Pages

Showing posts with label IPS. Show all posts
Showing posts with label IPS. Show all posts

Tuesday, October 20, 2020

Mengenal Kondisi Alam Indonesia

Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai asal daya alamnya. Tidak heran jika poly wisatawan dari banyak sekali dunia tertarik & datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah misalnya Bali, Yogyakarta, Lombok, & lain-lain, sehingga mendatangkan laba ekonomi yg tidak sedikit.

Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah diantaranya terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisiografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

1. Keadaan Fisik Wilayah

Sebagai suatu wilayah, Indonesia mempunyai keadaan fisik eksklusif. Keadaan fisik tersebut bisa dikenali dari keadaan geologi, bentuk muka bumi, & iklim. Keadaan fisik akan memengaruhi corak atau ciri kehidupan makhluk hayati yg tinggal pada atasnya.

A. Kondisi Geologi Indonesia

Bumi loka kita hidup, nir bulat secara utuh, tetapi terdiri atas lempengan yg berkiprah terhadap satu dan lainnya. Indonesia terletak dalam pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, & Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan menggunakan Lempeng Eurasia pada lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukkan menggunakan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara. Tumbukan lempeng tersebut kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian sebagai gunung api di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.

Selain terbentuk pegunungan dan gunung api, tumbukkan antarlempeng juga menghasilkan fenomena gempa bumi. Gempa bumi terjadi karena lempeng yang saling bertumbukkan kemudian menghasilkan getaran yang sampai ke permukaan bumi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi, terutama pulau-pulau sepanjang pertemuan lempeng Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi. Gempa yang terjadi dapat dibedakan menjadi gempa tektonik maupun vulkanik. Gempa tektonik adalah gempa karena pergerakan lempeng tektonik, sedangkan gempa vulkanik adalahgempa yang terjadi karena adanya aktivitas kegunungapian.

Gempa bumi bisa menyebabkan bencana lainnya yaitu Tsunami. Goncangan dampak gempa bumi membuat gerakan tanah di dasar bahari, sehingga mengakibatkan gelombang. Ketika sampai pada pantai, gelombang tersebut semakin akbar dan menimbulkan bencana tsunami.

Selain gempa bumi, Indonesia juga rawan akan bala letusan gunung barah. Gunung berapi merupakan lubang kepundan atau rekahan pada kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kaldera atau rekahan. Sewaktu-ketika gunung berapi tersebut bisa meletus.

Sebagian gunung yg terdapat di Indonesia adalah gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif merupakan adanya kegiatan kegunungapian misalnya semburan gas, asap, & material menurut pada gunung berapi. Di Indonesia, sebagian akbar gunung berapi tersebar pada sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Gunung berapi juga poly ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat populer di dunia karena letusannya yg sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi loka keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke bagian atas bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kaldera atau rekahan. Sewaktu-ketika gunung berapi tersebut bisa meletus.

Sebagian gunung yang ada di Indonesia adalah gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yg aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, & lontaran material menurut dalam gunung berapi.

Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Gunung berapi juga poly ditemui pada Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi pada Nusantara sangat populer di global karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Berikut Daftar Nama Gunung Berapi Di Indonesia

  1. Gunung Agung, di Pulau Bali
  2. Gunung Abang, di Pulau Bali
  3. Gunung Anjasmara, di Jawa Timur
  4. Gunung Argopuro, di Jawa Timur
  5. Gunung Arjuno, di Jawa Timur
  6. Gunung Aseupan, di Banten
  7. Gunung Awu, di Sulawesi Utara
  8. Gunung Balease, di Sulawesi Selatan
  9. Gunung Baluran, di Jawa Timur
  10. Gunung Bandahara, di NAD
  11. Gunung Batok, di Jawa Timur
  12. Gunung Batur, di Bali
  13. Gunung Batutara, di Laut Flores
  14. Gunung Batusibela, di Maluku Utara
  15. Gunung Bawakaraeng, di Sulawesi selatan
  16. Gunung Botto Kabobong, di Sulawesi selatan
  17. Gunung Bromo, di Jawa Timur
  18. Gunung Bukitunggul, di Jawa Barat
  19. Gunung Bur ni Telong, di NAD
  20. Gunung Burangrang, di Jawa Barat
  21. Gunung Cikurai, di Jawa Barat
  22. Gunung Ciremai, di Jawa Barat
  23. Gunung Dempo, di Sumatera Selatan
  24. Gunung Galunggung, di Jawa Barat
  25. Gunung Gamalama, di Ternate Ma-lut
  26. Gunung Gamkonora, di Maluku Utara
  27. Gunung Gede, di Jawa Barat
  28. Gunung Halimun, di Banten
  29. Kawah Ijen, di Jawa Timur
  30. Puncak Jaya di Papua
  31. Gunung Kabaena, di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara
  32. Gunung Karang, di Banten
  33. Gunung Karangetang, di Sulawesi Utara
  34. Gunung Kelud, di Jawa Timur
  35. Gunung Kerinci, di Jambi
  36. Gunung Krakatau, di Selat Sunda
  37. Gunung Lasem, di Rembang Jawa Tengah
  38. Gunung Lawu, di Jawa Timur
  39. Gunung Leuser, di NAD
  40. Gunung Lompobattang, di Sulawesi Selatan
  41. Gunung Malabar, di Jawa Barat
  42. Gunung Marapi, di Sumatera Barat
  43. Gunung Mekongga, di Sulawesi Tenggara
  44. Gunung Merapi, di Jawa Tengah
  45. Gunung Merbabu, di Jawa Tengah
  46. Gunung Muria, di Jawa Tengah
  47. Gunung Nepo ,di Sulawesi Selatan
  48. Gunung Pangrango, di Jawa Barat
  49. Gunung Papandayan, di Jawa Barat
  50. Gunung Patuha, di Jawa Barat
  51. Gunung Penanggungan, di Jawa Timur
  52. Gunung Perkison, di NAD
  53. Gunung Pesagi, di Lampung
  54. Gunung Pesawaran, di Lampung
  55. Gunung Prahu, di Jawa Tengah
  56. Gunung Pulasari, di Banten
  57. Gunung Rajabasa, di Lampung
  58. Gunung Raung, di Jawa Timur
  59. Gunung Rinjani, di NTB
  60. Gunung Sago, di Sumatera Barat
  61. Gunung Salak, di Jawa Barat
  62. Gunung Sanggabuana, di Jawa Barat
  63. Gunung Seblat, di Bengkulu
  64. Gunung Semeru, di Jawa Timur
  65. Gunung Seminung, di Lampung
  66. Gunung Sibayak, di Sumatra Utara
  67. Gunung Sibuatan, di Sumatera Utara
  68. Gunung Sihapuabu, di Sumetera Utara
  69. Gunung Sinabung, di Sumatera Utara
  70. Gunung Singgalang, di Sumatera Barat
  71. Gunung Slamet, di Jawa Tengah
  72. Gunung Sumbing, di Jawa Tengah
  73. Gunung Sundoro, di Jawa tengah
  74. Gunung Talamau, di Sumatera Barat
  75. Gunung Talang, di Sumatra Barat
  76. Gunung Tambora, di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
  77. Gunung Tampomas, di Sumedang, Jawa Barat
  78. Gunung Tandikat, di Sumatra Barat
  79. Gunung Tanggamus, di Lampung
  80. Gunung Tangkuban Parahu, di Jawa Barat
  81. Gunung Wayang, di Jawa Barat
  82. Gunung Welirang, di Jawa Timur
  83. Gunung Wilis, di Jawa Timur
Berdasarkan Letak
Gunung pada Papua

  1. Gunung Puncak Carstenz Pyramid(4,884 m.dpl) merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
  2. Gunung Puncak Jaya(4,860 m.dpl)
  3. Gunung Puncak Trikora(4,730 m.dpl)
  4. Gunung Puncak Idenberg (4,643 m.dpl)
  5. Gunung Dom (1,332 m.dpl)
  6. Gunung Derabaro (4,150 m.dpl)
  7. Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
  8. Gunung Yaramamafaka (3,370 m.dpl)
  9. Gunung Redoura (3,083 m.dpl)
  10. Gunung Togwomeri (2,680 m.dpl)
  11. Gunung Mandala (4,640 m.dpl)
  12. Gunung Ngga Pilimsit(4,717 m.dpl)
  13. Gunung Foja (1,800 m.dpl)
  14. Gunung Cyrcloop (2,034 m.dpl)
Gunung pada Jawa

  1. Gunung Anjasmara (2.277 m)
  2. Gunung Argapura (3.088 m)
  3. Gunung Arjuno (3.339 m)
  4. Gunung Bromo (2.392 m)
  5. Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
  6. Gunung Burangrang (2.057 m)
  7. Gunung Cereme (3.078 m)
  8. Gunung Cikuray (2.818 m)
  9. Gunung Galunggung (2.167 m)
  10. Gunung Gede (2.958 m)
  11. Gunung Guntur (2.249 m)
  12. Gunung Karang (1.245 m) sekitar 40 KM selatan Pandeglang
  13. Gunung Kembar I (3.052 m)
  14. Gunung Kembar II (3.126 m)
  15. Gunung Lasem (806 m) Rembang Jawa Tengah
  16. Gunung Lawu (3.245 m)
  17. Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
  18. Gunung Malabar (2.343 m)
  19. Gunung Masigit (2.078 m)
  20. Gunung Merapi (2.911 m)
  21. Gunung Merbabu (3.145 m)
  22. Gunung Muria (1.602 m)
  23. Gunung Pangrango (3.019 m)
  24. Gunung Papandayan (2.665 m)
  25. Gunung Patuha (2.386 m)
  26. Gunung Penanggungan (1.653 m)
  27. Gunung Raung (3.332 m)
  28. Gunung Salak (2.211 m)
  29. Gunung Slamet (3.432 m)
  30. Gunung Sumbing (3.336 m)
  31. Gunung Sundara (3.150 m)
  32. Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
  33. Gunung Ungaran (2,050 m)
  34. Gunung Wayang (2.181 m)
  35. Gunung Welirang (3.156 m)
  36. Gunung Wilis (2.552 m)
  37. Gunung Kelud (1.350 m)
Gunung pada Kalimantan

  1. Gunung Palung (1.116 m) Kalimantan Barat
  2. Gunung Raya (2.278 m) Kalimantan Tengah
  3. Gunung Liangpran (2.240 m) Kalimantan Timur
  4. Gunung Halau (1.892 m) Kalimantan Selatan
Gunung pada Sulawesi

  1. Gunung Awu (1.320 m) Kepulauan Sangihe
  2. Gunung Lokon (1.689 m)
  3. Gunung Klabat(1995 mdpl)
  4. Gunung Mekongga (2.620 m)
  5. Gunung Mahawu (1311 mdpl)
  6. Gunung Bawakaraeng (2.705 m)
  7. Gunung Latimojong (3.478 m)
  8. Gunung Lokon (1580 mdpl)
  9. Gunung Lompobattang (2871 m)
  10. Gunung Soputan (1783 m)
Gunung pada Sumatra

  1. Gunung Dempo (3159 m) Sumatera Selatan
  2. Gunung Kerinci (3.805 m) Jambi gunung tertinggi di Sumatra, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia
  3. Gunung Sinabung (2.475 m) Sumatera Utara
  4. Gunung Sibayak (2.212 m) Sumatera Utara
  5. Gunung Pesagi (2.262 m) Lampung
  6. Gunung Singgalang (2.877 m) Sumatera Barat
  7. Gunung Marapi (2,891.3 m) Sumatera Barat
  8. Gunung Talamau (2,912 m) Sumatera Barat
  9. Gunung Tandikat (2438 m) Sumatera Barat
  10. Gunung Leuser (3172 m) NAD
  11. Gunung Perkison (2300 m) NAD
  12. Gunung Talang (2600 m) Sumatera Barat
  13. Gunung Sago (2500 m) Sumatera Barat
Bali & Nusa Tenggara
  1. Gunung Agung (3.142 m) di Bali
  2. Gunung Batur (1.717 m) di Bali
  3. Gunung Batukaru (2.276 m) di Bali
  4. Gunung Ebulolobo (2,123)
  5. Gunung Inielika (1,559)
  6. Gunung Kondo (2,947)
  7. Gunung Nangi (2,330)
  8. Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia
  9. Gunung Sangeang (1,949)
  10. Gunung Tambora (2.850 m) di pulau Sumbawa
  11. Gunung Anak Ranakah (2,402)
  12. Gunung Ebulabo (2,123)
  13. Gunung Egon (1,703)
  14. Gunung Iliboleng (1,659)
  15. Gunung Iliwerung (1,486)
  16. Gunung Inerie (2,230)
  17. Gunung Keknemo (2,070)
  18. Gunung Kelimutu (1,385)
  19. Gunung Lewotobi Laki-laki (1,584)
  20. Gunung Lewotobi Perempuan (1,703)
  21. Gunung Lewotolo (1,319)
  22. Gunung Loreboleng (1,117)
Tempat lainnya
  1. Gunung Batusibela (2.111 m) di pulau Bacan Kepulauan Maluku
  2. Krakatau di Selat Sunda
  3. Gunung Pangrango (3019 m) di puncak Gunung tertinggi ke 2 di Jawa barat

b. Bentuk Muka Bumi

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari wilayah daratannya.

Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta fisiografi Indonesia berikut ini.

Pada peta fisiografi tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia dari mulai dataran rendah sampai pegunungan. Untuk membaca peta tersebut perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah perbukitan, warna oranye menunjukkan dataran tinggi, dan warna coklat menunjukkan pegunungan.

c. Kondisi Iklim Indonesia

Indonesia berada di wilayah tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 270C. Di daerah iklim tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dan musim kemarau. Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dengan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar - 200C, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 400C.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim yaitu iklim muson, iklim laut dan iklim tropis. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah:

  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
  3. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.

Berbagai jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat lautan atau samudra menerima penyinaran matahari, maka diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan lautan. Sementara itu, daratan lebih cepat menerima panas. Akibatnya lautan bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan daratan. Bergeraklah udara dari lautan ke daratan.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air, sehingga diturunkansebagai hujan di Indonesia.

Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin, sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson.

Pada sekitar 2000 tahun sebelum masehi terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austrononesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar 200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek moyang bangsa Indonesia

2. Flora dan Fauna

Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptile, 1519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Semakin banyak air tersedia semakin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu semakin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

a. Persebaran Flora di Indonesia

Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Berbagai jenis flora tersebut telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan furnitur, bahan bangunan, bahan makanan dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan tersebut banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa.

b. Persebaran Fauna Indonesia

Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Barat dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.

Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut Tipe Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini disebut fauna endemis.

1). Fauna Indonesia Bagian Barat

Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui diantaranya burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.

2). Fauna Indonesia Tengah atau tipe peralihan

Wilayah fauna Indonesia Tengah atau disebut pula wilayah fauna Kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.

3). Fauna Indonesia Bagian Timur

Fauna Indonesia Bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kanguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini diantaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada relatif sedikit.

Tuesday, October 6, 2020

Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

Dalam konteks ekonomi Internasional telah dikenal dengan istilah ‘Negara Maju’ & ‘Negara Berkembang’. Dua istilah itu merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan / kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan / kualitas hidup yang tinggi, sedangkan negara berkembang adalah negera yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan / kualitas hidup taraf sedang / dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di Benua Eropa. Tolok ukur / indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju ataupun negara berkembang sebagai berikut ini;

 Dalam konteks ekonomi Internasional telah dikenal dengan istilah Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

a) Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita menjadi indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahtaraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur jika rakyat yang tinggal dalam negara itu memiliki pendapatan perkapita tinggi. Tetapi demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meski negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, tetapi apabila terjadi perang saudara di dalam negara itu, pastinya tidak bisa disebut sebagai negara sejahtera/makmur. Adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, rasa tidak aman & penderitaan.

b) Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejataraan rakyat dapat dilihat dari angka kemiskinan suatu negara. Apabila suatu negara dikatakan sejahtera atau makmur, pastinya rakyat yang hidup miskin hanya berjumlah sedikit.

c) Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran merupakan salah satu ciri pembeda antara negara maju & negara berkembang. Negara maju biasanya tingkat penganggurannya sangat rendah sedangkan di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.

d) Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Angka kematian bayi & ibu melahirkan juga merupakan salah satu ciri untuk membedakan antara negara maju & negara yang berkembang. Negara maju biasanya angka kematian bayi & ibu melahirkan rendah. Itu karena penduduknya mampu membeli makanan yang bergizi, & mampu membeli pelayanan kesehatan serta obat-obatan yang memadai.

Sebaliknya di negera yang sedang berkembang angka kematian bayi & ibu melahirkan relatif tinggi. Itu karena penduduknya tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan kesehatan & obat-obatan yang memadai, sebab pendapatannya yang rendah.

e) Angka Melek Huruf

Suatu negera dikatakan maju jika angka melek hurufnya tinggi / angka buta hurufnya renda, karena angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang bisa membaca maupun menulis.

Sebenarnya masih banyak indikator lainnya untuk membedakan negara maju & negara berkembang, seperti tingkat usia harapan hidup, tingkat pendidikan & lain sebagainya.

Saturday, October 3, 2020

Pengaruh Perubahan Ruang Terhadap Kehidupan Ekonomi - Negara-Negera ASEAN

Negara-negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA/ASEAN Free Area, dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakuan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand bisa dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, & negera anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, demikian juga sebaliknya. Pilihan konsumsi juga semakin banyak, baik kualitas maupun harganya. Kerja sama negara ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antar negara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetior dari luar negeri.

Kegiatan produksi dilakukan oleh produsen/pelaku kegiatan produsen suatu negara ASEAN akan bisa dengan mudah dipasarkan ke negara lain dalam lingkup ASEAN. Sebagai contoh Indonesia bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh petani di Thailand & Myanmar. Produk elektronik Singapura bisa lebih mudah diperoleh oleh masyarakat di Negera ASEAN.

Kegiatan kerja sama ASEAN menjadikan proses distribusi menjadi lebih jauh jangkauannya. Barang/jasa yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat/konsumen melalui distributor. Perkembangan teknologi transportasi telah memperpendek jarak & waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang/jasa sampai ke tangan konsumen, lautan luas tidak lagi menjadi penghalang untuk mendistribusikan barang/jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan pelaku kegiatan ekonomi & memungkinkan mereka memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya/lebih besar.

Kegiatan distribusi antar negara dalam bentuk ekspor & impor yang mengikut sertakan & negera/lebih identik dengan pergerakan barang/jasa antar negara. Kegiatan ekspor & impor ini menunjukkan adanya interaksi antar ruang negara yang satu dengan negara yang lain.

Kegitan produksi & distribusi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen: pengguna barang/jasa yang telah diproduksi oleh produsen & didistribusikan oleh distributor.

negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA Pengaruh Perubahan Ruang Terhadap Kehidupan Ekonomi - Negara-Negera ASEAN

Perlu diingat;

AFTA/ASEAN Free Area selalu memungkinkan setiap orang di negara-negara ASEAN untuk bisa mengkonsumsi barang-barang produksi luar negeri.

Wednesday, June 24, 2020

Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara)

Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara) - Persaingan perdagangan di Nusantara semakin memanas antara Portugis, Spanyol, dan Belanda. Untuk menghadapi persaingan tersebut, Belanda kemudian membentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). VOC didirikan pada 20 Maret 1602. VOC memiliki hak-hak istimewa, antara lain:

1. Membuat perjanjian dengan raja-raja setempat.

Dua. Menyatakan perang dan mengadakan perdamaian.

Tiga. Membuat senjata dan mendirikan benteng.

4. Mencetak uang ;

lima. Mengangkat & memberhentikan pegawai.

Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara)
Image By: istikomah85.wordpress.com

1. Masa Pemerintahan Jan Piterzoon Coen

Gubernur Jenderal VOC pertama kali ialah Jan Pieterzoon Coen. Ia menyerang dan merebut jayakarta dari Pangeran Wijayakrama dan mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Belanda memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Batavia karena letak Batavia di anggap lebih strategis.

Kebiakan-kebiakan yang dibuat VOC sangat merugikan rakyat. Rakyat harus menjual output pertanian hanya pada VOC dengan harga yg sudah dipengaruhi sang VOC. Selain itu, para penguasa pribumi jua hanya boleh berdagang menggunakan VOC.

Dua. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels

Pada tahun 1795, pasukan Revolusi Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte berhasil menguasai negeri Belanda. Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya Louis Napoleon untuk menjadi Raja Belanda. Louis Napoleon kemudian mengirim Herman Willem Daendels untuk menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Tugas Daendels, yaitu mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Daendels sangat menyengsarakan rakyat. Daendels memberlakukan sistem kerja paksa (rodi) dengan membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan. Ribuan rakyat dipaksa bekerja tanpa henti dan tanpa makanan yang cukup sehingga ribuan nyawa melayang. Kebiakan Daendels menimbulkan kebencian rakyat dan penguasa lokal. Hubungan pemerintah Belanda  dengaan penguasa lokal menjadi tidak harmonis. Oleh karena itu, pada tahun 1811, Daendels dipecat dari jabatannya dan digantikan oleh Jan Willem Janssen.

Tiga. Masa Pemerintahan Thomas Stamford Raffles

Pada tahun 1811, Inggris mendarat di Pulau Jawa dan berhasil merebut Batavia dari Belanda. Belanda yang terdesak kemudian menyerah dan membuat perjanjian dengan Inggris. Berdasarkan Perjanjian Tuntang, Inggris menguasai seluruh Jawa, Madura dan seluruh Pangkalan Belanda di luar Jawa.

Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai gubernur jenderal yang mewakili kekuasaan Inggris di Nusantara. Raffles memberlakukan kebijakan seperti yang dilakukan VOC dan Daendels, yaitu wajib kerja untuk menanam tanaman yang laku di pasaran, seperti kopi dan kayu jati. pemerintahan Inggris di Nusantara berlangsung selama lima tahun.

4. Masa Pemerintahan Hindia-Belanda

Pada tahun 1814, Belanda dan Inggris menandatangani Perjanjian London yang memberikan hak kepada Belanda untuk mendapatkan kembali daerah kekuasaannnya di Nusantara. Pada tahun 1816, Belanda kembali berkuasa di Indonesia di bawah pimpinan Van der Capellen. Kemudian pada tahun 1830, gubernur jenderal Belanda diganti oleh Van den Bosch.

Pada masa pemerintahan Van den Bosch , kas negara Belanda sudah kosong akibat perang. Oleh karena itu, untuk mengisi kas negara, Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa atau Cultuur Stelsel. Rakyat Indonesia dipaksa untuk menanam tanaman yang laku di pasaran dunia dengan tugas agar Belanda mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Adapun aturan tanam paksa, yaitu sebagai berikut.

A. Penduruk desa diwajibkan menyediakan seperlima menurut tanahnya untuk ditanami tumbuhan yg laris pada pasaran Eropa.

B. Tanah yg digunakan buat flora yg diwajibkan ini dibebaskan menurut pajak tanah.

C. Hasil flora wajib itu harus diserahkan kepada pemerintah Hindia-Belanda.

D. Rakyat yg tidak mempunyai tanah, harus bekerja selama 66 hari dalam setahun.

E. Kegagalan panen tumbuhan harus, akan sebagai tanggung jawab pemerintah.

Dilihat berdasarkan anggaran tanam paksa ini, tampaknya nir terlalu memberatkan rakyat, tetapi dalam kenyataannya anggaran ini banyak dilanggar sang Belanda. Pelanggaran-pelanggaran yg dilakukan Belanda antara sebagai berikut.

A. Rakyat nir sempat menggarap sawah dan ladang buat kebutuhan sehari-harinya karena sibuk mengurusi flora harus.

B. Rakyat yg tidak memiliki tanah wajib bekerja melebihi saat yang ditentukan pada peraturan.

C. Pada huma yang subur, jatah tanah buat tanaman wajib melebihi seperlima sebagai akibatnya untuk menanam tanaman kebutuhan sehari-hari, petani wajib menanam pada tanah yg nir fertile.

D. Lahan buat tumbuhan wajib tetap harus membayar pajak.

E. Kegagalan panen tumbuhan wajib tetap sebagai tanggung jawab rakyat.

Dengan penerapan tanam paksa ini, warga sebagai semakin menderita. Bencana kelaparan di mana-mana. Sebaliknya, kas Belanda yg kosong sudah terisi penuh pulang. Oleh karena itu, kebijakan tanam paksa ini banyak ditentang sang warga pribumi juga menurut masyarakat Belanda. Dari tahun 1845, sistem tanam paksa dipercaya tidak lagi menguntungkan sehingga pemerintah kolonial Belanda menghapus kebijakan tadi perlahan-lahan, & pada tahun 1870, sistem tanam paksa dilarang.

Baca Juga:Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara.

Sumber: Buku " Fun Learning Social Science 5 for Grade V Elementary School ".

Demikianlah artikel saya kali ini tentang Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara). Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda menyukai artikel ini tolong dibagikan dan beri komentar. Sekian dan Terimakasih.

Tuesday, June 23, 2020

Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia (Nusantara) Singkat

Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara - Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Hal ini menyebabkan bangsa-bangsa Eropa tertarik untuk datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Adapun bangsa-bangsa Eropa yang datang yaitu Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.

Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara
Image By: aminhidayatcenter.blogspot.com

1. Kedatangan Portugis

Portugis mencapai wilayah Nusantara pada tahun 1511. Portugis mendarat di Ternate (Maluku Utara), kemudian mendirikan kantor dagang dan benteng. Kekuasaan Portugis di Nusantara tidak bertahan lama karena banyak mendapat perlawanan dari para penguasa pribumi. Pada akhir abad ke- 16, Portugis akhirnya mengalihkan kekuasannya ke Kepulauan Nusa Tenggara dan akhirnya menetap di Timor.

dua. Kedatangan Spanyol

Pada tahun 1521, Spanyol datang ke Maluku, kedatangan Spanyol ini mendapat pertentangan dari Portugis yang telah datang terlebih dahulu. Akhirnya terjadi pertikaian antara Spanyol dan Portugis. Spanyol dibantu oleh Kerajaan Tidore. Adapun Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate. Namun, Spanyol kalah kuat dari Portugis sehingga berdasarkan Perjanjian Saragosa, Spanyol harus pergi dari Maluku.

tiga. Kedatangan Belanda

Belanda pertama kali mendarat di Banten pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Kedatangan Belanda ini tidak disambut baik oleh penguasa Banten. Belanda memaksa Banten untuk menyediakan rempah-rempah dalam jumlah yang banyak. Namun, permintaan tersebut tidak sesuai dengan pembayaran yang diminta masyarakat Banten dan akhirnya menolak permintaan dari Belanda. Kemudian, Belanda menembaki Pelabuhan Banten.

Pada tahun 1598, Belanda kembali mendarat di Banten di bawah pimpinan Jacob van Neck, Waerwijck dan Heemskerck. Kedatangan yang kedua ini, Belanda bersikap baik dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan setempat. Oleh karena itu, kedatangan yang kedua ini disambut baik oleh masyarakat Banten.

4. Kedatangan Inggris

Pada tahun 1602, Sir James Lancaster tiba di Aceh, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Banten. Di Banten, ia mendirikan kantor dagang dan kembali ke tanah airnya dengan membawa banyak rempah-rempah. Pada tahun 1604, Inggris datang kembali ke Nusantara di bawah pimpinan Sir Henry Middleton. Mereka mengunjungi Ternate, Tidore, dan Banda. kedatangan mereka yang kedua ini mendapat pertentangan keras dari VOC (persekutuan dagang milik Belanda). Pada tahun 1623, Inggris menarik diri dari kegiatan perdagangan di Nusantara.

Baca Juga:Apresiasi Karya Seni Rupa Murni Nusantara.

Sumber: Buku " Fun Learning Social Science lima for Grade V Elementary School ".

Demikianlah artikel saya kali ini tentang Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda menyukai artikel ini tolong dibagikan dan dikomentari ya. Sekian dan Terimakasih.

Monday, June 22, 2020

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Nusantara)

1. Awal Berkuasanya Jepang

Awal berkuasanya Jepang
Image By : jejaksejarah.weebly.com
Pada tahun 1939, meletuslah Perang Dunia II. Perang ini melibatkan dua kelompok negara, yaitu kelompok Sekutu yang dimotori oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Belanda dengan kelompok sentral yang dimotori oleh Jerman, Jepang, dan Italia. Kedua kelompok tersebut saling menyerang. Negara yang tidak ikut perang pun merasakan akibatnya, terutama negara-negara jajahan.

Pada 7 Desember 1941, Jepang berhasil menyerang Pearl Harbour yang merupakan pangkalan perang Amerika Serikat pada Pasifik. Perang besar tadi diklaim sebagai Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya, & dalam saat itu Jepang berhasil melumpuhkan kekuatan Sekutu.

Setelah berhasil melumpuhkan pangkalan perang Amerika, Jepang kemudian berusaha mengusir Belanda pada Nusantara. Pada 11 Januari 1942, Jepang berhasil menguasai Pulau Tarakan di Kalimantan Timur. Kemudian, pada 1 Maret 1942, pada bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Himamura, pasukan Jepang mendarat serentak pada Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) & Kragan (Jawa Tengah). Pada 5 Maret 1942, Jepang berhasil menduduki Batavia. Temtara Belanda semakin terdesak, & pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

Penyerahan tadi ditandai menggunakan ditandatanganinya perjanjian di Kalijati Subang (Jawa Barat). Dalam penandatanganan tersebut, pihak Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Himamura dan pihak Belanda diwakili oleh Jenderal Ter Poorten. Sejak waktu itu, Indonesia resmi dikuasai sang Jepang.

Dua. Masa Pendudukan Jepang

Jepang menyerbu & mengusir tentara Belanda dari Indonesia tentu ada tujuannya. Indonesia adalah negara yang kaya akan bahan tambang, kaya akan hasil pertanian dan mempunyai jumlah penduduk yang poly. Hal ini, bisa membantu Jepang dalam menghadapi tentara Sekutu. Adapun tujuan Jepang menguasai Indonesia, yaitu menjadi berikut.

A. Jepang memerlukan bahan mentah, seperti minyak bumi & batu bara buat keperluan perang.

B. Penduduk Indonesia jumlahnya poly sebagai akibatnya dapat membantu Jepang pada bekerja.

C. Indonesia kaya akan hasil pertanian & perkebunan.

Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, supaya mau membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain menjadi berikut.

A. Bendera merah putih diizinkan berkibar.

B. Lagu Indonesia Raya diizinkan buat dinyanyikan.

C. Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.

D. Mendirikan berbagai organisasi. Adapun organisasi yg dibuat pada zaman penjajahan Jepang, pada antaranya menjadi berikut.

Penyerangan Pearl Harbor
Image By : rifqirusdirahman.blogspot.com
1) Gerakan Tiga A, merupakan organisasi pertama yang didirikan Jepang pada 29 April 1942 yang dipimpin oleh Mr. Samsudin. Isi Gerakan Tiga A yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia.

Dua) Majelis A'la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dibuat dalam 22 November 1943, dibawah pimpinan K.H Hasyim Asj'ari yang adalah organisasi Islam yang didirikan sang Jepang.

3) Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini dipimpin sang empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, & K.H. Mas Mansyur.

4) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan dalam 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.

Pada masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Bangsa Jepang merogoh paksa seluruh hasil bumi termasuk output padi warga . Akibatnya terjadi kelaparan dimana-mana karena bahan makanan & pakaian sulit didapat.

Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha buat membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka nir hanya dipekerjakan di pada negeri namun jua dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar, & Thailand. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa kuliner yang relatif. Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga tahun pada Indonesia, penderitaan bangsa Indonesia sangat akbar dan berat.

Pada tahun 1943 kekuatan Jepang di Asia Pasifik mulai terdesak sang Amerika Serikat. Jepang memerlukan tambahan tentara buat membantunya melawan kekuatan Amerika & Sekutunya. Hal tadi, mendorong Jepang untuk memberikan latihan kemiliteran. Jepang berharap organisasi kemiliteran yg telah dibentuk akan bisa membantu Jepang melawan sekutu. Organisasi kemiliteran yang dibuat Jepang, di antaranya menjadi berikut.

Barisan Pelajar Jepang
Image By : www.slideshare.net
a. Seinendan (Barisan Pemuda), beranggotakan pemuda berusia antara 14-22 tahun.

b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), beranggotakan pemuda berusia 26-35 tahun.

c. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), anggota Heiho ditempatkan dalam kesatuan tentara Jepang sehingga bannyak dikerahkan ke medan perang.

d. Pembela Tanah Air (PETA), dibentuk pada 3 Oktober 1943. Calon perwira PETA mendapatkan pelatihan di Bogor. Tujuan didirikannya PETA adalah untuk mempertahankan wilayah masing-masing.

e. Fujinkai (Barisan Perhimpunan Wanita), Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati), Seinentai (Barisan Murid Sekolah dasar), Gakukotai (Barisan Murid Sekolah dan Lanjutan), dan Hizbullah (Organisasi pemuda-pemuda Islam yang dididik militer).

Baca Juga :Masa Penjajahan Belanda pada Indonesia (Nusantara).

Sumber: Buku " Fun Learning Social Science 5 for Grade V Elementary School ".

Friday, June 19, 2020

Tokoh-Tokoh yang Berjuang Melawan Penjajahan Belanda

A. Pattimura

Pattimura

Pattimura pemimpin perlawanan masyarakat Maluku terhadap Belanda dalam tahun 1817. Di bawah pimpinan Pattimura, warga Maluku berhasil merebut Benteng Duursteede dan membunuh hampir semua penghuninya termasuk Residen Van den Berg. Pertempuran demi pertempuran terus berkobar & kemenangan terus diraih pasukan Pattimura. Ternyata, usaha para pahlawan buat mengusir para penjajah dari tanah air nir pernah surut. Hal itu memperlihatkan semangan nasionalisme yg tinggi terhadap bangsanya.

Untuk menghadapi perlawanan Pattimura, Belanda menggunakan taktik devide et impera (memecah belah). Belanda memperalat Raja Booi untuk mengetahui tempat persembunyian Pattimura. Pada 16 Desember 1817, Pattimura ditangkap & dihukum mati.

B. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol dilahirkan dengan nama Peto Syarif. Beliau sangat gigih berjuang untuk memurnikan ajaran islam dari penyimpangan. Beliau memimpin rakyat Sumatera Barat untuk melawan Belanda. Tuanku Imam Bonjol bertempur melawan Belanda selama 15 tahun.

Pada lepas 28 Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol memenuhi undangan Residen Prancis buat berunding di Palupuh. Tetapi, pada pertemuan tadi, Tuanku Imam Bonjol di tangkap Belanda. Beliau diasingkan ke Cianjur Jawa Barat, kemudian dipindahkan ke Ambon, kemudian ke Manado. Beliau wafat pada Manado pada 6 November 1864.

C. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro

Antawirya atau Pangeran Diponegoro merupakan pemimpin perlawanan terhadap Belanda di daerah Jawa Tengah. Pangeran Diponegoro sangat geram melihat kehidupan para bangsawan Mataram yang telah menjadi kaki tangan Belanda. Beliau marah karena melihat budaya barat yang memyebabkan kemorosatan akhlak masyarakat Jawa.

Pada tahun 1825, kemarahan Pangeran Diponegoro semakin memuncak saat Belanda hendak menciptakan jalan baru dari Yogyakarta ke Magelang melalui Tegalrejo dan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro. Akhirnya, pecahlah Perang Diponegoro. Perang ini berlangsung berdasarkan tahun 1825 sampai 1830. Beliau dibantu oleh Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasyah, dan Kyai Mojo. Pada 28 Maret 1830, dalam negosiasi di Magelang. Pangeran Diponegoro ditangkap & diasingkan ke Makassar. Pada 8 Januari 1855, beliau meninggal dunia pada Makassar.

D. Pangeran Antasari

Pangeran Antasari

Pangeran Antasari berasal dari Kalimantan Selatan. Beliau memimpin Perang Banjar pada 1859. Dalam Perang Banjar, beliau dibantu oleh Pangeran Hidayat. Perang Banjar terjadi karena Belanda mengangkat Pangeran Tajidillah sebagai Sultan, padahal Pangeran Hidayat yang lebih berhak.

E. Raja Buleleng

Raja Buleleng

Perlawanan rakyat Bali berawal dari persengketaan antara Kerajaan Buleleng dengan Belanda mengenai hak tawan karang. Menurut hak tawan karang setiap kapal yang terdampar di pantai wilayah Kerajaan Bali akan menjadi milik Kerajaan Bali, kecuali Belanda mau membayar setiap kapal yang kandas. Pada tahun 1844, kapal dagang Belanda terdampar di pantai wilayah Kerajaan Buleleng. Berdasarkan hak tawan karang, kapal Belanda tersebut menjadi hak Kerajaan Buleleng. Namun, Belanda menuntut agar kapal dan isinya dikembalikan kepada Belanda. Persengketaan tersebut berujung pada Perang Puputan yang pecah pada tahun 1848.

F. Sisingamangraja XII

Sisingamangraja XII

Belanda menyerang Tapanuli pada tahun 1878, tetapi serangannya dapat dipatahkan oleh rakyat Tapanuli. Kemudian pada tahun 1889, pertempuran kembali berkobar dan Sisingamangraja XII bersikap bertahan. Akhirnya, pada tahun 1904, Belanda kembali menyerang. Dalam serangan tersebut, Sisingamangraja XII gugur dan dimakamkan di Tarutung.

G. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien adalah salah seorang pemimpin perlawanan rakyat aceh terhadap Belanda. Rakyat Aceh sangat gigih berjuang mengusir Belanda, dan Belanda kesulitan mematahkan serangan rakyat Aceh. Perang Aceh berlangsung dari tahun 1873-1903. Untuk mengetahui kelemahan rakyat Aceh, Belanda mengutus Snouck Hurgronye untuk menyelidiki kelemahan masyarakat Aceh. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, Belanda menggunakan siasat adu domba. Caranya dengan memerangi para ulama dan mendekati para ketua adat dan kaum bangsawan. Selain Cut Nyak Dien, perlawanan rakyat Aceh juga dimpin oleh Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, dan Panglima Polim.

Baca Juga :Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara.

Sumber : Buku Fun Learning Social Science 5

Thursday, June 18, 2020

Keragaman Suku Bangsa di Indonesia (Nusantara)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keragaman suku bangsa dan budaya. Keragaman ini tidak menyebabkan bangsa kita menjadi terpecah belah namun sebaliknya menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat dan bersatu seperti semboyannya "Bhineka Tunggal Ika".

Keragaman Suku Bangsa

Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan suku bangsa? Suku bangsa adalah bagian atau golongan dari suatu bangsa yang erat kaitannya dengan asal-usul, tempat asal, dan kebudayaannya. Suku bangsa juga dikenal dengan istilah etnik.

Anda niscaya heran kenapa suku bangsa yang ada pada Indonesia bisa beragam? Terdapat dua hal yang mengakibatkan disparitas suku bangsa tersebut yaitu lingkungan geografis dan induk suku bangsa.

1. Lingkungan Geografis

Indonesia mempunyai keragaman lingkungan alam. Hal ini sangat memengaruhi corak kehidupan bangsa Indonesia, oleh karena itu poly masih ada berbagai suku bangsa.

Dua. Induk Suku Bangsa

Induk suku bangsa di Indonesia berasal dari dataran Asia, seperti Ras Melayu dan Ras Melanosoid. Induk suku bangsa inilah yang kemudian melahirkan berbagai suku bangsa di Indonesia. Indonesia memiliki kurang lebih 414 suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Berikut ini adalah tabel persebaran suku bangsa di Indonesia.

Provinsi

Nama Suku bangsa

NAD

Aceh, Gayo, Tamiang Ulu Sangkil, Aneuk Jamee, Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue

Sumatra Utara

Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Nias, Simalungun, Cina, Arab, Asahan, Fak-Fak, dan Angkola.

Sumatra Barat

Minangkabau, Gusci, Caniago, Tanjung Kato, Panyali, Sikumbang, dan Mentawai

Riau

Sakai, Hutan, Talang Mamak, Melayu, Bunai, Kubu, Akit, dan Akai

Jambi

Kerinci, Penghulu, Melayu, Batin, Kubu, Pindah, dan Muko-muko

Bengkulu

Enggano, Rejang Lebong, Pasemah, Gumai, Kur, Serawi, dan Lembak

Sumatra Selatan

Komering, Palembang, Pasemah, Sameda, Ranau, Kisam, Ogan, Lematang, Rejang, Rawas, dan Kubu

Bangka Belitung

Bangka, Belitung, Mendanau, Rawas, dan Semendo

Lampung

Melayu, Pasemah, Pubian, Abung, Tulang Bawang, dan Sungkai

Banten

Baduy dan Sunda

Jawa Barat

Sunda

DKI Jakarta

Betawi, Cina, dan Arab

Jawa Tengah

Jawa, Samin, dan Karimun

Yogyakarta

Jawa, Cina, dan Arab

Jawa Timur

Madura, Jawa, Osing, dan Tengger

Kalimantan Barat

Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut, Poanan, dan Ot Danun

Kalimantan Timur

Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusuh, Abai, dan Kayan

Kalimantan Selatan

Banjar Hulu, dan Banjar Kuala

Kalimantan Tengah

Lawang, Dusun, Bakupai, dan Ngaju

Gorontalo

Gorontalo

NTB

Sasak, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Dongo

NTT

Timor, Rote, Sabu, Flores, dan Sumba

Sulawesi Tengah

Kaali, Kuwali, Panuma, Mori, Balatar, dan Banggai

Sulawesi Tenggara

Wolia, Laki, Muna, Buton, Balatar, dan Banggai

Sulawesi Utara

Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bantik

Sulawesi Selatan

Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Selayar, dan Bone

Bali

Bali Aga, dan Bali Majapahit

Maluku

Ambon, Alifuru, Togite, dan Faru

Maluku Utara

Ternate dan Obi

Papua

Asmat, Dani, Dera, Morwap, Manen, Molof, Tobati, Sentani, Senggi, Ketuk Gresi, Mooi, dan Kaure

Baca Juga :Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Nusantara)

Sumber : Buku "Fun Learning Social Science 5" for Grade V Elementary School.

Monday, June 15, 2020

Sejarah Pemberontakan PRRI dan Permesta di Indonesia

Sejarah Peristiwa Pemberontakan PRRI dan Permesta di Indonesia (Lengkap) - Pertentangan antara pemerintah pusat dan beberapa daerah lainnya yang berpokok pangkal pada masalah otonomi serta pertimbangan keuangan antara pusat dan daerah makin hari makin kian meruncing. Pembentukan dewan-dewan seperti dibawah ini.

PRRI dan Permesta

  • Dewan Banteng
  • Dewan Gajah
  • Dewan Menghuni

pengambilan kekuasaan pemerintah setempat akhirnya pecah menjadi pemberontakan terbuka pada bulan Februari tahun 1958, yang dikenal sebagai pemberontakan "PRRI-Permesta".

Pemberontakan ini terjadi ditengah-tengah pergolakan politik pada Ibukota (Jakarta). Ketidakstabilan pemerintah, perkara korupsi, perdebatan-perdebatan pada konstituante, serta kontradiksi dalam warga tentang Konsepsi Presiden.

Pada lepas 9 Januari 1958 suatu pertemuan diselenggarakan pada Sungai Dareh, Sumatra Barat, yg dihadiri oleh Letnan kol Achmad Husein, Letnan Kolonel Sumual, Kolonel Simbolon, kol Dachlan Djambek, dan kol Zulkifli Lubis. Sedangkan berdasarkan pihak sipil dihadiri antara lain merupakan M. Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, & Sjafruddin Prawinegara. Pada pertemuan tersebut dibicarakan tentang pembentukan pemerintah baru serta hal-hal yang berhubungan dengan itu.

Keesokan harinya dalam lepas 10 Februari 1958 diadakan kedap besar -besaran pada Padang, Sumatra Barat, Letnan Kolonel Husein dalam pidatonya di rapat raksasa itu memberi ultimatum kepada pemerintah sentra. Ultimatum tersebut menuntut :

  1. Dalam waktu 5x24 jam Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kepada Presiden atau Presiden mencabut mandat Kabinet Djuanda.
  2. Presiden menugaskan Drs. Moh.Hatta dan Sultan Hamengkubowono IX untuk membentuk Zaken kabinet.
  3. Meminta kepada Presiden supaya kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional.

Sidang Dewan Menteri pada tanggal 11 Februari mengambil keputusan untuk menolak ultimatum tersebut dan memecat dengan tidak hormat Letnan Kolonel Achmad Husein, Kolonel Zulkifli Lubis, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Simbolon. Komando Daerah Militer Sumatra Tengah kemudian dibekukan dan ditempatkan langsung di bawah KSAD.

Pemberontakan tersebut mencapai puncaknya ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Husein memaklumkan berdirinya "Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia" (PPRI) berikut dengan pembentukan kabinetnya dengan Sjafruddin Prawinegara sebagai Perdana Menteri.

Proklamasi PRRI segera menerima sambutan di Indonesia bagian Timur. Pada tanggal 17 Februari 1958 Letnan kol D.J Somba, Komandan Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah, menyatakan diri putus hubungan menggunakan pemerintah sentra & mendukung sepenuhnya PRRI. Gerakan pada Sulawesi ini dikenal dengan nama Permesta atau Gerakan Piagam Perjuangan Permesta.

Dengan diproklamasikannya PRRI di Sumatra yg diikuti oleh Permesta di Indonesia bagian Timur, Pemerintah memutuskan buat tidak membiarkan kasus ini berlarut-larut dan segera menyelesaikannya menggunakan kekuatan senjata.

Operasi Penumpasan PRRI

Untuk menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra, segera disiapkan operasi adonan yang terdiri dari unsur-unsur darat, laut, & udara.

Pertama-tama dilancarkan Operasi Tegas dibawah pimpinan Letnan Kolonel Kaharuddin Nasution untuk menguasai daerah Riau. Pertimbangannya adalah untuk mengamankan isntalasi-instalasi minyak asing di daerah tersebut dan untuk mencegah campur tangan asing dengan dalih menyelamatkan warga negara (WN) dan milinya. Kota Pekanbaru berhasil dikuasai pada tanggal 12 Mei 1958.

Untuk mengamankan wilayah Sumatra Barat dilancarkan Operasi 17 Agustus pada bawah pimpinan kol Ahmad Yani. Pada tanggal 17 April pada Padang dapat dikuasai oleh pasukan Angkatan Perang dan dalam lepas 4 Mei menyusul ke kota BukitTinggi.

Sementara itu pada daerah Sumatra Utara dilancarkan Operasi Saptamarga pada bawah pimpinan Brigadir Jenderal Djatikusumo. Untuk wilayah Sumatra Selatan dilancarkan Operasi Sadar di bawah pimpinan Letnan Kolonel Dr. Ibnu Sutowo.

Pimpinan PRRI akhirnya menyerah satu-persatu. Pada tanggal 29 Mei 1961 secara resmi Achmad Husein melaporkan diri menggunakan pasukannya, disusul oleh tokoh PRRI lainnya, baik militer juga sipil.

Dalam bisnis penumpasan PRRI, patut dicatat mereka yg berada di wilayah-wilayah pemberontakan permanen setia pada pemerintah, kepada Saptamarga, dan Sumpah Prajurit, antara lain: Komisaris Polisi Kaharuddin, Dt Rangkarjo Basa & Mayor Nurmathias di Sumatra Barat, Letnan kol Djamin Ginting, dan Letnan Kolonel Waham Makmur pada Sumatra Utara, Letnan kol Harun Sobar di Sumatra Selatan.

Operasi Penumpasan Permesta

Untuk menumpas pemberontakan Permesta pada Indonesia bagian timur pada lancarkan sebuah operasi adonan menggunakan nama Operasi Merdeka pada bawah pimpinan Letnan kol Rukmito Hendradiningrat. Operasi terdiri berdasarkan beberapa bagian :

  1. Operasi Saptamarga I di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soemarsono dengan daerah sasaran Sulawesi Utara bagian Tengah.
  2. Operasi Saptamarga II di bawah pimpinan Letnan Kolonel Agus Prasmono dengan sasaran Sulawesi Utara bagian Selatan.
  3. Operasi Saptamarga III di bawah pimpinan Letnan Kolonel Magenda dengan daerah sasaran kepulauan sebelah utara Manado.
  4. Operasi Saptamarga IV di bawah pimpinan langsung Letnan Kolonel Rukmito Hendradiningrat dengan daerah sasaran Sulawesi Utara.
  5. Operasi Mena I di bawah pimpinan Letnan Kolonel Pieters dengan daerah sasaran Jailolo.
  6. Operasi Mena II di bawah pimpinan Letnan Kolonel KKO Hunholz untuk merebut lapangan udara Morotai di sebelah utara Halmehara.

Sebelum operasi pokok dilancarkan, di Sulawesi Tengah telah bergerak kesatuan-kesatuan yang tergabung dalam Operasi Insyaf yang dikoordinasi oleh Komando antar daerah Indonesia bagian Timur (Koandait). Termasuk ke dalam operasi ini gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kesatuan-kesatuan yang setia kepada pemerintah yang dipimpin oleh Kapten Frans Karangan dan Kesatuan Polisi dibawah pimpinan Inspektur Polisi Suaeb. Operasi ini berhasil menguasai kota-kota Donggala dan Parigi, sedangkan kesatuan-kesatuan yang dipimpin oleh Nani Wartabone (Pasukan Rimba) berhasil menyiapkan pancangan kaki bagi pendaratan pasukan-pasukan Operasi Saptamarga II di Gorontalo.

Operasi-operasi militer APRI pada Indonesia bagian Timur menghadapi perlawanan yg lebih berat dibandingkan menggunakan operasi pada Sumatra lantaran situasi daerah yg menguntungkan pemberontak & persenjataan mereka relatif kuat. Namun akhirnya perintah berhasil menguasai daerah-daerah tersebut. Pada pertengahan tahun 1961 sisa-sisa Permesta menyerahkan diri memenuhi seruan Pemerintah & keamanan dipulihkan sepenuhnya.

Baca Juga :Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Referensi : http://future404-azbunz.blogspot.co.id/2015/03/pemberontakan-prri-dan-permesta-lengkap.html

Saturday, June 6, 2020

Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh, Bentuk, Jenis, Ciri, Penyebab, Pencegahan)

Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh, Bentuk, Jenis, Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan) - Pada kesempatan kali ini Ensiklopediasli akan membagikan artikel tentang Penyimpangan Sosial.

Secara umum, konduite menyimpang merupakan sebuah tindakan yang menyimpang menurut norma-norma yg berlaku di suatu sistem sosial & mengakibatkan bisnis berdasarkan pihak berwenang pada sistem tadi buat memperbaiki perilaku menyimpang itu.

Akibat banyaknya pengangguran dan tingginya porto hidup, mendorong seseorang melakukan berbagai jenis-jenis defleksi guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa penyimpangan sosial sudah menimbulkan keresahan pada rakyat. Lalu apa pengertian defleksi sosial, misalnya, bentuknya, jenis, ciri-ciri, penyebab dan cara pencegahannya?

Berikut ini pengertian, model, bentuk, jenis, ciri-ciri, penyebab dan pencegahan penyimpangan sosial.

Penyimpangan Sosial

Pengertian Penyimpangan sosial Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan beberapa definisi penyimpangan sosial yang menurut para pakar.

  • Bruce J. Cohen : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
  • James Vander Zanden : Penyimpangan sosial adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tecela di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
  • Paul B. Horton : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
  • Robert M.Z Lawang : Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
  • Ronald A. Hodert : Penyimpangan sosial adalah tindakan yang melanggar keinginan bersama karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat hingga bisa dikenai sanksi.
  • Becker : Penyimpangan sosial adalah perilaku menyimpang bukanlah kualitas yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya suatu peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut.

Jenis Penyimpangan Sosial

Jenis defleksi sosial berdasarkan kekerapannya

  1. Penyimpangan sosial primer : adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer). Orang yang melakukannya masih tetap dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Karena tidak terus menerus melanggar aturan, contohnya seperti melanggar rambu lalu lintas dan meminum-minuman keras.
  2. Penyimpangan sosial sekunder : adalah penyimpangan yang dilakukan oleh pelakunya secara terus-menerus walaupun telah diberikan sanksi-sankis. Oleh sebab itu, setiap pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Conohnya seperti seseorang yang setiap hari minum-minuman keras, siswa yang sering mencontek teman sekelasnya.

Jenis defleksi sosial menurut jumlah orang yang terlibat

  1. Penyimpangan individu : adalah penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa dengan orang lain. Hanya satu individu saja yang melakukan berlawanan dengan norma-norma yang berlaku.
  2. Penyimpangan kelompok : adalah penyimpangan yang terjadi jika individu tersebut melakukan secara bersama-sama disuatu kelompok tertentu.

Jenis defleksi sosial menurut sifatnya

  1. Penyimpangan bersifat negatif : adalah penyimpangan sosial yang berwujud dari tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.
  2. Penyimpangan bersifat positif : adalah penyimpangan sosial yang memiliki dampak yang positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat.

Contoh Penyimpangan Sosial

Tindakan Kriminal

Tindakan kriminal

Kriminalitas merupakan bagian yang nir bisa terpisahkan menurut warga . Semakin hari semakin semakin tinggi, baik menurut segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukan semata-mata bawaan menurut sejak lahir, melainkan bisa terjadi lantaran bersifat kondisional.

Kondisi yg mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal merupakan :

  • Keadaan ekonomi yang tidak teratur
  • Tingginya angka pengangguran
  • Timbulnya kecemburuan sosial
  • Rasa ingin cepat menyelesaikan masalah

Tindakan kriminalitas dalam individu dapat terjadi karena hal-hal berikut ini :

Alasan Psikologis

Penjahat sering melakukan aksinya lantaran didorong sang keadaan gundah, putus harapan, murka , dendam dan sebagainya. Secara biologis, pelaku kejahatan mempunyai kesehatan yg prima.

Contoh : Seseorang yang bertubuh mini waktu diejek terus menerus bisa melakukan tindakan penghilangan nyawa terhadap lawannya yang bertubuh lebih besar . Kekuatan timbul karena motivasi yang timbul mendorong buat melakukan kejahatan.

Alasan Biologis

Kebutuhan buat makan menjadi penyebab timbulnya dorongan buat melakukan kejahatan. Mungkin alasan ini yg paling banyak dijumpai pada kasus-kasus kejahatan.

Contoh : Orang yg nir makan dalam beberapa hari dapat mendorong dirinya buat mencuri kuliner milik orang lain.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan yang dialami para remaja atas norma yang ada. Perbuatan remaja tersebut merupakan tindakan anti sosial. Dalam usia yg menginjak pubertas, acapkali para remaja mencari jati dirinya, muncullah sifat sebagai jagoan, solidaritas sosial yang melewati batas, bahkan ingin eksistensi dirinya diketahui orang lain tetapi menggunakan tindakan yang menyimpang.

Para remaja tak jarang membentuk sebuah grup (geng) yg menjadi kebanggannya. Perilaku menyimpang para remaja ini dapat berupa tawuran, mabuk-mabukkan, balap pada jalanan, bertindak sesuka hatinya, & lain sebagainya.

Kenakalan sang remaja dalam umumnya ditimbulkan oleh :

  • Lingkungan keluarga yang tidak harmonis
  • Kurangnya wadah untuk pengembangan diri
  • Situasi yang tidak menentu
  • Lingkungan masyarakat yang tidak sehat

Penyalahgunaan Narkotika

Narkotika & obat-obatan yg terlarang sebenarnya merupakan obat yang digunakan buat menyembuhkan penyakit. Jika pemakaian obat ini sinkron dengan petunjuk dokter, maka nir akan terjadi masalah.

Penyalahgunaan narkoba oleh sebagian anggota warga cukup mengkhawatirkan. Bahkan, tidak sedikit anak-anak usia sekolah yang sebagai korban narkoba. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan kerugian bagi si pemakai maupun bagi warga luas. Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba digolongan menjadi bentuk perilaku yang menyimpang.

Penggunaan jarum suntik yg bersamaan bisa menularkan penyakit AIDS yang mematikan. Untuk itu jangan pernah sekali waktu mencoba/memakai narkoba.

Hubungan seksual sebelum menikah

Pelacur

Pelacur dapat diartikan menjadi suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri pada generik buat melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan menerima upah. Pada umumnya terjadi di daerah perkotaan atau loka-loka yg memiliki objek wisata. Faktor internal yg menyebabkan pelacur merupakan sifat malas, ingin hidup lezat tanpa bisnis, rusaknya moral. Sedangkan faktor eksternal nya merupakan faktor ekonomi dan urbanisasi yang tinggi.

Penyimpangan seks

Penyimpangan seksual dengan cara melakukan interaksi seks dengan sesama jenis. Misalnya, seseorang pria menggunakan laki-laki yg disebut Homoseks, sedangkan seorang wanita menggunakan permpuan dianggap lesbian. Salah satu negara yg telah mengakui perkawinan homoseksual merupakan Belanda.

Bentuk Penyimpangan Sosial

Penyalahgunaan narkoba

Perkelahian antar pelajar

Penyimpangan Seksual

Tindakan kriminal atau kejahatan

Ciri-karakteristik Penyimpangan Sosial

Menurut Paul B. Horton, defleksi sosial memliki ciri-karakteristik sebagai berikut.

Penyimpangan wajib didefinisikan

Perilaku dikatakan menyimpang atau nir harus sanggup dievaluasi dari kriteria eksklusif & diketahui penyebabnya.

Penyimpangan bisa diterima mampu ditolak

Perilaku menyimpang tidak selamanya bersifat negatif, terdapat saatnya konduite menyimpang bisa diterima oleh masyarakat, misalnya perempuan karier. Adapun penghilangan nyawa dan perampokan merupakan penyimpangan sosial yang tidak bisa diterima pada rakyat/ditolak warga .

Penyimpangan nisbi dan mutlak

Setiap orang mungkin pernah  melakukan penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif bagi setiap orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungan sekitarnya.

Penyimpangan terhadap budaya konkret atau budaya ideal

Budaya ideal merupakan segenap peraturan aturan yg berlaku pada suatu kelompok warga . Akan namun dalam kenyataannya nir terdapat seseorang pun yg patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut lantaran antara budaya konkret menggunakan budaya ideal selalu memiliki kesenjangan. Artinya, peraturan yg sudah menjadi pengetahuan generik dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung poly dilanggar.

Terdapat kebiasaan-kebiasaan penghindaran pada defleksi

Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang dilakukan oleh orang buat memenuhi cita-cita mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka. Jadi kebiasaan-norma penghindaaran merupakan bentuk defleksi yg bersifat setengan melembaga.

Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Menurut Wilnes pada bukunya "Punishment and Reformaton" karena-karena penyimpangan dibagi menjadi dua, yaitu.

  • Faktor subjektif : adalah faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir)
  • Faktor objektif : adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dengan anaknya yang tidak serasi.

Pencegahan Penyimpangan Sosial

  • Faktor keluarga : merupakan langkah awal dari proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang mulai terbentuk dengan bak jika lahir dan tumbuh berkembang dengan lingkungan keluarga yang baik, begitu juga sebaliknya.
  • Faktor sekolah : adalah tempat untuk menimba ilmu yang memberikan pendidikan moral selain  dari pendidikan umum.
  • Faktor lingkungan dan teman : adalah tempat yang sangat mempengaruhi watak seseorang karna dalam pergaulan seseorang dituntut agar dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
  • Faktor media massa :  adalah suatu wadah sosialisasi yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Maka setiap orang harus dapat memilih dan memilah media massa yang berisi informasi yang bermanfaat dan bersifat positif untuk terhindar dari penyimpangan sosial.

Baca pula :Pengertian Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi, & Ruralisasi

Demikianlah artikel kali ini tentang Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh, Bentuk, Jenis, Ciri, Penyebab, Pencegahan). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Friday, June 5, 2020

Pengertian Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi, Ruralisasi

Selamat datang di blog Ensiklopediasli, pada pembahasan kita kali ini, kami akan membagikan artikel yang membahas tentang Pengertian Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi, dan Ruralisasi.

Sebelum kami membahas artikel ini, sebaiknya kita mengetahui pengertian singkat dari Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi dan Ruralisasi.

Urbanisasi

  • Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
  • Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat/ramai ke daerah/pulau yang masih sepi/penduduknya jarang.
  • Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat/luar negeri ke dalam negeri tujuannya menetap.
  • Sirkulasi adalah perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan.
  • Ruralisasi adalah kebalikan dari Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.

Berikut ini adalah Pengertian Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi, Rulalisasi.

Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dan kota menciptakan peningkatan penduduk yg berasal menurut kota menjadi sangat signifikan tanpa diimbangi menggunakan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, perumahan, aparat penegak hukum, penyedian pangan dan lain sebagainya, hal ini tentunya menjadi suatu masalah yg wajib diatasi & dicarikan jalan munculnya.

Perpindahan itu sendiri dikategorikan menjadi 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk menetap di kota, sedangkan Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.

Contoh penduduk asal menurut desa yg pergi ke Jakarta.

Pengaruh-imbas tersebut mampu pada bentuk mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang buat melakukan Urbanisasi, juga dalam bentuk menarik atau faktor penarik. Dibawah ini adalah faktor pendorong dan penarik terjadinya Urbanisasi.

Faktor penarik

  1. Banyaknya lapangan pekerjaan di kota
  2. Sarana dan prasarana lebih lengkap
  3. Kehidupan di kota lebih modern
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi di kota lebih baik dan berkualitas.

Faktor pendorong

  1. Memiliki impian yang sangat kuat yaitu menjadi orang kaya
  2. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan yang bisa didapatkan di desa
  3. Lahan pertanian semakin kecil/sempit
  4. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  5. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di desa
  6. Diusir dari desa asal tempat tinggal

Pelajaran selengkapnya:Urbanisasi (Pengertian, Tujuan, Penyebab, Dampak, Faktor)

Pengertian Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk berdasarkan suatu wilayah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di pada daerah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi diklaim transmigran.

Tujuan transmigrasi merupakan buat memindahkan jutaan orang Indonesia dari pulai Jawa, Bali, & Madura yg padat penduduknya ke pulau-pulau Indonesia yg penduduknya sedikit demi membentuk kepadatan penduduk yg sama rata. Transmigrasi akan mengentaskan kemiskinan menggunakan menaruh lahan & kesempatan baru bagi para pendatang.

Contoh penduduk menurut pulau Jawa pindah ke pulau Papua.

Pelajaran selengkapnya:Transmigrasi (Pengertian, Jenis, Dampak, Syarat dan Tujuan)

Pengertian Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan penduduk berdasarkan suatu negara-bangsa ke negara lain, di mana ia bukan adalah masyarakat negara. Imigrasi merujuk dalam perpindahan buat menetap tetap ke suatu negara lain yang pada lakukan imigran, sedangkan turis & pendatang buat jangka waktu yang lumayan pendek tidak dianggap sebagai imigran.

Contoh orang Amerika yg ingin menetap ke Indonesia secara permanen.

Pelajaran selengkapnya:IMIGRASI - Pengertian, Tujuan, Penyebab, Dampak, Faktor

Pengertian Emigrasi

Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah buat menetap pada negara lain. Emigrasi sama misalnya imigrasi tapi menurut perspektif negara dari. Gerakan insan sebelum pembentukan batas-batas politik atau pada satu negara, diklaim migrasi.

Beragam alasan orang buat beremigrasi. Beberapa antara lain merupakan alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Dan lainnya memiliki alasan eksklusif seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat.

Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh orang Indonesia pergi ke Amerika dan menjadi tenaga kerja Indonesia.

Pengertian Sirkulasi

Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yg tidak menetap, namun ada pula yang menetap atau tinggal buat sementara waktu pada daerah tujuan.

Berdasarkan intesitas waktunya, sirkulasi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu sirkulasi harian, sirkulasi mingguan, sirkulasi bulanan.

  1. Sirkulasi harian adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam hari (ulang-alik tanpa menginap). Pelaku sirkulasi harian disebut dengan penglaju atau komuter.
  2. Sirkulasi mingguan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada akhir pekan (ulang-alik dengan menginap).
  3. Sirkulasi bulanan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan sebulan sekali.

Pengertian Ruralisasi

Ruralisasi merupakan kebalikan berdasarkan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk berdasarkan kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya dilakukan sang orang yg dulu pernah melakukan urbanisasi, tetapi poly juga pelaku ruralisasi merupakan orang kota asli.

Baca jua :Sejarah Pemberontakan PRRI & Permesta pada Indonesia

Demikianlah artikel kali ini tentang Pengertian Urbanisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Sirkulasi dan Ruralisasi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Referensi : https://id.wikipedia.org

http://www.Berpendidikan.Com/2015/06/pengertian-peredaran-urbanisasi-ruralisasi-transmigrasi-migrasi-internasional.Html

Sumber gambar : www.kompasiana.com

Tuesday, June 2, 2020

3 Jenis Kegiatan Ekonomi (Produksi, Distribusi, Konsumsi) Lengkap

3 Jenis Kegiatan Ekonomi Beserta Contohnya - Kegiatan ekonomi memiliki 3 macam yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Tetapi, kegiatan ekonomi juga dapat terjadi secara langsung dari produksi ke konsumsi, contohnya adalah nelayan yang menangkap ikan untuk dikonsumsi sendiri.

Berikut ini adalah 3 Jenis Kegiatan Ekonomi (Produksi, Distribusi, Konsumsi) Beserta Contohnya.

3 Jenis Kegiatan Ekonomi (Produksi, Distribusi, Konsumsi)

1. Kegiatan Produksi

Kegiatan ini adalah kegiatan yang gunanya untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Badan usaha atau orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Produsen menghasilkan barang untuk dapat dijual agar dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan juga orang lain.

Selain itu, penghasil juga dapat memperoleh laba menggunakan menjual barang output produksinya kepada para pedagang.

Barang hasil produksi tadi dibedakan menjadi barang antara dan barang akhir. Apa itu barang antara? Barang antara adalah barang yg digunakan buat membentuk barang yg lain, misalnya seperti terigu, kain, & benang. Sedangkan apa itu barang akhir? Barang akhir adalah barang yang siap dikonsumsi, misalnya merupakan sandang dan roti.

Dua. Kegiatan Distribusi

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Barang-barang yang dibuat oleh produsen dapat sampai ke konsumen karena adanya disributor.

Tanpa adanya distributor, barang berdasarkan pembuat nir akan sampai ke konsumen yang jaraknya sangat jauh berdasarkan produsen. Pembuat akan kesulitan buat menjual barang, dan konsumen juga akan kesulitan buat menemukan barang yg ingin dibeli.

Contoh kegiatan distribusi adalah ibu yang tinggal di Pekanbaru membeli beras Cianjur karena adanya distributor.

Tiga. Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi adalah kegiatan untuk menggunakan atau menghabiskan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi ini disebut konsumen. Barang atau jasa yang dikonsumsi disebut juga barang konsumsi.

Contoh dari kegiatan konsumsi yaitu, ibu membeli cabe di pasar, abang membeli baju di toko, dan ayah membeli motor.

Baca juga :Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh, Bentuk, Jenis, Ciri, Penyebab, Pencegahan)

Demikianlah artikel kali ini tentang 3 Jenis Kegiatan Ekonomi (Produksi, Distribusi, Konsumsi) Beserta Contohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Sumber : Buku "Fun Learning Social Science 5danquot; for Grade V Elementary School

Perbedaan Flora di Indonesia Bagian Barat dengan Timur (Lengkap)

Perbedaan Flora pada Indonesia Bagian Barat dengan Timur (Lengkap) - Pada kesempatan kali ini Ensiklopediasli akan membahas perbedaan flora indonesia bagian timur dan indonesia bagian barat. Adapaun yang kita bahas adalah mengenai karakteristiknya dan ciri-cirinya.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui dulu apa itu tumbuhan? Flora merupakan segala jenis tanaman dan tumbuhan yg ada di muka bumi ini. Di negara kita ini, Indonesia memiliki aneka macam jenis-jenis tumbuhan, baik menurut bagian baratnya sampai ke bagian timur.

Kata tanaman dari menurut bahasa latin yaitu nama dewi pelindung bunga dan taman & dewi kesuburan pada mitologi Romawi.

Berikut ini adalah perbedaan flora di Indonesia bagian barat dengan indonesia bagian timur (Lengkap).

Perbedaan Flora pada Indonesia Bagian Barat dengan Timur

Perbedaan Flora pada Indonesia

Karakteristik tanaman di Indonesia bagian timur & Indonesia bagian barat pula memiliki perbedaan. Berikut ini adalah disparitas ciri tumbuhan di Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian barat.

Berdasarkan pendekatan biogeografi, kekayaan hayati Indonesia dibagi atas dua kelompok. yaitu Indo Malayan dan Indo Australian. Daerah peralihannya ditandai dengan garis Wallace dan garis Lydekker.

Kelompok Indo Malayan meliputi tanaman yang ada di Indonesia bagian barat, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali. Sedangkan kelompok Indo Australian meliputi tanaman yang ada di Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Berikut ini perbedaan ciri flora pada Indonesia bagian barat & Indonesia bagian Timur :

Ciri-karakteristik Flora pada Indonesia bagian barat :

  • Banyak terdapat jenis meranti-merantian
  • Memiliki berbagai jenis nangka
  • Memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit
  • Tidak memiliki gutan kayu putih
  • Terdapat berbagai jenis rotan
  • Memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yang sedikit.

Ciri-karakteristik Flora di Indonesia bagian timur :

  • Memiliki jenis meranti-merantian sedikit
  • Tidak terdapat jenis nangka
  • Memilki banyak tumbuhan sagu
  • Terdapat hutan kayu putih
  • Tidak memiliki rotan
  • Memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya berada di Papua).

Baca jua :tiga Jenis Kegiatan Ekonomi (Distribusi, Produksi, Konsumsi)

Demikianlah artikel kali ini tentang Perbedaan Flora pada Indonesia Bagian Barat dengan Timur (Lengkap). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Monday, June 1, 2020

4 Jenis Kepercayaan Manusia Purba di Indonesia (Lengkap)

4 Jenis Kepercayaan Manusia Purba di Indonesia - Sebelum kita membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu manusia purba? Manusia purba adalah jenis manusia yang sudah hidup jauh sebelum mengenal tulisan.

Adapaun manusia purba ini juga memiliki agama yang telah tumbuh dan berkembang semenjak dahulu. Hal ini masih ada dalam aspek yg dikaitkan menggunakan agama berupa peninggalan-peninggalan megalitik.

Perlu Anda ketahui bila sistem agama manusia purba ini nir ada dengan sendirinya, tetapi terjadi lantaran proses dan pertanda-indikasi yg dilihat sang manusia bahwa adanya kekuasaan dan kekuatan lain yang jauh lebih akbar diluar batasan insan. Hal berikut yg menjadi dasar kepercayaan -agama yang berkembang pada manusia purba.

Ada beberapa macam kepercayan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat purba di Indonesia yaitu : Animisme, Dinamisme, Totemisme dan Monoisme. Berikut ini adalah 4 jenis kepercayaan manusia purba di Indonesia.

Jenis Kepercayaan Manusia Purba di Indonesia

Kepercayaan Animisme

Animisme adalah kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang telah mati (meninggal dunia). Berdasarkan keyakinan ini, roh yang sudah meninggal akan terus mengawasi serta melindungi manusia tersebut. Namun juga sebaliknya, roh tersebut juga bisa menghukum anggota masyarakat yang melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan pada adat masyarakat.

Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin doa atau pemujaan terhadap arwah nenek moyang adalah orang yg paling tua (sesepuh) yang terdapat di masyarkaat sebagai ketua adat. Ketua adat telah menguasai & mengetahui istiadat nenek moyang mereka lebih dari masyarakat yang lain yg nantinya akan sebagai pemimpin setiap pemujaan masyarakat terhadap roh nenek moyang.

Kepercayaan Dinamisme

Dinamisme adalah kepercayaan manusia purba bahwa sebuah benda mempunyi kekuatan ghaib. Contohnya adalah keris, patung, tombak dan lain-lain. Menurut kepercayaan mereka dalam pembuatan benda-benda megalitik, seperti arca. menhir, dolmen, kubur peti batu, punden berundak, dolmen semu atau pandhusa, dan sarkofagus dilandasi oleh keyakinan bahwa di luar diri manusia ada kekuatan yang lain.

Kepercayaan Totemisme

Totemisme adalah kepercayaan manusia purba terhadap hewan/binatang yang diaggap memiliki kekuatan yang kuat dan besar daripada manusia , seperti Gajah, Harimau, Badak, Singa dan lain sebagainya. Manusia purba tersebut menganggap jika binatang itu melindungi dan menjaga kehidupan mereka.

Hewan-fauna tersebut tidak boleh diburu ataupun dibunuh lantaran dianggap suci bagi mereka. Apabila ada yg berani melanggar maka sanksi & kutukan yg akan diterima oleh seorang itu.

Kepercayaan Monoisme

Monoisme adalah kepercayaan manusia purba terhadap Tuhan Yang Maha Esa , merupakan kepercayaan yang banyak di anut oleh masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Masyarakat itu percaya bahwa ada suatu kekuatan atau pemilik kekuasaan langit dan bumi.

Pola pikir masyarakat pun berubah, mereka sadar bahwa pada kembali indahnya alam semesta ada penciptanya. Kepercayaan monoisme ketika ini mampu mengkategorikan dalam beberapa kepercayaan misalnya Islam, Kristen dan lain sebagainya.

Baca jua :Perbedaan Flora di Indonesia Bagian Barat dan Timur

Demikianlah artikel kali ini tentang 4 Jenis Kepercayaan Manusia Purba di Indonesia (Lengkap). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dari saya dan terimakasih.

Referensi : http://indrasugiarto.com/macam-jenis-kepercayaan-manusia-purba-di-indonesia/

http://fullseoblog.Blogspot.Co.Id/2013/11/jenis-jenis-agama-insan-purba.Html

PKI Madiun 1948 (Sejarah, Tujuan, Latar Belakang, Penumpasan)

PKI (Partai Komunis Indonesia) Madiun 1948 (Sejarah, Tujuan, Latar Belakang dan Penumpasan) - Pada kesempatan kali ini Ensiklopediasli akan membahas tentang sejarah pemberontakan PKI Madiun, tujuan, latar belakang dan penumpasan PKI di Madiun.

Doktrin komunis merupakan dengan merebut kekuasaan negara yg sah dengan cara apa pun & bagaimanapun. Setiap cara yg terdapat akan digunakan sang orang-orang komunis buat menyebarkan ideologinya di Indonesia. Salah satu pemberontakan PKI di indonesia adalah pada Madiun pada tahun 1948.

PKI Madiun 1948 (Sejarah, Tujuan, Latar Belakang, Penumpasan)

Pemberontakan PKI di Madiun

Pemberontakan PKI di Madiun terkait dengan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin tahun 1948. Penyebab jatuhnya kabinet Amir disebabkan oleh kegagalannya pada Perundingan Renville yang amat sangat merugikan Indonesia. Untuk merebut kembali kedudukannya, pada tanggal 28 Juni 1948 Amir Syarifuddin melakukan pembentukan Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Front Demokrasi Rakyat (FDR) didukung sang Pemuda Sosialis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, PKI, & Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Aksi-aksi yg dilakukan oleh gerombolan ini diantaranya sebagai berikut.

1) Melancarkan propaganda anti pemerintah.

Dua) Mengadakan pemogokan-pemogokan kerja bagi buruh di perusahaan misalnya di pabrik karung pada Delenggu Klaten.

3) Melakukan penghilangan nyawa-penghilangan nyawa contohnya pada friksi senjata yang terjadi di Solo tanggal 2 Juli 1948, Komandan Divisi LIV yaitu Kolonel Sutarto secara tiba-datang terbunuh. Pada tanggal 13 September 1948 tokoh pejuang 1945, Dr. Moewardi diculik dan dibunuh.

Pada tanggal 11 Agustus 1948, Musso tiba dari Moskow. Amir dan Front Demokrasi Rakyat (FDR) segera bergabung dengan Musso. Untuk memperkuat organisasi, maka disusunlah doktrin bagi Partai Komunis Indonesia (PKI). Doktrin tersebut bernama Jalan Baru.

PKI banyak melakukan kekacauan, terutama di Surakarta. Oleh PKI daerah Surakarta dijadikan daerah yang kacau (Wildwest). Sedangkan di wilayah Madiun dijadikan PKI sebagai basis gerilya. Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Tujuannya untuk meruntuhkan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI ini dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun.

Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah Indonesia melancarkan operasi militer. Dalam hal ini peran Divisi Siliwangi cukup besar. Di samping itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk mengerahkan seluruh pasukannya menumpas pemberontakan PKI di Madiun.

Dengan dukungan rakyat di berbagai tempat, pada tanggal 30 September 1948, wilayah kota Madiun berhasil diambil alih kembali oleh tentara Republik. Pada akhirnya tokoh-tokoh PKI seperti Lukman dan DN Aidit melarikan diri ke Vietnam dan Cina. Sementara itu, tanggal 31 Oktober 1948 Musso tewas ditembak. Sekitar 300 (tiga ratus) orang ditangkap oleh pasukan Siliwangi pada tanggal 1 Desember 1948 di daerah Purwodadi, Jawa Tengah.

Dengan telah ditumpasnya pemberontakan PKI di Madiun, maka selamatlah bangsa dan negara Indonesia dari rongrongan dan ancaman dari kaum komunis yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Penumpasan pemberontakan PKI dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri tanpa bantuan siapa pun. Dalam kondisi bangsa yang begitu sulit, ternyata Republik Indonesia sanggup menumpas pemberontakan yang relatif besar oleh golongan komunis dalam waktu singkat.

Baca pula:4 Jenis Kepercayaan Manusia Purba di Indonesia

Demikianlah artikel kali ini tentang PKI Madiun 1948 (Sejarah, Tujuan, Latar Belakang, Penumpasan) . Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Sumber: LKS IPS Kelas IX

5 Pemberontakan DI/TII di Berbagai Daerah Indonesia (Lengkap)

5 Pemberontakan DI/TII di Berbagai Daerah di Indonesia (Lengkap) - Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) resmi berdiri tanggal 7 Agustus 1949. Akan tetapi, akar sejarahnya telah ada sejak zaman Jepang, pada saat datang keinginan untuk menciptakan negara berdasarkan Islam. Dewan Imamah (Penasihat) DI/TII adalah Soekarmadji Maridjan Kartosuwirjo.

Rongrongan atas keamanan dalam negeri juga dilakukan DI/TII. Pemberontakan DI/TII merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Pemberontakan DI/TII timbul di beberapa daerah di Indonesia, antara lain adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Aceh.

5 Pemberontakan DI/TII di Berbagai Daerah Indonesia

1. Pemberontakan DI/TII pada Jawa Barat

Gerakan DI/TII  di Jawa Barat tampak pada waktu terjadi penarikan pasukan TNI dari wilayah yang diduduki Belanda ke wilayah RI sebagai akibat perundingan Renville. Akan tetapi, anggota Hizbullah dan Sabilillah tidak mengikuti ketentuan perundingan Renville. kedua laskar itu berada di bawah pengaruh Seoekarmadji Maridjan Kartosuwirjo.

Semula Kartosuwirjo ikut bergerilya di wilayah Jawa Barat. Ia ingin menciptakan negara Islam lepas dari Republik Indonesia. Untuk itu ia menghimpun orang-orang yg setia kepadanya buat masuk tentara Darul Islam. Pada tanggal 4 Agustus 1949 Kartosuwirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).

Tindakan Kartosuwirjo itu membahayakan persatuan dan kesatuan nasional. Rakyat pun sangat dirugikan karena Kartosuwirjo dan anggotanya melakukan teror, pembunuhan, pengrusakan, & pengambilan harta kekayaan rakyat secara paksa.

Penumpasan Gerakan DI/TII pada Jawa Barat memakan saat yg lama . Baru dalam tahun 1960-an, Divisi Siliwangi mulai melancarkan operasi secara terstruktur dan besar -besaran. Dengan dibantu masyarakat dalam operasi "Pagar Betis", pada ketika tahun 1962 grup DI/TII akhirnya mampu dihancurkan. Kartosuwirjo bisa ditangkap pada Gunung Geber, ia kemudian pada hukum meninggal.

2. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Perjuangan DI/TII memperoleh dukungan dari Jawa Tengah. Tokoh utamanya adalah Amir Fatah . Ia sebelumnya adalah pejuang dan komandan laskar Hizbullah. Selanjutnya ia berhasil mempengaruhi laskar Hizbullah yang ingin bergabung dengan TNI di Tegal.

Amir Fatah kemudian memproklamasikan diri dan bergabung dengan DI/TII Kartosuwirjo tanggal 23 Agustus 1949. Mereka membentuk pemerintah tandingan pada daerahnya.

Gerakan yg sama pula terdapat pada Kebumen. Pemimpinnya merupakan Mohammad Mahfu'dh Abdulrachman atau yg lebih dikenal menggunakan nama Kiai Sumolangu. Gerakannya juga merupakan penerus DI/TII Kartosuwirjo dengan markas pada Brebes & Tegal. Pembelotan ini adalah pukulan bagi Tentara Nasional Indonesia waktu itu.

Pemerintah lalu membentuk pasukan Benteng Raiders buat menghadapi gerakan tersebut. Denan pasukan ini, pemerintah menggelar operasi Gerakan Banteng Negara. Sisa-sisa gerakan DI/TII pada Jawa Tengah lalu berhasil dikalahkan sang pemerintah melalui Operasi Guntur.

Pada mulanya gerakan DI/TII pada Jawa Tengah telah mulai terdesak sang TNI. Tetapi, pada bulan Desember 1951 mereka menjadi bertenaga balik lantaran mendapat pertolongan berdasarkan Batalyon 426. Batalyon 426 pada wilayah Kudus dan Magelang memberontak & menggabungkan diri menjadi DI/TII.

Kekuatan Batalyon pemberontak ini bisa dihancurkan. Sisa-sisanya lari ke Jawa Barat berbagabung dengan DI/TII Kartosuwirjo.

Sementara itu, di wilayah Merapi dan Merbabu terjadi kerusuhan sang gerakan Merapi Merbabu Complex (MMC). Gerakan ini bisa dihancurkan Tentara Nasional Indonesia pada bulan April 1952. Sisa-sisanya bergabung dengan DI/TII. Kekuatan DI/TII di daerah Jawa Tengah yg semula bisa dipatahkan justru menjadi bertenaga lagi karena bergabungnya residu-sia Batalyon 426.

Untuk mengatasi pemberontakan itu, segera dibuat pasukan Banteng Raiders. Pasukan itu selanjutnya mengadakan operasi kilat yang dinamakan Gerakan Banteng Negara (GBN). Pada tahun 1954, gerakan DI/TII pada Jawa Tengah bisa dikalahkan selesainya pusat kekuatan gerakan DI/TII pada perbatasan Pekalongan-Banyumas dihancurkan.

Tiga. Pemberontakan DI/TII pada Kalimantan Selatan

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dikobarkan oleh Ibnu Hadjar, seorang mantan Letnan Dua TNI. Ia memberontak dan menyatakan gerakannnya sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwirjo. Dengan pasukan yang bernama Kesatuan Rakyat yang Tertindas, Ibnu Hadjar menyerang berbagai pos kesatuan tentara di Kalimantan Selatan dan melakukan aksi pengacauan pada bulan Oktober 1950.

Pemerintah memberi kesempatan dalam Ibnu Hadjar buat menghentikan pemberontakannya secara tenang. Ia pernah menyerahkan diri dengan pasukannya. Ia diterima balik ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia. Tetapi, dia melarikan diri & melanjutkan pemberontakan.

Pemerintah RI akhirnya merogoh tindakan tegas dan berani. Pada akhir tahun 1959, pasukan Ibnu Hadjar dapat dihancurkan. Ibnu Hadjar sendiri dapat ditangkap.

4. Pemberontakan DI/TII pada Sulawesi Selatan

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Kahar Muzakar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang selama Perang Kemerdekaan ikut berjuang di Pulau Jawa.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Kahar Muzaka berpulang ke Sulawesi Selatan. Ia berhasil menghimpun & memimpin laskar-laskar gerilya pada Sulawesi Selatan. Laskar-laskar itu tergabung pada Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).

Pada tanggal 30 April 1950, Kahar Muzakar mengirim surat buat pemerintah dan pimpinan APRIS. Ia meminta supaya semua anggota KGGS dimasukkan dalam APRIS dengan nama Brigade Hasanuddin. Permohonan itu ditolak lantaran hanya mereka yg lulus dalam penyaringan saja yg boleh diterima dalam APRIS.

Pemerintah merogoh kebikjasanaan buat menyalurkan bekas gerilyawan ke dalam Korps Cadangan Nasional. Kahar Muzakar sendiri diberi pangkat Letnan Kolonel.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan pemerintah sepertinya membawa output. Akan namun, dalam ketika akan dilantik, Kahar Muzakar bersama anak buahna melarikan diri ke hutan dengan membawa banyak sekali peralatan yg diberikan.

Peristiwa itu terjadi dalam lepas 17 Agustus 1951. Pada bulan Januari 1952, Kahar Muzakar menyatakan daerah Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Negara Islam Inedonesia pada bawah pimpinan Kartosuwirjo.

Pemerintah tetapkan buat merogoh tindakan tegas dan mulai melancarkan operasi militer. Operasi penumpasan pemberontakan Kahar Muzakar memakan saat yg usang. Pada bulan Februari 1965, Kahar Muzakar meninggal dalam suatu penyerbuan. Bulan Juli 1965, Gerungan (orang kedua sesudah Kahar Muzakar) dapat ditangkap. Dengan demikian berakhirlah pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

5. Pemberontakan DI/TII pada Aceh

Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh. Pemberontakan pecah karena kekhawatiran akan kehilangan kedudukan dan perasaan kecewa diturunkannya kedudukan Aceh dari daerah istimewa menjadi karesidenan di bawah provinsi Sumatera Utara.

Semula Tengku Daud Beureueh merupakan GUbernur Militer daerah Istimewa Aceh. Pada tahun 1950 kedudukan Aceh diturunkan dari provinsi sebagai karesidenan, Daud Beureueh tidak bahagia lantaran jabatannya diturunkan.

Pada lepas 20 September 1953, Daud Beureueh mengeluarkan maklumat yang mengungkapkan bahwa Aceh adalah bagian menurut NII di bawah Kartosuwirjo. Setelah itu, Tengku Daud Beureueh mengadakan gerakan & mempengaruhi masyarkat melalui propaganda bernada negatif terhadap pemerintah RI.

Untuk menghadapi gerakan itu, pemerintah mengirim pasukan yang mempunyai persenjataan lengkap. Setelah beberapa tahun dikepung, baru pada tanggal 21 Desember 1962 tercapailah Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Banyak menurut gerombolan itu yg kembal ke panguan RI.

Dengan demikian, pemberontakan DI/TII di Aceh dapat diselesaikan menggunakan cara hening. Pemimpin menurut gerakan ini pun setuju buat pulang ke pangkuan RI. Parkarsa penyelesaian pada Aceh tadi dipimpin oleh kol M. Jasin, Panglima Kodam I Iskandar Muda.

Baca jua:PKI Madiun 1948 (Sejarah, Tujuan, Latar Belakang, Penumpasan)

Demikianlah artikel kali ini tentang 5 Pemberontakan DI/TII di Berbagai Daerah Indonesia (Lengkap). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.