Pages

Saturday, November 21, 2020

Kerajaan Mataram Islam (abad 17-19)

Kerajaan Mataram Islam berdiri pada 1586 & raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar ‘’Senopati Ingalaga Sayidin Panatagama’’ artinya Panglima Perang & Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kota Gede.

 raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar Kerajaan Mataram Islam (abad 17-19)
Source: Pihak Ketiga
Kerajaan Mataram mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M). Hal itu merupakan cerminan dari kebesaran jiwa, keberanian, keuletan, & kecakapan serta kuatnya kepribadian Sultan Agung, Ia adalah seorang militer yang ulung, organisator yang berhasil, ahli politik, ahli sastra, ahli filsafat, & sangat mementingkan urusan agama. Dalam sejarah Islam, Kesultanan Mataram memiliki peran yang penting dalam perjalanan sejarah kerajaan Islam di Nusantara.

Hal ini terlihat dari semangat raja-raja untuk memperluas daerah kekuasaan, & mengislamkan para penduduk daerah kekuasaannya, hingga mengembangkan kebudayaan yang bercorak Islam di Jawa. Pada masa Sultan Agung, banyak prestasi besar yang dicapai, antara lain sebagai berikut;

  1. Memperluas daerah kekuasaannya meliputi Jawa-Madura (kecuali Banten & Batavia), Palembang, Jambi, & Banjarmasin).
  2. Mengatur & mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari pemerintahan pusatnya (Kota Gede).
  3. Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris & maritim. Mataram adalah pengekspor beras terbesar pada masa itu.
  4. Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran sehingga mampu menundukkan daerah-daerah sepanjang pantai utara Jawa & mampu menyerang Belanda di Batavia sampai dua kali. Seandainya Batavia tidak dibentengi dengan tembok-tembok yang tinggi, benteng-benteng yang kuat, & persenjataan yang modern, sudah pasti Batavia jatuh ke tangan Mataram.
  5. Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriah) yang berdasarkan peredaran bulan (sejak tahun 1633 M).
  6. Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yakni Sastra Gending & Kitab Sulut. Misal Suluk Wujil (1607 M) yang berisi wejangan Sunan Bonang kepada abdi raja Majapahit yang bernama Wujil.
  7. Menyusun kitab undang-undang baru yang merupakan perpaduan dari hukum Islam dengan ada-istiadat Jawa yang disebut Surya Alam.

No comments:

Post a Comment