan yg seringdigunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan sehingga bila dipakai menjadi penghias ruangan, tampak tembus pandang.

Lukis kaca berkembang di aneka macam wilayah Indonesia. Wilayah yg dikenal masyarakatnya penghasil lukis kaca adalah Cirebon, Jepara,dan wilayah yg beredar di kepulauan Jawa. Sejak dahulu, rakyat Indonesia sudahmengenal lukis kaca. Lukis kaca poly digunakan di bangunan gereja, masjid, jua rumah-rumah tinggal. Tujuannya buat memperindah ruangan.

Selain lukis kaca, terdapat pula kaca patri. Meskipun terkadang mempunyai imbas yang sama, namun teknik pembuatannya tidak sinkron. Lukis kaca dibentuk dengan cara melukis kaca sesuai pola yang diletakkan pada bawah kaca. Adapun kaca patri memakai teknik mematri padabagian sambungan kaca. Baik lukis kaca juga kaca patri terdapat garis luar (out line) yang dibentuk menggunakan warna yang tegas sepertihitam, emas, dan perak.

a.     Alat Pembuatan Lukis Kaca

Dalam pembuatan produk kerajinan fungsi hias lukis kaca, dibutuhkan alat primer, yaitu pena spesifik yang berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada objek hias dalam lukis kaca.

1)      Pena, Pena digunakan untuk membuat outline objek gambar sesuai desain.

2)     Kertas Desain, Kertas desain digunakan sebagai objek yangakan dilukis pada kaca.

3)     Pisau Kertas, Pisau digunakan untuk mengerok gambar yang salah.

4)     Kuas, Kuas digunakan untuk mengecat. Kuas memilikibeberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang ujungnya terlihat rata dan ada yang terlihat lancip. Semua dipakai sesuai dengan kebutuhan saat melukis objeknya.

5)     Meja, Meja digunakan untuk alas pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan permukaan rata.

b.     Bahan Pembuatan Lukis Kaca

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca transparan, lap, pengencer cat, cat kayu.

c.     Proses Pembuatan Lukis Kaca

Di bawah ini, ditampilkan proses pembuatan kerajinan hias lukis kaca. Tahap-tahapnya menjadi berikut.

1.       Membuat gambar sebagai pola

2.      Menebalkan gambar dengan spidol

3.      Gambar ditaruh di bawah kaca dan ditebalkan dengan pena

4.      Memberi warna pada gambar dengan cat

5.      Menutup semua permukaan kaca dengan cat

6.      Lukisan kaca selesai dan dapat dibingkai

3.      Hiasan Tenun Serat

Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada dari tahun 500 SM, terutama pada wilayah Mesopotamia dan Mesirlalu menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan jua negeri China. Oleh karena itu, daerah itu sejak dahulu sudah dikenal menjadi produsen permadani yg terkenal diseluruh dunia, baik dikerjakan dengan manual keterampilan tangan juga menggunakan mesin.

Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap poly kekayaan tenun-menenun, menggunakan aneka ragam teknik & prosesnya, serta ragamhiasnya yang beraneka ragam. Tenun yg memakai indera tenun misalnya gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalampembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti norma pada pembuatan tenun pada umumnya.

Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai berdasarkan tahapan kerja yang jelas, rapikan tertib yang harus dipatuhi, & bermetamorfosis menjadi suatu kebiasaan. Adat tata cara, agama, & lingkungan sudah memengaruhi para penenun dalammengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian juga pada pembuatan hiasan tenun serat. Maka, jadilah hiasan tenun serat yg latif dan dagi dan memilikiharmonisasi warna dan tekstur.

a.     Alat Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Alat yg digunakan pada pembuatan hiasan tenun serat

1)    Kayu Spanram, kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsin.

2)     Batang Kayu, bentuknya menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan.Teknik tenun atau anyam memiliki dua susunan benang, yaitu benang lungsiyang dirakit sebagai dasar bidang tenunanatau anyaman, dan pakan sebagaipembuat warna atau motif terstruktur.

b.     Bahan Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Bahan yg digunakan sebagai hiasan tenun serat adalah:

1)    Benang tipis untuk lungsin

2)    Benang tebal untuk pakan

c.     Proses Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan hiasan tenun sederhana.

1.    Pasang benang lungsi pada pemidangan

2.    Memasukkan benang pakan pada lungsi

3.    Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan

4.      Hiasan Sulam

Orang-orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia dan Yahudi sudah usang mengaplikasi sulaman buat menghias jubah-jubah mereka.

Sulam biasa disebut pula menggunakan bordir, merupakan hiasan yg dibentuk di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit & benang. Dahulu, sulam lebih banyak memakai bahan dasar benang katun, namun selanjutnya, sulam dapat dikembangkan denganpita dan benang nylon yang tebal & kaku. Kain dan benang yg digunakan buat sulaman berbedabeda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yg kemudian, kain atau benang dari wol, linen, & sutra sudah dipakai untuk menciptakan sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman terkini memakai benang sulam menurut katun atau rayon.

Pada umumnya, sulaman dengan benang memakai beberapa jenis tusuk dasar misalnya tusuk jelujur, tikam jejak, silang, feston, rantai, melekat benang, batang.

Adapun hasil akhir sulaman bisa dibedakan sebagai:

·         Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.

·         Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.

·         Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Pada warga Melayu, khususnya daerah Sumatra, sulaman telah memengaruhi ke hi dupan rakyat kaum perempuan . Perempuan diharuskan memiliki keterampilan menyulam semenjak anak-anak sebagai bekal keterampilan mereka pada masa datang. Meskipun dikerjakan menggunakan teknik yang nir mudah, para wanita tersebut tidak merasa sebagai beban. Maka, pada daerah ini, poly berkembanganeka jenis sulaman menggunakan nama dan gaya pembuatan yg unik & khas. Beberapa jenis sulaman yg berkembang sekarang adalah sepertiberikut.

a.     Sulam Kepala Peniti

Sulam ketua peniti merupakan sulaman menggunakan tekstur menyerupai ketua jarum pentul yg berukuran mini . Di Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala rona tersebut dinamai dengan peniti.

b.     Sulam Bayang

Sulam bayang adalah jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yg bertindih, kain warna diletakkan dalam bagian dalam/bawah kain dasar, sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.

c.     Sulam Renda Bangku

Sulam renda bangku adalah jenis sulam yg memiliki fungsi menjadi renda baju atau taplak & lainnya. Dibuat diatas bangku mini berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yg dipakai cenderung halus & mini .

d.    Sulam Pita

Sulam pita menggunakan pita-pita menggunakan berbagai ukuran dan ketebalan. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yg memiliki lubang benang ukuran akbar.

Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun sang rakyat Sumatra Barat adalah jenis sulam ketua peniti, sulam bayang, & sulam renda bangku. Adapun sulam rajut, merenda, & sulam pita poly dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk rakyat Jakarta. Para wanita masa sekarang sudah mulaimerasakan manfaat menurut menciptakan sulaman, yaitu aktivitas pengisi saat luang dan penghilang tertekan menurut rutinitas pekerjaan sehari-hari. Tetapi, nir hanya sekadar itu, kebanyakan orang menyulamkarena kecintaannya terhadap kegiatan tersebut. Jika tidak merasakan bahagia, belum tentu pekerjaan bisa diselesaikan menggunakan baik.

5.      Hiasan Logam

Pada dasarnya, kerajinan logam tembaga, perak, & kuningan khususnya di Indonesia telah terdapat dalam zaman Mataram Kuno. Karyaseni dalam zaman itu berupa alat-alat rumah tangga, relief kaligrafi, koin, logo atau lambang sebuah kerajaan. Gambar, motif, & tema dalam umumnya hampir mempunyai kesamaan dengan motif-motif relief lain terutama motif dalam seni relief ukir. Saat ini hasil dari kerajinan Logam ini pada gunakan sebagai ornament, logo, lampu hias, furnitur, atau souvenir. Tujuannya buat menghiasi suatu tempat atau memperindah suatu ruangan, bukan hanya sekadar buat peralatan rumah tangga.

Pada umumnya, produk hasil kerajainan logam, baik yg berdasarkan tembaga, kuningan juga aluminium yg beli sang pihak hotel, bandara, perkantoran, hunian rumah tinggal hanya buat melengkapi dan mempercantik interior maupun eksterior dan terkadang ada jua yang dibeli sang perorangan maupun diekspor.

Jenis-jenis kerajinan logam menurut cara pembuatannya dapat dibedakan menjadi:

a.       Logam Buatan Tangan

Kerajinan ini murni dibentuk menggunakan tangan, tanpa mengandalkan mesin. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan tangan. Kerajinan inilah yg adalah cikal bakal industri perakdi Indonesia dan bahkan hingga sekarangpun kerajinan perak di Indonesia masih didominasi kerajinan buatan tangan (handmade).

b.      Logam Cetakan

Teknologi cetakan sering dijadikan alternatif produksi kerajinan logam, terutama untuk permintaan produk menggunakan kuantitas akbar dan saat yang terbatas. Proses mencetak logam diawali menggunakan pencairan logam, kemudian dituang ke cetakan yg sudah disiapkansebelumnya sinkron bentuk yang dinginkan. Keuntungan dari sistem pembuatan cetak merupakan penghematan waktu & contoh yg dibuat bisa menjadi sama seluruh. Meskipun begitu, proses akhir (finishing) dari proses cetakan ini masih memakai tangan di antaranya, pengikiran dan pengamplasanbekas-bekas cetakan yg kurang rapi. Kendala utama berdasarkan produksi sistem cetak ini adalah porto mesin cetak yg tidak murah harganya.

c.       Logam Buatan Mesin

Kerajinan logam dengan sistem produksi mesin pula adalah sistem produksi massal. Hanya saja di sini dipakai mesinsebagai pengganti cetakan. Produk-produk yang dibentuk menggunakan mesin umumnya adalah kalung & gelang rantai. Sama halnyadengan mesin cetakan, mesin penghasil perhiasan ini harganya juga relatif mahal. Di Indonesia, kerajinan logam yang dibuatdengan mesin banyak berasal berdasarkan Jawa bagian timur.

            Produksi Pembuatan Kerajinan Logam

a.     Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Logam

Alat produksi pembuatan kerajinan logam; lempengan besi, gunting & patri

b.     Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Logam

Aneka logam yg terdiri berdasarkan; perak, tembaga & emas

c.     Proses Produksi Pembuatan Kerajinan Logam

Adapun proses pembuatan kerajinan logam perak menjadi berikut

1.       Pembuatan desain

2.      Menyisin benan perak sesuai desain

3.      Pengleman perak dengan bubuk perak

4.      Perak dipatri

5.      Desain dengan ukuran besar harus ditempa

6.      Perak yang sudah jadi dicuci dengan lerak

C.     Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias

Kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Bentuk kemasan sangatmembantu produsen mengenalkan produk. Bentuk bungkus sangat membantu perajin atau pembuat mengenalkan dan mendekatkan produk pada konsumennya. Hanya dalam beberapa dtk saja sebuah kemasan bisa mengganti cara pikir seseorang buat mempunyai ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk.

Dilihat dari manfaatnya, bungkus mempunyai 4 fungsi primer, yaitu menjual produk, melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, danmemperindah penampilan produk.

Keempat fungsi ini krusial diperhatikan supaya menarik pada menaikkan daya jual produk. Kemasan menjadi pelengkap karya menggunakan tujuan karya bisa terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, misalnya logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika. Pilihan bahan kemasan harus diubahsuaikan dengan jenis produk kerajinan yg akan dikemas. Penting buat dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, kemasan wajib lebih bermanfaat untuk melindungi keamanan karya berdasarkan kerusakan. Apabila untuk dipamerkan, kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang karya primer.

D.    Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hias

Modifikasi merupakan merubah, menggayakan, menambah/menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi rona, motif, & membangun karya baru yg sangat tidak selaras dari asalnya.

1.       Kerajinan Modifikasi Hasil Kombinasi Bahan atau Teknik

Karya modifikasi bisa dipadukan menggunakan beberapa bahan atau beberapa teknik, yg terpenting merupakan ke 2 bahan atau teknik yang dipadukan merupakan kegiatan menghias sebuah benda agar tampil lebih menarik dari sebelumnya. Setiap wilayah mempunyai keunggulan kreativitas dalam pada memodifikasi kerajinan khas daerah setempat.

2.      Kerajinan Modifikasi hasil Penyederhanaan dan Penggayaan

Para perajin yang biasa berkarya dengan satu jenis contoh karya, ia akan menemukan rasa jenuh, apalagi apabila peminat semakinberkurang. Hal yang bisa dilakukan adalah mengkreasikan karya dengan modifikasi, baik dengan menyederhanakan atau menggayakanbentuk, teknik, atau dekorasinya supaya terlihat sedikit tidak sinkron. Penyederhanaan bentuk dapat membuat karya yang unik & tidak selaras menggunakan aslinya. Menggayakan bentuk seolah-olah terdapat peningkatan kreativitas dalam karya, meskipun yg diubah hanya sebagian mini saja.

3.      Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias Modifikasi

Kemasan adalah sentuhan akhir berdasarkan sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, hal yang perludiperhatikan merupakan ukuran dari karya. Tidak seluruh karya kerajinan bisa dibuat kemasan. Terkadang lantaran ukurannya sangat besarkarya nir bisa dibentuk bungkus. Oleh karena itu, bungkus dapat dilakukan dalam karya-karya yg ukuran mini sampai sedang, yangmudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung pada cocok tidaknya sebuah produk dalam kemasannya. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus sebagai prioritas, meskipun yg dibuatadalah kemasan, perlu dipikirkan agar bungkus tidak eksklusif dibuang, tetapi bisa digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting buat memikirkan bentuk kemasan yang manarik buat dibuat.

Sumber: Buku prakarya kelas IX kurikulum 2021

Dengan adanya liputan yg kami sajikan mengenai bentuk produk,bentuk hiasan,fungsi hiasan,teknik pembuatan hiasan pada produk,ketepatan penerapan hiasan pada produk fungsi hias

, asa kami semoga anda dapat terbantu & menjadi sebuah acum anda. Atau pula anda bisa melihat surat keterangan lain kami jua yg lain dimana tidak kalah bagusnya tentang PENGERTIAN ? ARTI APLIKASI

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

Buka mesin jahit : http://yulvip.Blogspot.Co.Id/2021/02/rangkuman-pelajaran-prakarya-kelas-ix.Html

No comments:

Post a Comment