Pages

Showing posts with label arti kata. Show all posts
Showing posts with label arti kata. Show all posts

Wednesday, March 17, 2021

Makasih dan Pencarian Kata 'Makasih Bahasa Indonesia'

Rangkaian kata 'Makasaih Bahasa Indonesia' pertama kali aku temukan dalam beranda blogger. Dalam bagian sumber lalu lintas blog. Memang, blog ini menitik beratkan pembahasan mengenai bahasa & sastra Indonesia.

Kata kunci yang acapkali timbul untuk merujuk dalam blog ini selalu berkaitan dengan Bahasa Indonesia. Misalnya 'arti siti dalam bahasa indonesia'. Pantas terdapat yang menanyakan mengenai arti siti, karena kata itu adalah istilah serapan.

Tetapi, ketika terdapat yang mencari 'makasih bahasa indonesia' mungkin yg dimaksud adalah arti istilah 'makasih pada bahasa Indonesia'. Sebagai penutur bahasa Indonesia, saya merasa 'aneh'. Tapi setelah saya coba pahami, ternyata nir aneh.

Pasti yg mencari menggunakan kata kunci 'makasih bahasa indonesia' adalah orang-orang yang sedang belajar bahasa Indonesia. Mungkin kebingungan karen nir terdapat pada kamus. Kata 'makasih'. Jelas saja nir terdapat istilah 'makasih' pada kamus. Mungkin google translate juga merasa galau buat menerjemahkannya.

Penjelasan arti 'makasih' pada Bahasa Indonesia

Kata 'makasih' merupakan sebuah ungkapan bahasa Indonesia ragam dialog. Tidak baku. Kata 'makasih' merupakan pengucapan yang disingkat berdasarkan kata 'terima kasih'. Bagi penutur bahasa Indonesia ini sama sekali bukan masalah.

Bagi penutur asing, istilah 'makasih' tidak bisa diterjemahkan dengan gampang. Dalam bahasa Inggris ada bentuk 'thanks'. Sebenarnya 'thanks' kan pula bentuk pemendekan berdasarkan 'Thank you'.

Dengan pemahaman sama, tentu memudahkan penutur asing buat memahami arti 'makasih'.

Terima kasih = thank you

makasih = thanks

Tidak sama menggunakan ma siapa

Yang perlu dipahami, bentuk 'makasih' dibentuk berdasarkan kata 'terima' yg diambil bagian belakangnya saja, yaitu 'ma'. Sementara pada istilah ada bentuk lain yang seperti dengan 'makasih' yaitu istilah 'ma siapa.

Dalam bahasa Indonesia ragam dialog, acapkali didengar kata 'ma saya aja ya..' atau 'kamu berangkat ma sapa?'.

Bentuk 'ma' dalam contoh penggunaan di atas adalah pemendekan dari kata 'sama' yang bentuk bakunya adalah 'bersama'. Bentuk lengkapnya adalah 'beserta menggunakan aku '. Yang dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan dengan 'with'.

Ma aku = with me.

Demikian penjelasan tentang makasih dan ma yg lain. Semoga sedikit mencerahkan.

Friday, October 16, 2020

Makna Kata ‘Uang Pas’ dalam Kartun Clekit Wahyu Kokkang

Gambar Kartun Clekit Wahyu Kokkang | www.facebook.com/wahyu.kokkang

Ironi yang ditunjukkan digambarkan dalam kartun Clekit Wahyu Kokkang (Jawa Pos, 29 April 2016) adalah tentang lembaga peradilan di negeri ini. Dalam kartun tersebut, lembaga peradilan disamakan dengan celengan babi, sementara ada petunjuk di depan celengan tersebut bertuliskan “Harap Bayar dengan Uang Pas”, mirip pemberitahuan di angkot dan SPBU, atau pintu tol.

Sedikit keluar dari pembasan makna kartun, terlebih dulu dijelaskan tentag asal-usul nama ‘celengan’ yang bersinonim dengan ‘tabungan/tempat menabung’. Celengan berasal dari kata celeng (huruf e dibaca seperti pada kata ‘enak’) bahasa Jawa yang berarti babi. Tempat menyimpan uang pada mulanya berbentuk gerabah dari tanah liat dengan ornamen kepala babi di atasnya. Karena bentuknya babi (celeng) maka disebut celengan. Mengapa dipilih bentuk babi? mungkin karena makannya banyak (rakus) dan gemuk, dengan harapan isi-(tabungan)nya banyak.

Kembali ke pembahasan kartun, mengapa celengan babi? Wahyu Kokkang ingin menunjukkan bahwa itu celengan yang gendut, dan memang celeng. Uang yang masuk ke dalam celengan itu tiada terkira banyaknya, gelap dan selalu saja diisi. Yang  menjadi lebih ironi “Harap Bayar dengan Uang Pas”. Itu celengan apa loket karcis? Bisa jadi gabungan dari keduanya (celengan dan karcis). Dalam artian, makna yang terkandung di dalamnya mewakili karakter karcis dan tabungan.

Dianggap sebagai karcis untuk mendapatkan hak untuk menikmati sesuatu. Jika itu karcis tol, berarti membayar untuk bisa melewati jalan tol. Karena itu adalah karcis “Lembaga Peradilan” maka itu menjadi jalan untuk bisa menikmati ‘jalan mulus’ di peradilan untuk orang-orang yang terlibat hukum.

Sementara itu, penggunaan frase ‘Uang Pas’ di dalam kartun itu berbeda dengan ‘uang pas’ yang ada di karcis. Maksud yang ada di loket karcis, harap bayar uang pas, agar petugas loket tidak kesulitan menyediakan uang kembalian dan agar antrian tidak terlalu lama. Sementara di dalam kartun tersebut ‘Uang Pas’ yang dimaksud adalah, pas (sesuai) dengan tuntutan permintaan oknum penegak hukum, pas (sesuai) juga dengan berat ringannya perkara yang dihadapi. Kalau tidak ‘pas’ (sesuai) jangan harap bisa memenagankan perkara di pengadilan.

Entahlah, yang jelas. Melalui kartun, kita bisa menertawai keburukan-keburukan yang ada di negeri ini. Negeri kita sendiri. Yang artinya, kita juga menertawai diri kita sendiri. Setidaknya, kita menghadapinya dengan senyum meskipun itu merupakan senyum getir.

Terima kasih mas Wahyu Kokkang.

Monday, September 21, 2020

Arti 'Burung' dalam Bahasa Indonesia

Pernah dengar istilah 'burung'?

Apa konstruksi makna yang ada dalam benak Anda ketika mendengar istilah 'burung'?

Dalam bahasa Indonesia yang sudah dibakukan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah burung memiliki tiga penjelasan, yaitu:

  1. nbinatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang;
  2. nsebutan jenis unggas (biasanya yang dapat terbang)
  3. ncakkemaluan laki-laki

(Lihat: kbbi.Kemdikbud.Go.Id)

Pengambaran Sederhana Animasi Burung pada Senja Hari

Dua arti yang pertama, merujuk pada istilah biologi yang berkaitan dengan ilmu hewan (zoologi). Yaitu menjelaskan tentang burung yang bersinonim dengan unggas.

Dimensi maknanya, burung adalah fauna yg mampu terbang. Meskipun bersayap & berkaki dua, namun nir bisa terbang, nir disebut burung. Meskipun menurut ordo avian.

Burung memiliki makna simbolis yg kuat. Tidak hanya pada Indonesia tetapi juga di banyak negara. Di Indonesia, burung menjadi lambang negara, Burung Garuda, meskipun adalah makhluk mitologi, burung garuda nir terdapat wujud aslinya.

Sebagian partai juga menggunakan 'burung' sebagai lambang. Misalnya Partai Demokrat, memakai burung elang yang membawa lambang mercy Partai Demokrat. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yg kelahirannya dibidani sang Prabowo Subionto jua menggunakan gambar ketua burung (garuda) sebagi simbol partainya.

Tidakn sedikit jua produk yang menggunakan burung menjadi logo & simbolnya. Transjakarta menggunakan elang bondol sebagai logonya, produk kacang terdapat yg menggunakan burung sebagai namanya, maskapai penerbangan Indonesia jua memakai burung sebagai namanya, karena identik menggunakan terbang. Ada maskapai Garuda, & Merpati.

Burung, juga digunakan di negara lain. Mitologi Yunani yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia melalui beragam rekonstruksi seni baik berupa tulisan maupun film dan teater. Dalam mitologi eropa ini, dikenal burung phoenix, burung api yang abadi.

Negara adidaya, Amerika Serikat pula memakai burung sebagai lambang negaranya. Elang Amerika.

Penggunaan 'burung' sebagai lambang oleh masyarakat modern, juga menjadi tindak lanjut 'penghormatan' terhadap burung oleh leluhur-leluhurnya. Dalam cerita rakyat  bangsa Indonesia dikenal tokoh 'Jatayu'. Tokoh burung raksasa dalam pewayangan, yang berhati mulia dan sudi menolong orang yang baik. Karena bagian dari pewayangan, tokoh 'Jatayu' pasti juga dikenal di India.

Jadi, pada dasarnya, burung sebagai makhluk yang dihormati dikenal & dipakai sang warga di semua global.

Mengapa 'burung' digunakan sebagai simbol atau lambang, tentu lantaran mempunyai makna yg baik. Berikut ini makna penggunaan burung sebagai simbol atau lambang atau logo.

1. Burung adalah hewan yang bisa terbang. Terbang tinggi sekali menguasai angkasa. Maka penggunaan burung sebagai lambang menjadi simbol harapan bahwa sesuatu tersebut (organisasi, partai, produk, perusahaan) bisa terbang tinggi menembus angkasa.

Dua. Burung merupakan hewan dengan pengelihatan tajam, maka dibutuhkan membawa makna menjadi sebuah badan yg disimbolkan tersebut menjadi forum atau badan yg awas terhadap perkembangan zaman.

3. Burung merupakan fauna yang setia (merpati), digunakan sebagai simbol kesetiaan.

4. Burung merupakan fauna yg abadi (phoenix) maka dibutuhkan menjadi simbol keabadian bagi penggunanya.

Lima. Burung juga menjadi simbol bagi estetika & kemerduan, maka pula digunakan sebagai logo perusahaan komunikasi 'twitter'.

Makna Negatif Burung

Burung selain mempunyai makna positif, pula mempunyai konotasi negatif sebagai kata ganti buat kemaluan orang pria. Lambang burung pula digunakan sang para kartunis untuk menggambarkan kondisi 'alat kelamin' yg kesakitan.

Masih poly pula konteks yg memberitahuakn penggunaan kata 'burung' menjadi alat kelamin laki-laki . Mungkin nir perlu dibahas di sini.

Arti Burung pada Bahasa Lain

Kata yg dieja 'burung' nir hanya dikenal pada bahasa Indonesia. Dalam bahasa wilayah, bahasa Madura, pula dikenal kata 'burung'.

Tolos apa burung? Jika kalimat di samping diucapkan oleh orang Madura, maka artinya adalah: Jadi apa gagal?

Saturday, June 13, 2020

Perbedaan Menelusuri dan Menyusuri | Penjelasan Arti dan Penggunaannya

- Tulisan ini mengenai disparitas kata menelusuri dan menyusuri ini saya buat saat mendengar keterangan di televisi.

"Peserta jalan sehat menelusuri jalan di kota Semarang" narasi berita tersebut.

Sebenarnya apa perbedaan kata menelusuri & menyusuri? Manakah yg sahih menelusuri ataukah menyusuri? Berikut ini merupakan penjelasan arti dan perbedaan istilah menelusuri & menyusuri.

Penjelasan mengenai kata menelusuri & menyusuri yg pertama dikaji menurut sudut pandang morfologi.

Secara morfologi, keduanya dari istilah dasar yg tidak selaras:

Menelusuri berasal dari kata dasar telusur,

Menyusuri berasal dari kata dasar susur.

Keduanya (kata menelusuri dan katamenyusuri) sama-sama mengandung imbuhan gabung (awalan dan akhiran atau konfiks) meN- -i ada juga ahli bahasa yang menulis meng- -i. Karena berawal huruf /t/ dan /s/ maka huruf awal kedua tersebut luluh / lesap / hilang.

afiks / imbuhan meng- bertemu dengan kata dasar yang berawal huruf t (telusur) berubah menjaadi men-.

afiks / imbuhan meng- bertemu dengan kata dasar yang diawali huruf s (susur) berubah menjadi meny-.

Penjelasan yang kedua, berdasarkan perbedaan makna Sebenarnya tidak tepat jika disebut dengan perbedaan makna, karena keduanya memiliki kemiripan makna. Dilihat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, telusur tidak memiliki makna atau arti ketika dalam bentuk dasasr. Bentuk yang memiliki makna adalah kata menelusuri artinya: berjalan sepanjang tepi (berkaitan dengan jalan dan sungai); menelaah atau menjajaki.

Kata susur tidak hanya satu. Dalam bahasa Indonesia ada tiga kata susur. Kata susur yang pertama bermakna tepi. Kata susur yang kedua berarti sugi. Katasusur yang kedua ini berasal dari bahasa Jawa. Susur artinya tembakau. Kata susur yang ketiga merupakan kata arkais (alias sudah tidak diguanakan atau sangat jarang lagi digunakan oleh masyarakat). arti kata susur yang ketiga ini adalah membayar utang dengan angsuran.

Dilihat dari makna kata, kata telusur berkaitan erat maknanya dengan kata susur yang pertama, yang berarti tepi. Jadi, makna kata menelusuri jalan adalah berjalan di bagian tepi jalan, tidak di tengah. Kegiatan jalan santai, tidak tepat menggunakan kata menelusuri, mungkin yang lebih tepat adalah kata melalui. Begitu pula dengan kata menyusuri, tidak pas untuk digunakan dalam kalimat: jalan santai menyusuri jalanan kota.

Selanjutnya, ditinjau dari akar maknanya telusur dan kata susur merupakan kata yang berhugungan. Hubungan keduanya sama dengan hubungan antara kata telunjuk dan tunjuk. Dalam kaidah bahasa Jawa ada istilah seselan, Imbuhan yang masuk setelah suku kata pertama.

Mungkin (sekali lagi mungkin, saya tidak pernah membaca referensinya) kata susur dan telusur berasal dari bahasa Jawa yang diserap secara terpisah tetapi memiliki makna yang sama.

Demikian penjelasan singkat tentang arti istilah susur, telusur, menyusuri, & menelusuri. Salam ! Terus mengungkapkan!