PRABU MANDRADIPA merupakan raja negara Mandaraka. Ia masih keturunan Prabu Mandrakestu, raja negara Kidarba. Di dalam sarasilah Parisawuli, Mandrakestu disebutkan dengan nama Brahmakestu, putra Bathara Brahmanadewa (putra Sanghyang Brahma) dengan Dewi Srinadi, putri Sanghyang Wisnu dengan permaisuri Dewi Srisekar.
Prabu Mandradipa menikah menggunakan Dewi Ayutanayi, keturunan Prabu Ruryana, raja negara Maespati. Dari perkawinan tersebut beliau memperoleh seorang putra yang diberi nama, Arya Mandrapati. Prabu Mandradipa bersahabat baik dengan Resi Jaladara , berdasarkan pertapaan Dewasana. Persahabatan dan persaudraan ini terus dilanjutkan oleh putranya, Arya dengan gelar Prabu Matswapati, Arya Setatama permanen menjabat menjadi patih Wirata.
Arya Setatama menikah dengan Dewi Kandini, enam keturunan berdasarkan Batara Brahmanakanda putra Hyang Brahma. Dari perkawinan tadi beliau memperoleh seseorang putra yg bernama, Arya Nirbita, yang selesainya dewasa Mandrapati dengan Bambang Anggana Putra, putra Resi Jaladara. Dalam kisah selanjutnya, Bambang Anggana Putra yang sesudah menjadi brahmana di pertapaan Argabelah bergelar Bagawan Bagaspati akhirnya mangkat dibunuh oleh Narasoma/Prabu Salya putra Prabu Mandrapati.
Setelah usianya lanjut & merasa tidak mampu lagi mengendalikan tampuk pemerintahan, Prabu Mandradipa menyerahkan tahta kerajaan pada putranya, Mandrapati. Ia lalu hidup sebagai brahmana hingga akhir hayatnya.
No comments:
Post a Comment