Showing posts with label Tokoh Dewa. Show all posts
Showing posts with label Tokoh Dewa. Show all posts

Wednesday, July 28, 2021

Batara Surya Krama (Ngruna-Ngruni)

Lakon ini menceritakan yg Batara Surya yang berdomisili di KahyanganEkacakra mendapat dua bidadari kakak beradik menjadi istrinya yg bernama Dewi Ngruna dan Dewi Ngruni. Sementara putri Batara Wisnu yang bernama Dewi Kastapidalam perkimpoiannya menggunakan burung Brihawan mengakibatkan 2 telur. Kemudian atasperintah Batara Pengajar, 2 telur itu diberikan pada Dewi Ngruna & Ngruni.Telur milik Dewi Ngruna sehabis dierami oleh seekor ular, menetas menjadi duaekor burung yg diberi nama Sempati & yg muda diberi nama Jatayu.Sedangkan telur milik Dewi Ngruni menetas seekor ular akbar yg diberi namaNaga Gombang, dan yg mini diberi nama Sawer Wisa.

Anak-anak yang berupa burung dan ular itu ternyata sangat sulit buat di awasi.Mereka semua nakal. Kedua bidadari itu kemudian mengadakan teka-teki, barangsiapayang kalah akan menjaga anak-anak itu. Dewi Ngruni menaruh pertanyaan : ?Apakahyang terlihat pada sana itu? Sapi jantan atau sapi betina??. Ternyata DewiNgruni tidak dapat menebaknya, & beliau merasa malu lantaran kebodohannya. Ketikaitu jua ular-ular tiba & membela ibunya & segera menggigit ke 2 burung,dan kebalikannya burung-burung itu mematuk ular-ular hingga tewas.

Karena marah sang peristiwa itu, Dewi Ngruna mengutuk Ngruni. Katanya: ?DindaNgruni bertindak misalnya raseksi (raksasa perempuan ), bila akan menolonganak-anaknya?.

Seketika itu pula Dewi Ngruni berubah ujudnya sebagai raseksi, dan selesainya iasadar apa yang terjadi beliau segera lari menemui Batara Surya agar dapat mengatasimasalah yg dihadapinya itu. Atas saran suaminya, Dewi Ngruni diminta menemuiBatara Wisnu yg adalah kakeknya berdasarkan telur-telur tersebut, supaya dapatmeruwatnya.

Setelah insiden itu Sempati yg disertai burung Jatayu pulang bertapa keGunung Windu, sedangkan ular-ular sangat terkejut melihat ibunya menjadiraseksi, mereka melarikan diri terjun ke lautan.

Sementara itu di kahyangan kehidupan para yang kuasa nir tentram karena menerimaancaman Prabu Sengkan Turunan berdasarkan Kerajaan Parangsari yg menginginkan DewiNgruna dan Ngruni buat dijadikan permaisuri. Prabu Sengkan Turunan menggunakan balatentara super besar menyerang Kahyangan Suralaya. Para dewa nir dapat menandingikesaktian para super besar itu.

Batara Wisnu menyatakan pada Dewi Ngruni bahwa dia akan meruwatnya sehinggakembali pada ujud semula namun Dewi Ngruni wajib menculik putri Prabu SengkanTurunan yg bernama Retna Jatawati.

Dibantu oleh garuda Jatayu, Dewi Ngruni akhirnya berhasil membawa DewiJatawati.

Sementara itu Jatayu juga berhasil menghancurkan para tentara raksasa. PrabuSengkan Turunan sangat marah sehabis mengetahui bahwa pasukannya musnah, segeramenyerang Suralaya dengan membabi buta. Pertempuran seru terjadi dengandahsyatnya tetapi kemudian akhirnya ia dapat dikalahkan sang burung Jatayu.

Batara Wisnu sangat gembira atas kemenangan Jatayu itu. Sebagai pernyataanterima kasih, Batara Wisnu lalu menganugerahkan Retna Jatawati sebagi istriJetayu.

Sesuai menggunakan janjinya, Ngruni dirubah ujudnya menjadi bidadari yg cantikseperti semula dan permanen tinggal di Nguntarasegara. Setelah melihat istrinyamenjadi bidadari. Batara Surya membujuk buat balik ke pangkuannya, tetapiDewi Ngruni menolak. Baru setelah terdapat perintah menurut Batara Guru, yang menjadipemuka para dewa, akhirnya Ngruni bersedia sebagai istri Batara Surya pulang.

Sumber : kaskus

Wednesday, July 14, 2021

Triyarta

SANGHYANG TRIYARTA adalah Dewa Kesuburan, Keluhuran dan kemuliaan. Ia bersemayam di Kahyangan Argamaya. Sanghyang Triyarta adalah putra keempat dari enam bersaudara putra Sanghyang Wening/ Sanghyang Darmajaka dangan Dewi Sikandi. Kelima orang saudara kandungnya masing-masing bernama; Sanghyang Pancaresi, Sanghyang Narada – yang menjadi lurahnya para dewa –, Sanghyang Caturkanaka, Sanghyang Dermaya dan Dewi Dremani yang menjadi istri Sanghyang Tunggal.

Sanghyang Triyarta menikah dengan Dewi Suyati, saudara sepupunya sendiri, putri berdasarkan Sanghyang Wenang, saudara termuda Sangyang Wening, menggunakan Dewi Saoti.

Seperti telah menjadi kehendak Sang Maha Pencipta, Sanghyang Triyarta & Dewi Suyati menjadi perantara lahirnya para bidadari. Karena itu dari 77 (tujuh puluh tujuh) orang anaknya semuanya wanita. Para bidadari putri Sanghyang Triyarta dengan Dewi Suyati inilah yg lalu menjadi istri para yang kuasa keturunan Sanghyang Tunggal, baik anak ketururan Sanghyang Ismaya juga anak keturunan Sanghyang Manikmaya.

Dari sekian banyak putri Sanghyang Triyarta yang dikenal dalam pedalangan diantaranya Dewi Tunjungbiru yg pernah turun ke arcapada, berubah menjadi/menitis sebagai putri Bathara Kandikota (turun ke-empat menurut Sanghyang Darmajaka). Dalam penitisannya itu Dewi Tunjungbiru menikah dengan Prabu Arya/Aya, raja negara Duryapura & memiliki seorang putra yang diberi nama, Dasarata yang sesudah dewasa menjadi raja negara Ayodya.

Thursday, February 11, 2021

Calakuta, Batara

CALAKUTA, BATARA merupakan tuhan yang berkuasa atas segala serangga berbisa, menetap di kahyangan Wisabawana yg terletak di lereng Gunung Jamurdipa.

Suatu ketika ketenangan di kahyangan Wisabawana terganggu karena para dewa di bawah pimpinan Batara Guru sedang bergotong royong berusaha mencabut Gunung Jamurdipa untuk digunakan mengaduk samudra dalam upaya mendapatkan tirta amerta. Perbuatan para dewa itu membuat marah Batara Calakuta.

Hingga akhirnya timbul perselisihan diantara mereka. Batara Calakuta dan anak buahnya kewalahan dan kemudian melarikan diri. Dalam pelariannya Batara Calacuta menciptakan telaga beracun yang berisi bisa kalakuta. Hingga suatu saat ketika kehausan, sebagian dari para dewa meminum air tersebut dan kemudian menemui ajal. Begitupun Batara Guru nyaris mengalami hal serupa jika pada saat meminumnya tidak dimuntahkan segera. Namun karena kuatnya pengaruh bisa tersebut, maka leher batara Guru menjadi biru karenanya. Itulah sebabnya Batara Guru mendapatkan nama alias sebagai Sang Hyang Nilakanta yang berarti lehernya biru.

Setelah tirta amerta diperoleh, maka para tuhan yg mangkat lantaran racun kalakuta dapat dihidupkan lagi.

Monday, February 8, 2021

Dewi Tari

DEWI TARI adalah seorang hapsari/bidadari, putri kedua Bathara Indra penguasa Kahyangan Kaindran (tempat tinggal para bidadari) dengan Dewi Wiyati. Ia mempunyai enam saudara kandung masing-masing bernama : Dewi Tara, Bathara Citrarata, Bathara Citragara, Bathara Jayantaka, Bathara Jayantara dan Bathara Harjunawangsa.

Oleh Sanghyang Manikmaya/Bathara Guru, Dewi Tari & 2 bidadari lainnya yaitu Dewi Aswani dan Dewi Triwati diberikan pada 3 putra Alengka, yaitu Prabu Dasamuka, Kumbakarna dan Arya Wibisana. Mereka dijadikan persyaratan perdamaian karena kekalahan para Dewa menghadapi agresi Prabu Dasamuka dan balatentara negara Alengka. Dewi Tari menikah dengan Prabu Dasamuka, Dewi Aswani menikah menggunakan Kumbakarna & Dewi Triwati menggunakan Arya Wibisana. Dari perkawinan tadi, Dewi Tari memiliki seorang putra bernama Indrajid/Megananda.

Setelah berakhinya perang akbar Alengka menggunakan tewasnya Indrajid & Prabu Dasamuka, Dewi Tari balik ke Kahyangan Kaindran, hidup sebagai bidadari.

Untuk membaca kisah lengkap Ramayana silakan Klik Disini.

Home Furniture Store