Pages

Showing posts with label guru kelas. Show all posts
Showing posts with label guru kelas. Show all posts

Friday, March 5, 2021

Memahami Ekplorasi Dalam Acara Berguru Ilmiah Kurikulum 2013

Ketika memakai metode pembelajaran kurikulum 2013 kita dituntut buat memakai langkah-langkah pendekatan ilmiah atau sientifik, salah satu rangkaian kiprah guru yg harus kita pakai dalam proses berguru mengajar yakni melaksanakan ekplorasi atau mengumpulkan fakta, termin ekplorasi ini yakni lanjutan dari termin menanya yang berkaitan menggunakan pengamatan yang dilakukan oleh para anak didik di tahap sebelumnya.

Ada banyak sekali definisi dari ekplorasi dan pengertian ekplorasi  intinya yakni penjelajahan atau pencarian atau tindakan mencari dengan tujuan untuk menemukan sesuatu, namun implementasinya atau penerapannya bisa berbeda-beda tergantung dari tujuannya, kalau tujuannya yakni ingin mengenal suatu kawasan maka implementasi ekplorasi yakni menjelajah kawasan yang dimaksud sehingga mengenal segala hal yang berkaitan dengan kawasan tersebut, begitu juga kalau ekplorasi tujuannya yakni ingin mengetahui wacana suatu hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maka ekplorasi bisa melalui eksperiment, membaca dan mencari banyak sekali referensi.

Ketika memakai metode pembelajaran kurikulum Memahami Ekplorasi Dalam Acara Berguru Ilmiah Kurikulum 2013

Pengertian Ekplorasi atau mengumpulkan keterangan

berdasarkan wikipedia pengertian ekplorasi kalau dikaitkan dengan pendekatan saintifik yakni Mengumpulkan informasi/eksperimen bisa melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yg dikembangkan pada proses mengumpulkan keterangan/ eksperimen yakni menyebarkan konduite teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui banyak sekali cara yg dipelajari, menyebarkan kebiasaan berguru & berguru sepanjang hayat.

Cara menerapkan Proses Ekplorasi pada kegiatan berguru mengajar

Dalam kegiatan berguru mengajar yang melibatkan guru dan siswa, eksplorasi yakni proses mencari dan menghimpun gosip bisa  berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yg dikembangkan pada proses mengumpulkan keterangan/ eksperimen yakni menyebarkan konduite teliti, amanah, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui banyak sekali cara yg dipelajari, menyebarkan kebiasaan berguru & berguru sepanjang hayat.

Kegiatan pengajar & penerima didik dalam siklus eksplorasi merupakan:

a.  Peserta didik

  • Membentuk kelompok kecil dan bersama teman kelompoknya, kemudian menelusuri gosip yang mereka butuhkan dan merumuskan masalah
  • Mengali gosip melalui membaca, berdiskusi atau melaksanakan percobaan (eksperimen)
  • Mengumpulkan dan mengolah data

b.  Guru

  • Memberi umpan balik kasatmata kepada penerima didik
  • Memberi konfirmasi melalui banyak sekali sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
  • Berperan sebagai narasumber dan fasilitator
  • Menggunakan banyak sekali macam pendekatan atau media pembelajaran
  •  Memfasilitasi terjadinya interaksi antara penerima didik dengan guru, penerima didik dengan penerima didik lainnya maupun penerima didik dengan sumber belajar, menyerupai buku internet dan sumber berguru lainnya.
  •  Melibatkan penerima didik secara aktif
  • Guru memperlihatkan bahan dan klarifikasi kepada siswa yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari
  • Guru memperlihatkan kiprah kesiswa untuk mendapat acuan yang sanggup memperlihatkan solusi terhadap masalah yang sedang dipelajari.

Contoh Kasus:

apabila Kasus yang sedang dipelajari murid yakni wacana instalasi personal komputer memakai sistem operasi window, maka murid wajib sanggup mengekplorasi menggunakan mencari dan menerima banyak acuan perihal info untuk melaksanakan instalasi window, pengajar sanggup menunjukkan aba-aba kepada murid apa saja yang wajib dipersiapkan & dipelakari, sebagai akibatnya jadinya murid sanggup tahu dari sisi teori & jua praktek.

Guru memberitahuakn arahaan tentang info yang wajib didapatkan oleh sisiwa

1. Siswa wajib memahami apa itu instalasi manfaat dan tujuannya

dua. Persiapan instalasi.

3. Mengenal hardware personal komputer yg berkaitan dengan instalasi

4. Syarat dan Langkah-langkah instalasi

lima. Dan info lainnya yang berkaitan dengan instalasi.

Informasi yg harus murid dapatkan buat tujuan instalasi, mampu disampaikan sang guru, mencari sendiri di internet membaca poly sekali acuan yang berkaitan & lainnya.

Jika siwa sanggup mengumpulan berita yang mereka butuhkan untuk tujuan instalasi windwow, murid mampu tertentu melaksanakan ekperimen, menerima konklusi dan solusi terhadap permasalahan-konflik yang mereka dapatkan.

Inti dari ekplorasi yakni mengumpulkan isu yg dibutuhkan untuk diolah sinkron menggunakan tujuan yg ingin dicapai. Jikalau tujuannya yakni anak didik harus mampu melaksanakan instalasi window, maka ekplorasi bisa dilakukan dengan cara mencari poly sekali acuan dan melaksanakan praktek.

Setelah ekplorasi dicapai sanggup dlanjutkan ke rangkaian pembelajaran berikutnya yaitu mengolah informasi  atau mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Saturday, June 6, 2020

Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Kegiatan inti dalam kurikurlum 2013 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik, serangkaian kiprah guru dalam kegiatan mencar ilmu mengajar dengan pendekatan ilimiah sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen, mengasosiasikan atau mengolah informasi dan mengkomunikasikan.

Langkah-langkah pada pendekatan saintifik merupakan bentuk pembiasaan dari langkah-langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran sanggup dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan penerima didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan kecerdikan sehat deduktif (deductiv reasoning).

 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Penalaran deduktif melihat fenomena umum buat kemudian menarik final yang spesifik. Sebaliknya, kecerdikan sehat induktif memandang kenyataan atau situasi spesifik buat kemudian menarik final secara holistik. Sejatinya, kecerdikan sehat induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam hubungan inspirasi yg lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan kenyataan unik menggunakan kajian spesifik dan detail buat kemudian merumuskan final generik. Metode ilmiah merujuk dalam teknik-teknik inspeksi atas suatu atau beberapa kenyataan atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.

Untuk sanggup disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) wajib berbasis dalam bukti-bukti menurut objek yg mampu diobservasi, realitas, & terukur menggunakan prinsip-prinsip kecerdikan sehat yg spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian acara pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, memasak keterangan atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji Hipotesis. (asal: wikipdia)

Langkah-langkah Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik Sesuai Kurikulum 2013

1. Mengamati atau observai (Observing)

 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Tahap awal menurut serangkaian kegiatan mencar ilmu mengajar yang sinkron menggunakan pembelajaran saintifik kurikulum 2013 dimulai menggunakan mengamati.

Menurut wikipedia pengertian mengamati yg berkaitan dengan metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan metode pembelajaran kurikulum 2013, adalah metode yg mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).

Kegiatan mencar ilmu yang dilakukan pada proses mengamati yaitu membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yg dikembangkan yaitu melatih kesungguhan, ketelitian, mencari warta yg dilakukan sang siswa.

Dalam kegiatan mengamati, pengajar membuka secara luas & bervariasi dengan menampakan kesempatan pada penerima didik untuk melaksanakan pengamatan melalui aktivitas: melihat tayangan gambar, menyimak, mendengar, & membaca yang diformulasikan dalam skenario proses pembelajaran.

Guru memfasilitasi penerima didik buat melaksanakan pengamatan, melatih mereka buat memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting menurut suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th. 2013).

2. Menanya

 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Makna menanya pada metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sinkron menggunakan kurikulum 2013 merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan ihwal informasi yg tidak dipahami menurut apa yang diamati atau pertanyaan buat menerima berita pemanis perihal apa yang diamati (dimulai berdasarkan pertanyaan faktual hingga ke pertanyaan yg bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan yaitu menyebarkan kreativitas, rasa ingin memahami, kemampuan merumuskan pertanyaan buat membentuk pikiran kritis yg perlu buat hayati cerdas & mencar ilmu sepanjang hayat.

Menanya merupakan lanjutan menurut proses pengamatan, Setelah murid terlibat dengan proses pengamatan secara visual baik itu berupa gambar atau apapun, Ketika mencar ilmu mengajar berlangsung, guru bisa bertanya kepada murid wacana apa yang mereka amati atau pengajar bisa meminta murid buat bertanya atas apa yg mereka amati yg belum dipahami, proses menanya menjalin hubungan anak didik menggunakan guru & bisa menerangkan pancingan terhadap murid semoga berfikir kritis dan interaktif.

3. Mengekplorasi/ mengumpulkan informasi

Mengumpulkan informasi/eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen yaitu menyebarkan perilaku teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui banyak sekali cara yang dipelajari, menyebarkan kebiasaan mencar ilmu dan mencar ilmu sepanjang hayat.

Menurut kamus akbar bahasa indoneisa (KBBI), Eksplorasi mampu diartikan sebagai:

  • Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan), terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan:
  • Kegiatan untuk memperoleh pengalaman gres dari situasi yang baru;
  • Penyelidikan dan penjajakan kawasan yang diperkirakan mengandung mineral berharga dengan jalan survei geologi, survei geofisika, atau pengeboran untuk menemukan deposit dan mengetahui luas wilayahnya;

Jika dikaitkan menggunakan proses pembelajaran, kegiatan eksplorasi bisa diartikan menjadi sebuah aktivitas yg dilakukan guru buat membimbing murid atau penerima didik guna menerima pengalaman gres terkait bahan yg sedang dipelajari.

Dalam aktivitas eksplorasi, pengajar melaksanakan kegiatan berikut:

  • Guru memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk mencari acuan dari banyak sekali sumber yang sanggup dipercaya.
  • Menggunakan bermacam-macam pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan sumber mencar ilmu lain;
  • Memfasilitasi terjadinya interaksi antar penerima didik juga antara penerima didik dengan guru, lingkungan, dan sumber mencar ilmu lainnya;
  • Melibatkan penerima didik secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan
  • Memfasilitasi penerima didik melaksanakan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Berbagai pilihan kegiatan eksplorasi yg lain:

  • Mengamati 2 perbandingan (yang salah dan yang benar)
  • Mencoba melaksanakan kegiatan tertentu
  • Membaca masalah (bedah kasus)
  • Talk show
  • Berwawancara dengan sumber tertentu  (menggali informasi)
  • Observasi terhadap lingkungan
  • Mencoba melaksanakan kompetensi dengan kemampuan awalnya
  • Mencoba bereksperimen
  • Bernyanyi  (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
  • Bermain (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
  • Membaca tentang
  • Mendengar tentang
  • Berdiskusi sehingga terjalin interaksi antara guru dan murid juga murid dengan murid
  • Mengamati model (teks/ karya)
  • Mengamati demonstrasi
  • Mengamati simulasi kasu, guru harus bisa memperlihatkan model simulasi perihal bahan yang dipelajari

4. Mengasosiasi atau mengolah informasi

 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor  81a Tahun 2013, mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar” dalam kegiatan pembelajaran yaitu memproses  informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

Pengolahan liputan yg dikumpulkan dari yg bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai pada pengolahan berita yg bersifat mencari solusi dari banyak sekali asal yg memiliki pendapat yang tidak selaras sampai kepada yg bertentangan.

Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan contoh dari keterkaitan  informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diperlukan adalah  menyebarkan perilaku jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan mekanisme dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang sanggup diobservasi untuk memperoleh final berupa pengetahuan.  Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori mencar ilmu asosiasi atau pembelajaran asosiatif.

Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk dalam kemamuan mengelompokkan beragam pandangan baru dan mengasosiasikan bermacam-macam peristiwa buat lalu memasukannya menjadi cuilan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa spesifik ke otak, pengalaman tersimpan pada acuan menggunakan insiden lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi & berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang telah tersedia.

Lima. Mengkomunikasikan

 memakai metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau saintifik Mengamati Menanya Eksplorasi Asosiasi Dan Komunikasi Dalam Metode Pembelajaran Ilmiah (Saintifik) Kurikulum 2013

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa memberikan hasil pengamatan, kesimpulan menurut hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.  Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan yaitu menyebarkan perilaku jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan menyebarkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pada pendekatan scientific guru diperlukan memberi kesempatan kepada penerima didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini sanggup dilakukan melalui  menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil mencar ilmu penerima didik atau kelompok penerima didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor  81a Tahun 2013, yaitu menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan menurut hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.