Friday, July 16, 2021

Basudewa

PRABU BASUDEWA adalah putra sulung Prabu Basukunti raja negara Mandura menggunakan permaisuri Dewi Dayita, putri Prabu Kunti, raja Boja.Basudewa mempunyai tiga orang saudara kandung masing-masing bernama: Dewi Prita/Dewi Kunti, Arya Prabu Rukma & Arya Ugrasena.

Prabu Basudewa memiliki tiga orang isteri/permaisuri dan 4 (empat) orang putra.Dengan permaisuri Dewi Mahira/Maerah (Jawa) ia berputra Kangsa. Kangsa sebenaranya putra Prabu Gorawangsa, raja super besar negara Gowabarong yg menggunakan beralih rupa sebagai Prabu Basudewa palsu & berhasil mengadakan hubungan asmara dengan Dewi Mahira.

Dengan permaisuri Dewi Mahindra/Maerah (Jawa), Prabu Basudewa memperoleh 2 orang putra bernama; Kakrasana dan Narayana. Sedangkan menggunakan permaisuri Dewi Badrahini berputra Dewi Wara Sumbadra/Dewi Lara Ireng.

Secara tidak resmi, Prabu Basudewa pula mengawini Ken Sagupi, swaraswati Keraton Mandura, dan memperoleh seseorang putra bernama Arya Udawa.

Prabu Basudewa sangat sayang pada keluarganya. Basudewa pintar olah keprajuritan dan mahir memainkan senjata panah & lembing. Setelah usia lanjut, dia menyerahkan Kerajaan Mandura pada putranya, Kakrasana, & hayati menjadi pendeta pada Pertapaan Randugumbala. Prabu Basudewa mati ketika negara Mandura digempur Prabu Sitija/ Bomanarakasura raja Negara Surateleng.

======================

BASUDEWA, PRABU, adalah raja Mandura. Kerajaan ini sebelumnya bernama Boja. Walaupun sebenarnya ia anak kedua, Basudewa mewarisi tahta kerajaan itu dari ayahnya, yaitu Prabu Basukunti atau Kuntiboja. Hal itu disebabkan karena anak sulung Prabu Basukunti adalah Dewi Sruta, seorang putri. Ibu Basudewa bernama Dewi Bandondari. Adik-adik Basudewa ada tiga orang. Mereka adalah Haryaprabu Rukma, Ugrasena, dan Dewi Prita, alias Kunti Nalibrata.

Istri Prabu Basudewa terdapat tiga orang. Istri pertamanya bernama Dewi Maerah, kemudian yg ke 2 Dewi Mahindra, dan yg ketiga Dewi Badraini. Dengan Dewi Mahindra, Basudewa menerima anak kembar, Kakarasana dan Narayana. Kakrasana kelak menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja Mandura menggunakan gelar Prabu Baladewa, sedangkan Narayana sebagai raja pada Dwarawati menggunakan gelar Prabu Kresna. Dari Dewi Badraini beliau memperoleh anak perempuan , diberi nama Bratajaya alias Wara Subadra. Kelak, Dewi Subadra menjadi salah seorang istri Arjuna. Bahkan menjadi istri utama.

Dewi Maerah, istri pertama, lantaran terlibat skandal yg memalukan menggunakan Prabu Gorawangsa, raja raksasa berdasarkan Kerajaan Guwabarong. Walaupun perselingkuhan itu bukan semata-mata kesalahan Dewi Maerah, demi martabat raja & kerajaan Mandura, Dewi Maerah terpaksa dieksekusi mati. Tetapi adik Basudewa, yakni Haryaprabu Rukma yang ditugasi membunuh Dewi Maerah tidak hingga hati melaksanakan sanksi mangkat itu, setelah tabu bahwa Dewi Maerah mengandung. Akhirnya Dewi Maerah hanya ditinggalkan sendiri di tengah hutan. Wanita malang itu ditolong sang seorang pertapa berujud raksasa bernama Resi Anggawangsa. Kelak Dewi Maerah melahirkan seorang bayi berwajah super besar dan diberi nama Kangsa. Sesudah melahirkan anaknya, Dewi Maerah mangkat global. Bayi haram itu, dirawat, dipelihara, dan dididik menggunakan penuh kasih sayang oleh Resi Anggawangsa, seseorang pendeta berujud raksasa. Setelah dewasa tiba ke Mandura dan minta diakui menjadi anak Basudewa. Tuntutan si Anak Haram itu dikabulkan. Raja Mandura itu bahkan mengangkatnya menjadi raja muda pada Sengkapura, yg masih termasuk wilayah Mandura.

Namun kebaikan hati Basudewa ternyata berbuah getir. Pada suatu ketika Kangsa tiba ke Mandura menuntut agar diakui menjadi putra mahkota Kerajaan Mandura. Ia nenantang Basudewa buat mengadu jago menggunakan kerajaan menjadi taruhannya. Usaha Kangsa buat merebut tahta Mandura akhirnya digagalkan sang Kakrasana dan Narayana menggunakan donasi Bima dan Arjuna. Peristiwa percobaan perebutan kekuasaan itu dalam pewayangan dikisahkan dalam lakon 'Kangsa Adu Jago'. Namun selain yg empat orang itu Prabu Basudewa sebenarnya memiliki anak gelap yang lahir berdasarkan seorang perempuan penghibur bernama Ken Sayuda (terdapat yg menyebut Ken Yasuda). Anak gelapnya ini bernarna Udawa, yang kelak menjadi patih pada Kerajaan Dwarawati, waktu Narayana menjadi raja di negeri itu...

Dalam Kitab Hariwangsa yang merupakan lampiran Kitab Mahabarata, Basudewa bukan raja Mandura. Yang sebagai raja negeri itu merupakan Ugrasena, yg memiliki anak bernama Kangsa. Setelah dewasa Kangsa merogoh alih takhta kerajaan secara paksa, & Ugrasena dipenjarakan. Sedangkan Basudewa adalah suami Dewi Dewaki, adik Kangsa. Dengan demikian Basudewa, dari Mahabarata, merupakan ipar Kangsa. Istri Basudewa yang lain bernama Dewi Rohini, yg nir ikut dipenjara. Jadi, menurut Mahabarata Basudewa nir pernah menjadi raja. Menurut Mahabarata Pula, menurut Dewi Dewaki, Basudewa mendapat anak Krishna (Kresna), Sedangkan berdasarkan Rohini anaknya dinamakan Balarama (Baladewa).

Sementara Mahabarata versi yg lain menjelaskan, baik Balarama maupun Krishna keduanya adalah anak Basudewa dari Dewi Dewaki. Kedua anaknya itu lahir ketika Basudewa dan Dewaki berada pada penjara, sebagai korban kezaliman Kangsa. Balarama lahir sebagai anak ke enam, diselamatkan oleh Dewi Nendra, seorang bidadari yang menguasai rasa kantuk, dan dibawa keluar penjara lalu diserahkan dalam Dewi Rohini, yang tinggal pada luar penjara. Dewi Nendra meminta agar Dewi Rohini mengakui Balarama menjadi anaknya, demi keselamatan anak itu. Sedangkan Krishna begitu lahir diselundupkan ke luar penjara dan ditukar menggunakan bayi wanita anak suami istri seorang penggembala bernama Gopa & Nanda.

Dalam pewayangan Prabu Basudewa menampilkan karakter raja yang pernah membuat keputusan yg tidak bijaksana, dengan menjatuhkan sanksi meninggal bagi Dewi Maerah. Beberapa ketika lalu raja itu sadar bahwa beliau menciptakan kekeliruan, menjatuhkan sanksi yg terlalu berat. Prabu Basudewa mencoba menebus kekeliruannya dengan mengakui Kangsa sebagai anak & bahkan kemudian memberikan kekuasaan atas wilayah Sengkapura, sebagai Raja Muda. Keputusan yang kurang dipikir panjang itu, dikemudian hari ternyata justru memperburuk keadaan. Kangsa yang diperlakukan menggunakan baik oleh Prabu Basudewa, meskipun beliau hanya anak haram, ternyata malahan mengincar singgasana Kerajaan Mandura. Bahkah ketiga putra-putrinya terancam keselamatannya.

Untuk menghindarkan menurut kemungkinan buruk yg mungkin ditimbulkan oleh ulah Kangsa, Prabu Basudewa secara diam-diam menitipkan Kakrasana, Narayana, & Bratajaya pada Antagopa. Rasa kondusif bagi Prabu Basudewa & terjaminnya takhta Mandura baru tiba selesainya Kangsa meninggal.

Asal : http://blvckshadow.Blogspot.Com/2010/03/basudewa-prabu.Html

No comments:

Post a Comment

Home Furniture Store