Pages

Saturday, March 13, 2021

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu.

Segala sesuatu pada luar individu merupakan sistem yg kompleks, sehingga bisa memengaruhi satu sama lain. Kondisi yg saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu bergerak maju & dapat berubah-ubah sinkron menggunakan syarat. Selain itu, komponen lingkungan itu bisa saling memengaruhi dengan bertenaga. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan buat berubah menjadi buruk. Perubahan itu bisa ditimbulkan oleh makhluk hidup pada satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen primer, yaitu komponen biotik dan abiotik.

  1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
  2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

Hal-hal yang Ditemukan pada Suatu Lingkungan.

Di sekolah, anak-anak menghabiskan saat pada ruangan kelas buat berinteraksi menggunakan teman & guru. Setelah aktivitas sekolah selesai, mungkin pergi ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kita menuju ke loka yang tidak sama pada lebih kurang. Pernahkah engkau mencatat loka yang kamu kunjungi? Apakah kamu jua mempelajari interaksimu menggunakan lingkungan yg kamu kunjungi? Setiap makhluk hayati memerlukan lingkungan eksklusif menjadi loka hidupnya, loka hayati dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat aneka macam jenis makhluk hayati (biotik) dan makhluk tidak hayati (abiotik). Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu daerah asal bagi suatu makhluk hayati. Pada loka tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hayati dan makhluk tidak hidup.

Interaksi pada Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Jika kita mengamati bagian kecil ekosistem atau semua ekosistem yang luas misalnya lautan, maka kita akan bisa mengetahui hubungan keterkaitan pada antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tadi. Setiap organisme tersebut nir dapat hayati sendiri dan selalu bergantung pada organisme yg lain & lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membangun suatu pola hubungan. Terjadi hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.

1. Interaksi Antara Makhluk Hidup menggunakan Makhluk Hidup yg Lain.

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hayati yg lain dapat terjadi melalui rangkaian insiden makan & dimakan, misalnya;

  • rantai makanan,
  • jaring-jaring makanan, dan
  • piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.

Dua. Macam-macam Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk hidup beserta antara dua individu yg tidak sinkron jenis. Ada 3 (3) macam simbiosis, yaitu;

  1. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain. Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
  2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.
  3. Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.

3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun kuliner, peran organisme dibagi menjadi 2 (2), yaitu;

  1. Organisme autotrof, Organisme autotrof adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik yang tersedia di alam. Bahan-bahan anorganik tersebut diolah dan diubah menjadi bahan organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Reaksi fotosintesis terjadi di dalam klorofil. dan
  2. Organisme heterotrof. Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Organisme heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer. Berdasarkan makanannya, konsumen yang merupakan organisme heterotrof dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu: (1) Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora adalah kambing, sapi, dan rusa. (2) Karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah kucing, harimau, serigala, dan beruang. dan (3) Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang.

Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Dalam ekosistem insan berperan sebagai bagian dari komponen biotik & peran insan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kuaalitas lingkungan. Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pemcemaran sungai, laut, tanah dan udara ditimbulkan oleh perilaku insan yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah insan kualitas lingkungan bisa menurun dan bisa mensugesti kelangsungan hayati manusia pada masa datang. Manusia memiliki peranan yang sangat penting buat mengatasi pencemaran lingkungan yg terjadi dampak ulah insan sendiri.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan

Faktor penyebab perubahan lingkungan dapat dibedakan sebagai faktor alam dan faktor manusia. Faktor yang bisa menyebabkan kerusakan diantaranya gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, & kebakaran hutan. Faktor insan berupa aktivitas manusia yg menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, & sebagainya) secara asal-asalan, menebang hutan asal-asalan, & sebagainya. Penebangan hutan hujan tropik di Indonesia dapat berpengaruh dalam perubahan iklim dunia lantaran hutan adalah paru-paru global.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Zat atau bahan yang bisa menyebabkan pencemaran dianggap polutan. Polutan merupakan suatu zat atau bahan yg kadarnya melebihi ambang batas dan berada dalam saat dan tempat yang tidak sempurna, sebagai akibatnya adalah bahan pencemar lingkungan, contohnya: bahan kimia, debu, panas dan bunyi. Syarat-syarat suatu zat diklaim polutan bila keberadaannya dapat mengakibatkan kerugian terhadap makhluk hayati lantaran jumlahnya melebihi normal, berada dalam waktu yang tidak tepat, & pada tempat yang nir sempurna. Polutan tersebut bisa menyebabkan lingkungan sebagai nir bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hayati lainnya.

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke pada atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan dalam kesehatan manusia secara generik dan menurunkan kualitas lingkungan. Udara dikatakan apabila udara tersebut mengandung unsur-unsur yg mengotori udara. Pencemaran udara ditimbulkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, & asap r*kok. Setiap bahan buangan penyebab pencemaran udara tersebut mempunyai imbas sendiri-sendiri bagi manusia.

  • CO (Karbon monoksida). Jika mesin mobil dihidupkan dalam garai tertutup, orang yang ada di garasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil gelap tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam kabin mobil dan dapat menyebabkan kematian.
  • SO & SO2bereaksi dengan air hujan mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, besi dan logammudah berkarat, dan lain-lain.
  • Asap r*k0k menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, memengaruhi janin dalam kandungan, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
  • CFC (Cloro Fluoro Carbon) biasa ditemukan di pendingan ruangan (AC), lemari pendingan, busa jok mobil. CFC dapat merusak lapisan ozon dan juga menyebabkan pemanasan global..
  • CO2 (Karbon dioksida). Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah akan mengakibatkan efek rumah kaca.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain, seperti berikut.

  • Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan.
  • Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi/karat pada logam, dan memudarnya warna cat.
  • Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam (efek hujan asam).
  • Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Hal ini sering disebut pemanasan global (global warming)

2. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain: limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah industri.

  • Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai.
  • Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
  • Limbah Industri, Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahanminyak mengancam kehidupan ikan,  terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain:

  • Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
  • Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) yang dapat berakibat kurang oksigen di perairan yang dapat membunuh biota perairan dan terjadinya pendangkalan dasar perairan.
  • Menjalarnya wabah penyakit karena air yang kotor menjadi sumber penyakit, di antaranya muntaber.

Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan

  • Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
  • Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
  • Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
  • Memperluas gerakan penghijauan atau reboisasi.
  • Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
  • Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

No comments:

Post a Comment