Tuesday, July 27, 2021

Gandamana Luweng

Dikisahkan Dewi Gandari & Suman berencana menggunakan segala cara buat mensukseskan Kurawa menguasai Astina. Singkat cerita datanglah satu kesempatan itu.

Pada suatu hari datanglah utusan Prabu Tremboko (Raja Pringgondani) dan diterima sang Suman. Maksud kedatangan utusan Prabu Tremboko itu buat mengungkapkan surat persahabatan buat Pandu, karena hany mampu bertemu menggunakan Suman dititipkanlah surat itu kepada Suman buat kemudian diberikan kepada prabu Pandudewanata.

Suman menghaturkan surat Prabu Tremboko pada Pandu, akan tetapi isinya sudah diubah bahwa Prabu Tremboko menantang perang Astina. Pandu tak gegabah menyikapinya, diutuslah Patih Gandamana buat membawa misi hening ke negara Pringgondani

Saat Patih Gandamana berangkat, Suman membisu-diam mengerahkan Kurawa lebih dahulu ke Pringgondani & mengirim surat balasan tantangan perang kepada Prabu Tremboko. Patih Gandamana nir menerka sudah terjadi penyerangan ke Pringgondani sang Kurawa yang digerakkan sang Suman. Akhirnya Gandamana diserang sang pasukan Pringgondani dari depan & pasukan Kurawa menurut belakang. Gandamana tidak melakukan perlawanan.

Hingga akhirnya menggunakan gampang dijebak dimasukkan ke pada luweng (lubang tanah yg pada). Kemudian Suman memerintahkan Duryudana buat menimbun Gandamana.

Melihat Gandamana tidak melawan maka Raja Tremboko lalu menolong Gandamana dan meminta penjelasan mengenai apa yg sebenarnya terjadi. Prabu Tremboko kemudian menyerahkan surat palsu Pandudewanata yg dibentuk Suman pada Gandamana menjadi bukti. Di kesempatan lain, Suman sudah kembali ke Astina, melaporkan bahwa Gandamana telah gugur dikeroyok oleh pasukan Pringgondani. Akhirnya Suman diangkat menjadi patih oleh Pandudewanata. Sebuah kebijakan yg terburu-buru.

Gandamana pulang ke Astina, namun pada tengah jalan ditemui sang Widura. Diberikan penjelasan bahwa Suman melaporkan Gandamana sudah gugur & sekarang Suman diangkat sebagai patih. Akhirnya Gandamana menghajar Suman sampai babak belur. Jadilah tubuh hancur tersebut menjadi Sengkuni Sengkuni melaporkan peristiwa ini kepada kakaknya, Dewi Gandari. Prabu Pandudewanata marah melihat perlakuan Gandamana. Merasa keberadaan Pandu sebagai Raja diabaikan sang Gandamana. Akhirnya Gandamana mendapat marah Pandu, lalu diminta pulang ke kerajaan Pancalaradya. Widura melapor kepada Pandu apa yg sebenarnya terjadi. Surat palsu Suman/Sengkuni pada Prabu Tremboko dibaca sang Pandudewanata. Prabu Pandu menyesal sudah terburu-buru memecat Gandamana.

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store