Pages

Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Bahasa Indonesia. Show all posts

Monday, May 4, 2020

Struktur Teks Hikayat atau Unsur-Unsur dalam Hikayat

Struktur teks hikayat atau unsur-unsur yang terkandung dalam hikayat. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu yang mengisahkan kehidupan pada zamannya dengan penggambaran yang unik.

Sebuah karya sastra memiliki unusr-unsur yg turut membentuk karya sastra tersebut baik sastra modern juga sastra melayu klasik.

Unsur-unsur hikayat bisa berasal menurut pada (unsur intrinsik hikayat) juga menurut luar (unsur ekstrinsik hikayat). Begitu pula dengan hikayat yang termasuk pada sastra Melayu Klasik.

Berikut unsur-unsur/struktur teks hikayat merupakan:

Struktur Teks Hikayat / Unsur-Unsur Hikayat

Struktur Teks Hikayat atau Unsur-Unsur dalam Hikayat

Tema

Tema adalah gagasan dasar umum yg menopang sebuah karya sastra dan tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yg bersangkutan yg menentukan hadirnya insiden-peristiwa, pertarungan, & situasi tertentu.

Hartoko mengatakan, tema adalah gagasan dasar umum yg menopang sebuah karya sastra. Menurut Nurgiyantoro menyatakan bahwa "tema dalam cerita herbi makna pengalaman hidup. Tema terbagi menjadi dua bagian, yaitu tema generik & tema khusus."

Selanjutnya, Wiyatmi mengungkapkan tema pada dasarnya adalah homogen komentar terhadap subyek, atau utama perkara, baik secara implisit juga eksplisit.

Alur

Sebuah hikayat menyajikan sebuah cerita pada pembacanya. Alur cerita adalah insiden yg jalin-menjalin berdasar atas urutan atau interaksi tertentu.

Menurut Nurgiyantoro kriteria urutan ketika alur terdiri atas tiga kategori , yaitu:

  1. Alur maju. Jika cerita dikisahkan secara kronologis, peristiwa-peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa yang kemudian atau secara runtun dimulai dari tahap awal, tengah dan akhir cerita atau disebut juga dengan alur maju.
  2. Alur mundur. Jika cerita atau kejadian yang dikisahkan tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal melainkan dari tengah atau bahkan dari akhir.
  3. Alur campuran. Sebenarnya tak mungkin ada cerita pun yang mutlak flash-back. Hal ini disebabkan jika yang demikian terjadi pembaca akan sulit mengikuti cerita.

Latar (Setting)

Sebuah cerita tentunya memiliki latar. Latar memberitahuakn segala berita tentang latar tempat, latar suasana & latar waktu.

Menurut Abrams "latar atau setting diklaim juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian loka, hubungan ketika, dan lingkungan sosial loka terjadinya insiden-peristiwa yang diceritakan."

Latar umumnya menggambarkan tempat, waktu dan sosial. Latar loka mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan pada sebuah karya fiksi.

Sementara latar waktu herbi masalah "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan & latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan konduite sosial rakyat disuatu tempat yg diceritakan pada karya fiksi.

Tokoh dan Penokohan

Hartoko menjelaskan, gambaran tokoh itu disusun menggunakan memperpadukan banyak sekali faktor yakni apa yang difokalisasinya, bagaimana dia memfokalisasi, oleh siapa & bagaimana beliau sendiri difokalisasi, kelakuannya sebagai pelaku dalam gugusan peristiwa, urutan waktu (suasana) dan pertentangan tematis pada pada karya itu yang secara nir pribadi adalah bingkai acuan bagi tokoh.

Amanat

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yg disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.

Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara tersirat yaitu dengan cara menaruh ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yg terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir & dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran atau embargo yg herbi gagasan primer cerita

Menurut Kosasih "Amanat merupakan ajaran moral atau pesan dedaktis yg hendak disampaikan pengarang pada pembaca melalui karyanya itu."

Karena itu, untuk menemukannya, tidak relatif menggunakan membaca dua atau tiga paragraf, melainkan harus menghabiskannya sampai tuntas.

Gaya Bahasa

Menurut Nurgiyantoro "Gaya bahasa merupakan cara pengucapan bahasa pada prosa atau bagaimana seseorang pengarang membicarakan seseuatu yg akan dikemukakan."

Penggunaan gaya bahasa hakikatnya merupakan aktivitas berbahasa. Sebuah gaya bahasa dikatakan baik jika memandang tiga dasar yaitu kejujuran, sopan santun & menarik. Dengan demikian gaya bahasa dapat bermacam-macam sifatnya tergantung konteks dimana dipakai.

Sedangkan Kosasih menyatakan "Dalam cerita penggunaan gaya bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan  dan interaksi antara sesama tokoh."

Kemampuan penulis mempergunakan bahasa secara cermat bisa menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau simpatik atau menjengkelkan, objektif atau emosional.

Bahasa dapat mengakibatkan suasana yang sempurna guna bagi adegan yg angker, adegan cinta, ataupun peperangan, keputusan maupun harapan. Contoh gaya bahasa diantaranya sebagai berikut:

  1. Hiperbola. Gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
  2. Personifikasi. Majas yang membanding-bandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
  3. Ironi. Majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir.

Itulah tadi struktur teks hikayat atau unsur-unsur yg terkandung dalam hikayat beserta pengertiannya.

Baca juga:Contoh Hikayat Abu Nawas

Demikianlah artikel mengenai unsur-unsur hikayat atau struktur hikayat. Semoga berguna bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

Teks Cerita Sejarah (Pengertian, Jenis-jenis, Struktur, Ciri-ciri, Kaidah)

Teks Cerita Sejarah (Pengertian, Jenis-jenis, Struktur, Ciri-ciri, Kaidah) - Pada kesempatan kita kali ini akan membahas mengenai pengertian teks cerita sejarah, jenis-jenis teks cerita sejarah, struktur teks cerita sejarah, ciri-ciri teks cerita sejarah dan kaidah teks cerita sejarah.

Peristiwa sejarah merupakan insiden yang terjadi dalam masa lampau. Kejadian dalam peristiwa tersebut dianggap menjadi proses atau dinamika pada suatu konteks historis. Sejarah termasuk ilmu empiris, lantaran sejarah sangat bergantung dalam pengalaman manusia.

Peristiwa sejarah ini nir semata-mata hanya sebagai cerita yg dikisahkan secara turun-temurun, tetapi menjadi bangsa yg cerdas kita wajib mampu menggali nilai & kearifan yang terkandung di dalamnya.

Untuk mengetahui apa dan bagaimana peristiwa sejarah yg terjadi pada muka bumi ini, kita sanggup memeriksa catatan dan rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan peristiwa yang terjadi dalam masa lampau itu termasuk bentuk teks cerita ulang.

Teks Cerita Sejarah (Pengertian, Jenis-jenis, Struktur, Ciri-ciri, Kaidah)

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang di dalamnya menceritakan/menjelaskan suatu fakta dan peristiwa yang terjadi di masa lalu yang menjadi latar belakang (asal muasal) terjadinya sesuatu yang mana kejadian tersebut memiliki nilai sejarah.

Sebuah teks cerita sejarah adalah sebuah usaha buat merenkontruksi insiden yg terjadi pada masa kemudian. Oleh sebab itu, sejarah nir dan merta mampu dijadikan solusi untuk memecahkan segala problem yg dihadapi waktu ini.

Akan tetapi, sejarah memberi kemungkinan bagi siapapun yang memeroleh pengetahuan tentang banyak sekali usaha manusia pada masa kemudian, baik itu berupa keberhasilan maupun kegagalan, pada mengatasi perkara yg dihadapi. Oleh karena itu, kalian harus jeli menggali kearifan yg mampu dipelajari atau direnungkan pada insiden sejarah.

Jenis-jenis Teks Cerita Sejarah

Secara generik teks cerita sejarah dapat dibedakan sebagai dua jenis , yaitu:

Teks Cerita Sejarah Fiksi

Cerita sejarah fiksi yaitu cerita sejarah yang nir konkret. Jenis-jenis cerita sejarah fiksi merupakan:

  • Cerpen : jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek.
  • Legenda : cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
  • Novel : karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
  • Roman : sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

Teks Cerita Sejarah Non-Fiksi

Cerita sejarah non fiksi yaitu cerita sejarah yg konkret. Jenis-jenis cerita sejarah non-fiksi adalah:

  • Biografi : kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
  • Autobiografi : biografi yang ditulis oleh subjeknya (atau, dalam penggunaan modern, dikarang bersama-sama dengan penulis lain dan disebutkan sebagai "sebagaimana diceritakan" atau "dengan").
  • Catatan sejarah
  • Cerita perjalanan

Struktur Teks Cerita Sejarah

Adapun struktur berdasarkan teks cerita sejarah terdapat tiga, yaitu menjadi berikut:

  1. Orientasi : bagian ini merupakan pembukaan/pengenalan dari teks cerita sejarah.
  2. Urutan peristiwa : bagian ini merupakan rekaman peristiwa sejarah yang telah terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
  3. Re-orientasi : bagian ini merupakan komentar pribadi penulis tentang kejadian atau peristiwa sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada atau boleh tidak. Sesuai keinginan penulis teks cerita sejarah.

Ciri-karakteristik Teks Cerita Sejarah

Selain itu karakteristik-karakteristik teks cerita sejarah mampu kita ketahui menjadi berikut:

  1. Bentuk teks cerita ulang “recount”.
  2. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
  3. Sering menggunakan konjungsi temporal.
  4. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
  5. Isi berupa fakta.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Dalam teks cerita sejarah juga terdapat kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yg membedakannya dengan teks lain misalnya teks eksposisi, teks kabar dan teks lainnya.

Berikut karakteristik kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks cerita sejarah:

  • Pronomina (kata ganti): jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.
  • Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
  • Verba Material: kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, atau pun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan, contohnya menulis, mengepel, menyapu.
  • Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

Contoh Teks Cerita Sejarah

Adapun contoh berdasarkan teks cerita sejarah singkat banyak sekali tema sanggup kalian lihat pada Contoh Teks Cerita Sejarah

Demikianlah artikel kali ini tentang Teks Cerita Sejarah (Pengertian, Jenis-jenis, Struktur, Ciri-ciri, Kaidah). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.