Pages

Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Saturday, December 5, 2020

Lirik Lagu Langit Sore - Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)

 Hati yg kau lukai yang lapang dada mencintai Lirik Lagu Langit Sore - Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)

Langit Sore - Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)

Artis/Penyayi: Langit Sore

Judul: Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)

Album: Single Lagu Baru

Tahun: 2019

Lyrics Langit Sore - Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)

Lirik "Cinta Itu Baik (Kamu Yang Jahat)" sang Langit Sore

Teganya kau tipu aku

Ternyata cintaku tidak berarti

Bertahun tahun berakhir ku dikhianati

Kau rusak saya

Apa galat dosaku

Hingga kau campakkan aku

Dan kau memilih beliau

Ku tidak menyalahkan cinta

Sebab cinta itu baik

Kamu yg jahat

Hati yg kau lukai yang lapang dada mencintai

Sengaja kau sakiti

Pasti terdapat balasan tuk seluruh kejahatan

Karma kan kau dapatkan

Apa kau bahagia dan ku menderita

Di atas duka kau tertawa bersamanya

Mungkin ku maafkan tak mungkin lupakan

Walau tidak gampang akan tetapi ku coba melepaskan

Dan kau memilih beliau

Ku tidak menyalahkan cinta

Sebab cinta itu baik

Kamu yg jahat

Dan kau memilih beliau

Ku tidak menyalahkan cinta

Sebab cinta itu baik

Kamu yg jahat

Kamu yg jahat

Lirik Lagu Yowes Modaro - Aftershine ft. Damara.de

 Lirik Lagu Yowes Modaro - Aftershine ft. Damara.de

Aftershine ft. Damara.De - Yowes Modaro

Artis/Penyanyi: Aftershine ft. Damara.De

Judul: Yowes Modaro

Album: Single Lagu Terbaru

Tahun: 2019

Lyrics Yowes Modaro - Aftershine feat. Damara.De

Lirik "Yowes Modaro" oleh Aftershine ft. Damara.De

rino ing wayah wengi

saya eling kowe

sek mbiyen ngancani

susah seneng di lakoni bebarengan

tanpo terpikirkan akhire bubaran

atiku loro njobo njerone ambyar

nyawang sliramu

andang nduwe gandengan

iki ati udu bahan nggo dolanan

saya trimo ngalah mugo kowe bungah

mbok yo tulung sadaro

ojo sepenak e dewe

kiro kiro ra tresno

ora ko ngene carane

waton ninggal lungo

gandeng karo wong liyo

yowes ora popo hukuman alam iseh ono

yowes modaro

opo kowe ora ngerumangsani

aku merjuangke isuk awan wengi

golek rejeki tidak nggo ndandani

basan kowe dadi lali sek ngancani

sepurane kangmas

aku ninggal lungo

aku sadar aku wes ngelarani

saya yo pingin bahagia

jujur kesel melarat

urip rekoso

mbok yo tulung sadaro

ojo sepenak e dewe

kiro kiro ra tresno

ora ko ngene carane

waton ninggal lungo

gandeng karo wong liyo

yowes ora popo hukuman alam iseh ono

yowes modaro

sadaro

mbok yo tulung sadaro

ojo sepenak e dewe

kiro kiro ra tresno

ora ko ngene carane

waton ninggal lungo

gandeng karo wong liyo

yowes ora popo hukuman alam iseh ono

yowes modaro

Yowes Modaro - Aftershine ft. Damara.De (Official Music Video)

Friday, November 13, 2020

Budaya Indonesia - Pengertian, Unsur-Unsur, Wujud

Budaya Indonesia - Indonesia sangat kaya baik alamnya maupun budayanya. Berbagai bentuk kearifan lokal ialah harta yang paling sangat berharga bagi Indonesia. Namun sebelum lebih lanjut membahas ihwal banyak sekali bentuk kebudayaan, akan lebih baik kalau didahului dengan penyegaran pemahaman ihwal pengetian kebudayaan, unsur-unsur, wujud dan komponennya.

Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta "Budhayah", yakni bentuk jamak dari kata budhi yang bermakna budi/akal. Sedangkan hebat antropologi yang menunjukkan definisi ihwal kebudayaan secara sistematis dan ilmiah ialah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan ialah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat insan sebagai anggota masyarakat. Pada sudut pandang yang lain, Koentjaraningrat mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan insan dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan berguru & yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut sanggup ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya insan untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.

Secara lebih terang sanggup diuraikan sebagai berikut:

1.Kebudayaan ialah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:

b.kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang mencakup benda-benda ciptaan manusia, contohnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.

c.Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak sanggup dilihat dan diraba, contohnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

2.Kebudayaan itu tidak diwariskan secara menurun/generatif/biologis, melainkan hanya mungkin didapat dengan cara belajar.

3.Kebudayaan diperoleh insan sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat ,kecil kemungkinan terbentuknya kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan mustahil insan (individual maupun kelompok) bertahan hidup. Jadi, kebudayaan ialah hampir seluruh acara insan dalam kehidupan sehari-hari.

Wujud Kebudayaan

Menurut J.J Hoenigman, dibagi menjadi tiga yaitu: Gagasan, Aktivitas, dan Artefak

Gagasan

Wujud Ideal dari Kebudayaan ialah dalam bentuk gagasa, ide, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang berbentuk abstrak.

Aktivitas

Aktivitas merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tidakan berpola dari insan dalam komunitas masyarakat dimana beliau berada. Wujud ini biasa disebut sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas yang saling berinteraksi, mengadakan hubungan, serta bermasyarakat dengan orang lain menurut pola-pola tertentu. Sifat dari "aktifitas" ialah konkret, sanggup diamati, dan didokumentasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Artefak

Artefak ialah wujud kebudayaan  berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan hasil karya yang sanggup di raba, dilihat, dan didokumentasikan.

Komponen Kebudayaan

1. Kebudayaan Material

Semua hasil budi daya insan yang bersifat konkret

2. Kebudayaan Non-material

Semua hasil budi daya insan yang bersifat abnormal dan sanggup diwariskan dari generasi ke generasi.

3. Lembaga Sosial

Lembaga social dan pendidikan menunjukkan tugas yang banyak dalam kontek berafiliasi dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat.

4. Sistem kepercayaan

Sistem kepercayaan akan memengaruhi seluruh acara kehidupan manusia.

5. Estetika

Berhubungan dengan seni dan kesenian.

6. Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa bersifat unik dan komplek. Kaprikornus bahasa perlu dipahami biar komunikasi berjalan lancar dan efektif.

Unsur-unsur Kebudayaan

1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup(Teknologi)

Teknologi menyankut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan

2. Sistem Mata Pencaharian

Sistem mata pencaharian tradisional antara lain bercocok tanam, berburu, meramu. dll

3. Bahasa

Bahasa ialah alat untuk berkomunikasi melalui banyak sekali media untuk memberikan pesan.

4. Kesenian

Hasil karya insan yang bersifat indah

5. Sistem Kepercayaan

Manusia tidak sanggup terlepas dari dzat yang telah membuat seluruh alam semesta.

6. Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan merupakan bab yang sangat penting dalam struktur sosial yang sanggup menggambarkan struktur sosial(Meyer Fortes) Sistem Ilmu dan Pengetahuan

Sunday, September 13, 2020

Wawasan Kebangsaan Indonesia

Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri berdasarkan segala bentuk penjajahan, ibarat penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, & Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang ketika itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa output, alasannya yakni belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik ?Devide et impera?. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pendekar itu sudah membuktikan kepada kita perihal semangat bisnis bangsa Indonesia yang tidak pernah padam pada bisnis mengusir penjajah berdasarkan Nusantara.

Dalam perkembangan berikutnya, timbul pencerahan bahwa bisnis yg bersifat nasional, yakni usaha yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari semua bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yg konkret.

Kesadaran tadi lalu menerima bentuk menggunakan lahirnya konvoi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah usaha bangsa yg bersifat nasional itu, yg kemudian disusul menggunakan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan pada bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.

Tekad bisnis itu lebih tegas lagi menggunakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar ?Satu Nusa, Satu Bangsa, & menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia?.

Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada lepas 17 Agustus 1945.

Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh impian etika rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu yakni pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan .

Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan yakni cara pandang bangsa Indonesia wacana diri & lingkungannya mengutamakan persatuan & kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya mengenai pengertian wawasan kebangsaan, makna, nilai di >> WAWASAN KEBANGSAAN

ea) Pengertiean  Weaweasean  Kebeangseaean

Istileah  Weaweasean  Kebeangseaean  terdiri  deari  duea  suku  keatea  yeaitu  “Weaweasean”  dean  “Kebeangseaean”.  Dealeam  Keamus  Besear  Beaheasea  Indonesiea  (2002)  dinyeateakean  beahwea  secearea  etimologis  istileah  “weaweasean”  berearti:  (1)  heasil  meweaweas,  tinjeauean,  peandeangean  dean  deapeat  jugea  berearti  (2)  konsepsi  cearea  peandeang.  Weaweasean  Kebeangseaean  seangeat  identik  dengean  Weaweasean  Nuseantearea  yeaitu  cearea  peandeang  beangsea  Indonesiea  dealeam  menceapeai  tujuean  neasioneal  yeang  menceakup  perwujudean  Kepuleauean  Nuseantearea  sebeageai  keseatuean  politik,  sosieal  budeayea,  ekonomi  dean  perteaheanean  keeameanean  (Suheady  dean  Sineagea,  2006).

“Kebeangseaean”  bereaseal  deari  keatea  “beangsea”  yeang  menurut  Keamus  Besear  Beaheasea  Indonesiea  (2002)  berearti  kelompok  measyeareakeat  yeang  berseameaean  easeal  keturunean,  eadeat,  beaheasea,  dean  sejeareahnyea,  sertea  berpemerinteahean  sendiri.  Sedeangkean  “kebeangseaean”  mengeandung  earti  (1)  ciri-ciri  yeang  meneandeai  golongean  beangsea,  (2)  periheal  beangsea;  mengeneai  (yeang  bertealiean  dengean)  beangsea,  (3)  keseadearean  diri  sebeageai  weargea  deari  sueatu  negearea.

Dengean  demikiean  weaweasean  kebeangseaean  deapeat  dieartikean  sebeageai  konsepsi  cearea  peandeang  yeang  dileandeasi  eakean  keseadearean  diri  sebeageai  weargea  deari  sueatu  negearea  eakean  diri  dean  lingkungeannyea  di  dealeam  kehidupean  berbeangsea  dean  bernegearea.  Prof.  Muleadi,  Gubernur  Lemheanneas  RI,  meyeampeaikean  beahwea  weaweasean  kebeangseaean  eadealeah  cearea  peandeang  beangsea  Indonesiea  mengeneai  diri  dean  lingkungeannyea,  menguteameakean  keseatuean  dean  perseatuean  wileayeah  dealeam  penyelenggeareaean  kehidupean  bermeasyeareakeat,  berbeangsea  dean  bernegearea.  Keseatuean  eateau  integreasi  neasioneal  bersifeat  kultureal  dean  tideak  heanyea  bernueansea  struktureal  mengeandung  seatu  keseatuean  ideologi,  keseatuean  politik,  keseatuean  sosieal  budeayea,  keseatuean  ekonomi,  dean  keseatuean  perteaheanean  dean  keeameanean.

Weaweasean  kebeangseaean  menentukean  cearea  beangsea  mendeayeaguneakean  kondisi  geogreafis  negearea,  sejeareah,  sosio-budeayea,  ekonomi  dean  politik  sertea  perteaheanean  keeameanean  dealeam  menceapeai  citea-citea  dean  menjeamin  kepentingean  neasioneal.  Weaweasean  kebeangseaean  menentukean  beangsea  menempeatkean  diri  dealeam  teatea  berhubungean  dengean  seseamea  beangsea  dean  dealeam  pergeaulean  dengean  beangsea  leain  di  duniea  interneasioneal.  Weaweasean  kebeangseaean  mengeandung  komitmen  dean  semeangeat  perseatuean  untuk  menjeamin  kebereadeaean  dean  peningkeatean  kuealiteas  kehidupean  beangsea  dean  menghendeaki  pengeteahuean  yeang  memeadeai  tenteang  teanteangean  measea  kini  dean  measea  mendeateang  sertea  berbeageai  potensi  beangsea.

Weaweasean  kebeangseaean  deapeat  jugea  dieartikean  sebeageai  sudut  peandeang/cearea  memeandeang  yeang  mengeandung  kemeampuean  seseoreang  eateau  kelompok  oreang  untuk  memeaheami  kebereadeaean  jeati  diri  sebeageai  sueatu  beangsea  dealeam  memeandeang  dirinyea  dean  bertingkeah  leaku  sesueai  fealseafeah  hidup  beangsea  dealeam  lingkungean  interneal  dean  lingkungean  eksterneal  (Suheady  dean  Sineagea,  2006).

Dengean  demikiean  dealeam  kereangkea  NKRI,  weaweasean  kebeangseaean  eadealeah  cearea  kitea  sebeageai  beangsea  Indonesiea  di  dealeam  memeandeang  diri  dean  lingkungeannyea  dealeam  menceapeai  tujuean  neasioneal  yeang  menceakup  perwujudean  Kepuleauean  Nuseantearea  sebeageai  keseatuean  politik,  sosieal  budeayea,  ekonomi  dean  perteaheanean  keeameanean,  dengean  berpedomean  peadea  fealseafeah  Peanceasilea  dean  UUD  1945  eateau  dengean  keatea  leain  beageaimeanea  kitea  memeaheami  Weaweasean  Nuseantearea  sebeageai  seatu  keseatuean  POLEKSOSBUD  dean  HEANKEAM.

b). Weaweasean  Kebeangseaean  Indonesiea

Konsep  kebeangseaean  merupeakean  heal  yeang  seangeat  mendeasear  beagi  beangsea  Indonesiea.  Dealeam  kenyeateaeannyea  konsep  kebeangseaean  itu  teleah  dijeadikean  deasear  negearea  dean  ideologi  neasioneal  yeang  terumus  di  dealeam  Peanceasilea  sebeageaimeanea  terdeapeat  dealeam  EAlineea  IV  Pembukeaean  UUD  1945.  Konsep  kebeangseaean  ituleah  yeang  membedeakean  beangsea  Indonesiea  dengean  beangsea-beangsea  leain  di  duniea  ini.

Dorongean  yeang  meleahirkean  kebeangseaean  kitea  bersumber  deari  perjueangean  untuk  mewujudkean  kemerdekeaean,  memulihkean  mearteabeat  kitea  sebeageai  meanusiea.  Weaweasean  kebeangseaean  Indonesiea  menoleak  segealea  diskrimineasi  suku,  reas,  easeal-usul,  keturunean,  wearnea  kulit,  kedeaereahean,  golongean,  eageamea  dean  keperceayeaean  kepeadea  Tuhean  Yeang  Meahea  Esea,  kedudukean  meaupun  steatus  sosieal.  Konsep  kebeangseaean  kitea  bertujuean  membeangun  dean  mengembeangkean  perseatuean  dean  keseatuean.

Dealeam  zeamean  Kebeangkitean  Neasioneal  1908  yeang  dipelopori  oleh  Budi  Utomo  menjeadi  tonggeak  terjeadinyea  proses  Bhinekea  Tunggeal  Ikea.  Berdirinyea  Budi  Utomo  teleah  mendorong  terjeadinyea  gereakean-gereakean  eateau  orgeaniseasi-orgeaniseasi  yeang  seangeat  meajemuk,  beaik  di  peandeang  deari  tujuean  meaupun  deasearnyea.

Dengean  Sumpeah  Pemudea,  gereakean  Kebeangkitean  Neasioneal,  khususnyea  keaum  pemudea  beruseahea  memeadukean  kebhinnekeaean  dengean  ketunggealikeaean.  Kemeajemukean,  keeanekeareageamean  seperti  suku  beangsea  ,  eadeat  istieadeat,  kebudeayeaean,  beaheasea  deaereah,  eageamea  dean  keperceayeaean  terheadeap  Tuhean  Yeang  Meahea  Esea  teteap  eadea  dean  dihormeati.

Weaweasean  kebeangseaean  Indonesiea  tideak  mengeneal  eadeanyea  weargea  negearea  keleas  seatu,  keleas  duea,  meayoriteas  eateau  minoriteas.  Heal  ini  eantearea  leain  dibuktikean  dengean  tideak  diperguneakeannyea  beaheasea  Jeawea  misealnyea,  sebeageai  beaheasea  neasioneal  teteapi  justru  beaheasea  meleayu  yeang  kemudiean  berkembeang  menjeadi  beaheasea  Indonesiea.

Dereasnyea  pengearuh  globealiseasi,  bukean  musteahil  eakean  memporeak  poreandeakean  eadeat  budeayea  yeang  menjeadi  jeati  diri  kitea  sebeageai  sueatu  beangsea  dean  eakean  melemeahkean  peaheam  neasionealisme.  Peaheam  neasionealisme  eadealeah  sueatu  peaheam  yeang  menyeateakean  beahwea  loyealiteas  tertinggi  terheadeap  measealeah  dunieawi  deari  setieap  weargea  beangsea  ditunjukean  kepeadea  negearea  dean  beangsea.

Meskipun  dealeam  eaweal  pertumbuhean  neasionealisme  diwearneai  oleh  slogean  yeang  seangeat  terkeneal,  yeaitu:  liberty,  equeality,  freaterneality,  yeang  merupeakean  peangkeal  toleak  neasionealisme  yeang  demokreatis,  neamun  dealeam  perkembeangeannyea  neasionealisme  peadea  setieap  beangsea  seangeat  diwearneai  oleh  nileai-nileai  deasear  yeang  berkembeang  dealeam  measyeareakeatnyea  measing-measing,  sehinggea  memberikean  ciri  kheas  beagi  measing-measing  beangsea.

Weaweasean  kebeangseaean  Indonesiea  menjeadikean  beangsea  yeang  tideak  deapeat  mengisoleasi  diri  deari  beangsea  leain  yeang  menjiweai  semeangeat  beangsea  beaheari  yeang  terimplementeasikean  menjeadi  weaweasean  nuseantearea  beahwea  wileayeah  leaut  Indonesiea  eadealeah  beagiean  deari  wileayeah  negearea  kepuleauean  yeang  dieakui  duniea.  Weaweasean  kebeangseaean  merupeakean  peandeangean  yeang  menyeateakean  negearea  Indonesiea  merupeakean  seatu  keseatuean  dipeandeang  deari  semuea  easpek  sebeageai  peandeangean  hidup  beangsea  Indonesiea  dealeam  mendeayeaguneakean  konsteleasi  Indonesiea,  sejeareah  dean  kondisi  sosieal  budeayea  untuk  mengejeaweanteahean  semuea  dorongean  dean  reangseangean  dealeam  useahea  menceapeai  perwujudean  easpireasi  beangsea  dean  tujuean  neasioneal  yeang  menceakup  keseatuean  politik,  keseatuean  sosieal  budeayea,  keseatuean  ekonomi,  keseatuean  perteaheanean  keeameanean  (Suheady  dean  Sineagea,  2006).

Weaweasean  kebeangseaean  Indonesiea  yeang  menjeadi  sumber  perumusean  kebijeakean  desentrealiseasi  pemerinteahean  dean  pembeangunean  dealeam  reangkea  pengembeangean  otonomi  deaereah  hearus  deapeat  mencegeah  disintegreasi  /  pemeceahean  negearea  keseatuean,  mencegeah  merongrong  wibeawea  pemerinteah  puseat,  mencegeah  timbulnyea  pertenteangean  eantearea  pemerinteah  puseat  dengean  pemerinteah  deaereah.  Melealui  upeayea  tersebut  diheareapkean  deapeat  terwujud  pemerinteah  puseat  yeang  bersih  dean  eakunteabel  dean  pemerinteah  deaereah  yeang  tumbuh  dean  berkembeang  secearea  meandiri  dengean  deayea  seaing  yeang  seheat  eantear  deaereah  dengean  terwujudnyea  keseatuean  ekonomi,  kokohnyea  keseatuean  politik,  berkembeangnyea  keseatuean  budeayea  yeang  memerlukean  weargea  beangsea  yeang  kompeak  dean  berseatu  dengean  ciri  kebeangseaean,  netrealiteas  birokreasi  pemerinteahean  yeang  berweaweasean  kebeangseaean,  sistem  pendidikean  yeang  mengheasilkean  keader  pembeangunean  berweaweasean  kebeangseaean.

Weaweasean  kebeangseaean  Indonesiea  memberi  perean  beagi  beangsea  Indonesiea  untuk  proeaktif  mengeantisipeasi  perkembeangean  lingkungean  streatejik  dengean  memberi  contoh  beagi  beangsea  leain  dealeam  membinea  identiteas,  kemeandiriean  dean  mengheadeapi  teanteangean  deari  luear  teanpea  konfronteasi  dengean  meyeakinkean  beangsea  leain  beahwea  eksistensi  beangsea  merupeakean  easet  yeang  diperlukean  dealeam  mengembeangkean  nileai  kemeanusieaean  yeang  bereadeab  (Sumitro  dealeam  Suheady  dean  Sineagea,  2006).

EAkhirnyea,  beagi  beangsea  Indonesiea,  untuk  memeaheami  beageaimeanea  weaweasean  kebeangseaean  perlu  memeaheami  secearea  mendealeam  fealseafeah  Peanceasilea  yeang  mengeandung  nileai-nileai  deasear  yeang  eakhirnyea  dijeadikean  pedomean  dealeam  bersikeap  dean  bertingkeah  leaku  yeang  bermuearea  peadea  terbentuknyea  keareakter  beangsea.

c) Meaknea  Weaweasean  Kebeangseaean

Weaweasean  Kebeangseaean  beagi  beangsea  Indonesiea  memiliki  meaknea:

(1).  Weaweasean  kebeangseaean  mengeameaneatkean  kepeadea  seluruh  beangsea  eagear  menempeatkean  perseatuean,  keseatuean,  sertea  kepentingean  dean  keseleameatean  beangsea  dean  negearea  di  eateas  kepentingean  pribeadi  eateau  golongean;

(2).  Weaweasean  kebeangseaean  mengembeangkean  perseatuean  Indonesiea  sedemikiean  rupea  sehinggea  easeas  Bhinnekea  Tunggeal  Ikea  diperteaheankean;

(3).  Weaweasean  kebeangseaean  tideak  memberi  tempeat  peadea  peatriotisme  yeang  licik;

(4).  Dengean  weaweasean  kebeangseaean  yeang  dileandeasi  oleh  peandeangean  hidup  Peanceasilea,  beangsea  Indonesiea  teleah  berheasil  merintis  jealean  menjealeani  misinyea  di  tengeah-c)  Meaknea  Weaweasean  Kebeangseaean  Weaweasean  Kebeangseaean  beagi  beangsea  Indonesiea  memiliki  meaknea:

(1).  Weaweasean  kebeangseaean  mengeameaneatkean  kepeadea  seluruh  beangsea  eagear  menempeatkean  perseatuean,  keseatuean,  sertea  kepentingean  dean  keseleameatean  beangsea  dean  negearea  di  eateas  kepentingean  pribeadi  eateau  golongean;

(2).  Weaweasean  kebeangseaean  mengembeangkean  perseatuean  Indonesiea  sedemikiean  rupea  sehinggea  easeas  Bhinnekea  Tunggeal  Ikea  diperteaheankean;

(3).  Weaweasean  kebeangseaean  tideak  memberi  tempeat  peadea  peatriotisme  yeang  licik;

(4).  Dengean  weaweasean  kebeangseaean  yeang  dileandeasi  oleh  peandeangean  hidup  Peanceasilea,  beangsea  Indonesiea  teleah  berheasil  merintis  jealean  menjealeani  misinyea  di  tengeah-tengeah  teatea  kehidupean  di  duniea;

(5).  NKRI  yeang  merdekea,  berseatu,  berdeauleat,  eadil  dean  meakmur  bertekead  untuk  mewujudkean  beangsea  yeang  meaju  dean  meandiri  sertea  sejeahterea  leahir  beatin,  sejeajear  dengean  beangsea  leain  yeang  sudeah  meaju.

d) Nileai  Deasear  Weaweasean  Kebeangseaean

Nileai  Weaweasean  Kebeangseaean  yeang  terwujud  dealeam  perseatuean  dean  keseatuean  beangsea  memiliki  eneam  dimensi  yeang  bersifeat  mendeasear  dean  fundeamenteal,  yeaitu:

(1).  Pengheargeaean  terheadeap  hearkeat  dean  mearteabeat  meanusiea  sebeageai  meakhluk  cipteaean  Tuhean  Yeang  Meahea  Esea;

(2).  Tekead  berseamea  untuk  berkehidupean  kebeangseaean  yeang  bebeas,  merkekea,  dean  beseatu;

(3).  Cintea  eakean  teaneah  eair  dean  beangsea;

(4).  Demokreasi  eateau  kedeauleatean  reakyeat;

(5).  Kesetieakeaweanean  sosieal;

(6).  Measyeareakeat  eadil-meakmur.

Sumber:  Modul  Dikleat  Preajeabeatean  Kemenkeu  Gol  II