Sujud, merupakan bentuk kepasrahan & penghambaan diri manusia kepada oleh maha kuasa, Allah Swt. Karena Hanya pada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. Pada waktu kita sujud maka dahi, telapak tangan, kaki, dan lutut semua menempel ke loka kita bersujud. Inilah posisi paling ideal sebagai bentuk kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan total kepada Allah Swt. Lantaran pada posisi ini manusia berada dalam posisi terrendah dihadapat TuhannNya.
Jika pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang sujud syukur, kini kita akan membahas tentang sujud sahwi dan sujud tilawah beserta rapikan caranya.
1. Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam śalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam. Adapun hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang artinya: "Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi saw bersabda,"Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam śalat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan diteruskan salatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam." (HR. Ahmad dan Muslim).
B. Sebab-karena Sujud Sahwi
Sebab-karena orang yg ?Alat melakukan sujud sahwi merupakan:
- Lupa meninggalkan salah satu rukun śalat seperti lupa melakukan rukuk, iktidal, atau sujud.
- Lupa atau ragu jumlah rakaat.
- Lupa membaca do’a qunut (bagi yang membiasakan qunut).
- Lupa melakukan tasyahud awal.
- Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat.
Dalam kasus rakaat kurang, jika dalam saat ?Alat terdapat yg mengingatkan bahwa rakaat ?Indera kita kurang, maka harus segera berdiri, takbir, & melengkapi jumlah rakaatnya baru lalu melakukan sujud sahwi.
C. Tata Cara Sujud Sahwi
Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yg sedang ?Alat lupa akan bilangan ?Indera yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal & kita baru jangan lupa sebelum beliau salam.
1) Setelah selesai membaca tahiyat akhir, langsung sujud lagi menggunakan membaca:
Artinya; "Maha Suci Allah yang nir tidur dan lupa"
dua) Bangun menurut sujud disertai dengan mengucapkan takbir,
tiga) Kemudian duduk sebentar kemudian takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang sama menggunakan sujud pertama.
4) Duduk kembali dan diakhiri dengan salam.
D. Hikmah Melakukan Sujud Sahwi
- Manusia tidak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusia adalah tempat salah dan lupa. Yang tidak pernah lupa hanyalah Allah Swt. Orang yang berbuat salah, khilaf, dan lupa harus segera memohon ampun kepada Allah dengan membaca istighfar.
- Hikmah berikutnya adalah kita diajarkan untuk bisa memahami bahwa orang lain juga bisa salah. Jika orang tersebut mengakui kesalahannya dan minta maaf, maka sebagai umat Islam diajarkan untuk segera memberi maaf. Ingatlah bahwa sifat takabur itu bisa terjangkit kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Perhatikan kisah ini :
Dikisahkan bahwa Nabi Musa hampir saja terjerumus dalam penyakit takabur ini. Pada ketika ditanya oleh pengikutnya : ?Ya guru, siapakah orang yg paling pandai di muka bumi ini ??
Beliau menjawab : ?Akulah orangnya?.
Seketika itu pula Allah eksklusif menegurnya dan diperintahnya untuk mencari seorang hamba Allah yg salih (Nabi Khidir) & lebih pandai darinya. Beliau akan dipertemukan menggunakan orang itu pada antara 2 samudera . Kisah inilah yang oleh sebagian pakar disebut sebagai proses pendidikan (tarbiyah), kisah Nabi Musa yang bertemu dengan Nabi Khidir dan menyadarkan Nabi Musa akan kekeliruannya. Kisah ini terangkum pada Q.S. Al-Kahfi/18 ayat 60-82.
2. Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah dalam al-Qur’an ketika salat maupun di luar śalat, baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya. Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah, sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang artinya; "Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca al-Qur’an di depan kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud bersama-sama beliau." (HR. Tirmidzi)
a. Sebab-sebab Sujud Tilawah
Sujud tilawah dilakukan lantaran dalam saat membaca atau mendengarkan bacaan al-Qur?An menemukan ayat-ayat sajdah baik dalam ketika ?Indera juga pada luar ?Indera. Adapun ayat-ayat sajdah yang terdapat di pada al-Qur?An berjumlah 15 yaitu:
- Q.S. al-A’raf/7 ayat 206
- Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 15
- Q.S. an-Nahl/16 ayat 49
- Q.S. Al-Isra’/17 ayat 109
- Q.S. al-Hajj/22 ayat 18
- Q.S. Maryam/19 ayat 58
- Q.S. al-Hajj/22 ayat 77
- Q.S. al-Furqan/25 ayat 60
- Q.S. an-Naml/ 27 ayat 25
- Q.S. al-Sajdah/32 ayat 15
- Q.S. Sad/38 ayat 24
- Q.S. Fussilat/41 ayat 38
- Q.S. an-Najm/53 ayat 62
- Q.S. al-Insyiqaq/84 ayat 21
- Q.S. al-‘Alaq/96 ayat 19
b. Syarat Sujud Tilawah
Di pada melaksanakan sujud tilawah harus memenuhi kondisi menjadi berikut:
- Suci dari hadas dan najis
- Menghadap kiblat
- Menutup aurat.
C. Rukun Sujud Tilawah
Adapun rukun sujud tilawah merupakan:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali dengan diawali bacaan takbir
- Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud
- Salam
d. Tata Cara Sujud Tilawah
Tata cara sujud tilawah ada 2 macam, yaitu:
1. Sujud tilawah yang dilakukan pada luar salat.
Adapun cara yg melakukan sujud tilawah pada luar ?Indera sebagai berikut:
- Berdiri menghadap kiblat
- Berniat melakukan sujud tilawah
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali
Pada saat sujud membaca do?A sebagai berikut:
Artinya: ?Aku bersujud pada Tuhan yg menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya.?
- Duduk sejenak
- Salam
dua. Sujud tilawah yg dilakukan pada pada ?Indera.
Adapun cara melakukan sujud tilawah pada dalam ?Indera menjadi berikut:
- Pada ketika kita sedang berdiri pada ?Indera membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat sajdah, kita langsung melakukan sujud satu kali dengan membaca do?A sujud tilawah. Setelah terselesaikan melakukan sujud tilawah tadi kita eksklusif berdiri lagi & melanjutkan ?Indera pulang.
E. Hikmah Melaksanakan Sujud Tilawah
Hikmah melakukan sujud tilawah, yaitu:
- Dijauhkan dari godaan setan.
- Lebih menghayati bacaan dan makna al-Qur’an yang sedang dibaca.
- Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Semua yg ada di bumi ini adalah kreasi Allah Swt. Sudah sebagai keawajiban bahwa mereka harus patuh dan taat pada Allah Swt. Tidak hanya manusia, semua makhluk misalnya mentari , bintang, awan, pohon-pohonan pula bersujud kepada-Nya. Tentunya cara sujud mereka tidak selaras dengan sujud yg dilakukan oleh insan. Ingatlah bahwa kepasrahan, ketaatan, & kepatuhan kepada Allah bisa berpengaruh terhadap akhlak kita pada kehidupan sehari-hari.
Kisah Teladan
Bersujud pada Lapangan Hijau
Salah satu atraksi yang kerap diperlihatkan seorang pemain sepak bola merupakan selebrasi sehabis mereka mencetak gol. Macam-macam gaya dan atraksi dipertontonkan pemain bola waktu mereka melakukan selebrasi. Demikian pula dengan pemain bola yg beragama Islam, mereka pun meluapkan kegembiraan dengan gaya selebrasi yg khas & unik. Demba ba misalnya, beliau merupakan pemain sepak bola kelahiran Prancis berkebangsaan Senegal. Pemain bola muslim yang taat ini populer dengan selebrasi sujud usai membobol gawang versus. Selebrasi sujud ini diperlihatkan pada manapun beliau berlaga, baik pada waktu membela timnas Senegal maupun waktu membela klubnya.
Demikian juga, apa yang dilakukan Timnas Indonesia U-19 sahih-benar lain berdasarkan yg lain. Begitu rekan satu tim berhasil melesakkan gol ke gawang lawan, secara spontan & serempak mereka melakukan selebrasi sujud beserta-sama.
Malam itu, Ahad 22 September 2013 mereka berhasil mempersembahkan Piala AFF 2013 menggunakan mengalahkan Vietnam pada babak final. Sesaat sesudah mereka memenangkan adu pinalti, mereka melakukan selebrasi menggunakan sujud syukur bersama-sama. Begitulah seharusnya sikap seorang muslim, senantiasa mensyukuri apa yang mereka peroleh menjadi bagian menurut wujud keimanan kepada oleh Allah Swt.
No comments:
Post a Comment