Pages

Saturday, March 6, 2021

Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa

Pengertian Kabinet

Suatu pemerintahan dipimpin sang penguasa tertinggi, yaitu raja ataupun presiden. Dalam menjalankan pemerintahan, seorang pemimpin dibantu oleh poly sekali pihak. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia, Presiden dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh para menteri yang tergabung pada suatu susunan kabinet. Lalu apakah kabinet itu? Seperti apa susunan kabinet pada Indonesia berdasarkan masa Soekarno sampai mekarang? Berikut penjelasannya.

Kabinet adalah suatu tubuh yang terdiri dari pejabat pemerintah senior/level tinggi (Presiden, Wapres dan Menteri-Menterinya), biasanya mewakili cabang eksekutif. Kabinet sanggup pula disebut sebagai Dewan Menteri, Dewan Eksekutif, atau Komite Eksekutif, penyebutan ini tergantung pada sistem pemerintahannya dan diketuai oleh presiden atau perdana menteri sebagai pimpinan kabinet.

Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia menurut Masa Soekarno hingga Jokowi

A. Susunan Kabinet Masa Pemerintahan Presiden Soekarno

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa
Kabinet Masa Pemerintahan Soekarno

1. Kabinet Presidensial

Kabinet Presidensial artinya kabinet pertama yang dibentuk pada Indonesia sesudah

Proklamasi Kemerdekaan dalam 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat

formal saja dan belum bisa melakukan roda pembangunan & pemerintahan. Indonesia menerapkan sistem presidensial pada mana Presiden berfungsi menjadi Kepala

Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan.

Susunan Kabinet Presidensial

Menteri Luar Negeri   :  Achmad Soebardjo

Menteri Dalam Negeri   :   R.A.A. Wiranatakoesoema

Wakil Menteri Dalam Negeri   :   Harmani

Menteri Keamanan Rakyat (a.i.)   :   Soeljadi Koesoemo

Menteri Kehakiman   : Soepomo

Menteri Keuanga   :  Samsi

Menteri Kemakmuran   :Soerachman Tjokrodisoerjo

Menteri Pekerjaan Umum   :  Abikoesno Tjokrosoejoso

Menteri Perhubungan  :   Abikoesno Tjokrosoejoso

Menteri Sosial   :   Iwa Koesoemasoemantri

Menteri Pengajaran   :   Ki Hadjar Dewantara

Menteri Kesehatan  :   Boentaran Martoatmodjo

Menteri Negara   :  Amir

Menteri Negara  :  Wahid Hasjim

Menteri Negara   :   Sartono

Menteri Negara   :   A.A. Maramis

Menteri Negara :   Otto Iskandardinata

Menteri Keamanan Rakyat   :   Soeprijadi

dua. Kabinet Sjahrir I

Kabinet Sjahrir Pertama dibuat selesainya Kabinet Wiranata Koesoemah & memerintah antara tanggal 14 November 1945 - 12 Maret 1946. Perbedaan utama menggunakan kabinet sebelumnya adalah bahwa dalam kabinet ini, para menteri diangkat menurut Partai Politik.

Susunan Kabinet Sjahrir I

Perdana Menteri  :   Sutan Sjahrir

Menteri Luar Negeri   :  Sutan Sjahrir

Menteri Dalam Negeri  :  Sutan Sjahrir

Wakil Menteri Dalam Negeri  :   Harmani

Wakil Menteri Keamanan Rakyat   :   Abdul Moerad

Menteri Kehakiman   :   Soewandi

Menteri Keuangan   :   Soenarjo Kolopaking

Menteri Kemakmuran  :   Darmawan Mangoenkoesoemo

Menteri Perhubungan  :   Abdulkarim

Menteri Pekerjaan Umum  :   Putuhena

Menteri Sosial  :   Adji Darmo Tjokronegoro

Menteri Pengajaran  :   T.S.G. Mulia

Menteri Kesehatan  :   Darma Setiawan

Menteri Negara   :   Rasjidi

3. Kabinet Sjahrir  II

Program Kabinet:

Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah menurut kedaulatan Rakyat.

Mencapai Koordinasi segala energi masyarakat di pada usaha menegakkan Negara

Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yg menurut keadilan dan peri-kemanusiaan..

Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan  pembagian pangan.

Berusaha meningkatkan kecepatan keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.

Susunan Kabinet Sjahrir  II

Perdana Menteri  :   Sutan Sjahrir

Menteri Luar Negeri   :   Sutan Sjahrir

Menteri Muda Luar Negeri   :   Agus Salim

Menteri Dalam Negeri   :   Sudarsono

Menteri Pertahanan   :   Amir Sjarifuddin

Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid

Menteri Kehakiman   :   Suwandi

Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir

Menteri Keuangan   :   Surachman Tjokroadisurjo

Menteri Pertanian/Persediaan   :   Rasad

Menteri Muda Pertanian/Persediaan   :   Saksono

Menteri Perdagangan/Perindustrian   :   Darmawan Mangoenkoesoemo

Menteri Pekerjaan Umum  :   Putuhena

Menteri Muda Pekerjaan Umum   :   H. Laoh

Menteri Sosial   :   Maria Ulfah Santoso

Menteri Muda Sosial   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat

Menteri Perhubungan   :   Abdulkarim

Menteri Pengajaran   :   T.S.G. Mulia

Menteri Agama   :   Rasjidi

Menteri Kesehatan   :   Darma Setiawan

Menteri Muda Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Negara   :   Wikana

4. Kabinet Sjahrir III

Program Kabinet:

Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah menurut kedaulatan Rakyat.

Mencapai Koordinasi segala energi masyarakat di pada usaha menegakkan Negara

Republik Indonesia dan pembangunan masyarakat yg berdasarkan keadilan & peri kemanusiaan.

Berusaha buat memperbaiki kemakmuran masyarakat pada antaranya menggunakan jalan pembagian pangan.

Berusaha meningkatkan kecepatan keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.

Susunan Kabinet Sjahrir III

Perdana Menteri   :   Sutan Sjahrir

Menteri Luar Negeri   :   Sutan Sjahrir

Wakil Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim

Menteri Dalam Negeri   :   Mohammad Roem

Wakil Menteri Dalam Negeri   :   Wijono

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Wakil Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Wakil Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Menteri Ekonomi   :   A.K. Gani

Wakil Menteri Ekonomi   :   Jusuf Wibisono

Menteri Kesehatan   :   Darma Setiawan

Wakil Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Suwandi

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Gunarso

Menteri Sosial   :   Maria Ulfah Santoso

Wakil Menteri Sosial   :   Abdulmadjid

Menteri Agama   :   Faturrachman

wakil Menteri Keamanan Rakyat   :   Harsono Tjokroaminoto

Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir

Wakil Menteri Penerangan   :   A.R. Baswedan

Menteri Pekerjaan Umum   :   Putuhena

Wakil Menteri Pekerjaan Umum   :   Laoh

Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Negara   :   Wahid Hasjim

Menteri Negara   :   Wikana

Menteri Negara   :   Sudarsono

Menteri Negara   :   Tan Po Gwan

Menteri Negara   :   Setiabudi (Douwes Dekker)

Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim

Menteri Dalam Negeri   :   Mohammad Roem

Wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh

Wakil Menteri Pertama/ Koordinator Pertahanan/Keamanan   :   Abdul Haris Nasution

lima. Kabinet Amir Sjarifuddin I

Susunan Kabinet Amir Sjarifuddin I:

wakil Perdana Menteri   :   A.K. Gani

Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim

Menteri Muda Luar Negeri   :   Tamsil

Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat

Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Muda Penerangan   :   Sjahbudin Latif

Menteri Keuangan   :   A.A. Maramis

Menteri Muda Keuangan   :   Ong Eng Die

Menteri Kemakmuran   :   A.K. Gani

Menteri Muda Kemakmuran I   :   I.J. Kasimo

Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Pekerjaan Umum   :   Moch. Enoch

Menteri Muda Pekerjaan Umum   :   H. Laoh

Menteri Perburuhan   :   S.K. Trimurti

Menteri Muda Perburuhan   :   Wilopo

Menteri Sosial   :   Suprodjo

Menteri Muda Sosial   :   Sukoso Wirjosaputro

Menteri Agama   :   K. Achmad Asj'ari

Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Negara   :   Suja'as

Menteri Negara   :   Wikana

Menteri Negara   :   Siauw Giok Tjhan

Menteri Negara   :   Hindromartono

Menteri Negara   :   Maruto Darusman

6. Kabinet Amir Sjarifuddin II

Susunan Pejabat Amir Sjarifuddin II

Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat

Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Sosial   :   Suprodjo

Menteri Sosial   :   Suprodjo

Menteri Muda Sosial   :   Sukoso Wirjosaputro

Menteri Agama   :   Masjkur

Menteri Kemakmuran   :   A.K. Gani

Menteri Muda Kemakmuran I   :   I.J. Kasimo

Menteri Perburuhan   :   S.K. Trimurti

Menteri Muda Perburuhan   :   Wilopo

Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Pekerjaan Umum   :   H. Laoh

Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Negara (Urusan Pemuda)   :   Wikana

Menteri Negara (Urusan Pangan)   :   Suja'as

Menteri Negara (Urusan Peranakan)   :Siauw Giok Tjhan

Menteri Negra (Urusan Kepolisian)   :   Hindromartono

Menteri Negara   :   Maruto Darusman

Menteri Negara   :   Anwar Tjokroaminoto

Wakil Perdana Menteri I   :   Samsuddin

Wakil Perdana Menteri IV   :   A.K. Gani

Menteri Keuangan  :   A.A. Maramis

Menteri Muda Keuangan   :   Ong Eng Die

Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid

Menteri Muda Luar Negeri   :   Tamsil

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Muda Kehakiman  :   Kasman Singodimedjo

Menteri Penerangan   :   Sjahbudin Latif

Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat

Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat

7. Kabinet Hatta I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno

Tahun Dibentuk   1948

Tahun Demisioner   1949

Susunan Pejabat Kabinet Hatta I

Perdana Menteri   :   Mohammad Hatta

Menteri Luar Negeri   :  Agus Salim

Menteri Dalam Negeri (ad interim)   :   Sukiman Wirjosandjojo

Menteri Pertahanan (ad interim)   :   Mohammad Hatta

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir

Menteri Keuangan   :   A.A. Maramis

Menteri Persediaan Makanan Rakyat   :   I.J. Kasimo

Menteri Pekerjaan Umum (ad interim)   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Perburuhan / Sosial   :   Kusnan

Menteri Pembangunan/Pemuda   :   Supeno

Menteri Perhubungan   :Djuanda Kartawidjaja

Menteri Agama   :   Masjkur

Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX

8. Kabinet Darurat

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno

Kabinet ini bertugas pada periode 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949, menggantikan ad interim Kabinet Hatta I yg anggotanya ditawan oleh Belanda pada Agresi Militer Belanda II. Kabinet ini dikenal menjadi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Susunan Kabinet Darurat

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Luar Negeri   :A.A. Maramis

Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Menteri Kesehatan   :   Sukiman Wirjosandjojo

Menteri Kemakmuran     I.J. Kasimo

Menteri Agama   :   Masjkur

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Teuku Mohammad Hasan

Menteri Perhubungan   :   Indratjahja

Menteri Pekerjaan Umum   :   Mananti Sitompul

Menteri Perburuhan dan Sosial   :   Sutan M. Rasjid

Menteri Dalam Negeri   :   Pandji Suroso

9. Kabinet Hatta II

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno

Tahun Dibentuk  1949

Tahun Demisioner 1949

Jumlah Pejabat   18

Susunan Kabinet Hatta II

Perdana Menteri   :   Mohammad Hatta

Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim

Menteri Dalam Negeri   :   Wongsonegoro

Menteri Pertahanan   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Penerangan   :   Samsuddin

Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Menteri Pengadaan Makanan Rakyat   :   I.J. Kasimo

Menteri Kemakmuran   :   I.J. Kasimo

Menteri Perhubungan   :   H. Laoh

Menteri Pekerjaan Umum   :   H. Laoh

Menteri Perburuhan/Sosial   :   Kusnan

Menteri Pendidikan & Kebudayaan:S. Mangunsarkoro

Menteri Agama   :   Masjkur

Menteri Negara   :   Sukiman Wirjosandjojo

Menteri Negara   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Negara   :   J. Leimena

10. Kabinet R I S

Kabinet Indonesia Serikat atau Kabinet RIS bertugas dalam 20 Desember 1949 ? 6 September 1950 di Jakarta. Kabinet ini memerintah pada ketika kurang lebih bersamaan dengan Kabinet Halim pada Yogyakarta

Susunan Kabinet R I S

Perdana Menteri   :Mohammad Hatta

Menteri Luar Negeri   :   Mohammad Hatta

Menteri Dalam Negeri   Anak Agung Gde Agung

Menteri Pertahanan:   Hamengku Buwono IX

Mentari Kehakiman   :   Supomo

Menteri Penerangan   :   Arnold Mononutu

Menteri Kemakmuran   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum   :   H. Laoh

Menteri Perburuhan   :   Wilopo

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Abu Hanifah

Menteri Sosia   :   Mohammad Kosasih Purwanegara

Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Agama   :   Wahid Hasjim

Menteri Negara   :   Hamid II

Menteri Negara   :   Mohammad Roem

Menteri Negara   :   Suparno

11. Kabinet Susanto

Kabinet Susanto adalah kabinet peralihan sewaktu pembentukan Republik Indonesia Serikat. Bertugas lebih kurang selama satu bulan pada periode 20 Desember 1949 ? 21 Januari 1950

Susunan Kabinet Susanto

Wakil Perdana Menteri   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Dalam Negeri:   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Penerangan   :   Samsuddin

Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Menteri Persediaan Makanan Rakyat  :   I.J. Kasimo

Menteri Kemakmuran   :   I.J. Kasimo

Menteri Perburuhan dan Sosial   :   Kusnan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   S. Mangunsarkoro

Menteri Agama   :   Masjkur

12. Kabinet Halim

Kabinet Halim bertugas pada periode 21 Januari 1950 - 6 September 1950. Kabinet ini adalah pemerintah Republik Indonesia (menggunakan Yogyakarta menjadi bunda kota) yang adalah belahan menurut Republik Indonesia Serikat. Pada saat yg sekitar bersamaan, Kabinet Republik Indonesia Serikat memerintah pada bunda kota RIS, Jakarta.

Susunan Kabinet Halim

Perdana Menteri   :   Abdul Halim

Wakil Perdana Menteri : Abdul Hakim

Menteri Dalam Negeri   :   Susanto Tirtoprodjo

Menteri Kehakiman   :   A.G. Pringgodigdo

Menteri Penerangan :   Wiwoho Purbohadidjojo

Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim

Menteri Perdagangan/Perindustrian   :   Tandiono Manu

Menteri Pekerjaan Umum/Perhubungan   :   Mananti Sitompul

Menteri Perburuhan   :   Ma'as

Menteri Sosial   :   Hamdani

Menteri Pembangunan Masyarakat   :   Sugondo Djojopuspito

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   S. Mangunsarkoro

Menteri Kesehatan  :   Sutopo

Menteri Agama  :   Fakih Usman

13. Kabinet Natsir

Susunan Kabinet Natsir

Perdana Menteri   :   Mohammad Natsir

Wakil Perdana Menteri   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Dalam Negeri   :   Assaat

Menteri Luar Negeri   :   Mohammad Roem

Menteri Keamanan Rakyat   :   Abdul Halim

Menteri Kehakiman   : Wongsonegoro

Menteri Penerangan   :   M.A. Pellaupessy

Menteri Perdagangan dan Industri   :Sumitro Djojohadikusumo

Menteri Pertanian   :   Tandiono Manu

Menteri Pekerjaan Umum dan Rekontruksi   :   Herman Johannes

Menteri Sosia   :   F.S. Haryadi

Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Kesehatan   :   J. Leimena

Menteri Agama   :   Wahid Hasjim

Menteri Tenaga Kerja   :   Pandji Suroso

Menteri Negara   :   Harsono Tjokroaminoto

14. Kabinet Sukiman-Suwiryo

Susunan Kabinet Sukiman-Suwiryo

Menteri Agama   :Wahid Hasjim

Menteri Kesehatan :   J. Leimena

Menteri Urusan Pegawai   :   Pandji Suroso

Menteri Urusan Agraria   :   Gondokusumo

Perdana Menteri   :   Sukiman Wirjosandjojo

Wakil Perdana Menteri   :   Suwirjo

Menteri Pertahanan   :   Sewaka

Menteri Kehakiman   :   Wongsonegoro

Menteri Penerangan   :Arnold Mononutu

Menteri Keuangan   :   Jusuf Wibisono

Menteri Pertanian   :   Suwarto

Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga   :   Ukar Bratakusumah

Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Wongsonegoro

15. Kabinet Wilopo

Susunan Kabinet Wilopo

Perdana Menteri   :   Wilopo

Wakil Perdana Menteri   :   Prawoto Mangkusasmito

Menteri Luar Negeri (ad Interim)   :   Wilopo

Menteri Dalam Negeri      Mohammad Roem

Menteri Pertahanan   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Kehakiman   :Lukman Wiradinata

Menteri Penerangan   :   Arnold Mononutu

Menteri Keuangan   :   Sumitro Djojohadikusumo

Menteri Pertanian   :   Mohammad Sardjan

Menteri Perekonomian   :   Sumanang

Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana

Menteri Sosial   :   Anwar Tjokroaminoto

Menteri Agama   :   Fakih Usman

Menteri Kesehatan   :J. Leimena

Menteri Urusan Pegawai   :   Pandji Suroso

16. Kabinet Ali Sastromijojo I

Kabinet Ali Sastroamidjojo I, sering dianggap Kabinet Ali-Wongso atau Kabinet Ali-Wongso Arifin, memerintah pada periode 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955.

Susunan Kabinet Ali Sastromijojo I

Wakil Perdana Menteri I   :   Wongsonegoro

Wakil Perdana Menteri II   :   Zainul Arifin

Menteri Luar Negeri      R. Sunarjo

Menteri Dalam Negeri   :   Hazairin

Menteri Perekonomian   :   Iskaq Tjokrohadisurjo

Menteri Keuangan   :   Ong Eng Die

Menteri Pertahanan   :   Iwa Koesoemasoemantri

Menteri Kehakiman   :Djody Gondokusumo

Menteri Penerangan   :   F.L. Tobing

Menteri Perhubungan   :   Abikoesno Tjokrosoejoso

Menteri Pekerjaan Umum   :   Rooseno

Menteri Perburuhan   :   S.M. Abidin

Menteri Agama   :   Masjkur

Menteri Kesehatan (ad interim)   :   F.L. Tobing

Menteri Sosial   :Pandji Suroso

Menteri Negara Kesejahteraan Umum   :   Sudibjo

Menteri egara Urusan Agraria   :Mohammad Hanafiah

17. Kabinet Burhanuddin Harahap

Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas dalam periode 12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956. Kabinet ini demosioner pada 1 Maret 1956 seiringan menggunakan diumumkannya output pemilihan generik pertama Indonesia.

Susunan Kabinet Burhanuddin Harahap

Perdana Menteri   :   Burhanuddin Harahap

Wakil Perdana Menteri I   :   R. Djanu Ismadi

Wakil Perdana Menteri II   :   Harsono Tjokroaminoto

Menteri Luar Negeri   :   Anak Agung Gde Agung

Menteri Dalam Negeri   :   R. Sunarjo

Menteri Pertahanan   :   Burhanuddin Harahap

Menteri Kehakiman   :   Lukman Wiradinata

Menteri Penerangan     : Sjamsuddin Sutan Makmur

Menteri Keuangan   :   Sumitro Djojohadikusumo

Menteri Perekonomian   :   I.J. Kasimo

Menteri Pertanian   :   Mohammad Sardjan

Menteri Perhubungan   :   F. Laoh

Menteri Muda Perhubungan   :   Asraruddin

Menteri Pekerjaan Umum   :   Pandji Suroso

Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana

Menteri Sosial   :   Sudibjo

Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan   :   R.M. Suwandi

Menteri Agama   :   Mohammad Iljas

Menteri Kesehatan:   J. Leimena

Menteri Agraria   :   Gunawan

Menteri Negara   :   Abdul Hakim

Menteri Negara   :   Sutomo

Menteri Negara  :  Gumala Adjaib Nur

18. Kabinet Ali Sastromijojo II

Kabinet Ali Sastroamidjojo II dikenal pula menggunakan Kabinet Ali Roem Idham, bertugas

dalam periode 24 Maret 1956 - 14 Maret 1957.

Susunan Kabinet Ali Sastromijojo II

Wakil Perdana Menteri I   :   Mohammad Roem

Wakil Perdana Menteri II   :Idham Chalid

Menteri Luar Negeri   :   Roeslan Abdulgani

Menteri Dalam Negeri   :   Soenarjo

Menteri Pertahana :Muljadi Djojomartono

Menteri Kehakiman:   Mulyatno

Menteri Penerangan   :   Soedibjo

Menteri Perekonomian   :   Barhaduddin

Menteri Muda Perekonomian   :   F.F. Umbas

Menteri Pertanian   :   Eny Karim

Menteri Muda Pertanian   :   Sjech Marhaban

Menteri Perhubungan   :   Suchjar Tedjasukmana

Menteri Muda Perhubungan      A.s. de Rozari

Menteri Agraria   :   A.A. Suhardi

Menteri Tenaga Kerja   :   Sabilal Rasjad

Menteri Kesehatan   :   H. Sinaga

Menteri Negara Urusan Umum   :   Rusli Abdul Wahid

Menteri Negara Urusan Veteran   :   Dahlan Ibrahim

19. Kabinet Djuanda

Susunan Kabinet Djuanda

Menteri Negara Urusan Kerjasama Sipil Militer   :   Wahid Wahab

Menteri Negara Urusan Transmigrasi   :F.L. Tobing

Menteri Negara   :   A.M. Hanafi

Perdana Menteri   :   Djuanda Kartawidjaja

Wakil Perdana Menteri I   :   Hardi

Wakil Perdana Menteri II   :Idham Chalid

Wakil Perdana Menteri III   :   J. Leimena

Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio

Menteri Dalam Negeri   :   Sanusi Hardjadinata

Menteri Pertahanan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Kehakiman:   G.A. Maengkom

Menteri Penerangan   :   Soedibjo

Menteri Keuangan   :   Sutikno Slamet

Menteri Perdagangan   :   Sunarjo

Menteri Perindustrian   :   F.J. Inkiriwang

Menteri Perhubungan Laut   :   Nazir

Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga   :   Pangeran Mohammad Nur

Menteri Perburuhan   :   Samijono

Menteri Sosial   :   J. Leimena

Menteri Agama   :   Mohammad Iljas

Menteri Kesehatan   :   Azis Saleh

Menteri Agraria   :   R. Sunarjo

Menteri Negara Urusan Pengerahan Tenaga Kerja   :   A.M. Hanafi

Menteri Negara Urusan Veteran   :   Chaerul Saleh

Menteri Negara Hubungan Antar Daerah   :   F.L. Tobing

20. Kabinet Kerja I

Kabinet Kerja I bertugas pada periode 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960

Susunan Kabinet Kerja I

Perdana Menteri   :   Sukarno

Menteri Pertama      Djuanda Kartawidjaja

Menteri Keamanan dan Pertahanan   :   Abdul Haris Nasution

Menteri Keuangan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Distribusi   :   J. Leimena

Menteri Pembangunan   :   Chaerul Saleh

Menteri Kesejahteraan Rakyat   :   Muljadi Djojomartono

Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah   :   Ipik Gandamana

Menteri Muda Penerangan   :   Maladi

Menteri Muda Kehakiman   :   Sahardjo

Menteri Muda Kepolisian   :   Said Sukanto Tjokroatmodjo

Menteri Muda Veteran   :   Sambas Atmadinata

Menteri Muda Keuangan   :   Notohamiprodjo

Menteri Muda Pertanian   :Azis Saleh

Menteri Muda Perburuhan   :   Ahem Erningpradja

Menteri Muda Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat

Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon   :   Djatikusumo

Menteri Muda Perhubungan Udara   :R. Iskander

Menteri Muda Transmigarasi/Koperasi Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi

Menteri Muda Agama   :   Wahid Wahab

Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh

Menteri Sosial   :   Muljadi Djojomartono

21. Kabinet Kerja II

Susunan Kabinet Kerja II

Perdana Menteri   :   Sukarno

Menteri Pertama   :   Djuanda Kartawidjaja

Wakil Menteri Utama   :   J. Leimena

Menteri Keamanan Nasional   :   Abdul Haris Nasution

Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio

Menteri Dalam Negeri & Otonomi Daerah:Ipik Gandamana

Menteri Kehakiman   :   Sahardjo

Menteri Keuangan   :   Djuanda Kartawidjaja

Menteri Distribusi   :   J. Leimena

Menteri Pembangunan   :   Chaerul Saleh

Menteri Kesejahteraan Sosial   :   Muljadi Djojomartono

Menteri Agama   :   Wahid Wahab

Menteri/Wakil Ketua Dewan Pertimbungan Agung   :   Roeslan Abdulgani

Menteri Penerangan   :Maladi

Menteri/Kastaf AD   :   Abdul Haris Nasution

Menteri/Kastaf AL   :   R.E. Martadinata

Menteri / Kepolisian Negara   :   Soekarno Djojonegoro

Menteri/Jaksa Agung   :   Gunawan

Menteri/ Urusan Veteran   :   Sambas Atmadinata

Menteri Pertanian   :   Azis Saleh

Menteri Perburuhan   :   Ahem Erningpradja

Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon   :   Djatikusumo

Menteri Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat

Menteri Perhubungan Udara   :   R. Iskander

Menteri Perindustrian dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh

Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi

Menteri Bidang Keuangan   :   Sumarno

22. Kabinet Kerja III

Susunan Kabinet Kerja III

Menteri Perburuhan   :   Ahem Erningpradja

Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh

Menteri Perindustrian Rakyat   :   Azis Saleh

Wakil Menteri Pertama/Koordinator Distribusi   :   J. Leimena

Menteri Perhubungan darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata   :   Djatikusumo

Menteri Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat

Menteri Perhubungan Udara   : R. Iskander

Menteri Koperasi   :   Achmadi

Wakil Menteri Pertama/Koordinator Keuangan   :   Notohamiprodjo

Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan   :   Notohamiprodjo

Menteri Urusan Bank Sentral   :   Sumarno

Wakil Menteri Pertama/Koordinator Kesejahteraan Rakyat   :   Muljadi Djojomartono

Menteri Agama   :   Sjaifuddin Zuchri

Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono

Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan   :   Toyib Hadiwidjaja

Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat   :   Chaerul Saleh

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR)   :   Zainul Arifin

Wakil Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh

Wakil Ketua MPRS   :   D.N. Aidit

Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat GR   :   Abdurrahman Wahid

Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat GR   :   IGG Subamia

Wakil Ketua dpr GR:M.H. Lukman

Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat GR   :   Mursalin Daeng Mamangung

Perdana Menteri   :   Soekarno

Menteri Pertama   :   Djuanda Kartawidjaja

Wakil Menteri Pertama I   :J. Leimena

Wakil Menteri Pertama II   :   Soebandrio

Wakil Menteri Pertama/Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio

Wakil Menteri Pertama/Koordinator Dalam Negeri   :   Sahardjo

Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi   :   Ipik Gandamana

Menteri Kehakiman  :   Sahardjo

Menteri/ Kepala Staf Angkatan Laut   :   R.E. Martadinata

Menteri /Kepala Staf Angkatan Udara   :   Omar Dhani

Menteri/Kepala Kepolisian Negara   :   Soekarno Djojonegoro

Menteri/Jaksa Agung   :   Kadarusman

Menteri Urusan Veteran   :   Sambas Atmadinata

23. Kabinet Kerja IV

Susunan Pejabat Kabinet Kerja IV

Menteri/Kastaf AL   :   R.E. Martadinata

Perdana Menteri   :   Sukarno

Menteri/Jaksa Agung   :   Kadarusman

Menteri/Kastaf AD   :   Achmad Yani

Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan   :   Abdul Haris Nasution

Wakil Perdana Menteri   :   Soebandrio

Wakil Perdana Menteri II   :   J. Leimena

wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh

Menteri oordinator Hukum dan Dalam Negeri   :   Soebandrio

Menteri Dalam Negeri   :   Ipik Gandamana

Menteri/Kastaf AU   :   Omar Dhani

Menteri/Kepala Kepolisian   :   Soetjipto Dankusumo

Menteri Koordinator Keuangan   :   Soemarno

Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan, dan Pengawasan   :   Mohammad Hasan

Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam

Menteri Koordinator Pembangunan   :   Chaerul Saleh

Menteri Perindustrian dasar dan Pertambanga:   Chaerul Saleh

Menteri Perindustrian Rakyat   :   Azis Saleh

Menteri Tenaga Kerja   :   Ahem Erningpradja

Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi   :   Sambas Atmadinata

Menteri Perkebunan   :   Frans Seda

Menteri Agraria   :   Rudolf Hermanses

Menteri Koordinator Distribusi   :   J.Leimena

Menteri Perdagangan   :   Adam Malik

Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi

Menteri Perhubungan Laut   :   Ali Sadikin

Menteri Perhubungan Udara   : R. Iskander

Menteri Koordinator Kesejahteraan   :   Muljadi Djojomartono

Menteri Agama   :   Sjaifuddin Zuchri

Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono

Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan   :   Toyib Hadiwidjaja

Menteri Olah Raga   :   Maladi

Menteri koordinator Perhubungan dengan Rakyat   :   Roeslan Abdulgani

Menteri Penerangan   :   Roeslan Abdulgani

Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo

Menteri/Penasehat Presiden /Perdana Menteri untuk Pengerahan Dana dan Kekuatan   :   Notohamiprodjo

Menteri Negara Pembantu Presiden   :  Iwa Koesoemasoemantri

Menteri Negara Pembantu Presiden   :   Oei Tjoe Tat

Sekretaris Negara pada Presidium Kabinet Kerja   :   A.W. Surjadiningrat

Menteri/ Penasehat Keamanan Dalam Negeri   :   Soekarno Djojonegoro

Menteri/Ketua Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan   :   Hamengku Buwono IX

Ketua Ketua MPR   :   Chaerul Saleh

Ketua DPRGR   :   Abdurrahman Wahid

Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid

Wakil Ketua MPRS   :   D.N. Aidit

Wakil Ketua DPRGR   :   I.G.G.Subamia

Wakil Ketua DPRGR   :   M.H. Lukman

Wakil Ketua DPRGR   :   Mursalin Daeng Mamangung

Wakil Ketua DPRGR   :   Achmad Sjaichu

24.  Kabinet Dwikora

Susunan Kabinet Dwikora

Kabinet Dwikora I artinya nama kabinet pemerintahan pada Indonesia dengan masa kerja

dari 27 Agustus 1964-22 Februari 1966[1]. Presiden pada kabinet ini artinya Soekarno.

Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / Mandataris MPRS / Pemimpin Besar

Revolusi:   Soekarno

Wakil Perdana Menteri I :   Subandrio

Wakil Perdana Menteri II   :   Johannes Leimena

Wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh

Menteri Koordinator Pelaksanaan Ekonomi Terpimpin   :   Adam Malik

Menteri / Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta   :   Sumarno Sosroatmodjo

Menteri Negara   :   Oei Tjoe Tat

Menteri Negara   :   Nyoto

Menteri Negara   :   Ahmad Sukendro

Menteri Negara   :   Komisaris Besar (Pol) Drs. Boegie Soepeno

Menteri Negara   :   H. Aminuddin Aziz

Menteri Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional   :   Suharto

Menteri / Ketua Pimpinan BPK   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Menteri Koordinator   :   Subandrio

Menteri Luar Negeri & Hubungan Ekonomi Luar Negeri   :   Subandrio

Menteri Koordinator   :   Wirjono Prodjodikoro

Menteri Dalam Negeri   : Sumarno Sosroatmodjo

Menteri/Ketua Mahkamah Agung   :   Wirjono Prodjodikoro

Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian  :   Sutjipto Judodihardjo

Menteri Koordinator   :   Sumarno

Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam

Menteri Urusan Anggaran Negara   :  Surjadi

Menteri Urusan Perasuransian   :  Sutjipto S. Amidharmo

Menteri Koordinator   :   Chaerul Saleh

Menteri rusan Penertiban Bank & Modal Swasta   :   J.D. Massie

Menteri Perburuhan   :   Sutomo

Menteri Urusan Research Nasional   :  Sudjono Djuned Pusponegoro

Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi   :   Chaerul Saleh

Menteri Pertambangan   :   Armunanto

Menteri Perindustrian Dasar   :   Hadi Thayeb

Menteri Koordinator   :   Sadjarwo

Menteri Pertanian   :   Sadjarwo

Menteri Kehutanan   :   Sudjarwo

Menteri Agraria   :   R. Hermanses

Menteri Pembangunan Masyarakat Desa   :   Ipik Gandamana

Menteri Pengairan Rakyat   :   Surachman

Menteri Koordinator   :   Suprajogi

Menteri Listrik & Ketenagaan   :   Setiadi Reksoprodjo

Menteri Pengairan Dasar   :   P.C. Harjasudirdja

Menteri Ciptakarya & Konstruksi   :   David Gee Cheng

Menteri Jalan Raya Sumatera   :   Bratanata

Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian akyat untuk "Berdikari"   :   T.D. Pardede

Menteri Koordinator   :   Johannes Leimena

Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata   :   Hidayat

Menteri Perhubungan Udara   :   Partono

Menteri Transmigrasi & Koperasi   :   Achadi

Menteri Perikanan & Pengolahan Laut  :   Hamzah Atmohandojo

Menteri Perindustrian Maritim   :  Mardanus

Menteri Koordinator   :   Muljadi Djojomartono

Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono

Menteri Kesehatan   :   Satrio

Menteri Urusan Haji   :   Farid Ma`ruf

Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama   :   Moh. Iljas

Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama :  Fattah Jasin

Menteri Pendidikan dasar & Kebudayaan :  Artati Marzuki Sudirdjo

Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan   :   Syarif Thayeb

Menteri Olah Raga   :   Maladi

Menteri Koordinator   :   Roeslan Abdulgani

Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo

Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional   :   Ahmad Dahlan

Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces   :   Notohamiprodjo

Menteri Negara diperbantukan pada Presiden   :   Iwa Kusuma Sumantri

Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :Sukarno Djojonegoro

Menteri Penasehat Presiden untuk Urusan Kepolisian   :   Sunarto

Menteri/Ketua Lembaga Pertahanan Nasional   :   Wilujo Puspojudo

Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh

Ketua dewan perwakilan rakyat Gotong Royong   :   Abdurrahman Wahid

Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid

Wakil Ketua   :   D.N. Aidit

Wakil Ketua MPRS   :   Wilujo Puspojudo

Sekretaris Negara  :   Moh. Ichsan

Sekretaris Presidium Kabinet   :Abdul Waha surjoadiningrat

wakil Ketua II DPA   :   Sujono Hadinoto

Wakil Ketua DPR-GR   :   I.G.G. Subamia

Wakil Ketua DPR-GR   :   M.H. Lukman

Wakil Ketua DPR-GR:H.A. Syaichu

Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK   :   Radius Prawiro

Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK   :   Mochtar Usman

Dirjen Badan Tenaga Atom Nasional   :   G.A. Siwabessy

25. Kabinet Dwikora II

Kabinet Dwikora II atau Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan ialah nama kabinet pemerintahan  di Indonesia dengan masa kerja dari 24 Februari 1966 hingga 28 Maret 1966.  Presiden pada kabinet ini ialah Soekarno.

Susunan Kabinet Dwikora II

Presiden / Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / mandataris MPRS / Pimpinan Besar

Revolusi  :   Sukarno

Wakil Perdana Menteri I   :   Subandrio

Wakil Perdana Menteri II   :   Johannes Leimena

Wakil Perdana Menteri II   :   Chaerul Saleh

Wakil Perdana Menteri IV   :   Idham Chalid

Menteri Koordinator   :   Soebandrio

Menteri Luar Negeri & Hubungan Perdagangan Luar Negeri   :   Subandrio

Menteri Dalam Negeri   :   Soemarno Sosroatmodjo

Menteri/Jaksa Agung   :   Alwi Abdurrahman Shihab

Menteri Koordinator   :   Sarbini

Wakil Menteri koordinator   :   Mursid

Menteri/Panglima Angkatan Laut   :   Muljadi

Menteri/ Wakil Panglima Angkatan Laut   :   Hartono

Menteri/ Panglima Angkatan Udara   :   Sri Muljono Herlambang

Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian   :   Sutjipto Judodihardjo

Menteri Koordinator   :   Sumarno

Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam

Wakil Menteri Bank Sentral   :   Mohammad Hasan

Menteri Urusan Anggaran Negara   :   Surjadi

Menteri Urusan Perasuransian   :   Sutjipto S. Amidharmo

Menteri/Wakil Gubernur Pertama Bank Negara Indonesia   :   J.D. Massie

Menteri Koordinator   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Menteri Perburuhan   :   Sutomo

Menteri Urusan Research Nasional   :   Suhadi Reksowardojo

Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi   :   Ibnu Sutowo

Menteri Pertambangan   :   Armunanto

Menteri Perindustrian Dasar   :   M. Jusuf

Menteri Pariwisata   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Menteri Perindustrian Ringan   :   Udara Sudharnoko Harbani

Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat

untuk "Berdikari"   :   T.D. Pardede

Menteri Listrik & Ketenagaan   :   Setiadi Reksoprodjo

Menteri Pengairan Dasar   :   P.C. Harjasudirdja

Menteri Binamarga   :   Hartawan Wirjodiprodjo

Menteri Ciptakarya & Konstruksi   :   David Chen Chung

Menteri Jalan Raya Sumatera   :   Bratanata

Menteri Koordinator   :   Sadjarwo

Menteri Pertanian   :   Sukarno

Menteri Kehutanan   :   Sudjarwo

Menteri Pengairan Rakjat & Pembangunan   :   Surachman

Menteri Koordinator   :   Johannes Leimena

Menteri Perhubungan Darat   :   Hidayat

Menteri Perhubungan Udara   :   Partono

Menteri Transmigrasi & Koperasi   :   Achadi

Menteri Perikanan & Pengolahan Laut   :   Hamzah Atmohandojo

Menteri Perindustrian Maritim   :   Mardanus

Menteri Koordinator   :   H. Muljadi Djojomartono

Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono

Menteri/ Ketua Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)   :   Wilujo Puspojudo

Wakil Ketua II DPA   :   Sujono Hadinoto

Wakil Ketua DPR   :   Sjarif Thajeb

Wakil Ketua DPR-GR   :   Asmara Hadi

wakil Ketua DPR-GR   :   H.A. Syaichu

Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   Sukardan

Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   Radius Prawiro

Pemeriksa keungan Agung Muda   :   Mochtar Usman

Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   H.A. Pandelaki

Dirjen Tenaga Atom Nasional   :   G.A. Siwabessy

Menteri Penasehat Presiden Untuk Urusan Kepolisian   :   Sunarto

Menteri/Pimpinan Proyek Kopelapip   :   Kurwet Kartaadiredja

Menteri/Kepala tempat Khusus Ibukota Jakarta   :   Soemarno Sosroatmodjo

Menteri Kesehatan   :Satrio

Menteri Urusan Haji   :   Farid Ma`ruf

Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama   :   Marzuki Jatim

Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama   : Abdul Fattah Jasin

Menteri Pendidikan Dasar & Kebudayaan   :   Sumardjo

Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan   :   Johannes Leimena

Menteri Olah Raga   :   Maladi

Menteri Koordinator   :   Roeslan Abdulgani

Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional   :   Ahmad Dahlan

Menteri/Sekjen Front Nasional   :   JK Tumakaka

Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces   :Notohamiprodjo

Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :   Sukarno Djojonegoro

Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :   Munandjat

Menteri Khusus Keamanan   :   Sjafei

Menteri Negara   :   Oei Tjoe Tat

Menteri Negara   :   Ahmad Sukendro

Menteri Negara   :   H. Aminuddin Aziz

Menteri Negara   :   Sudibjo

Menteri Negara   :   Mudjoko

wakil Perdana Menteri/Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh

Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid

Wakil Ketua MPRS   :   Wilujo Puspojudo

Sekretaris Negara   :   M. Ichsan

26. Kabinet Ampera I

Kabinet Ampera I memerintah dari 25 Juli 1966 hingga 17 Oktober 1967.

Susunan Kabinet Ampera I

Menteri Urusan Politik   :   Adam Malik

Menteri Kesejahteraan Rakyat:   Idham Chalid

Menteri Ekonomi dan Keuangan   :   Hamengku Buwono IX

Menteri Industri dan Pembangunan   :   Sanusi Hardjadinata

Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut   :   Muljadi

Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara   :   Rusmin Nuryadin

Menteri Veteran dan Demobilisasi   :   Sarbini

Menteri Luar Negeri   :   Adam Malik

Menteri Kesehatan   :   G.A. Siwabessy

Menteri Tenaga Kerja   :   Komisaris Polisi Awaluddin

Menteri Keuangan   :   Frans Seda

27. Kabinet Ampera II

Susunan Kabinet Ampera II

Menteri Urusan Luar Negeri    :   Adam Malik

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  :  Sanusi Hardjadinata

Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri    : Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Menteri Urusan Agama : Muhammad Dahlan

Menteri Kesehatan   :   G.A. Siwabessy

Menteri Keuangan   :   Frans Seda

Menteri Transmigrasi, Veteran, dan Demobilisasi : H. Sarbini

B. Susunan Kabinet Masa Pemerintahan Soeharto

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa
Susunan Kabinet Masa Pemerintahan Soeharto

1. Kabinet Pembangunan I

Kabinet Pembangunan I ialah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1968-1973. Presiden pada Kabinet ini ialah Soeharto. Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam Kabinet Ampera yang disempurnakan.

Susunan Kabinet Pembangunan I

Menteri Luar Negeri    :    Adam Malik

Menko Ekuin:    Hamengku Buwono IX

Menteri Perdagangan    :    Sumitro Djojohadikusumo

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat    :    Idham Chalid

Menteri Dalam Negeri    :    Basuki Rahmat

Menteri Pertahanan Keamanan    :    Soeharto

Menteri Kehakiman    :    Oemar Senoadji

Menteri Penerangan    :    Budiardjo

Menteri Keuangan    :    Ali Wardhana

Menteri Pertanian    :Toyib Hadiwidjaja

Menteri Perindustrian    :    M. Jusuf

Menteri Pertambangan    :    Sumantri Brodjonegoro

Menteri Perhubungan : Frans Seda

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :    Mashuri Saleh

Menteri Sosial RI  :  A.M. Tambunan

Menteri Kesehatan :  G.A. Siwabessy

Menteri Agama :  Muhammad Dahlan

Menteri Tenaga Kerja    :Mursalin Daeng Mamangung

Menteri Transmigrasi dan Koperasi    :    H. Sarbini

Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-Proyek Pemerintah : Sunawar Sukowati

Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan Hukum Pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA :    H. MS. Mintaredja

Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara: HarsonoTjokroaminoto

Gubernur Bank Sentral  : Radius Prawiro

Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban  :  Maraden Panggabean

Menteri Dalam Negeri  :   Amir Machmud

Menhankam/Pangab  :   Maraden Panggabean

Menteri Agama :  HA Mukti Ali

Menteri Sosial  : H. MS. Mintaredja

Menteri Negara Penyempurnaan Pembersihan Aparatur Negara  :  Sunawar Sukowati

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Mohammad Sadli

2. Kabinet Pembangunan II

Kabinet Pembangunan II memerintah dari 28 Maret 1973 hingga 29 Maret 1978, Presiden pada Kabinet ini ialah Soeharto sedangkan wakil presiden ialah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Susunan Kabinet Pembangunan II

Menteri Dalam Negeri    :    Amir Machmud

Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja

Menteri Kehakiman    :    Mochtar Kusumaatmadja

Menteri Perindustrian    :    M. Jusuf

Menteri Agama    :    Abdul Mukti Ali

3. Kabinet Pembangunan III

Kabinet Pembangunan III (1978-1983) ialah kabinet yang dibuat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wapres H. Adam Malik.

Susunan Kabinet Pembangunan III

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan  :  Maraden Panggabean

Menteri Dalam Negeri    : Amir Machmud

Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja

Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI    :    M. Jusuf

Menteri Penerangan  : Ali Moertopo

Menteri Keuangan  : Ali Wardhana

Menteri Perdagangan dan Koperasi    :    Radius Prawiro

Menteri Pertanian    :    Soedarsono Hadisapoetro

Menteri Perindustrian  :    Soehoed

Menteri Pertambangan dan Energi    :    Subroto

Menteri Pekerjaan Umum    :    Purnomosidi Hadisaroso

Menteri Perhubungan    :    Rusmin Nuryadin

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Daoed Joesoef

Menteri Kesehatan    :    Soewardjono Surjaningrat

Menteri Agama    :    Alamsyah Ratuprawiranegara

Menteri Sosial    :    Sapardjo

Menteri Negara/Kepala Bappenas    :    Widjojo Nitisastro

Menteri Negara PAN    :  J.B. Sumarlin

Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim

Menteri Negara Riset dan Teknologi    :    B.J. Habibie

Menteri Sekretaris Negara    :  Sudharmono

Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat    :    Cosmas Batubara

Menteri Muda Urusan Koperasi    :    Bustanil Arifin

Menteri Muda Urusan Peranan Wanita    :    Lasijah Soetanto

Menteri Muda Urusan Pemuda    :    Abdul Gafur

Jaksa Agung    :  Ali Said

Gubernur Bank Sentral    :    Rachmat Saleh

Pangkopkamtib    :    Soedomo

4. Kabinet Pembangunan IV

Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983-22 Maret 1988) ialah kabinet yang dibentuk

pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wapres Umar  Wirahadikusumah.

Susunan Kabinet Pembangunan IV

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan :  Ali Wardhana

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat    :    Alamsyah Ratuprawiranegara

Menteri Dalam Negeri    :    Soepardjo Roestam

Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja

Menteri Pertahanan/Keamanan    :    S. Poniman

Menteri Kehakiman    :    Ali Said

Menteri Penerangan    :    Harmoko

Menteri Keuangan    :    Radius Prawiro

Menteri Perdagangan    :    Rachmat Saleh

Menteri Koperasi    :    Bustanil Arifin

Menteri Pertanian    :    Achmad Affandi

Menteri Kehutanan    :    Soedjarwo

Menteri Pertambangan dan Energi    :    Subroto

Menteri Pekerjaan Umum    :    Suyono Sosrodarsono

Menteri Perhubungan    :    Rusmin Nuryadin

Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi    :    Achmad Tahir

Menteri Tenaga Kerja    :    Soedomo

Menteri Transmigrasi    :    Martono

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Nugroho Notosusanto

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Fuad Hassan

Menteri Kesehatan    :    Suwardjono Surjaningrat

Menteri Agama    :    H. Munawir Sjadzali

Menteri Sosial    :    Nani Sudarsono

Menteri/Sekretaris Negara    :    Sudharmono

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional merangkap Ketua Bappenas : J.B. Sumarlin

Menteri Negara Riset dan Teknologi, merangkap Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan  Teknologi    :    B.J. Habibie

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim

Menteri Negara Perumahan Rakyat  : Cosmas Batubara

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Abdul Gafur

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap Wakil Ketua Bappenas : Saleh Afiff

Menteri Negara Peranan Wanita    :    Lasijah Soetanto

Menteri Negara Peranan Wanita    :    A. Sulasikin Murpratomo

Menteri Muda/Sekretaris Kabinet:    Moerdiono

Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri : Ginandjar Kartasasmita

Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras    :  Hasjrul Harahap

Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan  :  J.H. Hutasoit

Jaksa Agung    :    Ismail Saleh

Gubernur Bank Indonesia    :    Arifin M. Siregar

Panglima ABRI    :    L.B. Moerdani

5. Kabinet Pembangunan V

Masa Bakti Kabinet Pembangunan V  23 Maret 1988 hingga dengan 17 Maret 1993

Susunan Kabinet Pembangunan V

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri    :    Radius Prawiro

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat    :    Soepardjo Roestam

Menteri Dalam Negeri    :    Rudini

Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas

Menteri Pertahanan Keamanan    :    L.B. Moerdani

Menteri Kehakiman:    Ismail Saleh

Menteri Penerangan    :    Harmoko

Menteri Keuangan:    J.B. Sumarlin

Menteri Perdagangan    :    Arifin M. Siregar

Menteri Pertanian    :    Wardojo

Menteri Kehutanan    :    Hasjrul Harahap

Menteri Pertambangan dan Energi    :  Ginandjar Kartasasmita

Menteri Pekerjaan Umum    :    Radinal Mochtar

Menteri Perhubungan    :    Azwar Anas

Menteri Koperasi    :    Bustanil Arifin

Menteri Tenaga Kerja    :    Cosmas Batubara

Menteri Transmigrasi    :    Soegiarto

Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi    :    Soesilo Soedarman

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Fuad Hassan

Menteri Kesehatan    :    Adhyatma

Menteri Agama  :    H. Munawir Sjadzali

Menteri Sosial :    Haryati Soebadio

Menteri Negara/Sekretaris Negara    :    Moerdiono

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  :   Saleh Afiff

Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi   :    B.J. Habibie

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim

Menteri Negara Perumahan Rakyat    :    Siswono Yudohusodo

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Akbar Tanjung

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara    :    Sarwono Kusumaatmadja

Menteri Muda/Sekretaris Kabinet    :    Saadilah Mursjid

Menteri Muda Keuangan    :    Nasrudin Sumintapura

Menteri Muda Perdagangan    :    J. Soedradjad Djiwandono

Menteri Muda Perindustrian    :    T. Ariwibowo

Menteri Muda Pertanian    :    Sjarifuddin Baharsjah

Menteri Muda Perencanaan Pembangunan/Wakil Ketua BPPN    :    B.S. Muljana

Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia    :    Try Soetrisno

Jaksa Agung    :    Sukarton Marmosudjono

Gubernur Bank Indonesia    :    Adrianus Mooy

Jaksa Agung    :    Singgih

6. Kabinet Pembangunan VI

Masa bakti Kabinet Pembangunan VI dari 17 Maret 1993 hingga dengan 14 Maret 1998

Susunan Kabinet Pembangunan VI

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (EKUIN)  :  Saleh Afiff

Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan  :  Hartarto Sastrosoenarto

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan    :    Soesilo Soedarman

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat    :    Azwar Anas

Menteri Dalam Negeri    :    Yogie S. Memet

Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas

Menteri Pertahanan/Panglima ABRI    :    Edi Sudradjat

Menteri Kehakiman    :    Oetoyo Usman

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Wardiman Djojonegoro

Menteri Tenaga Kerja    :    Abdul Latief

Menteri Penerangan    :    Harmoko

Menteri Transmigrasi    :    Siswono Yudohusodo

Menteri Koperasi    :    Subijakto Tjokrowardoyo

Menteri Agama    :    Tarmizi Taher

Menteri Kehutanan    :  Jamaluddin Soeryohadikusumo

Menteri Keuangan    :    Marie Muhammad

Menteri Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi    :    Haryanto Dhanutirto

Menteri Perindustrian    :    T. Ariwibowo

Menteri Pertambangan dan Energi    :    Ida Bagus Soedjana

Menteri Pertanian    :    Sjarifuddin Baharsjah

Menteri Pangan dan Bulog    :    Ibrahim Hasan

Menteri Perdagangan    :    Satrio Budihardjo Joedono

Menteri Pariwisata    :    Joop Ave

Menteri Sosial    :    Intan Soeweno

Menteri Pekerjaan Umum    :    Radinal Mochtar

Menteri Sekretaris Negara:Moerdiono

Menteri Sekretaris Kabinet    :    Saadilah Mursji

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara    :    T.B. Silalahi

Menteri Negara Urusan Lingkungan Hidup (KLH)    :    Sarwono Kusumaatmadja

Menteri Negara Kependudukan/Ketua BKKBN    :    Haryono Suyono

Menteri Negara Perumahan Rakyat    :    Akbar Tanjung

Menteri Negara Bidang Riset dan Teknologi/Ketua BPPT    :    B.J. Habibie

Menteri Negara Urusan Peranan Wanita    :    Mien Sugandhi

Menteri/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) :  Sanyoto Sastrowardoyo

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS :   Ginandjar Kartasasmita

Menteri Negara Pertanahan dan Agraria  :  Sony Harsono

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Hayono Isman

Gubernur Bank Sentral    :    J. Soedradjad Djiwandono

Jaksa Agung    :    Singgih

Gubernur Bank Sentral    :    Sjahril Sabirin

Menteri Urusan Pangan dan Kepala Badan Usaha Logistik (Bulog)    :    Beddu Amang

7. Kabinet Pembangunan VII

Kabinet Pembangunan VII ialah Kabinet yang dibuat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Wapres Baharrudin Jusuf Habibie yang masa jabatannya paling singkat (Januari 1998-21 Mei 1998). Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003. Namun sebab terjadi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan Massal 1998 akhir krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei1998 dan diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi demisioner. Sebagai penggantinya, dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi PembangunanProf.Bj.Habibie (1998-1999). Menterinya sama dengan kabinet pembangunan VII Habibie hanya melanjutkan pemerintahan saja sesudah Seoharto tetapkan mundur.

Susunan Kabinet Pembangunan VII

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri merangkap Kepala Bappenas : Ginandjar Kartasasmita

Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur

Negara :  Hartarto Sastrosoenarto

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan    :    Feisal Tanjung

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan merangkap Kepala BKKBN   :  Haryono Suyono

Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas

Menteri Pertahanan Keamanan    :    Wiranto

Menteri Kehakiman    :    Muladi

Menteri Penerangan    :    Alwi Dahlan

Menteri Keuangan:    Fuad Bawazier

Menteri Industri dan Perdagangan    :    Muhammad "Bob" Hasan

Menteri Pertambangan dan Energi    :    Kuntoro Mangkusubroto

Menteri Kehutanan dan Perkebunan    :    Sumohadi

Menteri Pertanian    :    Yustika Sjarifuddin Baharsjah

Menteri Perhubungan    :Giri Suseno Hadi Hardjono

Menteri Tenaga Kerja    :    Theo L. Sambuaga

Menteri Pekerjaan Umum    :    Rachmadi Bambang Sumadio

Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan    :    A.M. Hendropriyono

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Wiranto Arismunandar

Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya    :    Abdul Latief

Menteri Kesehatan    :    Farid Anafasa Moeloek

Menteri Agama    :    H. Quraisy Shihab

Menteri Sosial    :    Siti Hardiyanti Rukmana

Menteri Sekretaris Negara    :    Saadilah Mursjid

Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT    :    Rahardi Ramelan

Menteri Negara Investasi dan Kepala BKPM    :    Sanyoto Sastrowardoyo

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN    :    Tanri Abeng

Menteri Negara Agraria/Kepala BPN    :    Ary Mardjono

Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman    :    Akbar Tanjung

Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal    :    Juwono Sudarsono

Menteri Negara Pangan Hortikultura dan Obat-obatan    :    Haryanto Dhanutirto

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Agung Laksono

Menteri Negara Peranan Wanita    :    Tuty Alawiyah

Gubernur Bank Indonesia    :    Sjahril Sabirin

Pangab    :    Wiranto

Jaksa Agung :    Soedjono Chanafiyah Atmonegoro

C. Susunan Kabinet Masa Pemerintahan BJ. Habibie

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa
Susunan Kabinet Pemerintahan BJ. Habibie

Presiden : Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (1998-1999)

Wakil Presiden : -

1.         Kabinet Reformasi Pembangunan.

Masa Kerja : 21 Mei 1998 - 26 Oktober 1999

Jumlah Personil : 37 orang

Susunan Kabinet Reformasi Pembangunan.

Menteri Dalam Negeri: Letjen. Tentara Nasional Indonesia Syarwan Hamid

Menteri Luar Negeri: Ali Alatas, SH

Menhankam. Pangab: Jend. Wiranto

Menteri Kehakiman: Prof. Dr. H. Muladi

Menteri Penerangan: Letjen. TNI. Yunus Yosfiah

Menteri Keuangan: Dr. Bambang Subianto

Memperindag: Prof. Dr. Ir. Rahadi Ramelan MSc.

Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. H. Soleh Solahuddin

Menteri Pertambangan & Energi: Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto.

Menteri Kehutanan & Perkebunan: Dr. Ir. Muslimin Nasution

Menteri Pekerjaan Umum: Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo

Menteri Perhubungan: Ir. Giri Suseno

Menteri Pariwisata, Seni & Budaya: Drs. Marzuki Usman, MA.

Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah: Adi Sasono

Menteri Tenaga Kerja: Drs. Fahmi Idris

Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan: Drs. H A M Hendropriyono SH,SE,MBA

Menteri Kesehatan: Prof. Dr. dr. H Farid A Moeloek

Menteri Pendidikan & Kebudayaan: Prof. Dr. Juwono Sudarsono MA

Menteri Agama: Prof. Drs. Malik Fajar MSc

Menteri Sosial: Prof. Dr. Ir. Yustika S Baharsyah

Menteri Sekretaris Negara: Ir Akbar Tanjung

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Dr. Boediono

Menristek/Kepala BPPT: Prof. Dr. Ir. Zuhal, MSc.

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pengelola BUMN: Tanri Abeng, MBA.

Menteri Negara Pangan dan Hortikultura: Dr Ir AM Saefuddin

Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN: Prof dr Ida Bagus Oka

Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM: Hamzah Haz, B.Sc

Menteri Negara Agraria/Kepala BPN: Drs. Hasan Basri Durin

Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman: Drs. Theo L. Sambuaga

Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal : dr. Panangian Siregar

Menteri Negara Peranan Wanita: Dra. Hj. Tutty Alawiyah, AS

Menpora: Drs. H. R. Agung Laksono

Menkopolkam : Jend. Tentara Nasional Indonesia Feisal Tanjung

Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri: Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita

Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara: Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto

Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan : Prof. Dr. H. Haryono Suyono

D. Susunan Kabinet Masa Pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa

Presiden : KH. Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Wakil Presiden : Megawati Soekarnoputri

Kabinet :

Kabinet Persatuan Nasional

Masa Kerja : 6 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001

Jumlah Personil : 36 orang

Jaksa Agung (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Marzuki Darusman

Menteri Agama (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Tolchah Hassan

Menteri Dalam Negeri (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Surjadi Soedirdja

Menteri Ekspolasi Laut (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Sarwono Kusumaatmadja

Menteri Hukum dan Perundang-undangan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Yusril Ihza Mahendra

Menteri Kehutanan dan Perkebunan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Nur Mahmudi Ismail

Menteri Kesehatan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Achmad Sujudi

Menteri Keuangan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Bambang Sudibyo

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Kwik Kian Gie

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Hamzah Haz

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Wiranto

Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Zakarsih Nur

Menteri Luar Negeri (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Alwi Abdurrahman Shihab

Menteri Muda Urusan Percepatan Kawasan Timur Indonesia (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Manuel Kaisiepo

Menteri Muda Urusan Restrukturisasi Ekonomi Nasional (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Cacuk Sudarijanto

Menteri Negara Lingkungan Hidup (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Alexander Sonny Keraf

Menteri Negara Masalah-masalah Kemasyarakatan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Anak Agung Gde Agung

Menteri Negara Otonomi Daerah (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Ryaas Rasyid

Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Djaelani Hidayat

Menteri Negara Pekerjaan Umum (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Rozak Boediro Soetjipto

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Khofifah Indar Parawansa

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Mahadi Sinambella

Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Laksamana Sukardi

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Freddy Numberi

Menteri Negara Riset dan Teknologi (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : A.S. Hikam

Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Al Hilal Hamdi

Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Hasballah M. Saad

Menteri Pendidikan Nasional (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : A. Yahya Muhaimin

Menteri Perhubungan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Agum Gumelar

Menteri Perindustrian dan Perdagangan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Jusuf kalla

Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Erna Witoelar

Menteri Pertahanan (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Juwono Sudarsono

Menteri Pertambangan dan Energi (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Susilo Bambang Yudhoyono

Menteri Pertanian (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Mohamad Prakosa

Menteri Tenaga Kerja (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Bomer Pasaribu

Panglima Tentara Nasional Indonesia (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Widodo Adi Sucipto

Sekretaris Negara (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001) : Alirahman

E. Kabinet Masa Presiden Megawati Soekarnoputri (2000-2004)

Wakil Presiden : Dr. Hamzah Haz

1.        Kabinet Gotong Royong

Masa Kerja : 9 Agustus 2001 - 21 Oktober 2004

Susunan Kabinet Gotong Royong

Menteri Agama (22 Oktober 2009–21 Oktober 2004) : Said Agil Al Munawwar

Menteri Dalam Negeri (09-08-2001 - 20-10-2004) : Hari Sabarno

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Purnomo Yusgiantoro

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : I Gede Ardika

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Agustus 2001-2004) : Yusril Ihza Mahendra

Menteri Kehutanan (10 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Mohamad Prakosa

Menteri Kelautan dan Perikanan (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Rokhmin Dahuri

Menteri Kesehatan (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Achmad Sujudi

Menteri Keuangan (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Boediono

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ad interim (12 Maret 2004 - 21 Oktober 2004) : Hari Sabarno

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (9 Agustus 2001 - 12 Maret 2004) : Susilo Bambang Yudhoyono

Menteri Luar Negeri (9 Agustus 2001–22 Oktober 2009) : Hassan Wirajuda

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (9 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Laksamana Sukardi

Menteri Negara Komunikasi dan Informasi (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Syamsul Mu`arif

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (9 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Manuel Kaisiepo

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (2001 - 2004) : Faisal Tamin

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Ketua Bapennas (9 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Kwik Kian Gie

Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (9 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Sunarno

Menteri Pendidikan Nasional (10 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Abdul Malik Fadjar

Menteri Perhubungan (9 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Agum Gumelar

Menteri Perindustrian dan Perdagangan (10 Agustus 2001–22 Oktober 2004) : Rini Mariani Soemarno Soewandi

Menteri Pertahanan (9 Agustus 2001–21 Oktober 2004) : Matori Abdul Djalil

Menteri Pertanian (10 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Bungaran Saragih

Menteri Riset dan Teknologi (2001-2004) : Hatta Rajasa

Menteri Sosial (10 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Bachtiar Chamsyah

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (10 Agustus 2001–20 Oktober 2004) : Jacob Nuwa Wea

F. Presiden : Jend. (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Wakil Presiden :

- M. Yusuf Kalla

- Boediono

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa
Kabinet Masa Pemerintahan SBY

1.    Kabinet Indonesia Bersatu I

Masa Kerja : 21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009

SusunanKabinet Indonesia Bersatu I

Jaksa Agung (- 22 Oktober 2009) : Hendarman Supandji

Jaksa Agung (21 Oktober 2004 -) : Abdul Rahman Saleh

Meneri Sosial (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Bachtiar Chamsyah

Menko Perekonomian () : Hatta Rajasa

Menteri Agama (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Maftuh Basyuni

Menteri Dalam Negeri (29 Agustus 2007 - 22 Oktober 2009) : Mardiyanto

Menteri Dalam Negeri (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Mohammad Ma`ruf

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Purnomo Yusgiantoro

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Andi Mattalata

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Hamid Awaluddin

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Mohammad Nuh

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Jero Wacik

Menteri Kelautan dan Perikanan (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Freddy Numberi

Menteri Kesehatan (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Siti Fadilah Supari

Menteri Keuangan (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Jusuf Anwar

Menteri Komunikasi dan Informatika (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Mohammad Nuh

Menteri Komunikasi dan Informatika (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Sofyan A. Djalil

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005) : Alwi Shihab

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (7 Desember 2005 - 22 Oktober 2009) : Aburizal Bakrie

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Hatta Rajasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005) : Aburizal Bakrie

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (7 Desember 2005 - 22 Oktober 2009) : Boediono

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (21 Oktober 2004 - 2009) : Widodo Adi Sucipto

Menteri Luar Negeri (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Hassan Wirajuda

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Sofyan A. Djalil

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Soegiarto

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Suryadharma Ali

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Mari Elka Pangestu

Menteri Negara Lingkungan Hidup (21 Oktober 2004 -22 Oktober 2009) : Rachmat Nadi Witoelar Kartaadipoetra

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (9 Mei 2007 - 1 Oktober 2009) : Mohammad Lukman Edy

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Saifullah Yusuf

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Ad Interim) (1 Oktober 2009 - 22 Oktober 2009) : Djoko Kirmanto

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Meuthia Farida Hatta Swasono

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Adhyaksa Dault

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (21 Oktober 2004 - 1 Oktober 2009) : Taufik Effendy, MBA

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Ad Interim) (1 Oktober 2009 - 22 Oktober 2009) : Widodo Adi Sucipto

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005) : Sri Mulyani Indrawati

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (7 Dsember 2005 - 22 Oktober 2009) : Paskah Suzetta

Menteri Negara Perumahan Rakyat (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Muhammad Yusuf Ashari

Menteri Negara Riset dan Teknologi (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Kusmayanto Kadiman

Menteri Pekerjaan Umum (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Djoko Kirmanto

Menteri Pendidikan Nasional (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Bambang Sudibyo

Menteri Perdagangan (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Mari Elka Pangestu

Menteri Perhubungan (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Hatta Rajasa

Menteri Perhubungan (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Jusman Syafii Djamal

Menteri Perindustrian (7 Desember 2005 - 22 Oktober 2009) : Fahmi Idris

Menteri Perindustrian (21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005) : Andung A. Nitimihardja

Menteri Pertahanan (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Juwono Sudarsono

Menteri Pertanian (21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009) : Anton Apriantono

Menteri Sekretaris Negara (9 Mei 2007 - 22 Oktober 2009) : Hatta Rajasa

Menteri Sekretaris Negara (21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007) : Yusril Ihza Mahendra

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (7 Desember 2005 - 22 Oktober 2009) : Erman Suparno

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005) : Fahmi Idris

Panglima Tentara Nasional Indonesia (13 Februari 2006 - 28 Desember 2007) : Djoko Suyanto

2.        Kabinet Indonesia Bersatu II

Masa Kerja : 22 Oktober 2009 - 27 Oktober 2014

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II

Meneri Koordinator Kesejahteraan Rakyat () : Agung Laksono

Menko Politik Hukum dan Keamanan () : Djoko Suyanto

Menteri Agama (22 Oktober 2009 -) : Suryadharma Ali

Menteri BUMN (22 Oktober 2009 -) : Mustafa Abubakar

Menteri Dalam Negeri (22 Oktober 2009 -) : Gamawan Fauzi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (22 Oktober 2009 -) : Darwin Zahedy Saleh

Menteri Hukum dan HAM (22 Oktober 2009 -) : Patrialis Akbar

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (22 Oktober 2009 -) : Jero Wacik

Menteri Kehutanan (22 Oktober 2009 -) : Zulkifli Hasan

Menteri Kelautan dan Perikanan (22 Oktober 2009 -) : Fadel Muhammad

Menteri Kesehatan (22 Oktober 2009 -) : Endang Rahayu Sedyaningsih

Menteri Keuangan (22 Oktober 2009 - 20 Mei 2010) : Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan (21 Mei 2010 - ) : Agus Martowardojo

Menteri Komunikasi dan Informasi (22 Oktober 2009 -) : Tifatul Sembiring

Menteri Koordinator Perekonomian () : Hatta Rajasa

Menteri Koperasi dan UKM (22 Oktober 2009) : Sjarifuddin Hasan

Menteri Lingkungan Hidup (22 Oktober 2009 -) : Gusti Muhammad Hatta

Menteri Luar Negeri (22 Oktober 2009 -) : Marty Natalegawa

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (22 Oktober 2009) : Helmy Faishal Zaini

Menteri Pekerjaan Umum (22 Oktober 2009 -) : Djoko Kirmanto

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (22 Oktober 2009 -) : Linda Amalia Sari

Menteri Pemuda dan Olahraga (22 Oktober 2009 -) : Andi Mallarangeng

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (22 Oktober 2009 -) : E.E. Mangindaan

Menteri Pendidikan Nasional (22 Oktober 2009 -) : Mohammad Nuh

Menteri Perdagangan (22 Oktober 2009 -) : Mari Elka Pangestu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (22) : Armida Alisjahbana

Menteri perhubungan (22 Oktober 2009 -) : Freddy Numberi

Menteri Perindustrian (22 Oktober 2009 -) : Mari Elka Pangestu

Menteri Perindustrian (22 Oktober 2009 -) : Mohamad Suleman Hidayat

Menteri Pertahanan (22 Oktober 2009 -) : Purnomo Yusgiantoro

Menteri Pertanian (22 Oktober 2009 -) : Suswono

Menteri Perumahan Rakyat (22 Oktober 2009 -) : Suharso Monoarfa

Menteri Riset dan Teknologi (22 Oktober 2009 -) : Suharna Surapranata

Menteri Sosial (22 Oktober 2009 -) : Salim Segaf Al-Jufri

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (22 Oktober 2009 -) : Muhaimin Iskandar

Sekretaris Negara () : Sudi Silalahi

G. Kabinet Masa Pemerintahan Joko Widodo

Suatu pemerintahan dipimpin oleh penguasa tertinggi Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia Dari Kurun Ke Masa
Kabinet Masa Pemerintahan Jokowi

1.        Kabinet Kerja

Masa Kerja : 27 Oktober 2014

Susunan Kabinet Kerja Presiden Jokowi-Jusuf Kalla:

Menteri Sekretaris Negara: Pratikno

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago

Bidang Perekonomian

Menteri Koordinator Perekonomian: Sofyan Djalil

Menteri Keuangan: Bambang S Brodjonegoro

Menteri Perindustrian: Saleh Husin

Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel

Menteri Pertanian: Amran Sulaiman

Menteri Tenaga Kerja: Hanif Dakhiri

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga

Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini Soemarno

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimulyono

Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup: Siti Nurbaya

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani

Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek

Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa

Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar

Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan

Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi: M Nasir

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Menter Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edhi Purdijatno

Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo

Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi

Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna H Laoly

Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudyantara

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

Bidang Kemaritiman

Menteri Koordinator Kemaritiman: Indroyono Soesilo

Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti

Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan

Menteri Pariwisata: Arief Yahya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Sudirman Said

Demikian Susunan Kabinet Pemerintahan Indonesia dari masa Soekarno hingga Joko Widodo. Semoga Bermanfaat.

Tata Cara Sujud Sahwi, dan Sujud Tilawah

Sujud, merupakan bentuk kepasrahan & penghambaan diri manusia kepada oleh maha kuasa, Allah Swt. Karena Hanya pada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. Pada waktu kita sujud maka dahi, telapak tangan, kaki, dan lutut semua menempel ke loka kita bersujud. Inilah posisi paling ideal sebagai bentuk kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan total kepada Allah Swt. Lantaran pada posisi ini manusia berada dalam posisi terrendah dihadapat TuhannNya.

Jika pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang sujud syukur, kini kita akan membahas tentang sujud sahwi dan sujud tilawah beserta rapikan caranya.

1. Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam Å›alat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam. Adapun hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang artinya: "Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi saw bersabda,"Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam Å›alat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan diteruskan salatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam." (HR. Ahmad dan Muslim).

B. Sebab-karena Sujud Sahwi

Sebab-karena orang yg ?Alat melakukan sujud sahwi merupakan:

  1. Lupa meninggalkan salah satu rukun śalat seperti lupa melakukan rukuk, iktidal, atau sujud.
  2. Lupa atau ragu jumlah rakaat.
  3. Lupa membaca do’a qunut (bagi yang membiasakan qunut).
  4. Lupa melakukan tasyahud awal.
  5. Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat.

Dalam kasus rakaat kurang, jika dalam saat ?Alat terdapat yg mengingatkan bahwa rakaat ?Indera kita kurang, maka harus segera berdiri, takbir, & melengkapi jumlah rakaatnya baru lalu melakukan sujud sahwi.

C. Tata Cara Sujud Sahwi

Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yg sedang ?Alat lupa akan bilangan ?Indera yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal & kita baru jangan lupa sebelum beliau salam.

1) Setelah selesai membaca tahiyat akhir, langsung sujud lagi menggunakan membaca:

Artinya; "Maha Suci Allah yang nir tidur dan lupa"

dua) Bangun menurut sujud disertai dengan mengucapkan takbir,

tiga) Kemudian duduk sebentar kemudian takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang sama menggunakan sujud pertama.

4) Duduk kembali dan diakhiri dengan salam.

D. Hikmah Melakukan Sujud Sahwi

  1. Manusia tidak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusia adalah tempat salah dan lupa. Yang tidak pernah lupa hanyalah Allah Swt. Orang yang berbuat salah, khilaf, dan lupa harus segera memohon ampun kepada Allah dengan membaca istighfar.
  2. Hikmah berikutnya adalah kita diajarkan untuk bisa memahami bahwa orang lain juga bisa salah. Jika orang tersebut mengakui kesalahannya dan minta maaf, maka sebagai umat Islam diajarkan untuk segera memberi maaf. Ingatlah bahwa sifat takabur itu bisa terjangkit kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Perhatikan kisah ini :

Dikisahkan bahwa Nabi Musa hampir saja terjerumus dalam penyakit takabur ini. Pada ketika ditanya oleh pengikutnya : ?Ya guru, siapakah orang yg paling pandai di muka bumi ini ??

Beliau menjawab : ?Akulah orangnya?.

Seketika itu pula Allah eksklusif menegurnya dan diperintahnya untuk mencari seorang hamba Allah yg salih (Nabi Khidir) & lebih pandai darinya. Beliau akan dipertemukan menggunakan orang itu pada antara 2 samudera . Kisah inilah yang oleh sebagian pakar disebut sebagai proses pendidikan (tarbiyah), kisah Nabi Musa yang bertemu dengan Nabi Khidir dan menyadarkan Nabi Musa akan kekeliruannya. Kisah ini terangkum pada Q.S. Al-Kahfi/18 ayat 60-82.

2. Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah dalam al-Qur’an ketika salat maupun di luar Å›alat, baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya. Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah, sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang artinya; "Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca al-Qur’an di depan kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud bersama-sama beliau." (HR. Tirmidzi)

a. Sebab-sebab Sujud Tilawah

Sujud tilawah dilakukan lantaran dalam saat membaca atau mendengarkan bacaan al-Qur?An menemukan ayat-ayat sajdah baik dalam ketika ?Indera juga pada luar ?Indera. Adapun ayat-ayat sajdah yang terdapat di pada al-Qur?An berjumlah 15 yaitu:

  1. Q.S. al-A’raf/7 ayat 206
  2. Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 15
  3. Q.S. an-Nahl/16 ayat 49
  4. Q.S. Al-Isra’/17 ayat 109
  5. Q.S. al-Hajj/22 ayat 18
  6. Q.S. Maryam/19 ayat 58
  7. Q.S. al-Hajj/22 ayat 77
  8. Q.S. al-Furqan/25 ayat 60
  9. Q.S. an-Naml/ 27 ayat 25
  10. Q.S. al-Sajdah/32 ayat 15
  11. Q.S. Sad/38 ayat 24
  12. Q.S. Fussilat/41 ayat 38
  13. Q.S. an-Najm/53 ayat 62
  14. Q.S. al-Insyiqaq/84 ayat 21
  15. Q.S. al-‘Alaq/96 ayat 19

b. Syarat Sujud Tilawah

Di pada melaksanakan sujud tilawah harus memenuhi kondisi menjadi berikut:

  1. Suci dari hadas dan najis
  2. Menghadap kiblat
  3. Menutup aurat.

C. Rukun Sujud Tilawah

Adapun rukun sujud tilawah merupakan:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Sujud satu kali dengan diawali bacaan takbir
  4. Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud
  5. Salam

d. Tata Cara Sujud Tilawah

Tata cara sujud tilawah ada 2 macam, yaitu:

1. Sujud tilawah yang dilakukan pada luar salat.

Adapun cara yg melakukan sujud tilawah pada luar ?Indera sebagai berikut:

  • Berdiri menghadap kiblat
  • Berniat melakukan sujud tilawah
  • Takbiratul ihram
  • Sujud satu kali

Pada saat sujud membaca do?A sebagai berikut:

Artinya: ?Aku bersujud pada Tuhan yg menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya.?

  • Duduk sejenak
  • Salam

dua. Sujud tilawah yg dilakukan pada pada ?Indera.

Adapun cara melakukan sujud tilawah pada dalam ?Indera menjadi berikut:

  • Pada ketika kita sedang berdiri pada ?Indera membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat sajdah, kita langsung melakukan sujud satu kali dengan membaca do?A sujud tilawah. Setelah terselesaikan melakukan sujud tilawah tadi kita eksklusif berdiri lagi & melanjutkan ?Indera pulang.

E. Hikmah Melaksanakan Sujud Tilawah

Hikmah melakukan sujud tilawah, yaitu:

  1. Dijauhkan dari godaan setan.
  2. Lebih menghayati bacaan dan makna al-Qur’an yang sedang dibaca.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Semua yg ada di bumi ini adalah kreasi Allah Swt. Sudah sebagai keawajiban bahwa mereka harus patuh dan taat pada Allah Swt. Tidak hanya manusia, semua makhluk misalnya mentari , bintang, awan, pohon-pohonan pula bersujud kepada-Nya. Tentunya cara sujud mereka tidak selaras dengan sujud yg dilakukan oleh insan. Ingatlah bahwa kepasrahan, ketaatan, & kepatuhan kepada Allah bisa berpengaruh terhadap akhlak kita pada kehidupan sehari-hari.

Kisah Teladan

Bersujud pada Lapangan Hijau

Salah satu atraksi yang kerap diperlihatkan seorang pemain sepak bola merupakan selebrasi sehabis mereka mencetak gol. Macam-macam gaya dan atraksi dipertontonkan pemain bola waktu mereka melakukan selebrasi. Demikian pula dengan pemain bola yg beragama Islam, mereka pun meluapkan kegembiraan dengan gaya selebrasi yg khas & unik. Demba ba misalnya, beliau merupakan pemain sepak bola kelahiran Prancis berkebangsaan Senegal. Pemain bola muslim yang taat ini populer dengan selebrasi sujud usai membobol gawang versus. Selebrasi sujud ini diperlihatkan pada manapun beliau berlaga, baik pada waktu membela timnas Senegal maupun waktu membela klubnya.

Demikian juga, apa yang dilakukan Timnas Indonesia U-19 sahih-benar lain berdasarkan yg lain. Begitu rekan satu tim berhasil melesakkan gol ke gawang lawan, secara spontan & serempak mereka melakukan selebrasi sujud beserta-sama.

Malam itu, Ahad 22 September 2013 mereka berhasil mempersembahkan Piala AFF 2013 menggunakan mengalahkan Vietnam pada babak final. Sesaat sesudah mereka memenangkan adu pinalti, mereka melakukan selebrasi menggunakan sujud syukur bersama-sama. Begitulah seharusnya sikap seorang muslim, senantiasa mensyukuri apa yang mereka peroleh menjadi bagian menurut wujud keimanan kepada oleh Allah Swt.

Arti Kata Gaul Rempong

1. Rempong

2. Rempong

Kamu pasti acapkali banget mendengar atau melihat kata Rempong, baik itu di dunia nyata maupun global maya seperi facebook, twitter, instagram atau aplikasi berbasis chat lainnya sepeti BBM, Line dll. Tetapi apakah kamu mengetahui definisi sebenarnya tentang kata Rempong yang sebenarnya agar kamu paham dalam membaca kalimat yg mengandung istilah tadi.Berikut ini adalah penjelasan dan arti kata Rempong berdasarkan survei dan penjelasan menurut pengguna internet :

Repot, ribet

Aduh jeng, rempong deh aku liat yey bawa tu belanjaan

Rempong : berarti ribet, repot atau rese.

A : heh, liat deh tuh orang bawa belanjaan nya rempong banget deh.

B : iyah cin, emang rempong banget.

3. Rempong

Suatu kata yang biasa pada gunakan sang golongan orang lebay. Sanggup diartika sebagai ribet, repot banget, terlalu bikin capek, yang berlebihan

Lho tu bawaan rempong dech cin...

By :kursi teras minimalis

4. Rempong

Ribet

Dasar rempond deh ciyn"

5. Rempong

Rempong juga mampu diidentikkan dengan cowok yg sedikit girly, heboh & rame serta tukang gosip, doyan belanja & semua atribut berbau kegirlyan

"dasar cowok rempong, maennya aja ma cewek muludanquot;

"biasa beliau mah rempong, bila diajakin selalu bilang rempong cinnn.."

6. Rempong

Ribet, susah, banci, ngondek

Aduh.... Tuh cowok rempong banget deh.

Seperti itu penjelasan definisi sebenarnya berdasarkan kata Rempong. Kami harap definisi ini bisa membantu anda pada membaca kalimat yg mengandung istilah Rempong. Sekian terima kasih.

Friday, March 5, 2021

Memahami Ekplorasi Dalam Acara Berguru Ilmiah Kurikulum 2013

Ketika memakai metode pembelajaran kurikulum 2013 kita dituntut buat memakai langkah-langkah pendekatan ilmiah atau sientifik, salah satu rangkaian kiprah guru yg harus kita pakai dalam proses berguru mengajar yakni melaksanakan ekplorasi atau mengumpulkan fakta, termin ekplorasi ini yakni lanjutan dari termin menanya yang berkaitan menggunakan pengamatan yang dilakukan oleh para anak didik di tahap sebelumnya.

Ada banyak sekali definisi dari ekplorasi dan pengertian ekplorasi  intinya yakni penjelajahan atau pencarian atau tindakan mencari dengan tujuan untuk menemukan sesuatu, namun implementasinya atau penerapannya bisa berbeda-beda tergantung dari tujuannya, kalau tujuannya yakni ingin mengenal suatu kawasan maka implementasi ekplorasi yakni menjelajah kawasan yang dimaksud sehingga mengenal segala hal yang berkaitan dengan kawasan tersebut, begitu juga kalau ekplorasi tujuannya yakni ingin mengetahui wacana suatu hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maka ekplorasi bisa melalui eksperiment, membaca dan mencari banyak sekali referensi.

Ketika memakai metode pembelajaran kurikulum Memahami Ekplorasi Dalam Acara Berguru Ilmiah Kurikulum 2013

Pengertian Ekplorasi atau mengumpulkan keterangan

berdasarkan wikipedia pengertian ekplorasi kalau dikaitkan dengan pendekatan saintifik yakni Mengumpulkan informasi/eksperimen bisa melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yg dikembangkan pada proses mengumpulkan keterangan/ eksperimen yakni menyebarkan konduite teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui banyak sekali cara yg dipelajari, menyebarkan kebiasaan berguru & berguru sepanjang hayat.

Cara menerapkan Proses Ekplorasi pada kegiatan berguru mengajar

Dalam kegiatan berguru mengajar yang melibatkan guru dan siswa, eksplorasi yakni proses mencari dan menghimpun gosip bisa  berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yg dikembangkan pada proses mengumpulkan keterangan/ eksperimen yakni menyebarkan konduite teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui banyak sekali cara yg dipelajari, menyebarkan kebiasaan berguru & berguru sepanjang hayat.

Kegiatan pengajar & penerima didik dalam siklus eksplorasi merupakan:

a.  Peserta didik

  • Membentuk kelompok kecil dan bersama teman kelompoknya, kemudian menelusuri gosip yang mereka butuhkan dan merumuskan masalah
  • Mengali gosip melalui membaca, berdiskusi atau melaksanakan percobaan (eksperimen)
  • Mengumpulkan dan mengolah data

b.  Guru

  • Memberi umpan balik kasatmata kepada penerima didik
  • Memberi konfirmasi melalui banyak sekali sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
  • Berperan sebagai narasumber dan fasilitator
  • Menggunakan banyak sekali macam pendekatan atau media pembelajaran
  •  Memfasilitasi terjadinya interaksi antara penerima didik dengan guru, penerima didik dengan penerima didik lainnya maupun penerima didik dengan sumber belajar, menyerupai buku internet dan sumber berguru lainnya.
  •  Melibatkan penerima didik secara aktif
  • Guru memperlihatkan bahan dan klarifikasi kepada siswa yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari
  • Guru memperlihatkan kiprah kesiswa untuk mendapat acuan yang sanggup memperlihatkan solusi terhadap masalah yang sedang dipelajari.

Contoh Kasus:

apabila Kasus yang sedang dipelajari murid yakni wacana instalasi personal komputer memakai sistem operasi window, maka murid wajib sanggup mengekplorasi menggunakan mencari dan menerima banyak acuan perihal info untuk melaksanakan instalasi window, pengajar sanggup menunjukkan aba-aba kepada murid apa saja yang wajib dipersiapkan & dipelakari, sebagai akibatnya jadinya murid sanggup tahu dari sisi teori & jua praktek.

Guru memberitahuakn arahaan tentang info yang wajib didapatkan oleh sisiwa

1. Siswa wajib memahami apa itu instalasi manfaat dan tujuannya

dua. Persiapan instalasi.

3. Mengenal hardware personal komputer yg berkaitan dengan instalasi

4. Syarat dan Langkah-langkah instalasi

lima. Dan info lainnya yang berkaitan dengan instalasi.

Informasi yg harus murid dapatkan buat tujuan instalasi, mampu disampaikan sang guru, mencari sendiri di internet membaca poly sekali acuan yang berkaitan & lainnya.

Jika siwa sanggup mengumpulan berita yang mereka butuhkan untuk tujuan instalasi windwow, murid mampu tertentu melaksanakan ekperimen, menerima konklusi dan solusi terhadap permasalahan-konflik yang mereka dapatkan.

Inti dari ekplorasi yakni mengumpulkan isu yg dibutuhkan untuk diolah sinkron menggunakan tujuan yg ingin dicapai. Jikalau tujuannya yakni anak didik harus mampu melaksanakan instalasi window, maka ekplorasi bisa dilakukan dengan cara mencari poly sekali acuan dan melaksanakan praktek.

Setelah ekplorasi dicapai sanggup dlanjutkan ke rangkaian pembelajaran berikutnya yaitu mengolah informasi  atau mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis tari kelompok. Tari kelompok juga memiliki keunikan pada penggarapan komposisi pola lantai para penarinya. Setiap pola lantai yang membentuk penari secara simetris atau asimetris akan memberikan kesan berbeda.

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, konvoi, & pergeseran posisi pada sebuah ruang buat menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi buat menciptakan posisi pada sebuah ruang mobilitas.

Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.  Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.

Berdasarkan jumlah penari sebuah tarian dapat dikelompokkan menjadi tari tunggal, tari berpasangan dan tari grup.

  1. Tari tunggal adalah kesenian dalam bentuk tarian yang diperagakan oleh satu orang penari. Dalam jenis tarian ini para penari biasanya berperan menggambarkan atau menyampaikan karakter seseorang atau makhluk hidup lain seperti binatang.
  2. Tari berpasangan adalah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh sepasang penari. Dengan kata lain tari berpasangan merupakan jenis tarian yang dimainkan oleh 2 orang penari. Sementara dari sisi gerakan tarian para penari biasanya bergerak untuk saling mengisi serta saling merespon antara gerakan penari yang satu dengan gerakan penari pasangannya.
  3. Tari kelompok adalah sebuah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh tiga penari atau lebih. Gerakan penari yang satu dengan yang lain biasanya terlihat saling mendukung, tak heran juka dalam pertunjukan tari kelompok ini kekompakan para pemain sangat berpengaruh guna mewujudkan kesuksesan nya di atas panggung.

Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung.  Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.  Ada beberapa macam pola lantai pada tari kelompok, antara lain :

1. Pola lantai vertikal

Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari menciptakan garis vertikal, yaitu garis lurus menurut depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini poly dipakai dalam tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi bertenaga. Pola lantai vertikal mengambarkan hubungan dengan Tuhan menjadi pencipta.

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

2. Pola lantai horizontal

Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping. Pola lantai horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia.

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

Tiga. Pola lantai diagonal

Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke arah kiri. Seperti dalam pola lantai garis melengkung pola lantai ini pula memberikan lemah & lembut.

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

4. Pola lantai garis melengkung

Pada pola lantai garis melengkung, penari membangun garis bundar, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai ini poly dipakai dalam tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar, lengkung ular dan nomor delapan.

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

Menari juga merupakan kegiatan yang menggerakkan anggota tubuh. Dalam menari hendaknya menggunakan pola lantai supaya gerak yang diperagakan lebih indah