Pages

Monday, January 18, 2021

Tips Mengajar Bahasa Jawa Dari Ibu Putri Agar Siswa Cepat Hafal Huruf Jawa Dalam 2 Kali Pertemuan

Tips Mengajar Bahasa Jawa Dari Ibu Putri Agar Siswa Cepat Hafal Huruf Jawa Dalam 2 Kali Pertemuan | Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal yang wajib dipelajari oleh siswa SD sejak kelas 3. 4 tahun belajar bahasa jawa di tingkat SD, diharapkan pada saat masuk SMP siswa sudah lancar dalam membaca dan menulis dengan huruf jawa.

Namun kenyatannya tidaklah demikian. Banyak anak didik yang nir menguasai bahasa jawa dengan baik dalam ketika masuk Sekolah Menengah pertama. Alhasil gugu Sekolah Menengah pertama harus mengulang pelajaran bahasa jawa mulai menurut nol. Hal ini dirasakan sang Ibu Putri Hayuningtyas Pengajar Aksara Jawa SMP 10 surabaya.

Dari kenyatannya tersebut itulah, kemudian Ibu Putri mencari inovasi bagaimana caranya mengajar aksara jawa agar sanggup cepat ditangkap oleh anak didik. Akasara jawa yg terdiri dari 40 huruf & bentuk yang sulit dihafal memang membuat sebagian murid kesulitan dalam menghafal alfabet atau aksara jawa.

Sumber foto : www.Kemdikbud.Go.Id

Ibu Pengajar manis yg akrab dipanggil Ibu Putri ini lalu membuat penemuan dalam megnajar aksar jawa agar anak didik cepat hafal pada 1 - dua kali rendezvous. Tips-tipsnya ini kemudian beliau share pada ketika aktivitas Simposium Guru & Tenaga Kependidikan 2015 yang digelar sang kemdikbud.

Hal pertama buat memudahkan siswa pada belajar aksara jawa merupakan menggunakan mengelompokkan aksara jawa menjadi enam gerombolan .

Huruf Jawa mempunyai 20 karakter aksara inti dan 20 karakter pasangannya. Beliau tidka megnajar aksara jawa menggunakan meulainya memperkenalkan urutan ho-no-co-ro-ko, melainkan dengan pengelompokan

  1. Kelompok pertama adalah kelompok huruf dan pasangan yang memiliki bentuk yang sama.
  2. Kelompok kedua merupakan kelompok huruf dan pasangan dengan bentuk mirip.
  3. Kelompok ketiga adalah kelompok huruf dan pasangan yang hilang bagian depannya.
  4. Kelompok empat hilang bagian belakangnya.
  5. Kelompok lima adalah kelompok dengan penulisan mudah,
  6. Kelompok keenam merupakan kelompok dengan penulisan sulit.

Dengan metode pengelompokan ini maka ditargetkan anak didik mampu menghafal 40 aksara jawa pada hitungan lima-10 mnt. Jadi, dalam satu atau 2 kali rendezvous,siswa sanggup menghafal sekaligus menulis ke-40 huruf Jawa menggunakan sahih.

Metode Ibu Putri pada mengelompokkan aksara Jawa ini menerima apresiasi berupa Juara 1 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Guru Sekolah Menengah pertama Kelompok Seni Budaya taraf Nasional 2015. Sebelum hingga ke tingkat nasional, inovasinya ini sudah diuji pada tingkat kabupaten/kota & provinsi. Pada 2014 contohnya, Putri menerima juara pertama Pengajar lnovatif Bahasa Jawa se-Jatim tahun 2014. Dia pun berhak meraih piala Gubernur. Ia berhasil menyisih sebesar 22 peserta yang terdiri menurut guru Bahasa Jawa se-Jawa Timur.

Menurut beliau, metode tersebut memerlukan kerja sama antara pengajar & anak didik. Saat guru mengenalkan kelompok-kelompok ini pada murid, guru mengajak anak didik membayangkan bentuknya, mendeskripsikannya, sembari menggerakkan jari ke udara buat menuliskan aksara yang dimaksud. Cara ini diulangi berkali-kali supaya proses siswa menghafal sebagai lebih cepat. Apabila di kelompok satu murid belum hafal, tidak boleh pindah ke grup 2. Demikian seterusnya.

Ibu Putri mencontohkan aksara ke dua (No) yang masuk dalam kelompok mudah. Untuk menghafal pasangan No, Ibu Putri meminta muridnya menghafal sambil membayangkan dan mengucap kalimat ‘turun belok ke kanan”.

Begitu pula saat wajib menghafal pasangan aksara Bo, anak didik diminta menghafal menggunakan kalimat ?C plunker N?. ?Memang pasangan Bo kan misalnya huruf C kemudian melingkar menciptakan huruf N. Jadi siswa mampu membayangkan sambil memejamkan mata menghafalnya. Otak kanan & otak kiri bekerja semuanya.

Untuk memacu anak lebih cepat tahu aksara Jawa, Ibu Putri umumnya membagi grup siswa sebagai empat. Masing-masing anak didik di empat grup ini diminta melanjutkan menuliskan huruf pertama yg sebelumnya ditulis bunda Putri pada papan tulis. Dari huruf pertama ini kemudian berkembang sebagai kata. Kata sebagai kalimat. Kalimat menjadi paragraf.

Setelah 10 mnt, anak didik diminta masing-masing gerombolan menyelidiki output tulisan grup lain. Kelompok 1 memeriksa kelompok 2, grup dua menyelidiki gerombolan tiga, demikian seterusnya. Mereka yg mengusut diminta memperlihatkan letak kesalahannya. Kemudian Ibu Putri memperlihatkan pada kelompok yang diperiksa buat membetulkan kesalahan yang dibuatnya. Jika tidak mampu, Ibu Putrik meminta kelompok yang menyelidiki buat mengoreksinya. Mereka harus bertanggung jawab waktu menyebut milik kelompok yang diperiksanya galat.

Itulah Tips Mengajar Bahasa Jawa Dari Ibu Putri Agar Siswa Cepat Hafal Huruf Jawa Dalam 2 Kali Pertemuan. Semoga tips yang beliu share ini bermanfaat dan menginpirasi guru-guru lain yang menghadapi kesulitan yang sama. Meskipun mungkin mata pelajaran berbeda, intinya adalah berinovasi.

No comments:

Post a Comment