Pages

Showing posts with label Kisah Nabi Allah. Show all posts
Showing posts with label Kisah Nabi Allah. Show all posts

Wednesday, September 30, 2020

Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap)

Kelahiran Nabi Musa

Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga Wafat. Nabi Musa adalah anak laki-laki Imran bi Yashar bin Qahits bin Lawi bin Yaqub. Dan bersaudara dengan Nabi Harun as dan Qorun bin Yashar bin Qahits adalah pamannya. Ibunya adalah Yukabad. Harun lebih tua darinya beberapa tahun.

Nabi Musa as dilahirkan pada waktu zaman raja Firaun IV (Ramses III) menguasai negeri Mesir. Pada masa kelahirannya telah dikeluarkan perintah raja untuk membunuh seluruh bayi laki-laki Bani Israil yang baru dilahirkan. Perintah tersebut dipicu oleh mimpi raja yang melihat bahwa api telah tertuju ke Baitul Maqdis sehingga menerangi seluruh Mesir. Para ahli nujum raja meramalkan mimpinya bahwa kerajaan Mesir akan dirobohkan, rajanya akan dibinasakan dan mencampurkannya dengan kekuasaan mereka, dan mengusir dirinya dari negeri mereka dan mengganti agama yang mereka yakini oleh laki-laki dari Bani Israil yang dilahirkan saat itu.

Maka dibunuhlah semua bayi pria yang lahir waktu itu, tidak terdapat satupun yang ditinggal hayati kecuali didatangi para prajuritnya buat kemudian dibunuh menggunakan kejamnya. Budak-budak yg melahirkan pun digugurkan. Firaun IV inilah raja yang paling kejam pada Bani Israil. Firaun menjadikan mereka sebagai budak dan menyiksa mereka. Bagi mereka yg nir bekerja harus membayar upeti pada raja.

Pada suatu waktu lahirlah seseorang bayi laki-laki yaitu Nabi Musa as, & Tuhan telah mengilhamkan kepada ibunya supaya beliau melarungkan anak tersebut menggunakan tabut ke sungai Nil.

laki Imran bi Yashar bin Qahits bin Lawi bin Yaqub Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap)

Kemudian Nabi Musa dimasukkan pada tabut & dilarungkan ke sungai Nil. Sesaat air mengambangkannya ke atas dan sesaat lagi menurunkannya ke tempat yang landai. Sampai akhirnya tabut itu terdampar pada pohon-pohon, di taman kediaman Firaun. Dengan qudrat Allah tabut itu ditemukan sang isteri Firaun Asiyah. Waktu itu beliau sedang mandi di tepi sungai Nil.

Asiyah segera menggendong bayi tersebut ke istananya. Pada saat Firaun melihat bayi tersebut pria beliau segera mencabut pedangnya buat membunuh bayi itu.

"Apa yang akan tuanku lakukan" tanya Asiyah.

"Dia akan kubunuh? Aku khawatir anak inilah yang akan menghancurkan kerajaankudanquot; jawabnya.

"Tuanku beliau adalah bayi yang tidak berdaya, mengapa kamu takut kepadanya? Apalagi yang mengasuhnya adalah kitadanquot;, "Aku akan mengangkatnya sebagai anakku". Asiyah terus merayunya buat nir membunuh anak tersebut.

Nabi Musa Anak Angkat Firaun

Musa pun menjadi anak angkat Firaun, & dipelihara sang Asiyah dengan kasih sayangnya. Bayi itu diberi nama Musa, karena dalam bahasa Mesir, "Mu" berarti pohon & "Sya" berarti sungai. Artinya anak yang ditemukan di pohon sungai. Bayi itu terus saja menangis tidak henti-hentinya, iapun segera menyusuinya, namun tetap saja bayi itu menangis & menangis. Setiap dayang-dayang diminta buat menyusui bayi tersebut agar anak itu hening berada pada istana. Tiap kali orang diganti, nir ada satupun yang cocok dengan bayi itu.

Sampai akhirnya Yukabad, oleh ibu Musa mendengar akan keluh-kesah istri Firaun. Kepada Haman, ketua rumah tangga istana ia membicarakan keinginan tersebut. Didatanganilah istana Firaun dengan hati risi & was-was. Tetapi kasih sayangnnya telah mengalahkan ketakutannya itu.

Dimintanya bayi tadi buat disusuinya, dan tenanglah bayi itu bersama ibunya. Nabi Musa pun dapat selalu bertemu dengan ibunya sendiri meskipun ia berada di istana.

Musa semakin akbar jua. Ia sudah pandai berjalan. Umurnya saat kira-kira tiga tahun. Asiyah semakin sayang kepadanya. Begitupulan Firaun. Pada suatu hari Firaun menggendong Musa, datang-tiba Musa sa merebut janggutnya, sehingga beliau berteriak kesakitan.

"Wahai isteriku! Barangkali inilah anak yang akan menjatuhkan aku menurut kerajaanku!" Musa diletakkannya. Ia segera mengambil pedang hendak membunuhnya.

Isterinya tahu & mengungkapkan: "Sabarlah tuanku! Masakan anak sekecil ini tahu apa-apa! Dia kan belum berakal!"

"Belum berakal katamu. Tetapi janggutku direnggutnya, rasakan pecah kepalaku lantaran sakitdanquot;.

Kebetulan di tempat itu ada bara api, dibiarkan Musa berjalan ke dekat bara api itu. Setelah dekat, bara itu diambilnya & eksklusif dimasukkannya ke mulutnya. Musa menjerit karena panas dan lidahnya terbakar.

"Coba lihat & perhatikanlah tuanku, jika dia telah berakal, pasti bara itu tidak dimakannya" Kata Asiyah sembari memeluk Musa. Musa masih menangis lantaran menggigit bara yang panas, hingga jika dia telah dewasa mengganggu lidah Nabi Musa buat berbicara.

Sebagai putera kesayangan Firaun dimana-dimana Musa dihormati orang. Ia dibolehkan pulang kemana-mana hingga pada luar manapun. Setelah Musa akbar dan dewasa, fikirannya cerdas maka Allah menganugerahkan kepadanya pangkat kenabian.

Tak Sengaja Membunuh

Pada suatu hari, antara manghrib dan Isya, Musa berjalan-jalan di kota Memphis, dan penduduknya tidak mengenal Musa, lalu ia bertemu dengan dua orang yang sedang berkelahi, salah seorang di antaranya ialah orang Bani Israil, sedangkan yang lainnya lagi ialah bangsa Qibti kaumnya Firaun.

Musa berusaha mendamaikan antara keduanya, namun orang Qibti (Mesir) nir mau berdamai, kemudian Musa bermaksud membela orang Israel itu & memukulnya sekali saja, & seketika orang itu terus tewas. Musa sangat menyesali peristiwa itu, beliau menyadari itu perbuatan syetan, lalu dia berdoa pada Allah: "Oh Tuhanku sesungguhnya saya sudah berlaku aniaya terhadap diriku sendiri, karena itu ampunilah dosaku, maka Allah mengampuni dosanya. Sesungguhnya Tuhan Maha pengampun lagi Penyayang". Musa menyampaikan: "Ya Tuhanku! Demi nikmat yg sudah engkau berikan kepadaku, sekali-kali aku nir akan sebagai penolong bagi orang-orang yang dzalim".

Setelah kejadian itu, orang yang pernah beliau tolong kemarin berteriak minta tolong lagi padanya. Musa mengungkapkan padanya: "Sesungguhnya engkau benar-benar orang sesat yang nyata". Maka tatkalah Musa hendak memegang dengan keras yang sebagai musuh keduanya, mesuhnya mengatakan: "Hai Musa! Apakah engkau bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana sudah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak sebagai orang yg berbuat sewenang-wenang pada negeri ini. Dan tiadalah engkau hendak sebagai galat seorang berdasarkan orang-orang yang mengadakan perdamaian".

Orang Mesir itu kemudian melaporkan Musa pada Firaun. Kemudian datanglah menggunakan sekonyong-konyong seorang pria pada Musa menggunakan memberitakan: "Hai Musa! Sesungguhnya pembesar negeri telah berunding buat membunuh kami, karena mereka mengetahui rahasiamu (membunuh orang Mesir) maka keluarlah menurut negeri ini. Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan saja"

Nabi Musa Hidup di Pengasingan

Lalu keluarlah Nabi Musa dari sana dengan penuh kekhawatiran kalau-kalau ada yang mengetahuinya, ia meninggalkan negeri Mesir mengikuti langkah kakinya, ia belum tahu daerah yang dapat dijadikan perlindungan, maka larilah ia menuruti langkah kakinya saja tak tentu arahnya. Diwaktu beliau berlari meninggalkan Mesir, sering menoleh ke belakang, karena merasa ada orang yang membuntutinya. Maka larilah Musa dari kota itu (dari negeri Mesir) dengan ketakutan, serta memperhatikan orang yang akan menangkapnya lalu ia berkata: "Ya Tuhanku! Lepaskanlah aku dari siksaan kaum yang aniaya"

Dan dalam sore harinya beliau berhenti pada bawah pohon kayu di daerah Madyan. Dan tatkala beliau menghadap ke jurusan negeri Madyan, ia berdoa: "Praktis-mudahan Tuhanku menunjuki aku pada jalan yang benardanquot;.

Sewaktu nabi Musa berhenti di bawah pohon kayu, dia melihat serombongan orang akan meminumkan ternak kambingnya, karena disana terdapat mata air. Untuk menerima air mereka saling berebut-rebutan, & pada antara mereka terdapatlah 2 anak gadis yg sedang menunggu hingga sesudah orang laki-laki yang berjejal itu.

Nabi Musa menolong 2 gadis bersaudara itu untuk meminumkan kambingnya, & selesainya selesai beliaupun duduk di loka semula, Lalu pulang dia berdoa: "Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yg Engkau turunkan kepadakudanquot;. Kebaikan yang dimaksudkan Nabi Musa diriwayatkan sebagaian pakar tafsir menjadi "barang sedikit makanandanquot;.

Kemudian keliru seseorang menurut ke 2 wanita itu tiba pada Musa, berjalan perlahan-huma dengan perasaan memalukan, dia menyampaikan: "Bapakku mengundang tuan lantaran dia hendak membalas kebaikan tuan, meminumkan kambing kami". Tatkala Musa tiba dihadapan ayah anak gadis itu (Nabi Syuaib), kemudian Musa menceritakan kisahnya menurut awal hingga akhir ia berjumpa Nabi Syuaib itu. Maka sahut Nabi Syuaib, "Janganlah engkau takut, engkau telah selamat dari kaum yang dzalim itu".

Selesai pembicaraan Nabi Musa dengan ayah gadis itu, berkatalah galat seseorang anaknya "Wahai ayahku! Ambillah Musa buat bekerja beserta kita (orang upahan) lantaran yg sebaik-baik orang upahan artinya yang bertenaga lagi bonafide misalnya diadanquot;.

Nabi Musa Menikah

Akhirnya Nabi Musa bekerja kepada Nabi Syuaib, ayah gadis itu, sebagai pekerja yang setiap harinya mengembalakan kambing Nabi Syuaib. Dalam masa mengembala, dipanggillah Nabi Musa oleh Nabi Syuaib. Ia berkata: "Sesungguhnya aku hendak menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua puteriku ini atas dasar bahwa engkau jadi buruhku selama delapan tahun, tetapi jika engkau sempurnakan sepuluh tahun, maka (itu suatu kebaikan) dari kemauanmu sendiri, dan aku tidak mau memberatkanmu. Engkau akan buktikan aku, Insya Allah termasuk orang-orang yang baik".

Lalu jadilah Nabi Musa kawin dengan galat seseorang puteri Nabi Syuaib dan perjanjian yg sudah dipengaruhi itu telah dijalankan dan dilaksanakan oleh Nabi Musa as sendiri.

Maka tatkala Nabi Musa telah merampungkan saat yang dipengaruhi, atas izin mertuanya Nabi Musa berangkat menggunakan isterinya ke Mesir, melalui jalan-jalan kecil, karena takut kalau ditangkap oleh mata-mata Firaun.

Dalam perjalannya Nabi Musa as melihat api dari jauh dan beliau bermaksud akan merogoh api itu buat panduan beliau berlajan, namun sehabis hingga di loka itu, bukan main herannya melihat api itu, karena api tersebut melekat di sebuah pohon, tetapi pohon itu tidak terbakar.

laki Imran bi Yashar bin Qahits bin Lawi bin Yaqub Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap)

Musa mendekati apa itu & selesainya beliau hingga terdengarlah olehnya bunyi yg tak dapat diserupakan menggunakan apapun dari sebelah kanan pohon Zaitun. Maka saat dia tiba ke loka barah itu ia dipanggil:

"Hai Musa! Aku ini Allah, Tuhanmu! Maka tanggalkan terompahmu! engkau berada di lembah suci Thuwa! Dan Aku telah memilih engkau (jadi rasulku). Karena itu dengarlah baik-baik apa yang akan diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya Aku Allah tiada Tuhan (yang haq) melainkan aku. Karena itu sembahlah Aku! Dan kerjakan sholat, agar engkau mengingatKu. Sesungguhnya hari Kiamat pasti terjadi, Aku sembunyikan (tanda-tanda)nya. Agar tiap-tiap diri kelak dinilai amal perbuatannya. Maka jangan sekali-kali kamu ragu-ragu tentang ini. Jangan kamu dipalingkan oleh orang-orang yang tidak beriman kepadanya, yang akan mencelakakan engkau kelak". (QS. Thaaha 20:11-16)
Kemudian Musa membuka sepatunya hatinya berdebar-debar, tibatiba ia mendengar suara kembali: "Apakah itu yang ditangan kananmu, hai Musa?"

Musa mengatakan: "Ini adalah tongkatku, saya telah bertelekan kepadanya, dan saya pukul daun dengannya buat kambingku, & bagiku ada lagi keperluan yg lain padanyadanquot;.

Allah berfirman: "Lemparkanlah tongkat itu, hai Musa!". Lalu tongkatnya dilemparkan, datang-tiba tongkat itu berubah sebagai ular akbar, yang merayap dengan cepat, memburu ke arah Musa. Musa lari ketakutan.

Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Peganglah tongkat itu kembali. Jangan takut hai Musa, sesungguhnya seseorang yg sudah diutus menjadi Rasul tidak perlu takut, Kami akan mengembalikannya pada keadaannya semula sebagai tongkat.

Musa memegang ular itu, lalu balik sebagai tongkat. Selanjutnya Allah berfirman kepada Musa: "Kepitlah tanganmu ke ketiakmu! Niscaya beliau keluar menjadi putih cemerlang tanpa stigma, menjadi mukjizat yang lain pula". Lalu Musa mengapitkan tangannya, tampak lalu tangannya bercahaya putih kemilau. Kemudian Allah memerintahkan kepadanya "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya dia sudah melampaui batasdanquot;

Musa kemudian berdoa: "Ya Tuhanku! Lapangkanlah untukku dadaku & mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kekakuan berdasarkan lidahku supaya mereka mengerti perkataanku & jadikanlah untukku seseorang pembantu dari keluargaku! Harun saudaraku, teguhkanlah menggunakan dia kekuatanku dan jadikanlah dia sekutu pada urusanku, agar kami banyak bertasbih pada Engkau dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat kamidanquot;. Pergilah Nabi Musa ke Mesir, dengan membawa mukjizat tongkat mampu menjadi ular & tangan sebagai putih kemilau.

Nabi Musa Menentang Firaun

Firaun mempunyai kekuasaan yang besar sekali di Mesir, dan karena demikian besarnya kekuasaan, sehingga akhirnya Firaun makin lama makin sombong, bahkan menganggap dirinya sebagai Tuhan.

Kemudian Allah memanggil Nabi Musa buat mendatangi Firaun & kaumnya, memberi pelajaran kepada mereka, supaya mereka menyembah Tuhan Allah dan meninggalkan segala maksiat dan kejahatan dan tunduk pada perintah-perintah Allah. Dan meyakinkan mereka bahwa Allah selalu beserta mereka berdua, tidak perlu takut menghadapi apapun.

Setelah Musa berada pada mesir, ia mengungkapkan perintah Allah beserta Harun, saudaranya ddengan perkataan yg lemah lembut dan mengungkapkan kebenaran yang konkret kepada Firaun.

Nabi Musa mengatakan: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil beserta kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sesungguhnya kami sudah tiba kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) berdasarkan Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan pada orang yg mengikuti petunjuk...Sesungguhnya sudah diwahyukan pada kami bahwa siksa itu ditimpakan atas orang-orang yg mendustakan & berpaling".

Nabi Musa kemudian memperlihatkan karamah yg diberikan Allah kepadanya menggunakan memasukkan tangannya ke ketiaknya, maka tampaklah cahaya putih berkilau sempurna.

Terjadilah obrolan antara Firaun & Nabi Musa serta Harun tentang masalah-masalah keTuhanan. Demi mendengar apa yg disampaikan mereka berdua, bukan main marahnya Firaun kepada Musa. Firaun menyampaikan bahwa Musa merupakan tukang sihir dan apabila sihir itu dibanggakannya maka beliau pun mempunyai tukang-tukang sihir pula. Dan bahkan dia menyuruh Haman buat menciptakan istana yg tinggi agar ia bisa menemui Tuhan Musa. Ia ingin menyatakan kepada kaumnya bahwa Musa hanya berbohong.

Lalu Firaun mengumpulkan tukang-tukang sihirnya buat bertanding melawan Musa pada suatu arena. Arena sudah ditentukan berada pada wilayah pertengahan antara kerajaan Firaun dan Madyan. Sedangkan waktunya dipengaruhi di hari raya pada pagi hari saat surya naik sepenggalah.

Sebelum pertandingan itu dimulai Firaun sudah membuat tipu daya bagi keduanya. Dan menghasut bahwa Musa & Harun akan mengusir mereka menurut Mesir. Ia menciptakan opini bahwa pertandingan tadi adalah pertaruhan 2 bangsa yang wajib dimenangkan sang bangsa Mesir. Jika mereka kalah mamka mereka akan dihinakan oleh Musa. Bermunculanlah jago-jago sihir berdasarkan semua penjuru dikumpulkan untuk menghadapi Nabi Musa. Dan mereka telah menyiapkan diri buat mengalahkannya.

Tatkala saatnya tiba, jago-jago sihir Firaun melemparkan tali, tongkat maka berubahlah tali dan tongkat itu menjadi ular yang menjalar. Lalu Musa merasa takut, karena telah dilingkupi oleh ular-ular yang berbisa. Kemudian Allah mewahyukan pada Musa:

Lemparkanlah tongkat yang di tangan kanamu, niscaya ia akan (berubah menjadi ular besar yang) menelan segala perbuatan mereka itu, sesungguhnya kerja mereka itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan sekali-kali tidaklah akan menang tukang sihir itu walau bagaimanapun juga" (QS Thaaha 20:69).
Tongkat itu kemudian berubah menjadi ular besar, ditelannya semua ular-ular yang ada. Bukan main terkejutnya jago-jago sihir itu. baru kali itu mereka melihat kejadian yang luar biasa semacam itu, sehingga kemudian semua ahli sihir itu tunduk sujud kepada Musa.

Kemudian segala tukang sihir itu bersujud tunduk kepada Musa seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa" (QS. Thaaha 20:70)
Karena melihat tukang sihirnya telah beriman keapda nabi Musa as, amat gusarlah Firaun dan dihukumlah mereka yang beriman kepadanya, tangan dan kaki mereka dipotong berlawanan, kaki kiri dipotong dan tangan kanan dipotongnya. Kemudian mereka disalib pada pangkal pohon kurma. Demikianlah ujian bagi mereka yang beriman dan menentang Firaun.

Demikian pula ketika Firaun mengetahui bahwa isterinya Asiyah sudah beriman pada Allah, maka Firaun bertambah-tambah marahnya, sehingga isterinya disiksanya hingga tewas, demikian juga orang-orang yang beriman disiksa dengan siksaan yang amat berat.

Nabi Musa Membelah Lautan

Akhirnya nabi Musa bersama-sama orang yang beriman keluar dari Mesir, setelah mereka tidak berdaya lagi di negeri Mesir, maka Firaun mengejar mereka sampai ke pantai Laut Merah. Kemudian Allah mewahyukan kepada nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut sehingga lautpun menjadi jalan besar dan membelah dua untuk dilalui Musa dengan pengikut-pengikutnya.

laki Imran bi Yashar bin Qahits bin Lawi bin Yaqub Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap)

Firaun mengejar kaum Musa ke tengah bahari itu. Dan sewaktu Firaun dengan balatentaranya mengejar menurut belakang hingga dipertengahan bahari, air lautpun kontiniu pulang sebagai satu, kemudian mereka mati tenggelam semuanya.

Firaun dan balatentaranya mengejar mereka (Nabi Musa dan orang-orang yang beriman sampai ke tengah laut), lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka semuanya" (QS. Thaaha 20:78)
Tubuh Firaun ditemukan telah mati di pinggir pantai oleh orang-orang Mesir. Lalu tubuhnya dimummi sehingga sampai saat ini orang dapat melihatnya di musium Mesir.

Walaupun Firaun telah mangkat , tetapi rakyatnya yg telah menerima ajran Firaun bertahun-tahun masih poly, & jiwanya sangat sulit buat diperbaiki & diajak menjalankan ajaran yg dibawa oleh Musa as.

Lantaran itu Musa memohon pada Allah agar Harun dijadikan pembantunya pada menjalankan kerasulannya. Kemudian doa nabi Musa dikabulkan Tuhan, beliau mengatakan: "Wahai Tuhanku! Aku telah membunuh seorang berdasarkan golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku. Dan saudaraku, Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku. Maka utuslah beliau bersamaku menjadi pembantuku untuk membenarkan perkataanku. Sesungguhnya saya risi mereka akan mendustakan akudanquot;. Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan pada kalian kekuasaan yang besar . Maka mereka nir akan sanggup mencapai kalian berdua. Karena ayat-ayat Kami, engkau berdua dan orang-orang yang mengikuti kamulah yg akan menang".

Setelah kematian Firaun, nir berarti dakwah Nabi Musa telah selesai masih banyak yang harus dikerjakannya buat membawa ummatnya pada jalan yg sahih. Dan beliau sendiri selalu memohon petunjuk pada Allah untuk membimbing umatnya.

Nabi Musa & Khidhr

Nabi Musa mengajak muridnya, Yusa bin Nun, untuk berlayar bersamanya ke tengah lautan. Ketika ia berada di antara perbatasan dua laut, ia minta kepadanya agar kembali lagi.

"Dan (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan, atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun" (QS. al-Kahfi 18:60).
Maka tatkalah meraka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".

Muridnya menjawab: "Tahukah engkau tatkala ia mencari tempat berlindung pada batu tersebut, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan mengenai ikan itu & tidak merupakan yg melupakan saya buat menceritakannya kecuali syetan & ikan merogoh jalannya ke laut dengan cara yg aneh sekalidanquot;. Kemudian Nabi Musa mengatakan: "Itulah loka yang kita caridanquot;. Lalu keduanya balik mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka bertemu dengan seseorang hamba di antara hamba-hamba Allah, yg telah diberikan kepada rahmatnya menurut sisi Allah, & yang telah diajarkan kepadanya ilmu berdasarkan sisi Allah. Dialah nabi Khidhr yang sedang ia cari buat berguru kepadanya. Nabi Musa bersedia mencarinya sampai kapanpun ia dapatkan.

Musa mengatakan kepada Khidhr: "Bolehkan saya mengikutimu agar kamu mengajarkan kepadaku ilmu yg sahih di antara ilmu-ilmu yg sudah diajarkan kepadamu?".

Khidhr menjawab: "Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan bisa tabah bersamakudanquot;. "Dan bagaimana engkau dapat tabah atas sesuatu yg engkau belum memiliki pengetahuan yg relatif tentang hal itu" tambahnya.

Nabi Musa mengungkapkan: "Insya Allah kamu akan mendapati saya menjadi seseorang yg tabah, & saya nir akan menentangmu pada sesuatu urusan pun".

Khidhr menjawab: "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku mengenai sesuatu apapun, sampai saya sendiri menerangkannya kepadamudanquot;.

Dengan konvensi itu, maka berjalanlah keduanya, mengarungi samudera , hingga tatkala keduanya menaiki bahtera kemudian Khidhr melobanginya. Musa mengatakan: "Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya bisa menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yg besardanquot;.

Khidhr menjawab: "Bukankah saya telah mengungkapkan: "Sesungguhnya, sekali-kali kamu nir akan tabah besama dengan aku . Musa menyampaikan: "Janganlah kamu menghukum saya karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan sesuatu kesulitan pada urusankudanquot;.

Maka keduanya terus melanjutkan perjalanannya, sampai tatkala keduanya berjumpa dengan seseorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa menyampaikan: "Mengapa engkau bunuh jiwa yg bersih, bukan lantaran dia membunuh orang lain? Sesungguhnya engkau telah melakukan suatu yg mungkar"?, Khidhr menjawab: "Bukankah telah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan bisa sabar bersamaku?".

Musa berkata: "Jika saya bertanya sesuatu sehabis kali ini, maka janganlah kamu memperbolehkan saya menyertaimu, sesungguhnya engkau telah relatif memberikan uzur padaku".

Maka keduanya meneruskan perjalanan, sampai tatkala keduanya hingga pada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu pada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya menerima pada negeri itu dinding tempat tinggal yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa mengatakan: "Jikalau kamu mau, niscaya engkau merogoh upah buat itudanquot;. Khidhr menjawab: "Inilah perpisahan antara saya dengan engkau , saya akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yg kamu nir dapat sabar terhadapnya.

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yg bekerja pada laut, & saya bertujuan merusakkan perahu itu, lantaran dihadapan mereka ada seseorang raja yg merampas tiap-tiap bahtera.

Dan adapun anak itu maka ke 2 orang tuanya adalah orang-orang mukmin, & kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu pada kesesatan & kekafiran. Dan kami menghendaki, agar Tuhan mereka mengubah bagi mereka dengan anak lain yg lebih baik kesuciannya berdasarkan anaknya itu dan lebih pada kasih sayangnya pada mak bapaknya.

Adapun dinding tempat tinggal itu merupakan kepunyaan 2 orang anak yatim pada kota itu, dan pada bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya merupakan orang yang shaleh, maka Tuhanmu menghendaki supaya agar mereka sampai pada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, menjadi rahmat berdasarkan Tuhanmu, & bukanlah saya melakukannya berdasarkan kemauanku sendiri. Demikian itu merupakan tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu nir dapat sabar terhadapnyadanquot;.

Khidhr adalah sosok tokoh yang tenang, beliau tidak berbicara & gerak-geriknya penuh makna & menimbulkan kebingungan Nabi Musa as. Itulah perumpamaan ahli syariat & pakar hikmat, yang sulit difahami dengan mata kasar belaka.

Nabi Musa & Bani Israil

Nabi Musa memohon kepada Allah untuk memberikannya  petunjuk. Kemudian Allah memerintahkan dirinya pergi menuju gunung Sinai selama 30 hari, yang kemudian disempurnakan Allah menjadi 40 hari. Maka pergilah ia ke gunung Sinai dan menerima Taurat dari sisi Tuhannya. Nabi Musa berpesan kepada saudaranya Harun: "Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah hal-ihwal mereka dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan".

Ketika beliau sudah sampai di gunung itu maka Allah mewahyukan kepadanya Taurat & berbicara langsung menggunakan Allah. Lalu Musa berkata:

"Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Maka Allah berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihatKu, tapi lihatlah bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sedia kala) niscaya kamu dapat melihatKu" (QS. al-Araf 7:143).
Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada bukit itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".

"Allah berfirman: "Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". Dan Allah telah memberikannya kepingan batu yang tertulis isi Taurat, yang disebut Lauh, sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu. Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik (QS. al-Araf 7:142-145).
Setelah kembali dari gunung Sinai, banyak umatnya yang berpaling dari perintahnya, akibat ajakan seorang tukang sihir Samiri banyak di antara umatnya yang menyembah patung sapi yang bisa berbicara karena sihirnya. Sehingga marahlah beliau kepada nabi Harun dan menyuruh Samiri dan pengikutnya membunuh dirinya sendiri karena lebih baik bagi mereka.

Umat Nabi Musa sangat keras ketua, kekufurannya sudah mendarah daging & telah berpengaruh yg menghunjam pada jiwanya. Mereka meminta kepada nabi Musa buat membuat Tuhan seperti umat lainnya menyembah berhala. Nabi Musa sangat murka kepada mereka dan menghardik mereka. Apabila mereka diseru buat menyembah Tuhan mereka meminta supaya Allah ditampakkannya, sebagai akibatnya mereka tewas, binasa tersambar petir. Nabi Musa sendiri, ketika dia diperintah melihat gunung itu tersungkur kelenger.

"Dan (Ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa! kamai tidak akan beriman kepada engkau sebelum kami melihat Allah dengan jelas dan terang (dengan kedua mata kami)", karena itu halilintarlah yang datang menyambar kamu, sedang kamu melihatnya hingga mati semua". (QS. al-Baqarah 2: 55-56) senada dengan ayat ini QS. al-Araf 7:143.
Pada suatu ketika Bani Israil ditimpa kepanasan dan kelaparan. Maka datanglah Bani Israil kepada Nabi Musa minta diberikan makanan, berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, kemudian Musa berdoa kepada Allah, lalu Allah lindungi mereka dengan awan dari terik matahari dan memberikan Manna (makanan manis sebangsa madu) dan Salwa (burung sebangsa puyuh) sebagai makanan mereka.

"Kami lindungi kamu dengan awan dan Kami turunkan kepadamu makanan bernama Manna dan Salwa" (QS al-Baqarah 2:57)
Pada saat Samiri dan pengikutnya lari meninggalkan Musa, dan ketika mereka mencari air dalam perjalanan mereka, usaha mereka sia-sia dan tidak mendapatkan air sama sekali. Akhirnya, mereka datang kepada Nabi Musa mengadukan halnya, dan mereka meminta tolong kepada Musa supaya memintakan air kepada Allah.

Dan (ingatlah) kepada Nabi Musa memintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu", lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Makan dan minumlah rizqi (yang diberikan) Allah dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan membuat kerusakan" (QS. al-Baqarah 2:60)
Mereka akhirnya meminum air itu, setelah nabi Musa memukulkan tongkatnya ke batu itu, sehingga keluarlah dua belas mata air dan masing-masing puak meminum airnya.

Meskipun banyak anugerah Allah yang diberikan kepada Bani Israil, tetapi mereka tetap saja membuat nabi yang diutus kepada mereka geram. Setelah mereka mendapatkan manna dan salwa, kemudian mereka mendapat dua belas mata airnya, dengan mudah mereka berkata kepada nabi Musa: "Hai Musa, kami tidak bisa tahan dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur mayurnya, ketimunnya,  bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapatkan kemurkaan Allah. Hal itu terjadi karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas".

Nabi Musa pula membicarakan pada mereka buat beribadah pada hari Sabtu, menjadi perjanjian mereka menggunakan Allah buat beribadah & memohon kepadaNya supaya selalu mengingatNya. Nabi Musa melarang mereka buat bekerja atau berlayar ke bahari pada hari Sabtu buat menghormatinya. Tetapi adapula mereka yang tidak meperdulikan perintah Nabi Musa, malah mereka berlayar pada hari Sabtu karena ikan pada hari itu sangat banyak sekali. Akhirnya Allah menurunkan adzab kepada mereka.

"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kalian kera yang hina" (QS. al-Baqarah 2:66)

Nabi Musa & Qorun

Adapula kisah mengenai nabi Musa dan Qorun. Qorun adalah saudara ayahnya. Ia adalah paman nabi Musa yang kaya raya. Namanya tersebut dalam al-Quran QS. al-Qosos 76-78.

"Sesungguhnya Qorun termasuk berdasarkan kaum Musa"
Allah telah memberikannya harta yang banyak dimana kunci-kunci simpanan kekayaannya membenani punggung-punggung unta. Disebutkan ia mempunyai kunci yang dibawa oleh 60 keledai, setiap kunci terdapat simpanan kekayaannya yang terbuat dari kulit. Kebencian musuh Allah ini tampak dari kekikirannya ketika bala menimpa kaumnya.

Nabi Musa sudah memerintahkan Bani Israil buat berinfak di jalan Allah. Ketika ia mengatakan pada kaumnya: "Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah kepadamu kebahagiaan negeri akherat, dan janganlah engkau melupakan kebahagiaanmu menurut kenikmatan duniawi & berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah sudah berbuat baik kepada kalian, & janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat kerusakan"'

Qorun kemudian mengatakan: "Sesungguhnya saya hanya diberi harta, karena ilmu yang terdapat padaku". Qorun permanen saja nir mengindahkan perintah Nabi Musa dan memusuhinya, hingga dia keluar kepada kaumnya menggunakan bangganya dengan kuda mewahnya, menggunakan iring-iringan lengkap para pengawalnya buat memperlihatkan kekayaannya. Maka mereka yang tergoda menggunakan kemewahan itu mengatakan: "Mudah-mudahan Allah menaruh kita seperti yang sudah diberikanNya pada Qorundanquot;. Maka marahlah nabi Musa dan menyuruh mereka bertaqwa kepada Allah, namun hanya sedikit orang tabah yang mendengarnya.

Allah lalu menguji mereka dengan zakat, maka diwajibkanlah kemudian kepada Bani Israil untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk orang miskin. Nabi Musa memberitahukan kepada kaumnya bahwa setiap 1000 dinar dikeluarkan dengan satu dinar. Dan setiap 100 dirham 1 dirham. Dan setiap 1000 materi satu dizakatkan.

Maka berkatalah Qorun: "Hai kaum! Engkau selalu mendengar perintahnya dan mematuhinya, waktu ini beliau memerintahkan kalian mengambil harta-harta kalian".

Mereka menyampaikan: "Engkau merupakan bangsawan kami dan tuan kami, maka perintahkanlah kami sekehendakmu!"

Maka beliau memerintahkan buat membawa seseorang wanita pencuri maka kemudian beliau menjadikan dirinya perkara palsu. Maka mereka memanggilnya dan menyuruhnya buat menuduh dirinya sendiri berzinah menggunakan Musa. Kemudian ia mendatangi Musa.

Ia mengatakan: "Sesungguhnya kaummu telah berkumpul agar memerintahkan mereka & melarang mereka".

Maka keluarlah Musa pada mereka & menyampaikan: "Wahai Bani Israil, barangsiapa yang mencuri maka akan kami pangkas tangannya, barangsiapa berzinah maka akan kami cambuk ia 80 kali, dan barangsiapa berzina ad interim beliau nir punya istri kami akan cambuk dia seratus kali, dan barangsiapa yang berzinah ad interim ia telah beristri kami akan cambuk beliau sampai matidanquot;.

Kemudian Qorun mengatakan: "Meskipun kamu yang melakukannya?", ia menjawab: "Meskipun aku !"

"Sesungguhnya Bani Israil sudah menuduhmu dengan kekejian, kamu sudah berbuat zinah dengan seorang perempuandanquot;. Ia berkata: "Panggillah dia!, bila beliau mengatakan maka itulah saksinyadanquot;.

Maka waktu dia tiba pada Musa maka berkatalah beliau "Wahai wanita!", beliau menjawab: "Aku memenuhi panggilanmu!"

Musa menyampaikan: "Aku berzinah dengannmu seperti tuduhan mereka?" Ia berkata: "Tidak mereka bohong!, akan namun menciptakan perkara agar aku menuduhmu menggunakan dirikudanquot;.

Maka meloncatlah nabi Musa dan bersujud. Maka diwahyukanlah kepadanya: "Perintahkanlah bumi sekehendakmu!"

Kemudian beliau menyampaikan: "Ambillah mereka!", maka terbenamlah kaki-kaki mereka. Kemudian dia mengatakan: "Wahai bumi ambillah mereka!", maka terbenamlah mereka sampai ke leher. Mereka kemudian berteriak minta tolong & memohon pada Nabi Musa. Ia mengatakan: "Wahai bumi ambillah mereka!" Maka terbenamlah mereka semua ke pada bumi.

Kemudian Allah berfirman pada Nabi Musa: "Wahai Musa! Berkata hamba-hambaku padamu: "Wahai Musa! Wahai Musa!. Jangan kasihani mereka. Kalau kepadaKu mereka meminta maka mereka akan mendapatiKu sangat dekat dan menerima mereka.

"Maka kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)" (QS. al-Qosos 28:81)
Kemudian nabi Musa pindah ke Ariha daerah yang berdekatan dengan Baitul Maqdis. Ia memerintahkan kepada kaumnya untuk masuk ke dalam Baitul Maqdis, ia berkata: "Hai kaumku! Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikanNya kamu orang-orang mereka, dan diberikanNya kepadamu apa yang belum pernah diberikanNya kepada seseorang di antara umat-umat yang lain...Hai kaumku!, masuklah ke tanah suci Palestina yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari dari perang karena takut kepada musuh, sehingga kamu menjadi orang-orang yang merugi.

Mereka mengatakan: "Hai Musa sesungguhnya pada negeri itu terdapat orang-orang yg gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Apabila mereka keluar, niscaya kami akan memasukinyadanquot;.

Berkatalah dua orang pada antara orang-orang yang takut pada Allah, yakni Yusa bin Nun dan Kalib bin Yoqna, Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka menggunakan melalui gerbang kota itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya pada Allah hendaknya engkau bertawakkal, bila kamu benar-benar orang yang berimandanquot;.

Bani Israil berwatak keras ketua, keras seperti batu, telah kentara perintah Nabi Musa adalah perintah Allah, dan nabi sudah mengingatkan mereka buat berperang, malah menggunakan enteng mereka menyampaikan: "Hai Musa, kami sekali-kali nir akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada pada dalamnya, karenanya pergilah engkau beserta Tuhanmu, dan berperanglah engkau berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".

Demi mendengar pernyataan mereka, nabi Musa tidak kuasa lagi memerangi keingkaran mereka. Lalu berdoalah nabi Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri & saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami menggunakan orang-orang yang fasik itudanquot;. Kemudian Allah mewahyukan pada mereka:

"(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tieh) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu. (QS. al-Maidah 5:26)
Benarlah firman Allah, karena keingkaran mereka, akhirnya bangsa Israel menjadi bangsa yang terkatung-katung, terbuang di antara bangsa-bangsa lainnya.

Sapi Betina

Zaman dahulu kala, tersebutlah di zaman Bani Israil seorang anak yang sangat taat kepada ibunya. Ia tidak pernah menolak perintah, selalu taat pada ibunya. Tak pernah terlontar dari mulutnya kata-kata kasar atau tidak patuh kepadanya. Ia membagi malamnya dengan tiga, shalat sepertiga malam, tidur sepertiga malamnya dan sepertiganya lagi, memanjakan kepala ibunya di pahanya. Bila telah datang pagi maka ia mencari kayu bakar dan dijualnya di pasar. Bila ia mendapatkan hasilnya, sepertiganya ia sedekahkan, sepertiganya ia pergunakan untuk dirinya dan sepertiganya lagi ia berikan pada ibunya.

Pada suatu hari berkatalah ibunya: "Sesungguhnya ayamu telah mewariskanmu sebuah sapi pada kampung maka berangkatlah kamu ke loka itu & berdoalah kepada Tuhan Ibrahim, Ismail, Ishaq, dan Yaqub agar mengembalikannya padamu, indikasi-tanda sapi itu adalah kamu menyangka bahwa sinar surya telah keluar berdasarkan kulitnyadanquot;, sapi itu disebut dengan "sapi emasdanquot; karena kuningnya & keindahannya. Maka dilihatnya sapi itu sedang makan pada kebun, maka berkatalah anak itu: "Aku memilihmu dengan Tuhan Ibrahim, Ismail, Ishaq, dan Yaqub". Maka datanglah sapi itu kepadanya & berdiri pada hadapannya minta dibelainya.

Sapi yg digembalakannya sangat mengagumkan karena warna keemasannya, bila mentari terbit menyinari bumi, laksana emas dihamparkan di atas kulitnya, membuat orang tergoda melihatnya. Tetapi sapi itu lari dari orang yang melihatnya.

Syahdan, ibunya menyampaikan kepadanya: "Sesungguhnya kamu fakir tidak berharta, bersusah payah kamu cari kayu bakar dan tak pernah jua kamu tinggalkan ibadah di malam hari, maka berangkatlah engkau ke pasar & juallah sapi itu!", anak itu bertanya: "Berapa harganya!", ibunya menjawab: "Tiga dinar dan janganlah engkau jual tanpa persetujuanku" sapi itu hendak dijualnya di pasar atas uruhan ibunya dengan harga 3 dinar. Sapi itu ditawar sang seseorang dengan harga 6 dinar. Anak itupun mengatakan padanya: "Ibuku menyuruhku menjual sapi ini seharga 3 dinar, jika engkau menawarnya 6 dinar saya akan sampaikan dulu dalam ibuku, bila ia membolehkannya akan saya berikan kepadamu".

Bersegeralah dia menemui ibunya & menceritakan maksudnya, ibunya mengatakan: "Juallah dengan harga itu!". Anak itupun bergegas pulang dan mengungkapkan harga yang dimintanya. Orang itu menawarnya pulang dengan harga 10 dinar. Anak itu nir mengizinkan sebelum ibunya mengetahui hal itu. Maka ia kembali pada ibunya & memberitahukan perihal tadi. Ibunya kembali mengizinkan buat menjualnya dengan harga 10 dinar, "Ambillah sapi itu menggunakan harga sepuluh dinar dan jangan kau lebihkan lagi!"

Ia pun mendatangi laki-laki tersebut & memberinya harga 10 dinar. Orang itu pulang menawar menggunakan 13 dinar. Kembali dia menolaknya lantaran ibunya hanya mengizinkan 10 dinar buat harga sapi itu. Akhirnya ibunya menyampaikan: "Sesungguhnya orang yg bertanya kepadammu itu adalah seorang nabi, datang kepadamu buat mengujimu. Maka bila dia tiba kepadamu katakan kepadanya: "Apakah kamu akan membelinya atau tidak?".

Maka datanglah ia pada orang tersebut, dikatakan apa yang diperintahkan ibunya, maka berkatalah orang itu: "Jangan kau jual sapi ini, sesungguhnya saya Musa bin Imran membelinya darimu buat seseorang Bani Israil yg terbunuh, & jangan engkau jual kecuali menggunakan dinar yang dimilikinya, maka peganglahdanquot;. Akhirnya diterimalah pemberian Musa itu.

Nabi Musa membeli sapi itu dikarenakan Allah telah mewahyukan kepadanya buat membeli sapi betina itu, untuk menyelesaikan perkara pembunuhan di kalangan Bani Israil. Syahdan, terdapat seseorang pria kaya Bani Israil, ia nir mempunyai anak, hanya mempunyai keponakan, dan tidak ada orang lain yg akan mewarisi hartanya kecuali dirinya. Sudah sejak usang anak itu menunggu kematian pamannya tadi supaya ia dapat mewarisi harta kekayaannya. Semakin dia fikirkan semakin lama jua pamannya tewas dunia, sehingga syetan menarik hati dirinya buat membunuh pamannya. Maka dibunuhlah pamannya, supaya ia menerima warisannya. Anak itu kemudian memindahkan jenazahnya ke desa lainnya. Lalu menggunakan lihainya anak itu menuntut kepada Bani Israil supaya menemukan pembunuh pamannya itu.

Sampai akhirnya persoalan itu menjadi akbar dan nabi Musa as dituduh sebagai pembunuhnya.

Akhirnya nabi Musa dihadapkan pada problem pelik yang menyangkut tuduhan bangsa Mesir atas terbunuhnya seorang. Dan nabi Musa dituduh menjadi pembunuhnya. Persoalan itupun sebagai opini umum, sehingga Nabi Musa dirundung duka & mengadukan kasus itu pada Allah, Tuhannya yang selalu memberikan petunjuk kepadanya.

Maka Allah memberi wahyu kepadanya agar beliau menyuruh penduduk itu menerangkan kesuciannya menggunakan seekor sapi yg wajib disembelihnya buat mengetahui siapa pelaku sebenarnya yang sudah membunuh orang itu.

Nabi Musa sudah memerintahkan penduduk untuk mencari seekor sapi buat menunjukan perbuatan itu. Tetapi Bani Israil selalu ingkar pada petunjuk nabinya merekapun engkan melakukannya. Sampai nabi Musa marah, mereka lalu bertanya: "Sapi yg engkau perintahkan buat disembelih itu misalnya apadanquot;. Setelah menerima wahyu nabi pun menjawab: "Sapi itu masih perawan". Lama juga perintah itu disampaikan kepada mereka, permanen saja bertanya pulang: "Apakah terdapat indikasi-tanda dari sapi itu". Setelah wahyu turun Nabi menjawab: "Sesungguhnya sapi itu berwarna keemasandanquot;. Dicarilah sapi itu, namun mereka tidak mampu menemukannya. Mereka mencari alasan bahwa permintaan itu sulit dikabulkan.

Akhirnya Nabi Musa memperoleh sapi betina itu, sapi yg berwarna keemasan menurut anak itu. Dan memerintahkan Bani Israil menyembelihnya. Kembali mereka tidak mematuhi perintah Rasulnya. Akhirnya Nabi Musa pula yang menyembelihnya. Dan dipukulkanlah sapi itu kepada tubuh korban. Dengan biar Allah orang itu bangun & menyatakan siapa pembunuhnya: "Orang yg membunuh aku merupakan fulan bin fulandanquot;. Dengan insiden itu maka terjagalah kehormatan nabi Musa & orang yang membunuh korban itu dijebloskan ke pada penjara.

Nabi Musa Wafat

Begitulah riwayat hidup Nabi Musa yang mengajak umatnya ke jalan yang benar. Meskipun permintaan mereka telah banyak dikabulkan Allah namun bangsa Israel yang keras kepala selalu menentangnya. Dan hancurlah musuh-musuhnya, hancurlah Firaun, Haman, Qorun, dan kaum Kanaan. Nabi Musa meninggal dunia dalam usia 120 tahun di padang Tieh.

Nabi Musa & kaumnya patut dijadikan ibarat supaya kaum muslimin bisa merogoh pesan yang tersirat yang besar . Bahkan Allah begitu banyak menempatkan cerita Bani Israil & nabi-nabinya dalam al-Quran. Ini sebagai pesan yang tersirat bagi kita supaya meneladani perjuangan para nabi dan rasul dan menjaga diri berdasarkan adzab yg telah menimpa mereka.