Pages

Sunday, November 8, 2020

Klik Tautan Ini, Lihat Apa yang Terjadi

Seorang remaja putri di mendulang ratusan dolar melalui akun pada Tinder. Melalui media umum yang menjadi situs pertemanan (dating) ini, remaja putri tersebut menerima uang menggunakan cara yg sangat gampang.

Advertising: Mebel Mangaran

Dengan goresan pena yg sangat mudah & mudah dia sanggup menciptakan banyak orang membantunya. Bagaimana caranaya? Trik yang sangat gampang dan sudah lazim digunakan sang banyak pelaku 'robot' di media umum, termasuk pada Indonesia.

Triknya sama menggunakan postingan menarik hati & membuat penasaran. Tentu kita pernah melihat postingan, biasanya di grup atau di akun robot yang mengunggah tulisan dengan taktik beginin:

Pertama:

Unggah foto orang (umumnya perempuan ) sedang mandi di sungai, lalu pada bagian caption ditulis "Ketik satu, kemudian lihat apa yang terjadi"

Kedua:

Unggah foto wanita cantik. Kemudian pada bagian caption ditulis:

"Komentar terakhir dijadikan pacar"

Ketiga:

Unggah pernyataan yg menegangkan & dekat menggunakan diri kita, contohnya berkaitan menggunakan kepercayaan . Atau bagi anak-anak Sekolah Menengah Atas, berkaitan dengan Ujian Nasioanal lalu berikan ancaman:

Misalnya:

Semoga kita semua lulus dala Ujian Nanti. Komen, yg tidak komen tidak lulus.

Atau ancaman bentuk lain, misalnya beri gambar yg samar. Ada lafaz Tuhan. Di caption itu beri penjelasan. Bilang amin yg tidak amin mandul.

Kedua kalimat di atas adalah ancaman. Siapa yg nir takut coba. Seorang pelajar yang mengikuti ujian nasional pasti ingin lulus pada ujian tersebut. Padahal sama sekali nir terdapat kaitannya antara bilang amin dan lulus ujian. Yang sanggup lulus ujian merupakan yang mampu mengerjakan ujian dengan benar.

Begitu pula dengan mandul, namun karena yg dicermati dan dibaca adalah lafaz dewa, niscaya semua orang Indonesia (kecuali yang atheis) takut pada Tuhan, sinkron menggunakan falsasfah bangsa Indonesia yang berketuhanan yang maha esa. Seakan-akan dengan mengabaikan ajakan amin sesudah membaca lafaz tuhan, itu merupakan perintah Tuhan. Padahal, tuhan kentara nir memerintahkan membagikan facebook. Tuhan memberintahkan menjalankan kewajiban agama masing-masing.

Cara-cara seperti itu sangat gampang menghasilkan hubungan dengan akun yang membuatnya. Cara seperti itu pula pernah timbul pada interaksi media yg lain. Pernah booming pada media pesan singkat atau SMS.

Pasti bunyinya begini: "sebarkan sms ini ke 10 temanmu. Kalau nir, niscaya nir lulusdanquot;.

Juga pernah muncul pada media kertas. Yang katanya surat berantai dari penjaga makam Nabi. Sebarkan keterangan ini, supaya kita ikut menerima kebaikan.

Hadeehhh....

Pasti geregetan membaca hal-hal seperti. Bagi orang yang berpikir normal. Masalahnya masih saja poly yang 'tergiur' dan 'penasaran' buat melakukannya.

Kembali ke remaja putri di Tinder. Dia menciptakan hal tadi buat mendapatkan uang. Tidak hanya untuk seru-seruan.

Dia menulis di akun Tindernya: "Kirimi aku lima Dolar dan lihat apa yg terjadidanquot; nir hanya menulis status misalnya itu, namun beliau jua melampirkan angka rekeningnya.

Apa yg terjadi? Yang terjadi benar-benar mencengangkan. Menurut sebuah koran, empat berdasarkan 5 orang yg pria yg melihatnya mengiriminya uang. Bayangkan, lima dolar mungkin merupakan hal yg mini . Tapi kalau hingga seratus dolar orang yg mengirimkan, uang sudah 500 orang.

Sebagai  bandingan, berapa banyak teman facebooknya. Bayangkan separuhnya adalah pria, dan 80% dari pria itu mengirimkan uang. Coba hitung. Banyak kan?

Setelah melakukan aksinya dan poly transfer uang masuk ke rekeningnya, remaja putri tersebut menutup akun tindernya. Dia berkilah tidak melakukan penipuan. Dia hanya menyuruh orang buat mentransfer uang kepadanya & melihat apa yang terjadi. Perkara ada yang melakukan & melihat nir terjadi apa-apa, beliau nir salah .

Yang terjadi adalah, para pria yang mengirimkan lima dolar adalah kehilangan uang secara cuma-cuma.

Sama dengan judul tulisan ini, Klik tautan ini, kemudian lihat apa yang terjadi. Yang terjadi adalah anda sekalian menemukan warta tentang hal ini.

Perkara beramnfaat atau tidak silahkan diresapi sendiri. Jika memang bermanfaat silahkan bagikan melalui akun media sosial masing-masing. Apabila tidak bermanfaat, silahkan tinggalkan begitu saja. Praktis.

No comments:

Post a Comment